Tak lama setelah itu, wanita tadi kembali ke kamarnya bersama seorang lelaki yang sepertinya sudah bapak bapak.
"Ki.... Kiara, kau sudah bangun?" Tanya lelaki itu dengan raut wajah terkejut.
"𝘒𝘪𝘢𝘳𝘢? 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯𝘬𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮?" Gumam Shelyna dengan penuh keraguan.
Dia hanya berdiam diri menatap dua orang dihadapannya dengan tatapan kosong. Namun lelaki itu meraba raba wajah Kiara yang sedikit lebam.
"Yun, panggil kan dokter yang menangani Kiara, " Perintah lelaki itu pada wanita disebelahnya yang ternyata bernama Yun.
"Baik, tuan" Yun langsung keluar dari kamar Kiara karena perintah dari orang yang disebutnya Tuan.
"Kiara, ayah tidak menyangka kau akan bangun secepat ini" Ucap orang itu yang mengaku sebagai ayahnya.
"𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯, 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘒𝘪𝘢𝘳𝘢?" Shelyna kembali bergumam dan terdiam, walau pikirannya melayang ke sana kemari.
Beberapa saat kemudian, Yun kembali dengan seorang dokter yang katanya menangani Kiara. Dia kemudian memeriksa kondisi Kiara yang terlihat sudah sembuh total.
"Tuan John, Kiara sudah sembuh. Padahal perkiraannya dia akan sembuh selama 3 bulan ke depan, bahkan itu pun tidak pasti" Jelas dokter yang ada dihadapannya saat ini.
"Oh, begitu..... "
"Kiara, ayah sangat bangga padamu. Akhirnya kau sembuh juga," Ujar Tn. John dengan perasaan bangga.
Namun, entah mengapa ia keluar lebih dulu dari kamar Kiara setelah mengatakan bahwa dirinya bangga. Sedangkan dokter yang menangani Kiara dan Yun masih berada di dalam.
"Hm...., Nn. Kiara, kami permisi dulu. Nanti saya akan kembali lagi setelah mengantarkan dokter keluar".
Yun langsung keluar bersama dokter tersebut meninggalkan Kiara yang baru saja sembuh dari sakitnya.
Shelyna kemudian mengingat kembali bab pada novel yang dibacanya semalam, namun ia sama sekali tidak bisa fokus untuk mengingat semuanya sekarang.
"Ah, sepertinya aku harus mencari taunya sendiri..." Ucapnya sambil bergerak turun dari ranjang yang ia gunakan.
Shelyna berkeliling kamar tersebut dan mencari beberapa barang yang bisa membantunya mengetahui mengenai keluarga Kiara.
"Ini....... "
"Sekarang aku ingat, Kiara mempunyai kakak kandung laki laki yang bernama Kevin, kakak tiri yang bernama Kayla, dan adik tiri yang bernama Kania. Kalau tidak salah... Ibu tirinya yang menjijikan itu bernama Lily. Haha.. Apakah aku harus berpura pura menjadi Kiara yang lemah itu?" Dia berkata sendiri di dalam kamar yang hanya ada dia seorang.
"Kalau dipikir pikir, Kiara lumayan cantik juga. Bahkan aku bisa mengubahnya lebih cantik dari ini..." Dia menatap cermin sambil memperhatikan wajah Kiara baik baik.
𝘛𝘰𝘬..!!!! 𝘛𝘰𝘬...!! 𝘛𝘰𝘬...!!
Terdengar suara pintu kamar berbunyi, dan ada suara seseorang dari luar.
"Nn, apakah saya boleh masuk?" Tanya orang di luar yang sepertinya adalah Yun.
"Masuk saja" Ujar Kiara.
Ia kemudian masuk sambil membawa beberapa buah buahan segar dan segelas susu.
"Silahkan diminum Nona.... "
Kiara hanya terdiam sambil memperhatikan buah yang terlihat segar dan segelas susu itu, ia kembali mengingat hari harinya ketika berada di dunia nyata.
"Heuh....... " Dengus Kiara
"No.. Nona, apa anda baik baik saja? Sebaiknya anda tidur dulu...... "
Yun merasa cemas dengan keadaan Kiara yang baru saja sembuh namun sudah berjalan ke sana kemari layaknya orang sehat.
"Tidak usah, aku baik baik saja" Papar Kiara.
"Oh iya, tadi Tn. John bilang kalau Nn. Kiara boleh kembali ke sekolah setelah Nona beristirahat selama 3 hari" Tutur Yun.
"Baiklah, kau boleh keluar... " Perintah Kiara sedikit memaksa.
Dengan rasa tidak yakin, Yun meninggalkan Kiara yang katanya baik baik saja, walaupun dia tidak yakin dengan ucapan Kiara barusan.
