kediaman Reichel Adiwigoena
Kirana sibuk mengatur semua bunga dan juga hidangan untuk pesta ulang tahun abangnya itu. ia bersama ibunya sengaja membuat pesta yang begitu Mega karena dari dulu Reichel tidak pernah ingain menyibukan dirinya dengan hal seperti ini. baginya semua ini hanya membuang-buang waktu dan tenaga nya saja, tapi hari ini tentunya menjadi hari yang istimewa bagi ibu dan adik tersayang nya. ia bahkan setuju mengadakan pesta ulang tahun dan mengundang rekan bisnisnya untuk datang. Mama Sinta berbisik pada Kirana
"bagaimana? apa gadis itu setuju?" bisik Mama sinta
"Mama tenang aja, Abang ternyata melakukanya sendiri. dia mengundang gadis itu bahkan dia mengirim kan gaun untuknya" bisik Kirana
"bernar seperti itu sayang? Oh Tuhan tolong berikan berkatmu kepada Putraku dan juga calon menantuku" Mama Sinta sangat senang sehingga matanya sedikit sembab
"Mama tenang aja, tau kan Abang orangnya tidak bisa menolak permintaan kita berdua" ucap Kirana sembari memeluk ibunya
orang-orang penting itu berdatangan, mereka datang dengan pasangan masing-masing. terlihat mewah dan elegan. baju-baju dari brand ternama terlihat sangat pantas untuk orang-orang ini. siapa yang sangka hari ini juga hari ulang tahun Abigail ini sepertinya sudah di rancang oleh semesta bahwa mereka berdua bisa bertemu dan ternyata ulang tahunnya pun bisa sama seperti itu.
***
Tokoh Anna
Abigail terus mondar-mandir dengan gaun yang telah ia kenakan. Anna yang melihatnya pangling dengan kecantikan yang dimiliki sahabatnya ini, dia juga sangat cantik dengan gaun yang ia kenakan. mereka berdua begitu cantik dengan gaun pestanya malam ini
"Apa kamu yakin si kaku itu tidak lagi merencanakan sesuatu padaku?" tanya Abigail pada Anna
"positif thinking aja dulu Bi, siapa tau kan dia berniat minta maaf makanya dia mengundang kita untuk pesta ulang tahunya" Anna mencoba menenangkan Abigail ya meskipun dia juga merasa ada keanehan pada Pria itu, ia merasa mana mungkin orang sombong seperti mereka berdua bisa minta maaf pada orang yang bisa di bilang sederhana seperti mereka berdua ini itu pasti suatu kemustahilan.
"An, aku itu sudah coba untuk berfikir positif, tapi ini seperti sesuatu akan terjadi tapi aku gak tau ini akan baik atau akan buruk untuk aku" Abigail
"Tenang lah yang terpenting kamu tiup lilin dulu, hari ini kamu ulang tahun kan dan sekarang kamu sudah 25 tahun. cepat make wish dulu sebelum tiup lilin" pinta Anna
Abigail menutup matanya membuat permohonan yang entah apa yang ia minta hanya dia dan Tuhan yang mengetahui semuanya.
"tunggu dulu, hari ini kamu ulang tahun dan dia juga ulang tahun😱 Tuhan memang Adli, bahkan ia membuat hari istimewa kalian berdua juga sama. semakin yakin kalau kalian akan berjodoh" Anna mengoda Abigail
"Tidak!! tidak akan pernah sampai kapan pun saya tidak akan jatuh cinta sama pria sombong itu An, tidak akan" Ucap Abigail
"kenapa kamu ini? sepertinya kebencian mu sudah mendarah daging padanya. saran kuaja ya ni jangan terlalu benci ntar kamu bucin🤭😂" Anna terus mengangunya
Suara klakson mobil dari teras toko membuat Anna dan Abigail kaget.
"An, kamu mesen taksi? "
Anna menggeleng kepalanya
"ngak tu, baru juga mau pesen ni udah ada aja yang datang" Anna
mereka keluar dari toko
"Nona silahkan masuk, saya sopir pribadi tuan Reichel. tuan menyuruh saya untuk menjemput Nona dan teman nona." Ucap supir itu
Anna dan Abigail masuk ke mobil yang sudah di bukan kan pintu nya oleh sopir itu penuh kebingungan. perasaan Anna dan Abigail semakin takut.
