Saat ini di kerajaan Doria sedang di adakan festival kerajaan. Banyak para pangeran dan putri yang turut serta untuk memeriahkan acara tersebut.
Di setiap jalan sudah terpasang hiasan yang melambangkan simbol kerajaan Doria. Banyak para pedagang yang berusaha mengais rejeki dalam kesempatan saat ini.
Terlihat dua orang anak laki-laki sedang berlarian di tengah keramaian. Kedua anak tersebut terlihat baru berusia tujuh tahun dan juga lima tahun. mereka berdua di ikuti oleh dua orang pria dewasa.
" Kakak ayo kita lihat jajanan itu, sepertinya itu sangat enak sekali" ucap sang adik.
"Paman adikku ingin membeli jajanan tersebut" pinta sang kakak pada pria dewasa di sebelahnya.
" Baik tuan muda" balas sang pria patuh.
Pria dewasa yang di panggil dengan sebutan paman itu, langsung menuju ke tempat penjual makanan. Dia langsung membeli jajanan yang di minta oleh tuan mudanya.
Mereka berdua menghabiskan waktu dengan berkeliling, menikmati semua yang di lewati.
" Tuan muda sebaiknya kita segera kembali" seru sang pria dewasa
" Tapi paman, aku ingin berada di sini lebih lama" bantah anak yang lebih tua
" Itu benar paman, di sini lebih terlihat menakjubkan dari pada di kediaman" sang adik ikut menimpali
" Nanti anda berdua di hukum, jika ketahuan berkeliaran di luar sampai larut malam seperti ini." jelas sang pria dewasa
Kedua anak lelaki itu tampak diam. Mereka terlihat mengerutkan kening tanda sedang berfikir.
" hahh... baiklah paman, kita pulang saja" ucap sang anak laki laki yang lebih tua.
kemudian kedua anak lelaki itu beserta kedua pria dewasa, berjalan menuju tempat termegah di kawasan kerajaan Doria. Tempat yang mereka tuju adalah istana kerajaan Doria.
Saat sampai di kediaman para pangeran. terlihat dua orang wanita yang berusia sekitar dua puluh tahun berlari dengan tergesa-gesa.
" Hahh...hah..hah... yang mulia putra mahkota, syukurlah anda segera tiba. Yang mulia raja sedang berjalan menuju kemari" ucap seorang wanita menghampiri anak lelaki yang lebih tua. Wanita tersebut merupakan pelayan wanita di kediaman putra mahkota kerajaan Doria
" Tenanglah bibi,aku juga sudah tiba" ucap sang putra mahkota.
" Yang mulia pangeran, dapatkah kita segera kembali ke kediaman anda?" tanya seorang wanita lagi yang juga berstatus sebagai pelayan istana kepada anak lelaki yang lebih kecil.
" Tapi bibi, aku masih ingin bersama kakak" tolak sang pangeran kecil manja sambil merangkul tangan kakaknya.
" Lebih baik kau kembali ke kediaman mu. Bagaimana jika nanti ayah tidak melihatmu berada di kediaman. Nanti kegiatan kita keluar istana akan ketahuan. Dan kita akan terkurung di Istana ini selamanya" bujuk sang kakak dengan sedikit ancaman
" Baiklah" pasrah pangeran kecil dan beranjak meninggalkan kakaknya sambil menunduk lesu.
Sementara sang pria, yang ternyata pengawal pribadi pangeran kecil, dan juga pelayan pribadinya menunduk hormat pada putera mahkota kerajaan Doria. Kemudian pangeran mahkota kerajaan Doria segera berjalan menuju kediamannya. Di ikuti oleh pelayan dan juga pengawal pribadinya.
Sesampainya di kediaman, putera mahkota Kerajaan Doria itu segera membersihkan diri, dan mengganti pakaian khas bangsawan biasa yang di pakainya dengan pakaian resmi kerajaan. Tak lama kemudian terdengar suara sang pelayan yang memberitahukan bahwa sang raja telah tiba di kediaman.
" Salam kepada Yang Mulia Raja, semoga Dewa Zeus Raja dari para dewa selalu menyertaimu" ucap sang putra mahkota sambil memberi hormat dengan takjim
" Bangkitlah Putra Mahkota" perintah sang Raja dengan tegas.
"Terimakasih Yang Mulia" jawab sang Putra Mahkota.
" Kamu sudah mengetahui dengan jelas, bahwa besok akan di adakan festival tahunan di kerajaan kita." ucap sang Raja
"Saya sudah mengetahuinya Yang Mulia" balas sang Putra Mahkota
" Persiapkan dirimu, selain aku, maka kaulah yang menjadi tokoh utama dalam festival besok. jadi persembahkan lah yang terbaik." titah sang Raja
" Saya menerima perintah anda yang mulia" dengan patuh putra mahkota menerima titah yang sudah di tujukan padanya.
Setelah memberi titah, sang Raja kerajaan Doria langsung meninggalkan putranya di dalam kediaman. Hubungan ayah dan anak itu sangat kaku, bukan karena mereka saling bermusuhan. Tapi karena kepribadian antara sang pemimpin dan pewaris sama persis. Dingin, kaku, tegas dan tak tersentuh.
waktu yang di tentukan pun tiba, para tamu berbondong bondong datang ke istana untuk memeriahkan festival tahunan tersebut. Rakyat biasa juga diperbolehkan masuk dengan syarat berpakaian bersih dan juga rapih. Banyak rakyat yang antusias menyambut festival kali ini. Bahkan ada dari mereka yang rela datang jauh jauh demi bisa menikmati festival yang di selenggarakan.