Setelah 3 hari berlalu, dan tidak pernah sekalipun keluar dari kamarnya, pada hari ke-4, Kiara keluar kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang makan.
Seketika wajah para manusia yang sedang duduk sambil menikmati makanan mereka terlihat kebingungan.
"Halo semuanya, pagi... " Sapa Kiara pada keluarganya.
"𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢??? 𝘋𝘪𝘢....𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪!!!!!" Gumam Ny. Lily sambil menatap heran wajah Kiara.
"Pagi, duduklah, putriku... " Sahut Tn. John yang kemudian mempersilahkan Kiara untuk duduk.
"Wah, menu makanan pagi ini sangat enak. Sudah lama aku tidak makan seenak ini," celetuk Kiara secara spontan.
Keluarga tirinya berhenti mengunyah makanan di mulut mereka ketika melihat tingkah laku Kiara yang tidak seperti biasanya.
"Hai kau!!! Sopan lah sedikit!" Bentak Kayla yang benar benar sudah tidak tahan lagi dengan tingkah saudara tirinya.
Sedangkan Ny. Lily hanya bisa memegangi tangan putrinya yang sedari tadi mengepal penuh rasa dendam.
"Kenapa? Kayla? Apa ada yang salah denganku?"
"𝘎𝘪𝘭𝘢! 𝘉𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢!!!" Gumam Kayla merinding.
"Anak anak, cepat habiskan sarapan kalian... Sebentar lagi kalian harus sampai di sekolah," perintah sang ayah.
Mereka kembali melanjutkan makan pagi, sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 06.22 WIB.
Satu persatu dari mereka mengambil tas gendong yang sudah disiapkan oleh asisten rumah tangga dan keluar rumah menuju garasi.
Keributan kembali terjadi ketika semuanya sudah berkumpul di luar untuk menaiki mobil.
"Kau!!! Kenapa kau begitu aneh setelah sembuh!!!??" Geram Kayla.
"Memangnya kenapa? Tidak boleh ya?? Ini kan hidupku, jadi semuanya bisa aku lakukan dengan kemauan ku sendiri," tegas Kiara.
"Sudahlah kak, tidak ada gunanya bertengkar sekarang. Bisa saja ayah akan membelanya dibandingkan membela kakak" Tutur Kania, adiknya.
Kayla berhenti membuat keributan karena ia merasa yakin apa yang dikatakan oleh Kania ada benarnya juga.
Setelahnya, mereka semua menaiki mobil dengan supir pribadi yang akan mengantar mereka sampai sekolah.
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di sekolah. Banyak sepasang mata memandang aneh pada orang yang baru saja turun dari mobil.
"Siapa dia?" Bisik seseorang
"Aku juga tidak tau, rasanya aku baru pernah melihatnya di sekolah ini. Mungkin saja dia murid pindahan?"
Seseorang itu berjalan anggun melewati banyak sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya. Sampai pada akhirnya mereka menyadari sesuatu.
"Lihat itu! Dia bersama Kayla...., atau jangan jangan... dia itu Kiara?" Timpal seorang lelaki berambut coklat.
Karena merasa yakin bahwa gadis yang baru saja lewat adalah Kiara, ia pun segera menghampiri gadis yang dianggapnya sebagai Kiara.
"Tunggu!" Teriak lelaki itu dari jarak yang tak jauh.
Kiara menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang untuk memastikan bahwa ada seseorang yang baru saja memanggilnya.
Lelaki itu mendekat, merasa gugup untuk mengatakan sesuatu.
"Apa kau benar Kiara?" Tanyanya.
"Siapa dia? Apakah dia salah satu teman Kiara? Tapi, siapa namanya?" Gumam Shelyna.
"Hey?"
"Ah, ya.... benar. Aku Kiara, "
"Kau benar benar berubah. Aku tidak percaya ini"
"Itu terlalu berlebihan. Aku ke kelas dulu, Kayla sudah menungguku" Sanggah Kiara yang sudah tidak nyaman berada di dekat lelaki itu.
"Baiklah, nanti kita mengobrol lagi di kelas" Pintanya.
Kiara hanya mengangguk kecil dan mengikuti langkah kaki berjalannya Kayla. Karena dia adalah Shelyna, sudah pasti ia tidak tau dimana kelasnya berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
msih mnyimak blum bgitu faham alur critanya
2024-04-19
0
Dewi
Penasaran sama temen Kiara itu, mungkin aja Teman akrab Kiara
2022-12-07
1
Dewi
Tajam banget ingatan Shelyna cocok jadi pengubah takdir nih
2022-12-07
1