"Maaf Pak, kalau boleh tau bapak ini kerja dengan Si kaku sudah lama?"tanya Abigail
sopir itu berekspresi seperti sedang bertanya-tanya.
"Eeee, maksud saya Tuan Reichel" ulang nya kembali
"Sudah 17 tahun Nona" Jawab nya
Abigail sengaja bertanya agar tidak terlihat begitu gugup dan takut
"Apa dia menyeramkan selama bapak kerja disana?" tanya Abigail lagi
Sopir itu tertawa.
"Nona, tuan mudah tidak pernah marah dengan orang jika orang itu tidak mengusik dia. dan lagi tuan mudah bukan lah orang yang pemarah denga sembarang orang" jelas sopirnya
"heh, buktinya dia mencari masalah dengan ku. padahal aku tidak mengenal nya" gumam Abigail yang membuat Anna sedikit mencubit lenganya membuat ia menutup mulutnya dengan rapat.
Setelah melakukan perjalanan yang kurang lebih 40 menitan mereka pun sampai di kediaman Keluarga Adiwigoena. Abigail dan Anna turun dari mobil melihat sekeliling rumah yang begitu luas, bersih dan juga mewah seperti sebuah istana sangat megah
"Ini baru halamannya saja sudah seukuran dengan rumah ku" ucap Anna
"Kurasa luas rumah ini bisa membangun satu kampung ini" balas Abigail
mereka jalan perlahan sambil membelalakan mata melihat betapa megahya rumah ini. ajudan dan juga Art berjejeran di di depan pintu masuk belum lagi di depan gerbang tadi terlihat orang-orang yang berbadan kekar berdiri dengan rapi. bulu kuduk Abigail dan Anna berdiri mereka merasa ingin kembali saja ke toko dan menjual bunga saja dibandingkan datang ke pesta seperti sedang masuk kedalam gua yang tidak tau didalamnya berbahaya atau tidak. mereka berjalan sambil bergandengan tangan satu sama lain.
"Bi, kita pulang aja ya. benar katamu ini sepertinya sangat menyeramkan" Anna
belum juga Abigail menjawab pintu yang tinggi dan lebar terbuka. terlihat semua pasang mata menatap mereka berdua. nyali Abigail yang tadinya besar sekarang ciut dan menjadi kecil. mereka berdua melihat orang-orang disana yang pakaiannya mungkin harganya bermiliaran menatap dengan penuh tanya. suara khas yang sudah Abigail kenal itu terdengar seperti petir yang menyambar di telinga Abigail. orang-orang memberinya jalan sampai dihadapan Abigail
"(Tuhan, tolong aku apa lagi yang orang ini rencanakan untuk diriku)" Batin Abigail
Reichel bersikap layaknya seorang pangeran yang menjemput sang putri untuk berdansa denganya. Anna yang melihat itu menggoyangkan lengan Abigail mengisyaratkan untuk mengengam tangan Reichel. tangan Abigail menjadi basa dan dingin Reichel bisa merasakan tangan kecil itu bergetar dan sangat dingin. anehnya ia mengengam tangan itu dengan baik tanpa menyakitinya dan menyalurkan kehangatan sedikit demi sedikit membuat Abigail merasa nyaman dan tidak lagi bergetar ketakutan. Reichel membawah Abigail kedalam dan menuju panggung.
"Seperti yang telah saya janjikan pada kalian seorang yang spesial ini akan saya kenalkan pada kalian semua teristimewa pada Mama dan Adik saya" Reichel membuat senyum terpaksa diwajahnya membuat Abigail mau tak mau memberikan senyumnya sebaik mungkin.
"Ia akan menjadi Nyonya Reichel Adiwigoena" ucap Reichel tanpa meminta persetujuannya dengan Abigail
"bukan ka begitu sayang?" Reichel menarik
mata Abigail membulat sempurna apa yang iya takutkan benar-benar menjadi kenyataan
iya menjadi lebih dekat dengan Reichel membuat jantungnya serasa ingin meninggalkan tempatnya dan menjauh agar Reichel tidak mendengar degupan yang yang kencang itu. mungkin Abigail terlalu takut makanya seperti ini.
