Nggak ada angin nggak ada tukang ketoprak

Thea duduk di kursi tunggu didepan ruang UGD. Ia sedang menunggu dokter yang menangani korban kecelakaan tunggal tadi.

Notifikasi HP Thea mengalihkan pandangannya yang menatap pintu UGD dengan khawatir untuk melihat pada hpnya.

Mama

(Thea, apa masih dirumah Amanda? ini sudah malam nak)

Thea

(Ini lagi mau pulang ma)

Mama

(Ya sudah. Hati-hati dijalan)

Thea

(Siap mamaku ter lope lope)

Thea nggak bisa menjelaskan panjang lebar pada mamanya kalau dia lagi dirumah sakit. Karena dokter sudah keluar dari ruang UGD.

"Gimana dok keadaanya? " tanya Thea pada dokter.

"Pasien mengalami luka ringan dikepala karena benturan yang dialaminya. Kami sudah memberi penanganan pada pasien agar tidak terjadi infeksi pada lukanya. Ini resep obat yang harus diminum pasien agar mengurangi rasa sakit dikepalanya. Pasien sekarang sudah sadar dan sudah diperbolehkan pulang" Ucap dokter.

"Terimakasih dokter" kata Thea sambil menerima catatan resep obat yang diberikan dokter untuk pasien.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter tersebut lalu pergi meninggalkan Thea.

Thea masuk ke ruang UGD itu lalu melihat cowok yang sudah sadar itu menatap kearahnya.

"Terimakasih sudah menolongku" ucap cowok itu.

"Sama-sama" jawab Thea sambil duduk di kursi dekat ranjang pasien.

"Ini hpmu, tadi ada yang menelpon." Thea menyerahkan HP milik cowok itu.

"Kamu bisa menghubungi keluarga mu untuk menjemput mu kan? " tanya Thea pada cowok itu.

"Tidak" jawabnya singkat sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Ha.., maksutnya gimana? " tanya Thea lagi.

"Aku tidak punya keluarga" jawabnya.

"Lah,,, tadi yang menelepon bukan keluarga mu? " tanya Thea heran.

"Bukan" jawab cowok itu.

Cowok itu mencoba mengaktifkan hpnya lalu mencoba untuk menelepon seseorang, namun tidak aktif.

"Ck, dimana kamu Dion" ucap cowok itu frustasi karena yang ia telepon tak menjawab panggilannya.

'Alamat nganterin dia pulang nih. Huhh, sabar Thea sabar. Orang sabar itu disayang Tuhan' ucap Thea dalam hati.

"Tunggu disini sebentar. Aku mau menebus obat kamu. Setelah itu ku antar pulang" ucap Thea pada cowok itu.

"Nggak usah. Aku bisa sendiri kok. Aku nggak mau merepotkan mu lagi. " cowok itu mencoba untuk berdiri sendiri tapi kepalanya masih terasa pusing sehingga ia hampir nyungsep mencium lantai jika Thea tidak segera menahan badannya.

"Dibilangin ngeyel sih. Udah kamu nurut aja. Tunggu disini sebentar. Jangan kemana-mana." ucap Thea pada cowok itu.

Ditempat lain Rayn sedang bersama Erik pacarnya Amanda di sebuah kafe. Ia teringat dengan Thea waktu ditoko buku tadi pagi. Rayn tahu kalau Thea menaruh hati padanya sejak mereka kenal. Rayn yang dulu ingin menembak Thea jadi pacarnya malah tidak jadi karena ia kenal saudara kembar Thea yang lebih cantik darinya.

"Woy, ngelamun aja" tegur Erik pada Rayn

"Apaan sih" protes Rayn

"Mikirin apa sih? Utang? omongan tetangga? atau dosa? " tanya Erik pada Rayn

"Kepo" jawab Rayn malas

"Yaelah temen sendiri ini, siapa tahu bisa bantu permasalahan lo itu"

"Huhh, ini soal Thea" jawab Rayn jujur pada akhirnya.

"Lo sih kenapa dulu nggak nembak dia aja. Malah nggak ada angin nggak ada tukang ketoprak tiba-tiba nembak Ayanna" ucap Erik yang sudah lama tahu karena Rayn sering curhat padanya begitu juga sebaliknya.

"Karna gue sukanya Ayanna" jawab Rayn

"Mulut lo emang ngomong gitu, tapi hati lo sampai sekarang masih Thea. Lo nembak Anna karna dia lebih cantik aja dari Thea. " ucap Erik

Rayn tampak berfikir sejenak apa yang dikatakan Erik seperti ada benarnya. Jujur Rayn dulu mulai nyaman dengan Thea tapi karna Ayanna lebih cantik dimatanya ia jadi pindah haluan.

