bab 2. Putera Mahkota Kerajaan Doria

Aku menghela nafas lelah, setelah acara festival selesai di gelar, aku memutuskan untuk kembali ke kediamanku. Seorang Anan Athana Damian sang putera mahkota kerjaan Doria, kedudukan itu sebenarnya tidak ku inginkan. Tapi karena status kelahiran ku, dengan terpaksa aku harus menerima takdir ini.

Saat ini usiaku baru tujuh tahun. Tapi tanggung jawab yang ku emban sebenarnya tak sanggup untuk di pikul bahu kecilku.

" Yang mulia" panggil Akes pengawal pribadiku.

" hmm..." balasku

" Yang mulia putera mahkota kerajaan Aiolia dan Ionia ingin bertemu dengan anda yang mulia" ucapnya padaku

" Hah.. Suruh mereka menunggu sebentar, dan segera siapkan makanan ringan dan juga yeh untuk mereka" titahku padanya.

Akes langsung keluar dari kamarku, dan seperti biasa, dia pasti akan melaksanan perintahku dengan baik. Aku langsung keluar menuju tempat mereka sedang menunggu. Ku lihat kedua putera mahkota yang juga temanku itu sedang sibuk dengan perbincangan mereka.

" Ada apa gerangan yang membuat kedua putera mahkota meluangkan waktu untuk mengganggu istirahat putera mahkota ini? tanya ku di sertai pandangan menyelidik.

" Dasar menyebalkan" dengus mereka berdua.

" Ha..ha.. aku hanya sedang membuat lelucon ringan" balasku santai.

" Bagaimana kabarmu Anan?" tanya Arseus putera mahkota kerajaan Ionia

" Seperti yang kau lihat, tentunya selalu baik di setiap harinya" terangku

" Sangat percaya diri sekali putera mahkota ini" cibir Theo putra mahkota Aiolia.

" Tentu, lantas bagaimana dengan kalian?" tanya Anan

" Sama sepertimu " balas mereka kompak.

Makana ringan beserta teh yang tadi aku minta kepada Akes segera di sajikan.

" Ku dengar kau akan segera mendapatkan adik baru Anan" tanya Theo

" Sebentar lagi akan hadir adik Perempuanku" imbuhku

" Kau yakin sekali kalau dia terlahir sebagai perempuan, bisa jadi dia kembali akan terlahir sebagai pangeran" tebak Arseus.

" Tidak akan, sudah cukup dengan Leonidas saja. Menjaga dua adik lelaki sekaligus yang memiliki kesenangan yang sama denganku itu tentu sangat merepotkan" bantahnya

" Apa kau tak pernah berfikir, adik perempuan pasti lebih merepotkan dari pada laki laki" pikir Theo

" Dia pasti akan merepotkan ibu ku" timpal Anan.

" Padahal punya adik perempuan itu sangat manis" ungkap Arseus.

"Lantas bagaimana dengan mu Arseus?" tanya Theo

" Kerajaan kami tentunya sangat mengharapkan kehadiran seorang Puteri" ungkap Arseus.

" Seperti ramalan yang telah tersebar?" tanya Anan.

" hmm..." gumam Arseus.

" Kerajaan dan ramalan selalu saling berkaitan" ucap Theo

Dalam sejenak ketiganya terdiam. Selama ini memang ramalan yang pernah tersebar selalu terjadi di saat yang tepat. Ketiganya kemudian melanjutkan pembicaraan mereka.

" Apa kau mendengar rumor yang tersebar di kerajaan mu Anan" Tanya Theo

"Maksudmu?" kembali Anan malah bertanya balik

" Rumor tentang pemilihan selir, bahkan sudah sampai di kerajaan kami" jelas Theo

Sementara Arseus hanya menganggukkan kepalanya ketika Anan mengarahkan pandangan mata padanya.

" Sialan" maki Anan sambil mengepalkan tangannya.

" Bukankah memiliki selir itu hal yang biasa" Tanya Theo bingung

Mendengar pertanyaan Theo, Anan dan Arseus memilih diam. Sampai Theo membuka suara kembali.

"Arseus, bukankah ayahmu telah memiliki dua istri?" tanya Theo

" Ayahku menikah lagi setelah setahun kepergian ibuku" terang Arseus.

" Aku pikir Ayahmu memiliki selir terlebih dahulu" timpal Theo.

"Aku berharap ayahku tak mengabulkan tuntunan para pejabat istananya" ucap Anan tiba tiba.

Setelah berbincang untuk waktu yang cukup lama. Ketiga putera mahkota kemudian memutuskan untuk kembali kekediaman. Karena dua diantara mereka bertiga akan melakukan perjalanan yang panjang. Agar dapat kembali ke kerajaan masing masing.

sepeninggal kedua sahabatnya Anan masih duduk termenung sambil menatap ke arah langit.

Zeus, semoga ayahku tidak mengikuti jejakmu yang tidak setia pada Dewi Hera, meski aku keturunan dari salah satu anakmu, tapi aku tak berharap hati wanita yang melahirkan ku hancur.gumamku dalam hatinya.

Jika sampai ayahku menikah lagi dan membuat ibuku sengsara, aku tak akan pernah memaafkannya. Aku tak perduli jika kelak aku di sebut anak tak berbakti dan juga pembangkang.

Lelah dengan pikiranku sendiri. Aku memutuskan untuk masuk ke dalam tempat peristirahatan ku. tidak perlu waktu lama aku langsung tertidur lelap.

Pagi menyapa dengan di iringi suara kicauan burung. Aku langsung menuju ke tempat pemandian. Di sana aku melihat pelayan pribadiku menyiapkan air mandi beserta peralatan mandi.

Mereka mulai membantuku untuk membersihkan diri. Saat aku telah rapi, aku segera pergi menuju tempat jamuan makan para tamu kehormatan. Saat akan memasuki aula jamuan makan, aku bertemu dengan ketiga temanku. Kami kemudian duduk di tempat yang telah di tentukan.

Tidak lama kemudian, para raja dan ratu tiba hampir bersamaan. Setelah ayahku mempersilahkan untuk makan, kami semua mulai menikmati makanan yang telah sudah payah di masak oleh pelayan dapur.

Waktu sarapan pagi akhirnya telah usai. Saatnya rombongan kerajaan akan kembali ke kerajaan masing masing.

Raja Doros beserta Ratu Asteria dan juga kedua pangeran turut serta mengantarkan keberangkatan para tamu kehormatan.

"Mari kita masuk Ratuku" ajak Raja Doros pada istrinya.

" Baiklah yang mulia" balas Ratu Asteria

Akhirnya setelah semua tamu telah meninggalkan istana,Raja dan Ratu kerajaan Doria memilih meninggalkan halaman istana. Mereka pergi berdua tanpa melihat pada kedua pangeran muda yang saat ini terlihat kesal.

"Kakak, kenapa ayah selalu saja memonopoli ibu?" tanya pangeran Leonidas kesal

"Ibu kan memang selalu menemani ayah adikku" jawab Anan

" Tapi Ibu kan juga milik kita kakak, harusnya ayah memberi kita waktu bersama ibu" protes Leonidas

" Ayah mendengarmu pangeran" sela Raja Doros datar.

Pangeran Leon berlari menghampiri ayah dan ibunya, di ikuti oleh putra mahkota Anan.

" Jadi berikan ibu padaku ayah" pinta Leonidas

"Ibumu itu istri ayah, jadi ayah lebih berhak" timpal Raja Doros

"Yang mulia sudahlah" Ratu Asteria berusaha melerai perdebatan kecil antara ayah dan anak.

" Ayah mengalahkan pada Pangeran Leon" ucap Anan.

" Huh.. katakan saja, kau juga ingin mengambil istriku" tolak Raja Doros.

"cihh... Kekanakan" Ejek Anan

" Ayah tak perduli. Ibu kalian itu istri ayah jadi ayah yang lebih berhak" tegas Raja Doros.

Mendengar nada tegas Raja Doros, pangeran Leonidas menangis kencang tanda protes. Hal itu tentu membuat Raja Doros panik, meski di tutupi dengan raut wajah datar. Tanpa pikir panjang, Raja Doros segera meraih pangeran Leonidas dalam gendongannya.

"Ya sudah ayah mengijinkanmu bermain dengan ibu sebentar, jangan menangis" bujuknya dengan raut wajah dan nada datar.

Sementara Ratu Asteria dan putera mahkota Anan ingin meledakkan tawa mereka. Tapi mereka berdua berusaha melawannya. Begitu juga dengan para pengawal dan pelayan yang saat ini menyaksikan kehangatan keluarga itu.

Bagi mereka yang tidak mengenal baik anggota kerajaan pastilah berfikir bahwa keluarga itu tidak harmonis. Tapi bagaimana jika melihat hal yang terjadi saat ini. Pasti siapapun yang melihatnya akan menelan ludah mereka kembali.

Kehangatan seperti inilah yang di takutkan oleh putera mahkota Anan akan hilang. Jika seandainya sang Ayah mengangkat seorang selir. Aman tidak habis pikir, apa yang dipikirkan oleh para pejabat sehingga mengusulkan pengangkatan selir.

Jika untuk masalah pewaris,Anan rasa dirinya dan sang adik sudah cukup. Di tambah lagi saat ini ibunya sedang mengandung. Jadi tidak ada alasan untuk meminta Raja mengangkat seorang selir.

