Alvaro menggulingkan tubuhnya ke samping, ia masih berusaha mengatur nafasnya, ia melihat ke arah Naura yang masih terpejam. Lalu, mengelus lagi pipi gadis yang ia cintai.
Akhirnya, gadis ini menjadi miliknya. Ialah yang pertama kali menyentuh Naura. Walaupun ia menyentuh Naura dalam keadaan Naura yang tidak sadarkan diri. Bahkan mungkin, besok pagi Naura tidak akan mengingat apa yang terjadi.
Setelah bisa mengatur nafasnya, akhirnya Alvaro bangkit dari berbaringnya. Kemudian ia mengambil ponselnya.
“Apa dia belum sadarkan diri?” tanya Alvaro pada anak buahnya.“Bawa dia kesini!” titah Alvaro lagi.
20 menit kemudian anak buahnya datang mendorong sebuah troli untuk mengantar makanan dan minuman. Namun, di bawah troli itu ada Tubuh Nauder. Mereka membawa Nauder dengan troli agar pihak hotel tidak curiga.
“Buka pakaiannya!” titah Alvaro. Semua anak buahnya membuka pakaian Nauder. Hingga kini, tubuh Nauder sudah polos sama seperti Naura. Lalu, Alvaro menyelimuti tubuh kedua insan itu.
“Ayo kita keluar!” ajak Alvaro pada anak buahnya, dan mereka pun meninggalkan Naura dan Nauder di mana keduanya sedang tidak sadarkan diri.
••••
Malam berganti pagi, Naura terbangun. Ia mengejap. Lalu membuka matanya. Naura meringis saat tubuhnya terasa nyeri dan terasa remuk
Sejenak otak Naura kosong. Namun tak lama ingatan semalam menubruknya, di mana ia merasa pusing dan Alvaro yang masuk kedalam kamar, bukan suaminya.
Saat Naura akan berteriak, tiba-tiba Naura menghentikan gerakannya saat Nauder ada di sampingnya. Tunggu apa yang terjadi, kenapa suaminya ada di sini. Bukankah semalam Alvaro yang masuk.
“Nauder ... Nauder!” panggil Naura. “Nauder panggilnya!” kali ini Naura berteriak, hingga Nauder langsung membuka matanya.
Nauder memegang kepalanya begitu berputar-putar. “Hmm, Naura,” jawab Nauder. Matanya kembali menutup, Karena rasa pusing yang luar biasa.
“Nauder, apa yang terjadi semalam?” tanya Naura.
“Memangnya apa lagi?” jawabnya. Sungguh, Naura benar-benar bingung dengan apa yang terjadi, ia membuka selimut. Tubuhnya polos dan ia juga membuka selimut Nauder, tubuh Nauder pun juga sama polos.
Naura mengacak rambutnya, berusaha memutar otak dan mengingat apa yang terjadi, karena seingatnya Alvaro masuk dan ia tidak sadarkan diri. Tapi pagi ini, ia terbangun dengan Nauder yang di sampingnya.
“Kenapa kau melamun?” tanya Nauder yang sudah berusaha untuk mengembalikan kesadarannya.
“Nauder, apa yang terjadi semalam?” tanya Naura. Nauder bangkit dari berbaringnya, kemudian ia mendudukkan dirinya di ranjang. Lalu setelah itu, ia memegang kepalanya yang masih terasa berputar-putar.
Nauder tampak berpikir, “Semalam, aku meminum wine dengan teman-temanku. Lalu kepalaku pusing dan seingatku aku berjalan, bersama pengawalku dan masuk ke kamar ini,” ucap Nauder. Ia melihat tubuhnya yang polos.
“Apa kita melakukannya dalam kondisi mabuk?” tanya Nauder lagi. Naura hanya mampu terdiam, ia masih belum mencerna apa yang terjadi. Ini benar-benar bertolak belakang dengan apa yang terjadi semalam. Seharusnya jika Alvaro masuk, Alvaro lah yang ada bersamanya bukan Nauder.
“Ah, aku rasa kita melakukannya dalam kondisi mabuk,” jawab Nauder, hingga membuat Naura tersadar.
“Ah, aku rasa kita melakukannya dalam kondisi mabuk.” Pada akhirnya, Naura meyakini bahwa ia melakukannya dengan kondisi mabuk, ia tidak ingin mengingat lagi Alvaro yang masuk ke dalam kamarnya. ia hanya ingin mengingat bahwa tidur bersama suaminya
•••••
“Sayang, apa ada yang kau pikirkan?” tanya Nauder saat menyelesaikan sarapan mereka. Sedari tadi keluar dari kamar mandi, Naura tidak berhenti melamun karena ia memikirkan hal semalam, tentang Kenapa Alvaro masuk dan kenapa Nauder yang berbaring di sampingnya.
“Nauder, aku benar-benar tidak mengingat apa yang terjadi semalam.” Pada akhirnya, Naura mengatakan apa kegelisahannya, tanpa memberitahukan bahwa ada Alvaro masuk ke dalam kamar.
“Seingatku aku diantarkan oleh bodyguard ke kamar dan masuk. Lalu, aku tak sadarkan diri dan mungkin kita melakukannya dalam kondisi mabuk. Apa kau tidak mengingat apapun?” tanya Naura.
“Tidak sepertinya aku juga mabuk karena meminum wine,” jawab Naura dengan ragu, ia tidak mungkin mengatakan Alvaro masuk ke dalam kamar. Tak ingin ambil pusing, Naura menyakinkan dirinya bahwa ia semalam melakukannya dengan Nauder.
Waktu menunjukkan pukul 03.00 sore, Nauder dan Naura memutuskan untuk meninggalkan hotel dan pulang ke apartemen mereka.
“Tunggu sebentar sayang. Aku akan berbicara dengan anak buahku dulu.” ucap Nauder ketika mereka akan keluar dari kamar hotel, dan Naura pun mengangguk.
Nauder keluar dari kamar, dan menemui anak buahnya yang ada di ruang tamu. “Apakah kalian berhasil mengirim semua?” tanya Nauder setelah mendudukan dirinya.
“Kami berhasil, Tuan. Semua selamat sampai tujuan. Senjata dan lain-lain sudah diterima oleh bos besar.” Nauder mengganggukan kepalanya, kemudian anak buahnya membawa koper. Lalu setelah itu membukanya, dan ternyata di beberapa koper itu terisi uang.
••••
Naura yang sedang melamun tersadar, ketika ada pesan masuk ke dalam ponselnya. Hingga Naura pun mengambil ponsel yang ada di sebelahnya. Lalu membukanya, tiba-tiba Naura menjatuhkan ponselnya ke bawah saat melihat isi pesan tersebut ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Audrey Chanel
Waduh kenapa tuh?
2022-11-27
3
Pipit Sabela
apa foto Naura sm Alvaro
2022-11-03
2
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
wah ternyata lg ngadain pernikahan tapi tetep sambil kerja hitam
2022-10-25
2