Persiapan Pernikahan

Reichel menjadi sedikit aneh beberapa hari ini. ia mengajak Abigail dan keluarganya untuk tinggal di kediamannya.

Reichel turun dari mobil nya, ia memarkirkan mobil di depan gang rumah Abigail. ia datang untuk pertama kalinya ke rumah abigail.saat ini Abigail tidak lagi bekerja di tokoh bunga milik sahabatnya itu semua karena ulah Reichel.

"Selamat pagi Ibu" Sapa Reichel pada Ibu Eli yang sedang membersikan halaman rumahnya.

"Eh Nak Rei, silakan masuk. sebentar ibu panggilkan Abi dulu" ucap Ibu Eli

Reichel masuk kedalam rumah Abigail, matanya melihat keseluruh rumah yang terlihat sangat rapih dan antik. sederhana tapi sangat nyaman dan asri apa lagi di halaman rumah ada pohon mangga dan jambu air membuat suasana semakin sejuk.

"Abi, buat teh satu ya" ucap Ibu Eli

"iya ibu"sahut Abigail dari dapur

Rumah Abigail memangla suasana seperti berada di pedesaan. mereka tinggal di perumahan kota tua yang ada di kota itu. jangan tanya kemana Ayah tiri Abi sudah pasti iya pergi berjudi dan bermabukan bersama teman-temanya.

"Ini Bu teh nya" Abigail kaget melihat Reichel disana

"ngapain kesini?" tanya Abi ketus

"mau tinggal disini, kenapa memangnya?" jawab Reichel

"kek ngak punya rumah aja, lagipula rumah saya itu panas tidak cocok untuk kamu nanti ada apa-apa dengan kamu keluarga saya yang bertanggungjawab" Abigail

"Heh, kamu ini gak boleh begitu sama calon suami mu kualat ntar kamu" Ibu Eli membela Reichel

Abigail kembali kedapur, ia sedang menyiapkan ubi goreng untuk sarapan pagi mereka. setelah selesai mengoreng ia membawanya ke halaman depan untuk disantap tak lupa ia membuat sambal terasi sebagai teman untuk sarapan pagi ini. Reichel meraih ponselnya dan menelfon Matthew.

"Ambilkan beberapa baju saya di lemari isi dalam koper dan bawah ke rumah Abigail kau juga bawah beberapa baju juga" pinta Reichel

"Ok, tapi kok gue juga. gak bisa nanti malam gue ada acara lu tau kan gue" Matthew

"lu mau gue pecat?" ancam Reichel

"Ok ok ok, ntar gue juga nginep disana" Matthew

Anna seperti biasa dia selalu datang ke rumah Abigail. meskipun sekarang Abi tidak lagi bekerja denganya dia tetap datang menjenguk sahabatnya itu

"Selamat pagi Ibu" Ucap Anna

"Kemari lah nak kebetulan kita lagi makan ubi goreng ni sini sekalian" tawar Ibu Eli

Anna melirik kearah Reichel, tidak ada respon apapun dari pria dingin itu Anna masuk kedalam rumah menemui Abigail

"ngapain dia disini?" tanya Abi

"ntah lah An, saya juga gak paham sama otak nya. hari ini lain besok lain pusing tau mikirinya" jawab Abigail

"mana rencana mau nginap lagi" sambung Abigail

"what!!!! demi apa?" kaget Anna

"Hem" jawab Abigail

Abigail memang tinggal di kota namun karena tempat mereka tinggal sudah menjadi kota tua dan banyak tetangga mereka yang pindah dan pergi merantau membuat tempat itu tidak terlalu ramai dan suasananya pun seperti tinggal di pedesaan di tambah kota tua itu berada di pinggir kota. mereka bertahan disana karena tidak ada lagi tempat tinggal yang ingin mereka tempati. terkadang mereka mandi di sungai yang berada di dekat pemukiman memang tempat ini sangat lah nyaman dan strategis. Abigail mengajak Anna untuk kesungai memancing ikan.

"Mau kemana?"tanya Reichel.

Matthew baru saja tibah di rumah Abigail dan meneteng dua buah koper besar miliknya dan juga milik Reichel.

"kesungai" jawab Abigail singkat

"Aku ikut dengan mu, Matthew juga ikut" ucap Reichel

"hah😨 baru juga gue sampai di suruh jalan lagi nasip-nasip" keluh Matthew

"Ganti bajumu, disana sangat kotor tidak mungkin kamu pakai baju bagus ini untuk mancing ikan." ucap Abigail

Matthew dan Reichel selesai Menganti baju

mereka mengenakan celana pendek membuat kaki putih mulus Reichel terpampang nyata.

"Kaki calon suamimu glowing banget Bi, kala glowing sama muka aku" goda Anna

ternyata dari tadi Abigail memperhatikan Reichel tanpa berkedip sedikitpun

"(Gila si kaku cakep pake baju gini, berkarisma dan uhlalallaa)" batin Abigail

iya sedikit tertawa sambil menepuk dahinya dengan pelan

"Mikir apa si kamu Bi" gumamnya

Matthew melihat semuanya menjadi canggung

"Jadi pergi mancingnya?" tanya Matthew

Abigail tersadar lalu mereka berempat jalan menuju sungai yang tak jauh dari rumah Abigail. disana juga ada sawah penduduk setempat karena sekarang lagi musim hujan tanah disana licin jadi harus berhati-hati jalan. untung saja hujan nya tidak terlalu deras dan berhenti dengan cepat jadi masih aman untuk memancing.

Anna jalan paling depan disusul Abigail lalu Reichel dan terakhir Matthew. seumur-umur Matthew dan Reichel baru pertama kali pergi ke sungai.

"Masih jauh?"tanya Reichel

"ikuti saja, jangan mengeluh ini belum seberapa nanti kalau sudah menikah dengan ku kau akan setiap hari datang kesini" Ucap Abigail

"enak saja" Reichel tidak terimah

Untuk sampai di sungai mereka harus melewati pematangan sawah Reichel dan Matthew yang tidak terbiasa jalan di pematangan sawah sangat susah melewati ini. Reichel hampir terjatuh untung saja Abiga menangkap tangannya dan menarik Reichel agar tidak terjatuh.

Matthew yang melihat itu tak ingin tingal diam iya menyalip Abigail dan berada di belakang Anna. sebelum sampai ke Anna kakinya menginjak batu dan tersungkur ketanah. alih alih mendapat perhatian Anna Matthew tersungkur ketanah. Reichel melihat itu tertawa lepas.

"Aduh, lu ada-ada aja lagian ngapain si lu buru-buru gitu Uda tau itu licin gaya lu banyak si😂" Reichel tertawa terus sampai di sungai

Anna dan Abigail memasang umpan dan memancing. Sungainya cukup dalam dan deras ya kira-kira sedada orang dewasa lah dalamnya. Reichel sangat takut kedalaman ia bahkan tidak berani untuk berenang kedalam jika datang kesini iya punya trauma saat kecil iya tenggelam di sungai yang membuatnya engan untuk berenang disini. mereka baru memancing beberapa menit sudah banyak mendapatkan ikan.

"Sepertinya sudah cukup, ayok kita pulang " Ajak Abigail

kaki Reichel tergelincir, ia jatuh kedalam sungai, arus nya cukup deras membuat ia kesulitan untuk berenang. orang kaya hanya bisa berenang di kolam tidak terbiasa berenang di sungai.

Matthew berfikir Reichel orang yang jago dalam hal renang jadi dia tidak menolongnya.

Abigail melihat nya terus terbawa arus.

memejamkan matanya dan menyebut kedalam sungai menolong Reichel. Untunglah dia cepat datang jika tidak Reichel mungkin akan terseret arus sungai. Abigail menekan dada Reichel berharap air yang tertelan keluar agar Reichel bisa sadar, usahanya gagal lalu ia berniat untuk memberikan nafas buatan air dari dalam mulut Reichel tersembur sempurna kewajahnya. Reichel yang melihat Abigail sangat dekat denganya paham lalu mendorongnya mejauh.