Anan memilih menyimpan semua rumor itu untuk dirinya sendiri.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Para penguasa Tiga Kerajaan Besar
3 bab 2. Putera Mahkota Kerajaan Doria
4 Bab 3 Kematian Ratu Pertama Kerajaan Ionia
5 Bab 4 Putra Mahkota Kerajaan Ionia
6 Bab 5 Putra Mahkota Kerajaan Aiolia
7 Bab 6 Flashback Pernikahan Ratu Kedua Ionia
8 Bab 7 Kelahiran Pangeran Ke Dua Kerajaan Ionia
9 Bab 8 Kelahiran Putri Pertama Doria
10 Bab 9 Masuknya Selir Kerajaan Doria
11 Bab 10 Kepergian Ratu Doria
12 Bab 11 Masuknya Selir Di Kerajaan Ionia
13 Bab 12 Perjalanan Ratu Aiolia.
14 Bab 13 Kisah Di Balik Kutukan
15 Bab 14 Kelahiran Dan Kematian
16 Bab 15 Penjara Acasha Bellanca
17 Bab 16 Kehidupan Acasha
18 Bab 17 Hukuman Yang Tidak Pantas
19 Bab 18 Terbuka
20 Bab 19 Festival
21 Bab 20 Pertemuan
22 Bab 21 Pertandingan
23 Bab 22 Dipermalukan
24 Bab 23 Di Balik Layar
25 Bab 24 Hadiah Yang Di Luar Dugaan
26 Mutiara hati
27 Bab 25 Pernikahan Kerajaan
28 Bab 26 Pangeran Ares
29 Bab 27 Keracunan
30 Bab 28 Tersingkir
31 Bab 29 Perjuangan
32 Bab 30 Kecewa
33 Bab 31 Terbukti
34 Bab 32 Waktu berlalu
35 Bab 33 Bertemu
36 Bab 34 Gubuk
37 Bab 35 Gubuk 2
38 Bab 36 Keputusan
39 Bab 37 Pengorbanan
40 Bab 38 Memasuki Hutan Terdalam
41 Bab 39 Rindu
42 Bab 40 Perjalanan
43 Bab 41 Kelahiran
44 Bab 42 Kekuatan
45 Bab 43 Tiba
46 Bab 44 Bertemu Kembali
47 Bab 45 Makan Bersama
48 Bab 46 Keputusan Raja Ion
49 Bab 47 Sambutan
50 Bab 48 Pertemuan
51 Bab 48 Hadiah yang Mengejutkan
52 Bab 49 Pertemuan dengan Ratu Ionia sang pendiri
53 Bab 50 Kembali
54 Bab 51 Lonidas
55 Bab 52 Bertemu kakak kedua
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Para penguasa Tiga Kerajaan Besar
3
bab 2. Putera Mahkota Kerajaan Doria
4
Bab 3 Kematian Ratu Pertama Kerajaan Ionia
5
Bab 4 Putra Mahkota Kerajaan Ionia
6
Bab 5 Putra Mahkota Kerajaan Aiolia
7
Bab 6 Flashback Pernikahan Ratu Kedua Ionia
8
Bab 7 Kelahiran Pangeran Ke Dua Kerajaan Ionia
9
Bab 8 Kelahiran Putri Pertama Doria
10
Bab 9 Masuknya Selir Kerajaan Doria
11
Bab 10 Kepergian Ratu Doria
12
Bab 11 Masuknya Selir Di Kerajaan Ionia
13
Bab 12 Perjalanan Ratu Aiolia.
14
Bab 13 Kisah Di Balik Kutukan
15
Bab 14 Kelahiran Dan Kematian
16
Bab 15 Penjara Acasha Bellanca
17
Bab 16 Kehidupan Acasha
18
Bab 17 Hukuman Yang Tidak Pantas
19
Bab 18 Terbuka
20
Bab 19 Festival
21
Bab 20 Pertemuan
22
Bab 21 Pertandingan
23
Bab 22 Dipermalukan
24
Bab 23 Di Balik Layar
25
Bab 24 Hadiah Yang Di Luar Dugaan
26
Mutiara hati
27
Bab 25 Pernikahan Kerajaan
28
Bab 26 Pangeran Ares
29
Bab 27 Keracunan
30
Bab 28 Tersingkir
31
Bab 29 Perjuangan
32
Bab 30 Kecewa
33
Bab 31 Terbukti
34
Bab 32 Waktu berlalu
35
Bab 33 Bertemu
36
Bab 34 Gubuk
37
Bab 35 Gubuk 2
38
Bab 36 Keputusan
39
Bab 37 Pengorbanan
40
Bab 38 Memasuki Hutan Terdalam
41
Bab 39 Rindu
42
Bab 40 Perjalanan
43
Bab 41 Kelahiran
44
Bab 42 Kekuatan
45
Bab 43 Tiba
46
Bab 44 Bertemu Kembali
47
Bab 45 Makan Bersama
48
Bab 46 Keputusan Raja Ion
49
Bab 47 Sambutan
50
Bab 48 Pertemuan
51
Bab 48 Hadiah yang Mengejutkan
52
Bab 49 Pertemuan dengan Ratu Ionia sang pendiri
53
Bab 50 Kembali
54
Bab 51 Lonidas
55
Bab 52 Bertemu kakak kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!