"Gue akan balas semua rasa sakit lo, dia gak akan hidup tenang" pria itu memegangi Bayu nisan yang bertuliskan nama Rosie
"Panggil Sony ke markas" titahnya
Sony datang bersama kedua temannya yang ada disana saat itu, dua temannya mengaku tidak melihat kejadian itu karena sedang berkelahi dengan tiga orang lainnya, mereka hanya mendengar ketika Rosie berteriak dan jatuh
"Gue udah sempet mau nolong bang tapi cewek itu nyerang terus sampe akhirnya tangan gue lepas dan Rosie jatuh" ucap Sony
"Cewek? lo kalah sama cewek? " pria itu membentak Sony
"Bang dia jago bela diri" Sony mencari pembelaan
"Bukan alasan, masa lo kalah sama cewek? cara tau tentang cewek itu"
"Gue tau bang dia masih sekolah SMA " Sony menceritakan tentang Millie padanya
"Lo kalah sama bocah? cewek SMA ngalahin lo? lo bego apa gimana? " bentaknya membuat ketiganya terdiam
Handphone pria itu berdering dia menjawab telepon namun setelahnya dia membanting handphonenya sendiri, Wajahnya menegang urat di keningnya terlihat ketika dia menggertakkan giginya
"Kenapa bang? " tanya Sony
"Dia lolos... dia bahkan gak di penjara, sehebat apa keluarganya? "
"Maxime Alexandria, dia anak ke 2" ucap Sony
"Kayak gak asing.. gue pergi dulu, kalo ketemu sama dia atau temen-nya kasih pelajaran" ucapnya lalu pergi
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Millie... " Ello mengetuk pintu kamar Millie
Karena tidak ada jawaban akhirnya Ello masuk ke dalam kamar Millie, Gadis itu masih tidur tubuhnya di tutupi selimut
Ello duduk di tepi ranjang mengelus kepala adiknya, Millie berbalik hingga luka memar di wajahnya terlihat oleh Ello
"Kenapa kak? " Millie mengucek matanya ketika Ello mengelus pipinya
"Bangun.. sekolah kan? " Millie mengangguk
"Semalem kenapa? coba cerita" Ello merapihkan rambu Millie ketika dia duduk
"Kakak semalem nguping ya? "
"Papa teriak teriak siapa yang gak denger coba, Kenapa kamu berantem karena belain Ellia? " tanya Ello
"Apa kakak akan percaya? Gak ada yang percaya sama gue kak" lirih Millie
"Gue yakin lo gak salah.. Adik gue gak mungkin sampe ngelakuin itu kan? " Millie berhambur ke pelukan Ello
"Semalem gue pergokin cowoknya kak Ellia sama pacar barunya, gue pecahin kaca mobilnya mereka ngejar gue, tapi sumpah cewek itu gak gue dorong.. gue sempet pegangin tangannya tapi Sony nyerang gue sampe tangan gue lepas"
"Udah cerita ke papa? " tanya Ello
"Gak.. papa malah gak mau dengerin penjelasan gue, papa udah kecewa.. gak usah bilang apa apa lagi kak biar gue di anggap salah aja"
"Kok gitu? lo gak salah kenapa gak membela diri? " Millie melepaskan pelukannya
"Gak usah... Apapun yang keluar dari mulut tersangka sulit di percaya, biar nanti waktu yang jawab semuanya"
"Gue percaya sama lo, biar nanti gue bantu jelasin sama papa.. ayo bangun mandi nanti gue anter ke sekolah" Ello menepuk punggung Millie
"Akkhh.. " Millie meringis, tubuhnya melenting ketika di tepuk oleh Ello
"Kenapa? "
"Gak.. gak apa apa, kayaknya salah bantal deh leher gue sakit" Millie menggosok lehernya bagian belakangnya
"Kakak keluar gue mau mandi" Ello mengusak kepala adiknya sebelum keluar
"Anjir badan gue.. " Millie menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Ello... " Dirga memanggil Ello ketika baru sampai di kampus
"Gimana Millie? dia masih marah semalam gue tinggalin? "
"Gak tau.. tanya aja sendiri" Jawab Ello
"Gue jadi gak enak sama dia"
"Nanti tanya sendiri deh, jangan deket deket entar gue di sangka gak normal lagi" Ello menjauh mengusap lengannya yang sempat menempel dengan Dirga
"Sayang.. aku merindukanmu" Dirga sengaja mengeraskan suaranya memeluk Ello membuat mereka jadi pusat perhatian
Para gadis menatap mereka tanpa berkedip tak percaya dengan apa yang mereka lihat, Ello mendorong Dirga lalu pergi dengan kesal sementara itu Dirga tertawa melihat wajah Ello
"Jadi Ello itu g*y? "
"Tapi gak apa apa dia ganteng"
"Coba kalo dia suka sama cewek"
"Gue iri banget sama senior kita"
"Oohh.. Ello, sangat di sayangkan" Para wanita itu bergosip tentang kedekatan Ello dan Dirga
Walaupun rumor itu beredar di kampus hati itu tapi para gadis itu masih saja mengirimi Ello hadiah, karena terlalu sering membagikan makanan dan hadiah saat pulang kuliah ke pemulung di halaman kampus tak jarang mereka menunggu Ello saat jam pulang di depan kampus
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Millie lo gak apa apa? " Abra dan teman-temannya masuk ke kelas Millie
"Enggak... tapi cewek itu meninggal, semalem polisi datang kerumah".