"i,,,iya " ucapnya terbata-bata
Anna melihat Abigail yang tidak bisa melakukan apapun menjadi panik
"rencana apa lagi yang akan di lakukan si tengik itu😠" Anna memasang waja marah
"Jangan terlalu serius, Reichel tidak akan menyakiti sahabatmu itu jika iya mengiyakan semua perintah nya" Ucap Matthew yang sedari tadi memperhatikan Abigail
"Aku akan membawa Abigail pulang, aku tidak ingin niat buruk kalian membuat Abigail malu disini" Ucap Anna
"hei nona, jangan terlalu buru-buru, kita tunggu dulu ini akan menyenangkan ok" Matthew menahan tangan Anna
Kirana yang melihat itu menjadi marah dan menatap Anna dengan tajam.
"lepaskan tangan saya, jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan" Ucap Anna memperingati Matthew
"Kamu sangat menarik, sejujurnya tidak ada seorang perempuan pun yang berani menolak Pesona seorang Matthew Sayersz" ucap Matthew
"Hanya wanita bodoh yang tergila-gila dengan orang gila seperti anda" Anna pergi dari sisi Matthew
"Anna, Anna ,Anna . kamu memuat saya penasara" ucap Matthew
sementara diatas panggung Reichel mendekat pada Abigail
"Apapun yang saya katakan hari ini kamu harus mengiyakannya. atau kamu lihat itu..." Menunjukan keberadaan Ayah, Ibu dan juga adiknya yang di jaga ketat oleh Ajudanya
"Ibu, " lirih Abigail
"Apa yang kamu inginkan? cepat katakan?" Ucap Abigail
"Sabar sayang, jangan terburu-buru pelan-pelan saja ok" balas Reichel
"Kamu bukan manusia, kamu sikopat, penjahat, mafia....."
sebelum Abi selesai berbicara Reichel menariknya dan menciumi bibirnya membuat Abigail memberontak namun di tahan sekuat tenaga oleh Reichel membuat Abigail tidak bisa melakukan apapun.
"Anggap saja ini permulaan, sekali lagi mengumpat dan berkata kasar padaku kau akan menerima lebih dari ini" Reichel berbisik di telinga Abigail
Airmata Abigail menetes dan jatuh membasahi pipi nya yang sedikit cabi itu. Reichel tersenyum puas
"Perhatian semuanya, saya akan mengumumkan sesuatu yang mungkin ini menjadi surprise untuk kita semua disini" ucap Reichel
"Ku mohon Tuhan jangan lagi, kasian Abigail" Kirana melihat Abigail menangis dan merasakan apa yang Abigail rasakan
"Tiga hari lagi aku dan kekasih kuini akan menikah, kuharap kalian semua akan hadir dalam pemberkatan dan juga perayaan pernikahan kami" sambung Reichel
Abigail hanya terdiam, Anna yang melihat nya mencoba untuk memberi tahu nya untuk jangan menerima nya mengisyaratkan dengan geelengan kepalanya.
"bagaimana sayang? kamu pasti merasa terkejutkan? ini surprise aku kekamu juga kemana dan Kirana. aku tau kamu pasti terharu jangan menangis lagi ya" Reichel sengaja membuat drama agar semua orang yakin dia adalah lelaki yang paling baik dan Abigail menjadi wanita paling beruntung mendapatkannya. padahal ini awal dari ketidak beruntungan Abigail. jika saya bisa memutar waktu dia ingin sekali kembali dan tidak ingin berjumpa dengan pria kejam dihadapannya ini. Abigail menatap ibunya menutup matanya menarik nafas sejenak
"Terima kasih sayang, sudah membuat Ki terkejut hari ini. aku bersedia menikah dengan mu" jawab Abigail dengan tatapan kosong ke orang-orang lalu ke Anna dan menahan tangisan yang rasanya ingin sekali iya keluarkan. Reichel berharap Abigail memberontak dan menolak nya sama seperti pertama kali mereka bertemu namun harapannya lain. ia mengeratkan giginya menahan amarahnya.
Sampai sini dulu ya.💜💜💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments