Chapter 4-Kecurigaan

Terdengar suara suara kecil yang saling membisiki satu sama lain, begitu juga dengan seluruh siswa yang ada di dalam kelas Kiara saat ini.

"๐˜’๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฌ? ๐˜—๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ถ" Gumam Shelyna yang sudah menduga kalau mereka berbisik tentangnya.

Kiara masih berdiri memilih tempat duduk yang akan di tempatinya. Karena Shelyna benar benar tidak tau dimana tempat duduk Kiara sebenarnya.

"Kau sedang mencari apa?" Tanya seorang gadis berambut merah sambil mendekatinya.

"Ah, aku... Sedang men.. -, " ๐˜›๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ. ๐˜”๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ค๐˜ถ๐˜ณ๐˜ช๐˜จ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ธ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜’๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ข"

"Hey? "

"Ti-tidak, aku tidak sedang mencari sesuatu"

"Oh ya, ngomong ngomong kau benar Kiara kan?"

"Tentu saja aku Kiara, memangnya kenapa?"

Seketika beberapa anak mulai mendekatinya sambil berjalan dengan gaya sok keren.

"Jadi kau sudah tidak takut lagi?" Ujar gadis lain.

"๐˜š๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข, ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ญ๐˜บ ๐˜ฌ๐˜ถ"

"Heuh...... " Dengus Kiara.

"Berani beraninya kau mendengus dihadapan ku!!!" Kayla sudah mulai bertindak, karena sebenarnya awal dari pembullyan ini adalah ulah Kayla.

"Iya, aku memang berani. Lalu kenapa??"

"Kau!!!!"

"Su-sudah Kayla, ada yang aneh dengannya. Mungkin ada sesuatu yang ia rencanakan" Timpal Arini sambil memegangi tangan Kayla yang hampir memukul Kiara.

Kiara tersenyum sinis, merasa senang akan hal yang membuat mereka terkejut dengan kelakuannya saat ini.

Karena ingin mencari tau lebih dalam mengenai kehidupan Kiara, Shelyna pun menginjakkan kakinya keluar dari kelasnya dan menuju atap sekolah.

Sesampainya di atap, dia tidak sengaja menabrak salah seorang murid lelaki yang sama sekali tak dikenalnya.

"Ma-maaf, aku tidak sengaja" Ucap Kiara sambil beberapa kali membungkukkan badan.

"Tidak masalah.... "

"Uhmmm... "

"Ngomong ngomong, siapa namamu? Sepertinya baru kali ini aku melihatmu ada di atap. Bisanya aku ke atap tapi kau tidak ada," celetuk murid lelaki itu yang sepertinya sangat penasaran.

Kiara menatap dada sebelah kiri lelaki itu, dan melihat nama yang tertera di pakaiannya. Sontak Kiara melotot kaget membaca nama yang baru saja ia lihat.

"Devano.... " Itu adalah tulisan yang ada di pakaian lelaki dihadapannya.

"Iya? Kau mengetahui namaku??" Tanya Devano yang merasa heran kenapa gadis dihadapannya mengetahui namanya yang bahkan dia saja tidak mengenali gadis itu.

"Ah.. Ti-tidak, ma-maksudku iya!"

"Apa?! Kau mengenaliku?"

Kiara mengangguk kecil.

"Aku ini Kiara"

"Ki...... Kiara? Hah.., jangan bercanda! Mana ada Kiara secantik dirimu"

"Aku serius, aku ini Kiara"

Mereka berdua terdiam karena Devano benar benar tidak percaya bahwa gadis dihadapannya adalah Kiara, orang yang pernah menyukainya namun ia malah membencinya.

"๐˜š๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ง๐˜ข๐˜ข๐˜ต๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ต๐˜ถ" Gumam Kiara dengan pandangan licik menatap Devano.

"๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ, ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ช๐˜ง๐˜ข๐˜ต๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข!! ๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ 100% ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข!"

"Devano...... Apa aku boleh minta tolong sesuatu padamu?"

Seketika Devano terbuyar dari lamunannya.

"Bilang saja, jika bisa maka aku akan menolong mu"

"Jadi sebenarnya, aku kehilangan sedikit ingatan ku akibat jatuh dari atap beberapa minggu lalu. Apa kau bisa membantuku mengingat kembali ingatan ku yang hilang?" Pinta Kiara.

