"Mil.. mil... pulang ama kita yok" Dita segera menghalangi teman-teman Millie yang lain dengan cara merentangkan tangannya di hadapan Millie
"Jangan Millie.. nanti kak Ellia marah lagi" ucap Dita
"Apaan sih Dita lebay deh, lo mau ikut? " tanya Abraham membuat Dita langsung menggelengkan kepala
"Sorry Abra.. gue gak bisa ikut" jawab Millie
"Yah.. gak asik dong mil."
"Pulang sama kita aja"
"Kita gak akan berantem lagi kok"
"Ayolah mil"
Abra, Jason, Rian dan Roy : teman Millie yang sering di anggap sebagai pengaruh buruk untuk Millie
"Millie gak ikut.. kalian pergi aja" ucap Niko
" Gak asik lo"
"Millie... ayo pulang" sebuah suara membuat mereka menoleh
"Kakak gue udah jemput, duluan ya" Millie berjalan gontai menuju mobil kakaknya
"Makasih ya udah jagain Millie, maaf ngerepotin kalian" ucap Ellia pada Dita dan Niko
"Gak apa apa kak, kita seneng kok bantuin kakak" ucap Dita
"Uncle gak pulang sekalian? " tanya Ellia ketika Niko tidak naik seperti Dita ke mobilnya
"Gak.. masih ada Les, aku pergi ya" jawab Niko
Mobil meninggalkan halaman sekolah menuju rumah Dita, Wajah Millie sudah tidak enak di pandang mata kakinya juga menendang nendang kursi depan yang di duduki Dita
"Millie kamu kenapa sih? kakak heran deh sama sikap kamu, kamu mau jadi berandalan? mau buat mama sedih? "
"Gue gak suka di kekang kayak gini, lagian gue juga gak ada niatan buat berantem.. bisa gak sih lo mikir emang gue berantem tiap hari? enggak kan? " Dita sampai menutup telinga mendengar teriakan Millie
"Millie.. kakak sayang sama kamu, kakak gak mau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, coba pikirin apa yang mama rasain kalo kamu sampe kenapa napa pasti mama sedih"
"Gue gak akan kenapa napa, bisa gak sih lo jangan ngurusin hidup gue? lo terlalu ikut campur terlalu jauh, gue muak sama lo" Millie keluar seraya membanting pintu mobil
"Millie tunggu.. Millie balik sekarang gak? Millie gue bilangin papa ya" teriak Ellia
"Bilangin sana, gue gak akan pulang" jawab Millie sambil berteriak lalu pergi dengan bus
"Aarrggghhh... gimana nih" Ellia menggigit kukunya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Kak... kak Dirga" Millie cemberut masuk ke dalam basecamp
"Kenapa lagi? berantem lagi? " tanya Dirga
Millie menjatuhkan tubuhnya di samping Dirga lalu meletakkan kepalanya di pangkuan Dirga, sudah menjadi kebiasaan jika Millie punya masalah maka Dirga yang akan jadi pelariannya
"Kenapa lagi? " tanya Dirga seraya mengusap kepala Millie
"Kesel banget sama kak Ellia, apa apa ikut campur.. bisa gak sih dia kayak kak Ello sesekali diem gitu gak bikin gue jengkel" gerutu Millie
"Gak baik loh Millie ngomong gitu, kak Ellia cuma terlalu sayang sama Millie dia takut Millie kenapa napa, lagian Millie kan cewek gak baik ikut berantem sama cowok"
"Tau lah kak Dirga sama aja kayak kak Ellia" Millie cemberut karena Dirga tidak membelanya
"Itu karena Millie emang salah, harusnya Millie seneng ada yang perhatian sama Millie"
"Kalo di bilangin keras kepala" Dirga menyentil kening Millie
"Sakit" Millie bangun mengusap keningnya
"Ehh.. ada dedek gemes" teman teman Dirga baru saja datang
"Jangan ganggu adek gue.. sono" Dirga mendorong temannya yang duduk di samping Millie
"Pelit lo bang" Dia langsung pindah ke tempat lain
"Kak laper"
"Lagian pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah, disini mana ada makanan" jawab Dirga
"Cari makan sama gue aja "
"Gue juga mau temenin"
"Gak.. gak.. gue gak percaya sama lo berdua, gue pesenin aja" Kedua temannya mencebikkan bibirnya
"Sini biar kak gue aja yang pesen" Millie merebut handphone dari tangan Dirga
"Abis makan gue anterin pulang, nanti tante nyariin" Millie hanya manggut-manggut
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Adik kamu mana? " Allea menegur Ellia ketika baru saja datang
"Itu.. Millie.. " Ellia gugup meremas tangannya sendiri
"Kan udah mama bilang jagain dia, kamu gimana sih? "
"Ma.. maaf ma" lirih Ellia tertunduk
"Kemana lagi nih anak" Allea meninggalkan Ellia menghubungi seseorang
"Kan.. kena lagi" Gumam Ellia seraya pergi ke kamarnya
Saat makan malam Ellia tidak turun dari kamarnya membuat Max khawatir, Max pergi ke kamar Ellia dan mengetuk pintunya berkali kali namun tidak di buka
"Ellia ini papa nak.. kamu di dalam? " Max kembali mengetuk pintu
Max membuka pintu kamarnya hening tidak ada siapapun di dalam kamar, Max mengetuk pintu kamar mandi yang ternyata di kunci
"Ellia.. sayang kamu di dalam? Ellia.. " Tidak ada jawaban setelah beberapa kali Max mengetuk pintu akhirnya dia mendobrak pintu tersebut
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Matanya mengerjap terkena silaunya lampu di ruangan itu, Ellia memegangi kepalanya saat dia terbangun dari pingsannya
"Sayang kamu gak apa apa? mana yang sakit? " tanya Allea
"Gak apa apa ma.. kepala aja sedikit pusing" Jawab Ellia sambil berusaha duduk
"Lo kenapa bisa sampe pingsan di kamar mandi? " tanya Ello yang ada disana
"Itu... aku inget masuk kamar mandi terus lantainya licin gak tau apa yang tumpah, aku gak inget apa apa lagi setelah itu" jawab Ellia
"Kakak... itu.. itu shampo kakak tumpah" Exel maju mengakui kesalahannya
Exel : si bungsu yang ceroboh, apapun yang dia pegang selalu patah, rusak, atau tumpah, dia pemalu dan sulit bergaul
"Nah.. udah pasti ini dia biang keroknya, kalo kak Ellia sampe geger otak gimana? " Sahut Michelle
"Maaf kak.. aku mau pinjem pengering rambut kakak tapi gak sengaja numpahin shamponya" lirih
"Gak apa apa.. kakak juga baik baik aja kok" Ellia tersenyum mengelus tangan adik bungsunya
"Untung bukan kak Millie, kalo dia yang jatoh tau rasa kamu" ucap Michelle
"Apaan nih bawa bawa nama gue segala? " Millie baru saja masuk kamar Ellia
"Ehh.. ini dia ratu kita yang cantik jelita tiada tara, wanginya seperti bunga Kamboja" ucap Michelle gak seorang penyair
"Lo pikir gue tpu bau Kamboja? ngadi-ngadi lo" Millie menatap sinis Michelle seraya menoyor kepalanya
"Emang lo serem kayak penghuni tpu" Mendengar itu Millie menjadi geram, Millie mengapit kepala Michelle di ketiaknya seraya mengulek kepala Michelle dengan kepalan tangannya
"Hisshh.. sudah sudah.. kakak kalian lagi sakit malah ribut ribut" Allea memisahkan keduanya, Michelle menjulurkan lidahnya bersembunyi di belakang Allea
"Kamu.. ikut mama" Ucap Allea menatap tajam Millie
"Mampus.. mampus" ucap Michelle tanpa suara dia hanya menggerakkan bibirnya.
Michelle : julid, bobrok, friendly, musuh bebuyutan Millie tapi selalu peduli dengan kakak dan adiknya termasuk Millie
Millie mengikuti Allea namun tangannya meraih rambut Michelle dan menjambaknya, Max dan kedua kakaknya hanya menggelengkan kepala melihat mereka berdua yang tidak pernah akur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
zelindra
iniii kyk ny ttp dirmil dehh .. SMA Ellia Dirga kurang cocok thorrr 😂
2022-10-14
1
Ai laelasari
tenang aja gak serumit rumus matematika kok 🤭
2022-10-14
2
Nona Lengary
smngt up nya thorr
2022-10-14
1