" Terus gimana? " tanya Jason
''Gak masalah.. papa udah beresin"
"Sstt.. mereka datang" Millie Abra dan yang lainnya langsung diam ketika Niko dan Dita datang
"Duluan ya mil" Abra dan teman-temannya pergi
"Pipi lo kenapa mil? " tanya Niko
"Insiden kecil" jawab Millie
"Tumben Millie gak semangat" ucap Dita
"Masa sih? gue biasa aja, ngantuk banget gue" Millie merebahkan kepalanya diatas meja dan menutup wajahnya dengan buku
Tanpa di sadari Millie sudah tidur lelap membuatnya tidak sadar guru masuk, Dita membangunkan Millie yang ada di belakangnya namun dia tidak kunjung bangun
"Siapa itu yang tidur ? " tegur guru
"Millie pak" jawab merek serempak
"Kena lo" batin pria tersebut
Guru itu berjalan menghampiri Millie yang tidur seperti kebo, guru itu menepuk punggung Millie dengan buku di tangannya
"Anj... " Millie berdiri menatap tajam guru tersebut, perkataannya tergantung saat melihat siapa yang menepuk punggungnya
"Anj apa? kenapa gak di terusin? " ucap guru tersebut
"Maaf.. saya kira teman saya" Jawab Millie dengan wajah ketus
"Apa raut wajahnya begitu bicara dengan seorang guru? apa itu sopan? "
"Tidak.. " jawab anak anak yang lain
"Maaf Pak guru yang terhormat saya tidak akan mengulanginya lagi" Millie bicara dengan senyum lebar yang di paksakan
"Hapus papan tulis" senyum Millie memudar, dia berjalan ke depan namun wajahnya mengejek guru baru itu
"Perkenalkan nama saya Rafael, saya menggantikan kakak saya yang sedang hamil besar.. semoga saya bisa mengajar dengan baik dan semoga apa yang saya ajarkan bisa kalian pahami"
"Kamu.. siapa nama kamu? " tanya Rafael, Millie menunjuk pin nama di seragamnya
"Kamu bisu? " lanjutnya
"Millie Alexandra, pak"
"Kembali ke kursimu, jangan tidur di jam pelajaran saya" Millie menggerutu saat kembali ke kursinya
Rafael mulai menulis di papan tulis dan menjelaskan tentang pelajaran yang dia ajarkan, tiba-tiba saja dia memberikan tugas ulangan pada mereka
Setelah mengerjakan tugas murid mengumpulkan tugas tersebut dan di panggil satu persatu untuk mengambil kembali buku mereka, nama Millie di panggil terakhir ketika dia membuka buku Millie membaca bolak balik pertanyaan juga isinya
"Uncle liat punya lo" Millie mengambil buku Niko yang sudah pasti jawabannya benar karena dia siswa terpintar
"Sama kok.. kok punya gue salah semua? "
"Pak kok punya saya salah semua? padahal ini sama jawabannya sama temen saya" tanya Millie
"Berarti kamu nyontek"jawabnya santai
"Pak yang bener aja, saya... "
"Kalo saya bilang salah ya salah, pulang sekolah jangan dulu pulang saya akan mengajarimu" Millie meremas bukunya, baru kali ini dia begitu membenci seorang guru
Sepulang sekolah Guru tersebut benar-benar menunggu Millie di depan kelas, Millie menatap tidak sekarang dengan guru muda tersebut
"Ikut ke ruangan saya sekarang" Millie mengikuti Rafael dari belakang
Rafael memberikan beberapa tugas yang harus di kerjakan Millie, semua jawabannya benar membuat Rafael takjub
"Ternyata kamu gak bohong, kamu cukup pintar untuk seorang murid yang tidur di dalam kelas"
"Saya tidak sebodoh itu, kalau tidak ada yang lain lagi saya permisi" Millie menyambar tasnya kasar lalu pergi meninggalkan ruangan Rafael
Kondisi di sekolah begitu sepi sedangkan Ello sudah mengatakan akan telat menjemputnya, sejak kejadian semalam Millie tidak bicara dengan Ellia dan menolak diantar sekolah olehnya
Millie pergi ke toilet saat hendak keluar dari toilet tiba-tiba seseorang mendorongnya kembali masuk, Seseorang dengan baju serba hitam dengan wajah tertutup mencekik Millie dan menekannya ke dinding
Sekuat mungkin Millie melawan berusaha meraih penutup wajahnya namun tangannya terlalu pendek, Tangan Millie berhasil mengambil sikat wc dan memukulkannya tepat di wajah pria itu
Millie memanfaatkannya saat dia lengah menendang perut serta kakinya, Millie berlari sekuat tenaga agar bisa keluar dari sekolah yang sudah sepi tersebut
"Gue harus pulang secepatnya, nungguin kak Ello bisa mati gue" setibanya di gerbang Millie langsung naik angkot yang kebetulan lewat
"Siapa itu tadi? kenapa dia bisa nyerang gue di sekolah? " Batin Millie bertanya tanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Nona Lengary
masalh yg kmu cari millie...
dri sini kita bljr klo brtindk dlm emosi berarti mSalh bukan tambah kelar melainkn tmbh rumit smga max bisa jaga millie
2022-10-15
1