"Tidak masalah, aku bisa membantumu. Jadi, apa yang kau lupakan?"

"Mengenai teman-teman ku di sekolah, dan..... Yah, intinya mengenai sekolah ini. Aku benar benar menyesal telah melupakan hal yang penting" Kiara berpura-pura mengeluh agar Devano bisa percaya padanya.

"Baiklah, akan aku jelaskan satu persatu. Kau mempunyai teman dekat bernama Elsa dan Reyhan, sedangkan jumlah musuh mu lebih banyak dari teman mu. Arini, dia salah satu musuh mu juga............. " Devano menjelaskan dengan detail seperti permintaan Kiara.

Sampai pada akhirnya bel masuk berbunyi nyaring, seluruh siswa bergegas menuju kelasnya masing masing termasuk Kiara dan juga Devano.

Karena Devano juga sudah memberitahu tempat duduknya, Kiara pun langsung duduk di bangku yang hanya penuh coretan.

Semua mata tertuju padanya dengan pandangan sinis. Beberapa anak juga masih berbisik tentangnya.

"Mungkin dia sudah sakit jiwa setelah jatuh dari atap sekolah, itu sebabnya dia memakai make up agar terlihat cantik" Sindir Arini, salah satu gadis yang diceritakan oleh Devano ketika berada di atap sekolah.

Kiara hanya menelan ludahnya kemudian mengeluarkan buku mata pelajaran yang akan dipakai pagi ini. Seluruh tubuh Kiara gemetaran merasa sedikit takut pada sosok sosok manusia kejam yang berada disekitarnya.

Tak lama setelah itu, guru yang mengajar di jam pertama memasuki kelas sambil membawa beberapa berkas ditangannya. Dia juga sudah diberitahukan oleh Devano bahwa nama guru pelajaran di jam pertama hari ini adalah Bu Vero.

"Bersiap! Beri salam!!" Kayla memerintah, karena dialah ketua kelas di kelas 11#2.

Semua siswa berdiri sambil mengucapkan salam pada Bu Vero, dan kemudian mereka kembali duduk sambil mengeluarkan buku dari tas masing masing.

Setelah jam ke 1 sampai jam ke 3 telah selesai, semua siswa keluar dari kelas mereka menuju kantin. Namun, tidak untuk Kiara yang masih ragu untuk mengajak salah satu siswa di kelasnya yang bernama Elsa.

Sebelum dia beranjak menuju bangkunya Elsa, Elsa sudah lebih dulu menghampiri Kiara yang masih duduk santai di tempat duduknya.

"Hey, ayo kita ke kantin bersama" Ajak Elsa bersama seorang siswa lelaki disampingnya yang sudah pasti kalau dia anak yang bernama Reyhan.

"Ayo"

Setelahnya, mereka langsung menuju kantin seperti siswa siswi lainnya. Walaupun Shelyna masih agak kebingungan dimana arah menuju kantin.

"๐˜ˆ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜’๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ข, ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ" Gumam Elsa yang sedari tadi merasakan gerak gerik aneh Kiara.

"Ada apa?" Tanya Kiara pada Elsa yang mendadak berhenti.

"Kau....., kau sedikit aneh. Apa benar kau Kiara?"

"Tentu saja aku Kiara! Memangnya siapa lagi?"

"Tidak hanya wajahmu yang berbeda, tapi sifat mu juga agak berbeda dari biasanya" Timpal Reyhan membela Elsa.

"๐˜‰๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช?!! ๐˜”๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ค๐˜ถ๐˜ณ๐˜ช๐˜จ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ! ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ?" Shelyna cukup lama memikirkan solusinya sampai pada akhirnya Devano menghampiri mereka yang sedang berhenti di tengah jalan.

"Kalian sedang apa disini?"

"Tidak ada yang sedang kami lakukan" Ucap Elsa

"Apa menurutmu Kiara tidak aneh? Aku curiga kalau dia bukanlah Kiara" Sergah Reyhan yang sudah merasa curiga sejak awal.

Devano menoleh dan menatap Kiara yang ternyata sedang menatapnya. Namun tatapan itu menandakan hal lain, yang artinya Devano harus memberitahukan pada mereka bahwa Kiara sedikit lupa mengenai semua yang ada di sekolah ini.

"Jadi begini, tadi pagi aku tidak sengaja bertemu dengan Kiara di atap. Dia bilang dia sedikit lupa mengenai seluruh isi sekolah ini. Termasuk kalian.... " Jelas Devano.

Bukannya merasa lega, Elsa merasa agak sedikit kecewa karena dia bilang juga melupakan teman dekatnya yang artinya Kiara melupakan Elsa juga Reyhan.

Terpopuler

Comments

Nf@. Conan ๐Ÿ˜Ž

Nf@. Conan ๐Ÿ˜Ž

g pikir bsa ilmu beladiri, nggak tau nya sma aja pnakut

2024-04-19

1

resni

resni

saja bego kalau harus pura" lemah sehrusnya itu cuek aja lo mereka jht yg lawan dong masak kau tdk balskan rasa skit kirana sama aja boong tolol๐Ÿ™„

2022-11-15

3

Mrinpur

Mrinpur

kiara kmu hrus kuat dan hrus bsa lawan mereka yg udh sering bully kmu,tunjuk kan lw kmu gx mudah di tindas dan jngan terjebak dengan devano cwo yg hanya mandang dri fisik ajj,,,

2022-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1-Buku Novel
2 Chapter 2-Alur Yang Menyedihkan
3 Chapter 3-Mencari Tau
4 Chapter 4-Kecurigaan
5 Episode 5-Rencana
6 Chapter 6-Berjalan Sesuai Rencana
7 Chapter 7-Hukuman
8 Chapter 8-Mencari Pelaku Sebenarnya
9 Chapter 9-Kegagalan
10 Chapter 10-Siksaan Berat
11 Chapter 11-Pasrah Dengan Kenyataan
12 Chapter 12-Ulangan Awal Semester
13 Chapter 13-Liburan Semester
14 Chapter 14-Rencana Jahat
15 Chapter 15-Keberhasilan
16 Chapter 16-Kepulangan Kiara
17 Chapter 17-Rencana Yang Gagal
18 Chapter 18-Kericuhan
19 Chapter 19-Emosi
20 Chapter 20-Masih Sama
21 Chapter 21-Perencanaan Kiara
22 Chapter 22-Ungkapan Cinta
23 Chapter 23-Awal Mulai Permasalahan
24 Chapter 24-Gadis Angkatan Skating
25 Chapter 25-Kecelakaan
26 Chapter 26-Rasa Cemas
27 Chapter 27-Tertangkap Basah
28 Chapter 28-Kenapa Dia Mengetahuinya
29 Chapter 29-Kembali
30 Chapter 30-Gudang Terbengkalai
31 Chapter 31-Pencarian
32 Chapter 32-Pertemuan
33 Chapter 33-Penangkapan
34 Chapter 34-Perkelahian
35 Chapter 35-Kejadian Yang Tak Disangka
36 Chapter 36-Kebersamaan
37 Chapter 37-Bioskop
38 Chapter 38-Terjebak Hujan
39 Chapter 39-Menginap
40 Chapter 40-Dimana Kayla
41 Pemberitahuan Author
42 Chapter 42-Kedatangan Tamu Sial
43 Chapter 43-Kepergian
44 Chapter 44-Malam Perpisahan
45 Chapter 45-Sarapan Bersama
46 Chapter 46-Perjalanan Menuju Amerika
47 Chapter 47-Sampai
48 Chapter 48-Rumah Baru
49 Chapter 49-Percobaan Yang Gagal
50 Chapter 50-Perbincangan
51 Chapter 51-Rasa Penasaran Yang Besar
52 Chapter 52-Pertengkaran
53 Pemberitahuan Author
54 Chapter 54-Sesuatu Yang Menyebalkan
55 Chapter 55-Permintaan Maaf
56 Chapter 56-Kesenangan Dan Kecurigaan
57 Chapter 57-Malam Natal Yang Berbeda
58 Chapter 58-Hari Natal
59 Chapter 59-Malam Tahun Baru
60 Chapter 60-Acara Pelelangan
61 Chapter 61-Pulang
62 Chapter 62-Terjawab Sudah
63 Chapter 63-Keputusan
64 Chapter 64-Kenyataan Yang Tak Selalu Indah