"Lo nyaman nggak sih selama ini sama Ayanna? " tanya Erik pada Rayn

"Pertanyaan macam apa itu? gue udah tiga tahun sama Ayanna masih ditanya lagi" protes Rayn

"Habisnya lo udah punya Anna masih aja kepikiran Thea. Makanya Ray, lo tu dulu jujur aja sama diri lo kalo lo lebih nyamannya sama Thea bukan Anna. Ingat cinta itu buta dan tuli kata Al Ghazali di salah satu lagunya" kata Erik panjang lebar menjelaskan pada Rayn

"Hmm" jawab Rayn yang hanya bergumam.

"Nasi udah jadi bubur lo udah lama juga sama Ayanna jadi jalani aja, lupain Thea. Inget jangan jadi buaya darat sana sini caplok. Contohnya gue, dulu gue begitu sampai bikin gue merana" ucap Erik.

"Kenapa? " tanya Rayn penasaran karna Erik belum menceritakan soal itu padanya.

"Dulu gue jaman SMA gitu sampai-sampai semua orang ngecap gue playboy waktu itu. Gue diputusin pacar-pacar gue pas lagi sayang-sayangnya. Gue menyesal banget waktu itu apalagi salah satu dari mereka ada yang paling gue sayang. Dia ada saat gue susah dan butuh dia. Tapi karna gue udah hianati dia, dia udah nggak mau lagi sama gue. Tapi sekarang gue bersyukur punya Amanda. Dan gue nggak akan mengulangi kesalahan gue lagi waktu itu. " Kata Erik lalu ia mencoba meminum es kopinya namun tinggal es batunya.

"Udah Sejam lebih kita disini. Pulang Yuk, tugas udah pada minta diperhatiin nih" Ajak Erik pada Rayn yang masih termenung karena ucapan Erik barusan.

Erik dan Rayn pulang masing-masing karena mereka memang membawa kendaraan masing-masing tadi.

Setelah menebus obat di apotek rumah sakit. Thea kembali ke ruang UGD dimana cowok tadi berada.

Ia membuka pintu ruang tersebut dan terkejut melihat seorang perempuan yang suaranya tidak asing ditelinga Thea.

"Sayang, kamu nggak papa kan? mana yang sakit" ucap perempuan itu pada cowok itu.

Namun bukannya menjawab pertanyaannya, cowok itu menepis tangan perempuan yang ingin menyentuh pipinya.

Thea membeku ditempat, ia bingung harus bagaimana. Maju, tapi ntar ganggu mereka. Mau mundur dan pergi aja tapi obatnya bagaimana.

Andra yang melihat Thea masuk seperti terselamatkan. Ia tersenyum dan memiliki ide bagaimana bisa lolos dari perempuan sok perhatian disampingnya itu.

"Sudah selesai? " tanya Andra pada Thea

"Su-sudah" jawab Thea

Perempuan yang berada disamping Andra menatap sinis pada Thea. Ia mengamati Thea dari ujung kaki hingga ujung rambut.

'Ck, masih cantikan aku keman-mana, coba lihat style nya yang mamba, pasti dari kalangan menengah kebawah' umpatnya dalam hati yang merendahkan penampilan Thea.

Thea mendekat kearah Andra lalu memberikan obat yang sudah ia tebus tadi. Andra menerimanya, lalu mencoba berdiri meski kepalanya masih terasa pusing. Ia meraih tangan Thea lalu mengajaknya untuk pulang.

"Yuk pulang sayang" ucap Andra pada Thea

Perempuan yang berada disamping Andra tadi ternganga mendengar Andra menyebutnya sayang. Begitu juga Thea yang entah bagaimana dia menjabarkan perasaannya sekarang, jantungnya berdebar lebih cepat dari sebelumnya. Thea masih syok dengan apa yang Andra katakan barusan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Hai Readers👋👋👋...

...Selamat membaca ya. Jangan lupa dukungannya Thankyou 🧡🧡🧡...

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂𝔂🖤

𝓐𝔂𝔂🖤

hati gk bsa dibohongin...ryan cuma mandang fisik

2022-11-06

3

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Siapa sih yang sudah merendahkan thea.


Semangat thor like plus favorit dan rat ⭐⭐⭐⭐⭐ telah ku daratkan

2022-10-23

4

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

itu baru namanya gk ada angin gk ada gledek.. berasa ketimpa durian sekarung. tiba2 ketemu Andra, eh Thea dipanggil sayang. oke gasskeun, mungkin memang Thea harus totalitas dlm menolong sesama makhluk Tuhan.. asyikin ajh.. 😋🏃🏻🏃🏻💨💨💨

2022-10-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!