"Itu kan? waaahh.. " Millie seperti melihat seseorang yang dia kenal
"Kenapa mil? " tanya Abra
"Itu.. itu pacar kakak gue, mesra banget sama cewek lain" mereka kompak menoleh ke arahnya
"Wiihhh... ceweknya bro, seksoy dah" celetuk Abra
"Gak bisa di biarin nih" Millie bangun dari tempat duduk nya hendak pergi
''Tunggu.. lo mau kemana? jangan macem-macem " Jason menarik tangan Millie
"Gue mau bikin perhitungan, kurang ajar dia berani nyakitin kakak gue"
"Millie jangan mereka... " Millie tidak mendengarkan Jason dia segera pergi ke luar
"Nekat banget nih bocah"
"Kenapa emang sama mereka? " tanya Abra
"Mereka geng motor, katanya mereka suka bikin onar " bisik Jason
pemandangan di luar bisa terlihat jelas dari salam cafe karna semuanya full kaca, Millie mula mula mengempiskan roda motor teman temannya Sony lalu roda mobilnya Sony
Millie mengambil sebuah batu dan memecahkan kaca mobil tersebut, Orang orang di dalam cafe sontak saja terkejut melihat keberanian Millie
"Gawat.. " ucap Jason
"Kita harus bantu dia" sahut Abra
"Tapi... " teman temannya yang lain takut untuk ikut campur
"Kalian gak setia kawan" Jason lari lebih dulu mengejar Millie yang mulai kabur
"Mil naik" Jason menyusul Millie dengan motornya ketika Millie mulai di kejar orang orang itu
Walaupun Millie sudah mengempiskan semua roda tapi mereka masih bisa mengejar menggunakan motor temannya yang baru datang, Sekencang kencangnya Jason mengendarai motor namun tetap kalah dengan geng motor itu
Millie turun kala motor Jason berhasil di hadang oleh Sony dan keempat temannya, Tatapan merendahkan milik Millie membuat mereka geram
"Heh anak kecil... apa maksud lo cari masalah sama kita? " seorang wanita salah satu diantara mereka membuka helm
"Gue gak cari masalah sama kalian, gue punya masalah sama dia" Millie menunjuk Sony
"Dasar bajingan lo.. putusin kakak gue, dia gak pantes sama bajingan macem lo" hardik Millie
"Apa urusannya sama lo? anak kecil gak udah ikut campur deh, Atau lo mau liat kakak lo menderita karena gue? "
"Jauhin kakak gue bangsat, dasar k*nt** obralan " Millie mengangkat kakinya tinggi tinggi menendang wajah Sony
"Hebat juga si bogel" ledek wanita itu
"Liat ekspresinya.. gemesin banget" ujar salah satu dari mereka saat melihat Millie marah karena di sebut bogel
"Bacot lo" melihat Millie berkelahi Jason terpaksa ikut melawan
Akhirnya Abra dan teman temannya yang lain datang dan ikut membantu Millie, Millie sedang melawan wanita yang mengatainya bogel
Ternyata wanita itu cukup sulit di kalahkan hingga keduanya sama sama mendapatkan tendangan di perutnya masing masing, Wanita itu kembali menyerang mau tidak mau Millie juga ikut melawan
Sony yang masih marah pada Millie ikut menyerangnya setelah mengalahkan Jason, Millie melawan wanita itu di tepi jalan layang yang tinggi
Jason tiba tiba mendorong wanita itu hendak melawan Millie hingga wanita itu terpeleset dan jatuh bergelantungan, teman temannya tidak melihat Millie karena masih menghadang kedua orang yang cukup tangguh
"Pegang tangan gue" Millie memegangi tangan wanita itu
Karena kekesalannya pada Millie yang masih membuncah Sony menendang beberapa kali punggung Millie pegangan tangannya mengendur, Millie berusaha sekuat tenaga menahan serangan Sony untuk mempertahankan wanita itu
"Sony... sadar Sony.. kalo lo serang dia gue akan jatuh" teriak wanita itu
Sony tidak mendengar teriakan wanita itu dia terus menyerang Millie dari belakang hingga akhirnya Millie tidak bisa bertahan lagi, wanita itu jatuh ke bawah ketika tangan Millie tak kuat lagi menahannya
Orang-orang yang berkelahi pun berhenti dan melihat ke bawah, Millie mematung dia syok melihat wanita itu jatuh bersimbah darah
"Lari.. ayo lari.. polisi kesini" Sony dan teman-temannya kabur
"Mil ayo kabur mil ada polisi" ucap Jason namun Millie masih mematung
"Millie.. cepat" Millie akhirnya pergi setelah Jason menariknya dan kabur bersama temannya yang lain
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Bang.. Rosie bang.. " Sony dan teman temannya mengadu pada Ketua geng mereka
"Kenapa Rosie? dimana dia? "
"Dia jatuh dari atas jalan layang" jawab Sony
"Apa? gimana bisa? kalian gak becus jagain dia? " bentak pria tersebut
"Kami lagi lawan orang bang jadi gak merhatiin Rosie, maaf kami salah"
"Terus sekarang dimana dia? kenapa kalian tinggalin? " Lagi lagi pria itu menggebrak meja
"Rosie.. Rosie mati bang"
"Apa? siapa yang udah bikin Rosie jatuh? " teriaknya
"Ini bang gue tadi sempat nemu ini waktu melawan mereka" Sony menyerahkan sebuah kalung anggota geng motor pada pria itu
"Kurang ajar" pria itu meremas kalung hingga otot otot di tangannya mengeras
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Millie diantar oleh Jason pulang ke rumahanya, melihat Millie yang pandangannya kosong Membuat Jason penasaran
"Millie sebenarnya apa yang terjadi? "
"Sony.. Sony dorong dia, gue gak bisa pegangin dia karena Sony nendang gue dari belakang" jawab Millie
"Udah jangan di pikirin, bukan salah lo.. sana masuk"
"Gue takut Jason, gimana keadaan cewek itu? " Millie cemas memikirkan keadaan wanita itu
"Tenang mil.. semua akan baik baik aja"
Setelah Jason pergi Millie berjalan gontai masuk kedalam rumahnya, di ruang tamu dia melewati Dirga dan Ellia yang sedang tertawa dengan begitu lepasnya
Millie meletakkan jaket Dirga di meja tanpa mengatakan apapun, Ellia dapat menangkap gelagat aneh ketika melihat Millie apa lagi melihat pergelangan tangannya yang memar
"Millie tangan kamu kenapa? "
"Kok udah pulang mil kan belum gue jemput? " pertanyaan keduanya tidak Millie hiraukan
Millie masuk ke dalam kamar dan menguncinya dia tidak bisa melupakan kejadian itu, dia melihat jelas bagaimana wanita itu melayang dan jatuh di depan matanya sendiri
"Sialan.. brengsek.. " teriak Millie meluapkan emosinya
Millie benar-benar merasa bodoh kenapa dia harus melakukan ini, padahal dia tinggal membawa bukti perselingkuhan Sony pada kakaknya tidak perlu bertindak bodoh
Millie begitu membela kakaknya dan rela melakukan hal bodoh sementara di rumah Ellia sedang tertawa bahagia bersama Dirga, Millie menangis hingga tanpa dia sadari akhirnya dia tertidur
Di tengah lelapnya dia tertidur tiba-tiba tangannya di tarik dan di seret oleh ayahnya, Millie yang masih setengah sadar mengucek matanya berlari untuk mengimbangi langkah Max
Max menghempas tubuh Millie hingga dia terhuyung dan jatuh, Millie berdiri menatap ayahnya yang sudah menahan amarah sepertinya
"Apa yang kamu lakukan? papa benar-benar kecewa sama kamu Millie" Max tiba-tiba marah marah membuat Millie bingung
"Papa kenapa? " tanya Millie dengan kening mengkerut
"Polisi baru aja datang sayang, apa yang Millie lakukan nak? " tanya Allea lembut, suaranya bergetar menahan tangis
"Po.. polisi? sekarang dimana polisi nya ma? " Millie panik mendengar kata polisi
"Tenang sayang.. papa udah urus semuanya, berjanji sama mama nak jangan ulangi lagi ya, Millie harus jadi anak baik" lirih Allea
"Apa yang kamu pikirkan Millie? kenapa kamu selalu bikin masalah? apa kamu gak bisa seperti kakak perempuan kamu? yang normal sebagaimana perempuan biasa? "
"Normal pa? aku normal, papa kenapa gak tanya alasan aku di balik semua ini? " Millie tidak Terima di banding bandingkan
"Alasan? alasan di balik kamu bunuh seseorang? lalu apa alasannya? dengan alasan apapun membunuh seseorang tetap saja salah" teriak Max
"Pa... cukup, kamu bisa bicara baik baik" ucap Allea
"Baik baik? dia selalu di perlakukan baik di keluarga ini tapi dia hanya membuat masalah masalah dan masalah, apa kamu gak bisa mencontoh Ellia? "
"Ellia.. Ellia.. dan Ellia... jangan bandingkan aku sama dia, papa pikir aku ngelakuin itu buat siapa pa? buat kak Ellia" teriak Millie
"Jangan jadikan Ellia alasan, dia tidak pernah membuat masalah seperti kamu, papa sebelumnya tidak pernah sekalipun membentak kamu Millie tapi kelakuan kamu semakin di biarkan semakin liar"
"Papa cuma banggain kak Ellia, aku gak berarti apa apa buat papa" lirih Millie
"Kalo kamu bersikap seperti ini apa yang bisa papa banggain? "
"Kalo Millie cuma bisa bikin malu papa sama mama harusnya mama gak lahirin Millie dulu"
"Gak sayang itu gak bener.. Millie anak mama, Millie anak baik" Allea berdiri menghampiri putrinya dan memeluknya
"Jangan bersikap terlalu memanjakan, dia harus tau dia salah.. bagaimana jika masalah ini tidak bisa aku selesaikan dia pasti akan mendekam di penjara" Max menarik Allea dan menjauhkannya dari Millie
"Bahkan pelukan dari mama gak pantes buat aku pa? Apa hanya Ellia yang pantes di peluk? apa cuma Ellia yang pentes di sanjung?"
" Ellia.. Ellia.. Ellia , ****" Millie yang kesal bahkan Max tidak membuatkan Allea memeluknya
"Jaga bicara kamu, dasar berandalan" Max mendengar umpatan Millie dan menamparnya hingga dia tersungkur
"Cih... Ellia anak kesayangan papa, Sampai aku mati pun aku gak bisa merubah posisi Ellia di hati papa"
"Jaga bicara kamu Millie, papa juga sayang sama kamu tapi sikap kamu udah kelewatan"
"Terserah papa, atur atur aja gimana bagusnya"
"Millie... dimana sopan santun kamu? " Max hendak melayangkan pukulan namun Allea menghalangi tubuh Millie
"Stop.. pa cukup, Millie anak kita, bimbing dia bicara baik baik"
"Dia tidak bisa diajari dengan baik baik, dia terlalu bodoh" hardik Max
"Max stop.. dia anak kamu, apa kamu lupa seperti apa kamu dulu? kita bukan orang tua yang sempurna Max" teriak Allea
Melihat ibu dan ayahnya cekcok Millie pergi ke kamarnya memegangi pipinya yang terasa perih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Nona Lengary
bgtu lh anak remaja skrg...bnyk salah d millie ingt lh millie masalh tida akn ada kalo kita tida cari
2022-10-15
1