65 Chapter 65-Membuat Kesal
66 Chapter 66-Meredakan Rasa Lelah
67 Chapter 67-Akan Ku Balas Dengan Hal Yang Sama
68 Chapter 68-Tidak Bisa Menerima
69 Chapter 69-Persiapan
70 Chapter 70-Akhir Dari Drama?
71 Chapter 71-Hari Pertama
72 Chapter 72-Kejadian Tak Terduga
73 Chapter 73-Apakah Ini Sudah Takdir?
74 Chapter 74-Akhir Dari Segalanya
75 Chapter 75-Akhir Dari Segalanya
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1-Buku Novel
2
Chapter 2-Alur Yang Menyedihkan
3
Chapter 3-Mencari Tau
4
Chapter 4-Kecurigaan
5
Episode 5-Rencana
6
Chapter 6-Berjalan Sesuai Rencana
7
Chapter 7-Hukuman
8
Chapter 8-Mencari Pelaku Sebenarnya
9
Chapter 9-Kegagalan
10
Chapter 10-Siksaan Berat
11
Chapter 11-Pasrah Dengan Kenyataan
12
Chapter 12-Ulangan Awal Semester
13
Chapter 13-Liburan Semester
14
Chapter 14-Rencana Jahat
15
Chapter 15-Keberhasilan
16
Chapter 16-Kepulangan Kiara
17
Chapter 17-Rencana Yang Gagal
18
Chapter 18-Kericuhan
19
Chapter 19-Emosi
20
Chapter 20-Masih Sama
21
Chapter 21-Perencanaan Kiara
22
Chapter 22-Ungkapan Cinta
23
Chapter 23-Awal Mulai Permasalahan
24
Chapter 24-Gadis Angkatan Skating
25
Chapter 25-Kecelakaan
26
Chapter 26-Rasa Cemas
27
Chapter 27-Tertangkap Basah
28
Chapter 28-Kenapa Dia Mengetahuinya
29
Chapter 29-Kembali
30
Chapter 30-Gudang Terbengkalai
31
Chapter 31-Pencarian
32
Chapter 32-Pertemuan
33
Chapter 33-Penangkapan
34
Chapter 34-Perkelahian
35
Chapter 35-Kejadian Yang Tak Disangka
36
Chapter 36-Kebersamaan
37
Chapter 37-Bioskop
38
Chapter 38-Terjebak Hujan
39
Chapter 39-Menginap
40
Chapter 40-Dimana Kayla
41
Pemberitahuan Author
42
Chapter 42-Kedatangan Tamu Sial
43
Chapter 43-Kepergian
44
Chapter 44-Malam Perpisahan
45
Chapter 45-Sarapan Bersama
46
Chapter 46-Perjalanan Menuju Amerika
47
Chapter 47-Sampai
48
Chapter 48-Rumah Baru
49
Chapter 49-Percobaan Yang Gagal
50
Chapter 50-Perbincangan
51
Chapter 51-Rasa Penasaran Yang Besar
52
Chapter 52-Pertengkaran
53
Pemberitahuan Author
54
Chapter 54-Sesuatu Yang Menyebalkan
55
Chapter 55-Permintaan Maaf
56
Chapter 56-Kesenangan Dan Kecurigaan
57
Chapter 57-Malam Natal Yang Berbeda
58
Chapter 58-Hari Natal
59
Chapter 59-Malam Tahun Baru
60
Chapter 60-Acara Pelelangan
61
Chapter 61-Pulang
62
Chapter 62-Terjawab Sudah
63
Chapter 63-Keputusan
64
Chapter 64-Kenyataan Yang Tak Selalu Indah
65
Chapter 65-Membuat Kesal
66
Chapter 66-Meredakan Rasa Lelah
67
Chapter 67-Akan Ku Balas Dengan Hal Yang Sama
68
Chapter 68-Tidak Bisa Menerima
69
Chapter 69-Persiapan
70
Chapter 70-Akhir Dari Drama?
71
Chapter 71-Hari Pertama
72
Chapter 72-Kejadian Tak Terduga
73
Chapter 73-Apakah Ini Sudah Takdir?
74
Chapter 74-Akhir Dari Segalanya
75
Chapter 75-Akhir Dari Segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!