Sesampainya di rumah, Shelyna langsung menuju ke kamarnya dan membaca buku novel yang sangat membuatnya penasaran.
**********
"Kiara, perkenalkan. Mereka adalah orang yang akan menjadi bagian dari keluarga kita sekarang," Ucap Tn. John memberitahukan pada Kiara.
Kiara yang sedang duduk di ruang keluarga, mendadak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya barusan. Awalnya ia tidak percaya dengan ucapan ayahnya yang mengatakan bahwa mereka akan menjadi keluarga Kiara, karena hal itu terdengar mustahil di telinganya.
Namun, dengan ketiga wanita yang duduk di samping ayahnya membuat Kiara sedikit yakin kalau mereka akan menjadi bagian dari keluarganya saat ini.
"A-ayah bercanda kan?" Kiara memastikan.
"Tidak, Kiara. Ayah tidak bercanda"
Matanya mulai mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit, ia berpikir kenapa ayahnya melupakan Mira yang sebenarnya adalah istrinya namun sudah tiada.
Kiara berlari menuju kamarnya, ia mulai menangis namun tidak keluar sedikitpun suara dari mulutnya. Tn. John yang tidak peduli, dia hanya memandang pahit kepergian Kiara dan melanjutkan obrolannya.
7 Bulan telah berlalu, sisi asli dari keluarga tiri Kiara mulai terlihat. Mereka mulai menyiksa Kiara dibelakang sang kepala keluarga.
"Kau itu benar benar tidak becus! Masak saja tidak bisa!!!" Bentak Ny. Lily pada Kiara yang menunduk di hadapannya.
"Ma-maaf ibu, aku memang tidak pernah memasak. Makanya rasa masakan itu tidak seenak buatan orang lain" Jelas Kiara dengan wajah yang sudah ketakutan.
Brak!!!**
Ny. Lily memukul meja di ruang makan dan melempar makanan itu pada Kiara. Namun Kiara yang tidak berdaya, dia hanya berdiam diri sambil berharap ibu tirinya segera pergi.
Disisi lain, Kevin sang kakak kandung berjalan melewati ruang makan tersebut, namun dia tidak peduli dengan apa yang dilihatnya.
Padahal Kiara sedikit berharap bahwa Kevin bisa membantunya menyelesaikan masalah ini, namun dia tau kalau Kevin sama sekali tidak pernah peduli padanya. Bahkan mereka sama sekali tidak pernah berkomunikasi selama hampir 7 tahun.
"Dasar tidak berguna! Kalau mau mati, ya mati saja!!" Bentak Ny. Lily dengan suara yang lebih keras.
Setelah itu, dia langsung meninggalkan Kiara di ruang makan, dan beranjak pergi menuju taman belakang rumah. Sedangkan kedua saudara tirinya masih duduk di ruang makan dan menyantap roti dilapisi selai beserta susu.
Setelah beberapa menit, jam menunjukkan pukul 06.47 WIB. Kevin, Kayla, Kiara dan Kania langsung bergegas keluar untuk menuju sekolah di antar oleh supir pribadi mereka.
Namun, ketika Kiara hendak memasuki mobil tersebut, Ny. Lily tiba tiba saja datang dan menyuruh Kiara untuk berjalan kaki menuju sekolah.
Dia melarang Kiara menaiki mobil milik Tn. John (Ayah mereka), karena menurutnya Kiara yang terlihat cupu itu tidak pantas untuk menaikinya.
Dengan terpaksa, Kiara mengikuti perintah ibunya untuk berjalan kaki. Walaupun dia tahu kalau ia pasti akan terlambat sampai di sekolah.
*************
Matahari mulai tenggelam, bagaikan kehidupan yang semakin lama semakin memburuk dan hanya tersisa kegelapan.
Kiara menggendong tas nya dan berjalan keluar sekolah seorang diri. Dia sedikit ragu untuk berjalan sampai rumah. Karena mendadak turun hujan kecil dari langit.
Sebelum ia melanjutkan langkahnya, dia melihat Kayla dengan beberapa teman sekelas mereka memegang satu persatu tongkat. Yang tak ia ketahui akan digunakan untuk apa tongkat tongkat itu.
"Tangkap dia!" Perintah Kayla pada teman teman di sampingnya.
"Ka-kalian mau apa?" Tanya Kiara dengan wajah yang terlihat ketakutan.
"Kau bertanya mau apa? Tentu saja mau membunuhmu!" Ujar Kayla yang membuatnya tercengang ketakutan.