Semua tamu undangan sudah menempati tempat yang telah di sediakan. terdengar sang pengawal kerajaan menyerukan nama para petinggi kerajaan Doria.
"Yang mulia putra Mahkota Anan Athana Damian dan pangeran Leonidas Makari Noah memasuki aula kerajaan" seru sang pengawal yang memperkenalkan kedua Pangeran
" Yang mulia Raja Doros Colin Cyril dan yang mulia Ratu Asteria Irene Cyril memasuki aula" kembali sang pengawal memberitahukan kedatangan sang pemimpin kerajaan Doria
" Salam kepada Raja dan Ratu kerajaan Doria, Sang Dewa Zeus Raja dari para Dewa selalu menyertai. Salam kepada putra mahkota dan pangeran, Sang Dewa Zeus Raja dari para Dewa selalu menyertai." teriak sang tamu undangan dengan serentak.
"Terimakasih atas kedatangan para Raja dan Ratu,Pangeran dan putri kerajaan juga para Bangsawan serta kepada seluruh rakyatku, yang ikut memeriahkan festival tahunan ini." sambut sang Raja pada para tamu yang bersedia hadir.
" Suatu kehormatan bagi kami Yang Mulia" balas para tamu.
" Silahkan duduk dan mari menikmati setiap jamuan yang telah di sediakan" titah Raja Doros.
Akhirnya festival yang di tunggu mulai berlangsung. Banyak para pangeran dan putri kerajaan mempersembahkan bakat mereka. Demikian juga para tuan muda dan juga nona muda bangsawan yang turut serta mempersembahkan bakat mereka. Rakyat biasa yang memiliki keberanian dan juga keahlian di persilahkan untuk ikut serta.
Setelah melewati serangkaian acara, tidak terasa ternyata hari sudah mulai gelap. Sinar sang Surya telah di gantikan oleh cahaya bulan dan juga para bintang di langit malam.
Saat ini ketiga pemimpin kerajaan besar itu, sedang menikmati waktu bersama yang hanya jarang dapat terlewati. Terkadang saat acara festival, para utusan kerajaan lah yang menghadiri acara tersebut. Meski setiap tahun selalu di adakan festival tahunan, sang pemimpin tidak selalu dapat menghadirinya.
Itu sebabnya, ketika ketiga pemimpin kerajaan tersohor tersebut dapat bertemu, mereka akan selalu meluangkan waktu untuk saling berbagi cerita. Begitu juga dengan para Istri mereka sang Ratu kerajaan dari masing masing kerajaan.
" Bagaimana kabar anda yang mulia Raja Aiolos" sapa sang tuan rumah.
" Tentunya sangat baik yang mulia" balas Raja Aiolos
" Bagaimana kabar anda yang mulia Raja Ion"kembali Raja Doros menyapa Raja Ion
" Pastinya juga baik yang mulia" balas Raja Ion dengan tersenyum.
" Telah lama kita tidak bertemu, terakhir ketika pelantikan putra mahkota Anan Athana Damian" Raja Aiolos memulai pembicaraan.
" Sudah sekitar lima tahun bukan" Raja Ion memastikan
" Benar yang mulia" Timpal Raja Doros.
" Anak anda sangat berbakat yang mulia Raja Doros" puji Raja Ion
" Sepertinya ada niat terselubung yang mulia Raja Ion memuji putra mahkota Anan." tebak Raja Aiolos.
" Benarkah begitu Raja Ion?" Raja Doros memastikan ucapan Raja Aiolos
" ha...ha... kalian tepat sasaran yang mulia" ucap Raja Ion
"Apa anda ingin menjodohkan putri anda dari Ratu Cassandra Amalthea dengan putra mahkota Anan yang mulia Raja Ion?" tanya Raja Doros
" Tentu jika anda tidak keberatan Yang Mulia" jawab Raja Ion
" Wahh... ternyata aku kalah dalam mengajukan lamaran dari anda Raja Ion" potong Raja Aiolos.
" Pesona Sang putra mahkota kerajaan Doros tidak bisa di tolak Raja Aiolos" ledek Raja Ion.
" Tapi anda belum memiliki putri raja Ion" bantah Raja Aiolos
" Aku yakin, pasti kelak aku akan memiliki putri dari Ratu Cassandra Raja Aiolos" protes Raja Ion.
" Sudah jangan berdebat lagi, kita bertiga hanya bisa berencana, tapi takdir yang akan menentukan" dengan bijak Raja Doros berusaha menjadi penengah.
Kini perbincangan para Raja beralih pada masalah kerajaan. Sementara di tempat para Ratu berkumpul. Terlihat tiga wanita cantik sedang tertawa bersama.
" Kapan adik dari putra mahkota Arseus akan lahir Ratu Cassandra" tanya Ratu Asteria istri dari Raja Ion
"Menurut para tabib kerajaan, kemungkinan si kecil akan lahir setelah tiga purnama berlalu" jawab
"Bagaimana dengan Kandungan anda sendiri Ratu Asteria?" tanya Ratu Cassandra
"Usia kandunganku masih sangat muda Ratu Cassandra, mungkin si kecil akan lahir setelah enam purnama berlalu.
" Semoga pewaris dari dua kerajaan terlahir dengan berkat dari Sang Dewa" Doa ratu Clio Thalassini.
"Terimakasih Ratu Clio" ucap Ratu Asteria dan Ratu Cassandra secara bersamaan.
Ketiga Ratu masih terus melanjutkan pembicaraan mereka, sampai Para Raja datang untuk menjemput mereka untuk istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments