Mendengar kabar bahwa Pangeran datang untuk menjadi pengiring pengantin laki-laki, membuat seseorang ingin menyapanya terlebih dahulu.
Sesampainya di depan pintu kamar Pangeran, wanita itu langsung mengetuknya. Dan untungnya tak butuh waktu lama untuk menunggu agar pintu itu terbuka.
" Hai ...," sapanya pada seorang pria yang sudah rapi dengan setelan jas berwarna krem.
Sementara Pangeran terlihat tercengang tatkala mengetahui siapa yang telah mengetuk pintu kamarnya. Awalnya, Ia mengira itu adalah para teman-temannya karena waktu pemberkatan pernikahan hampir tiba.
" Wie geht’s? (Apa kabar) "
" Sehr gut ( Sangat baik)," jawab Pangeran dingin.
Sementara wanita itu hanya tersenyum melihat sikap dingin Pangeran padanya.
" Sepertinya kamu terlihat lebih kurus, Ran," ujar wanita itu yang bernama Ginerva.
" Oh, ya? Sepertinya sama saja. "
Wanita itu manggut-manggut membuat dahi Pangeran berkerut. " Yang sama, sikap dingin kamu," sindir Ginerva.
" Ada kepentingan apa?"
" Tidak ada, hanya ingin menyapa teman lama."
" Oh."
Pangeran terlihat menatap jarum jam pada arloji miliknya, membuat wanita itu akan paham.
" Mari kita turun, karena acara akan segera di mulai, " ajak wanita itu.
Setelahnya, keduanya berjalan beriringan menuju ke tempat acara yang ada di lantai bawah.
Tak ada lagi perbincangan serius di antara keduanya karena sama-sama diam dalam keheningan. Esme dan Alther terlihat sedikit tercengang tatkala melihat Pangeran berjalan beriringan dengan Ginerva.
" Kenapa mereka bisa bersama?" tanya Esme bingung bercampur penasaran.
" Mungkin tadi tidak sengaja ketemu di lobi," timpal Altherr yang masih berpikiran positif.
Sesampainya di depan Esme dan Alther, Ginerva terlihat menyapa mereka dengan tersenyum ramah seperti dahulu.
" Kalian kenapa bisa jalan bersama?
" Kebetulan bertemu."
" Apakah tidak boleh?
Mendengar jawaban Pangeran dan Ginerva yang bertolak belakang, membuat kedua pria itu penasaran dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Tetapi, mereka tak akan bertanya banyak jika bukan Pangeran sendiri yang berkata. Tak lama kemudian, terdengar suara panggilan untuk mereka yang kebetulan Sama-sama menjadi pengiring pengantin.
Pangeran, Esme, dan Altherr menjadi groomsman. Sementara Ginerva menjadi bridesmaid dengan dua teman lainnya.
Ketika acara pemberkatan selesai, Ginerva kembali menyapa Pangeran, Altherr dan teman yang lainnya. Datang ke acara pernikahan teman sekelas itu sudah bagaikan acara reuni.
" Wow, Gine... Kamu masih terlihat cantik, seksi dan muda," puji seorang teman lainnya.
" Terimakasih, kamu juga masih terlihat tampan," puji Ginerva balik.
" Jika di perhatikan kembali, kalian masih terlihat sangat cocok. Sama seperti dulu," ujar seorang wanita bernama Aloody yang cukup tahu seperti apa hubungan antara Pangeran dan juga Ginerva dulu.
" Tapi sayangnya ... Pangeran sudah menikah," jawab Esme yang seketika membuat semua orang terdiam, begitupun dengan Ginerva yang terlihat seperti menahan kecewa.
" Apakah itu benar, Ran?" Ginerva memberanikan diri untuk bertanya.
" Ya," jawab Pangeran singkat.
Setelahnya, banyak yang bertanya kenapa Pangeran tak datang dengan istrinya jika sudah menikah. Dan, terpaksa Pangeran berbohong dengan mengatakan bahwa istrinya sedang ada kesibukan sehingga tidak bisa datang.
Ginerva masih terlihat diam saja, Ia seakan masih belum percaya jika Pangeran telah menikah sampai ia melihat sebuah cincin di jari manis itu.
" Aku kira, kamu masih belum bisa melupakan ku tapi ternyata .... " gumam Ginerva dengan tersenyum kecut.
Setelah acara selesai, Esme menghampiri Pangeran untuk mengatakan sesuatu yang cukup penting.
" Ran," panggil Esme.
" Ya, ada apa?"
" Sekarang aku sudah ingat dimana pernah bertemu dengan wanita itu, " kata Esme yang membuat Pangeran merasa bahagia.
" Kamu serius?" tanya Pangeran memastikan jika temannya itu tak lagi bercanda.
" Ya, buat apa aku berbohong. Tapi, aku seakan ragu apakah dia masih ada di sana atau tidak, pasalnya kejadian itu sudah cukup lama," terang Esme yang membuat Pangeran kembali sedikit kecewa.
"Tidak masalah, aku akan tetap mencoba untuk mencarinya. Jika memang bertemu, itu pertanda bahwa semesta masih mengizinkan aku untuk bersamanya. Jika tidak, mungkin belum waktunya," ucap Pangeran yang masih terlihat optimis.
Esme menepuk pundak Pangeran." Aku suka gayamu, dan sepertinya dia sangat spesial sampai mampu membuat seorang Pangeran sangat mencintainya," goda Esme yang membuat Pangeran tersipu.
" Kalau begitu, besok pergilah ke desa Lauterbrunnen karena aku pernah bertemu dengannya di sana," ucap Esme sebelum pergi meninggalkan Pangeran. Esme menyuruh Pangeran pergi besok karena hari ini sudah cukup malam untuk bepergian, di tambah lagi mereka barus saja selesai dari acara pesta pernikahan.
...***...
Ke esokan paginya, Pangeran sudah bersiap-siap untuk pergi ke desa Lauterbrunnen. Bukan hanya memberitahukan tempat dimana Ia bertemu dengan wanita yang mirip dengan Anne, Esme juga menawari Pangeran untuk menggunakan salah satu mobilnya. Namun, Pangeran menolak dengan alasan dia ingin menikmati perjalanannya selama berada di Swiss. Jadi, Ia tak mau mengendarai mobil sendiri, melainkan naik kendaraan umum.
"Oke, mari kita mulai untuk mencari Istri siri yang Kabur," ucap Pangeran sebelum berangkat.
Mula-mula, Pangeran menaiki bis untuk menuju stasiun kereta cepat. Selama perjalanan, Pangeran terus menatap indahnya pemandangan di kota ini.
" Kenapa aku tidak pernah kepikiran untuk mencari Anne ke Swiss, ya?" gumam Pangeran yang baru menyadari jika negara yang paling nyaman untuk di jadikan tempat penyembuhan diri adalah Swiss.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam setengah, akhirnya Pangeran sampai juga di desa Lauterbrunnen. Desa yang sering di juluki bagaikan negeri dongeng. Pasalnya ia terletak di area puncak Jungfrau yang merupakan nama salah satu puncak tertinggi di Pegunungan Alpen. Selain itu, Desa ini juga tergolong sangat unik karena dikepung oleh 72 air terjun. Indah bukan?
Novi kasih gambaran biar halu kalian lebih lancar.
Indah sekali kan? Kalau mau vidionya, cus ke instagram novi.
Baru saja turun dari kereta, Pangeran sudah merasa sangat lapar. Jadi, Ia memutuskan untuk singgah ke sebuah cafe untuk sarapan.
Ketika memasuki cafe itu, Pangeran langsung di suguhi dengan dekorasi yang terlihat begitu indah dan enak untuk di pandang. Di tambah lagi, seperti ada beberapa lukisan yang terpajang di dinding-dinding cafe itu.
Pangeran yang sangat menyukai lukisan pun tertarik dan berjalan ke tempat dimana lukisan itu di panjang.
" Kamu menyukai lukisan?" sapa seorang wanita paruh baya yang di ketahui sebagai pemilik cafe itu.
Pangeran tersenyum.
" Ya, lukisannya sangat indah dan___" Pangeran semakin mendekati lukisan itu dan memperhatikan setiap goresan pena diatas canvas.
" Kenapa teknik lukisannya mirip dengan___ Anne ...," ujar Pangeran yang cukup tahu teknik Anne dalam melukis. Pasalnya, Ia juga pernah membantu Anne untuk merestorasi lukisannya, dan Pangeran memang mudah mengenali lukisan seseorang.
Awalnya, Pangeran seakan mendapatkan sebuah titik terang. Namun, Ia seketika terdiam saat membaca nama pelukisnya bukanlah Beautiful sky.
" Ternyata bukan," lirih Pangeran yang terlihat sedikit kecewa.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀
Ayo semangat Pangeran. Mungkin sedikit lagi akan menemukan titik terang.
Nah kan, di kafe itu ada mirip hasil.lukisan Anne. Mungkin Ane tak pakai tulisan Beatiful Sky, kan untuk menutupi identitas sampai merubah nama jadi Aurora.
2022-11-07
18
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ
BEAUTIFUL SKY bisa aja ini nama samaran anne disini supaya tdk ada yg mengenalinya
2022-11-04
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ
sabar pangeran,,,yakinlah kalo kamu bisa menemukan anne,,,
2022-11-04
0