Hujan yang turun semakin deras, membuat Kiara ragu untuk berlari keluar dari halaman sekolah. Dia lebih memilih untuk berlari ke dalam sekolah yang tempatnya lebih luas.
Karena tidak ada jalan lain, terpaksa Kiara menaiki tangga menuju atap sekolah. Walaupun hujan turun sangat deras dan suara petir yang bergemuruh, ia tetap berlari dengan tekad yang tinggi.
Kali ini Kiara benar benar sudah terpojok kan, dia sudah sampai di atap sekolah yang tidak ada pintu menuju jalan lain. Hingga Kayla dan teman temannya mendekat sambil menepuk-nepuk kan tongkat itu pada telapak tangan mereka masing masing.
"Kenapa kakak ingin membunuhku?" Tanya Kiara gemetaran dan benar-benar sudah tidak bisa berbuat apa apa kali ini.
"Tentu saja karena aku membencimu!! Kau tidak pantas untuk hidup!" Tegas Kayla dengan suara penuh amarah.
Sedikit demi sedikit Kiara melangkah mundur.
"Ta-tapi sebelumnya teman temanku tidak seperti ini padaku. Kenapa sekarang mereka mau berbuat hal ini?!!! Mereka itu baik!" Kiara mengungkapkan fakta yang memang sebenarnya teman temannya sangatlah baik. Namun, setelah kedatangan Kayla di kelasnya, sifat teman teman Kiara berubah drastis, layaknya orang yang terkena hipnotis.
Ketika ia mengatakan hal itu, Kayla tak merespon. Ia dan teman temannya di belakang tetap melangkah ke depan, sedangkan Kiara terus melangkah mundur sampai pada akhirnya....
"Ti-tidak!!!! Aku bisa jatuh!" Gumam Kiara sambil melotot tajam ketika menoleh ke belakang dan ternyata sudah tidak ada lapisan bata.
Tanpa berpikir panjang, Kayla langsung memukul Kiara dengan tongkat kasti yang ada ditangannya. Alhasil Kiara langsung terjatuh dengan kondisi yang sudah acak acakan penuh luka memar pada wajahnya.
*****************
"Hoamm.... " Shelyna menguap, dan saat ia menoleh ternyata jam sudah menunjukkan pukul 00.13 WIB. Itu artinya sudah terlewat beberapa jam dari jam seharusnya ia tidur.
"Kenapa alurnya begitu menyedihkan seperti ini?!! Tokoh utamanya sangat lemah! Lalu, apa yang membuat orang orang menyukai cerita ini? Ck!"
"Jika aku menjadi Kiara, aku pasti sudah menjadi orang yang berani dan tidak penakut sepertinya!"
Dengan perasaan kesal, Shelyna merebahkan tubuhnya pada kasur yang lembut. Dia terus saja terpikirkan oleh alur cerita novel yang ia baca tadi.
Esok pun tiba, terasa ada cahaya yang menyinari wajahnya yang membuat ia seketika terbangun dari tidur nyenyak nya semalam.
Ia melihat sekeliling tempat dimana ia berada sekarang, rasanya terlihat sangat asing. Apalagi dengan kemewahan tempat tidurnya yang 10 kali lipat lebih mewah dari tempat tidur miliknya.
Shelyna menginjakkan kakinya pada lantai yang terlihat lebih berkilau dimatanya. Suara burung berkicauan juga membuatnya heran ada dimana dia sekarang.
Terlihat sebuah cermin lebar dengan warna keemasan, ia pun mendekatinya. Sontak ia terkejut dengan wajah yang dimilikinya sekarang. Benar benar berubah! Kepalanya yang dilapisi sebuah perban dan beberapa luka memar di bagian wajahnya.
Ia juga tidak tau apa hal yang menimpanya saat ini. Dan di saat itu, tiba tiba saja ia dikejutkan oleh seorang wanita berwajah keriput yang masuk ke dalam ruangan tidurnya.
"No-nona Kiara, anda sudah bangun?!" Ucap wanita berwajah keriput itu padanya.
Belum sempat Shelyna menjawab, wanita itu sudah dulu keluar dari ruangan tidurnya. Terlihat wajahnya seperti bersemangat mengetahui gadis yang ada di hadapannya itu terbangun setelah mengalami keadaan kritis selama 1 minggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Dewi
Mungkin ini yang dinamakan ucapan adalah doa
2022-12-02
1
Dewi
Dan bagi Kiara roti tawar pun adalah sebuah keberuntungan, mungkin saja
2022-12-02
1
🍷Asisten Cesliea🍷
ttp semangat cess
2022-10-16
1