"Menjauh" ucap Reichel

"pasti kamu ingin mencium sayakan? makanya kamu mendekat kesaya" sambung Reichel

"Dasar manusia gak punya hati, kalau tau begini tadi saya biarkan saja kamu tengelam disana dan hanyut di bawah arus sungai sudah di tolongin bukanya berterima kasih ini malah menudu saya yang tidak-tidak" Abigail kesal ia pulang membawah hasil tangkapannya tanpa pedulikan mereka bertiga ia jalan denga cepat.

Waktu sudah menunjukan pukul 18:00 mereka semua duduk di teras rumah untuk membakar hasil tangkapan mereka tadi siang. Reichel terus memandangi Abigail yang dari tadi siang tidak berbicara satu katapun, Anna menginap di rumah sahabatnya malam ini karena Abigail memintanya untuk menemani dia. karena kamar dirumah Abigail hanya ada dua yaitu kamar Abigail dan kamar orang tuanya Reichel dan Matthew memilih untuk tidur di halaman rumah. lagi pula malam ini langitnya sangat cerah ada bulan purnama dan juga banyak bintang, pemandangan ini yang sangat jarang di lihat orang kedua pemuda yang sedari menatap langit penuh dengan rasa tidak percaya.

"Gue belum pernah lihat pemandangan sekeren ini" ucap Reichel

"Benar benar-benar menakjubkan, ternyata dimalam hari pemandangan nya sunggu luar biasa indah" sambung Matthew

Anna dan Abigail selesai dengan aktivitas mereka, mereka makan malam di depan teras rasa nyaman dengan santapan sederhana namun penuh kebahagiaan membuat kedua pemuda itu merasa ternyata hidup sederhana itu lebih nyaman dan tidak membosankan.

selang beberapa waktu mereka selesai makan Abigail memberikan banyak kepada Reichel dan Matthew untuk mereka pakai saat tidur.

"beginilah suasana tempat kami nak, jauh dari kata sempurna" Ucap Ibu Abigail

"tapi ini sangat menyenangkan, semua beban saya hilang seketika" Ucap Reichel

Ibu Eli masuk kedalam dan pergi istrahat.

kamar Abigail berhadapan dengan tempat Reichel dan Matthew tidur ia sengaja membuka jendela nya agar udara bisa masuk dan sekalian biar bisa mengawasi Reichel dan Matthew siapa tau ada sesuatu ia bisa pantau langsung. ia tidak bisa tidur malam itu dan berdiri dekat jendela melihat kearah Reichel dan Matthew. matanya berhenti di wajah Reichel di pandangnya denga seksama

"Kamu itu ternyata tampan juga ya kaku, matamu, hidung mu bibir mu dan juga wajah mu sempurna. hampir tidak ada kekurangan pada dirimu. ah satu kekurangan mu, bukan satu tapi banyak. kamu orangnya egios, keras kepala, tidak baik hati bahkan kamu itu seperti sikopat, bukan bukan hanya sikopat tapi mafia iya. mafia" Gimana Abigail

"tapi kenapa ya, setiap menatap mata mu seperti nya ada kekosongan yang sangat dalam didirimu, kamu punya segalanya tapi seperti tidak memiliki apapun" Abigail terus bergumama

"Lalu apa lagi yang kamu ketahui dari diriku? selain sikap ku yang seperti itu, apa kau mulai tertarik padaku?"

suara yang terdengar tidak asing di telinga Abigail seperti petir yang menyambar.

"Yakkk!!! apa yang kau lakukan? tidak bisa kah kau tidak mengagetkan ku? bagaimana kalau saya jantungan?" Abigail memarahi Reichel

"itu urusan kamu, bukan urusan saya" jawab Reichel enteng.

"apa yang kau lakukan? kenapa belum tidur? mau saya temani?" Goda Reichel membuat Abigail reflekx mencubit perutnya.

"Auwww, apa yang kau lakukan? kalau mau itu nanti kalau kita sudah menikah jangan sekarang ok. pelan pelan sayang" Ucap Reichel sembari menahan sakit dari cubitan Abigail

Abigail sedikit malu, ia menutup gorden jendelanya lalu pergi tidur. Reichel berbaring dan Abigail membuka kembali gorden dan melemparkan selimut kepada Reichel.

Sampai sini dulu ya.

happy reading ya

jangan lupa

like.

komen

favorit kan

dan kasih hadia

terimakasih 🙏

luph💜💜

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!