Reichel dan Matthew duduk di sofa tamu tokoh itu, menunggu Abigail selesai mandi. Reichel terus memandangi jam ditangannya, Abi selesai mandi dan langsung duduk di bagian kasir, Ia mengambil semprotan bunga yang sering Ia pakai untuk menyiram bunga kesayangan nya. mata Abi membelalak melihat bunga itu tidak di tempatnya, di sisi lain kedua Pria itu terus memperhatikan tingkah gadis itu dengan seksama.
"Anna!! siapa yang mengambil bunga kesayangan ku?" Abi berteriak bertanya pada Anna.
".........." tidak ada jawaban dari Anna
"Kenapa kamu diam?" Abi melihat arah mata Anna memandang, matanya tertuju pada pot serta bunga yang ada diatas meja.
"Oh astaga bunga kesayanganku, siapa yang berani memindahkan kesini?" tanya Abi
Suara berat dari salah satu pria itu terdengar
"Kamu ini, kenapa seperti kenal pot motor racing ha? tidak bisa berbicara sedikit lebih pelan?" Ucap Matthew
Reichel dan Matthew berdiri dan mengambil bunga itu dari Abi lalu pergi.
"Oh, kalian lagi. apa belum cukup kesombongan dan keangkuhan kalian padaku? tadi pagi hampir membuat saya celaka sekarang merampas barang saya tanpa minta izin. wah hebat sekali anda berdua ini. datang ketokoh kami mengambil apa yang sebenarnya tidak untuk dijual memaksa untuk kalian miliki hebat sekali" Abi mengejek dengan sedikit bertepuk tangan
"Kamu tidak tau sedang berhadapan dengan siapa?" tekan Reichel
"persetan, siapa peduli dengan kedudukan mu?" ucap Abi
"Sekali lagi saya katakan, keputusan saya sudah bulat. saya tidak suka penolakan saya berikan cek kosong kamu bisa meminta berapa saja disana nanti asisten saya yang akan mengaturnya" Ucap Reichel lalu keluar dari tokoh bunga itu
"Dasar perempuan, hanya dengan uang saja bisa menurunkan harga dirinya cuih" pekik Reichel sebelum keluar
Abi yang tidak terimah dengan perkataan Reichel keluar mengikutinya. mengejar Rei dan menutup pintu mobil Rei dengan keras sebelum Rei masuk kedalam mobil. orang-orang disana berkumpul menyaksikan perdepatan mereka.
Plakkkk......
suara tamparan yang sangat keras terdengar dan bergema disana, Anna dan orang-orang disana kaget dan menatap Abi. mata Rei menata Abi dengan penuh amarah.
"dengar ya, anda mungkin kaya punya segalanya bisa membeli apapun dengan uang anda tapi satu yang harus Anda pahami dan mengerti . uang anda tidak akan bisa membeli harga diri saya, apa anda berfikir harga diri seorang perempuan bisa dibeli dengan uang? Anda salah besar. bahkan jika anda menjual segala apa yang anda miliki tidak akan pernah bisa membeli harga diri saya karena itu tidak akan cukup. belajarlah untuk lebih sopan pada perempuan tuan angkuh, anda terlahir dari seorang perempuan ingat itu. Anda tidak akan bisa membeli harga diri dan kehormatan seseorang dengan uang anda tuan." Amarah Abi tidak bisa di tahan lagi begitupun dengan Reichel terlihat dari telinga pria itu yang semakin memerah, rahang nya mengeras tatapan penuh kebencian terlintas dimatanya rasanya dia ingin sekali melenyapkan gadis dihadapannya ini saat itu juga. Matthew yang sedari tadi melihat pertengkaran mereka tidak bisa melakukan apapun, Ia takut Reichel tidak bisa menahan amarahnya pada gadis dihadapannya itu.
"satu hal lagi, anda tidak perluh memberikan cek ini pada saya. saya tidak membutuhkan cek ini silahkan ambil kembali, ambil lah bunga itu anggap saja bunga itu bunga duka yang akan saya berikan pada anda disaat anda mati" Abi merobek cek itu dan menghamburkan nya kewajah Reichel. Reichel semakin marah dengan Abi, Ia menarik pergelangan tangan Abi dengan keras sehingga Abi merintih kesakitan. Reichel menarik Abi sedikit mendekat padanya memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan nafasnya.
"Aku Reichel Adiwigoena, tidak akan mengangkat tangan ku pada seorang wanita. apa lagi mahluk lemah sepertimu" Reichel mendoro Abi sedikit menjauh dari hadapannya dan masuk kedalam mobil dan meninggalkan Abi yang menangis menahan sakit di pergelangan tangan nya akibat perbuatan Reichel. mobil Reichel semakin menjauh dan menghilang.
"Bi, ayok masuk biar ku urut tangan mu" tawar Anna
"ngak usah Na, Aku pulang aja ya capek banget ini" Abi pergi meninggalkan Anna mendorong sepedanya perlahan dan menghilang dari pandangan Anna
...***...
Didalam mobil Matthew tidak berani untuk bicara dia sangat kenal karakter Reichel seperti apa.
"Cari tau tentang dia, aku ingin semua info tentang dia sekecil apapun itu" pinta Reichel
"baik Rei, besok gue akan mencari tau tentang dia" balas Matthew
Reichel dan Matthew sampai di kediaman keluarga Adiwigoena. Reichel meminta Matthew untuk pulang juga kerumah untuk istrahat. Reichel masuk kedalam tangan kiri memegang jas nya dan tangan kanannya melonggarkan dasi lalu memijat keningnya dengan lembut.
"oh mama lihatlah anak laki-laki mu itu."
Reichel kaget mendengar suara itu lalu mengikuti arah datang nya suara .
"Kirana... Mama...kapan kalian kembali dari Amerika kenapa tidak memberitahu ku terlebih dahulu?" Oce Reichel
"Heleh Abang ini alasan saja, aku sudah menelfon Abang berkali-kali tapi tidak ada jawaban bahkan ponsel Abang pun dimatikan" keluh Kirana
"maafkan Abang ya dek, Abang banyak kerjaan jadi gak bisa jemput kamu dan mama" ucap Reichel
"kali ini Abang dapat maaf dariku tapi lain kali tidak ada maaf lagi untuk mu" ancam Kirana
"iya, bawel banget adek Abang satu ini" Reichel mengelus rambut Kirana
"ayok makan, mama sudah pesan makanan untuk kita malam ini, aku lapar sekali" rengek Kirana
"kalian makanlah, Abang masih kenyang mau mandi dulu Abang ya" ucap Reichel
"tumben Abang kek gini, Abang sakit?" tanya Kirana
"Abang baik-baik saja, hanya sedikit capek saja" jawab Reichel sambil jalan menuju kamar utama dirumah itu yang berada di lantai paling atas di rumah itu. sengaja ia memilih lantai paling atas disana karena tidak ingin tergangu oleh siapapun ia sangat benci keributan.
"sepertinya Abang mu lagi ada masalah, beri waktu sendiri dulu ya untuk Abang mu masih ada hari esok untuk bermain dengan nya" pinta Mama Sinta
...***...
Pukul 18:00. rumah Abigail
"Abi pulang!" ucap Abi lesuh
"Ayok makan dulu Abi, ibu sudah masakin makanan kesukaan kamu nak" tawar Ibu Eli
"ngak Bu, Abi gak lapar. Abi masih kenyang, mau langsung mandi aja Abi gerah ni" ucap Abi bohong
"Sudah lah biarkan saja, dia sudah dewasa nanti kalau dia lapar juga pasti turun makan" ucap pria setengah baya yang sedang menikmati makanan di meja makan keluarga Namanya pak Anton, ayah tiri Abigail. dia bekerja untuk Reichel dan ditugaskan untuk mengumpulkan upah dari hasil panen warga setempat untuk di berikan kepada juragan tanah baru mereka di kota tersebut. siapa lagi kalau bukan Reichel Adiwigoena pemilik Rich Group dan juga tuan tanah di daerah tempat Abi tinggal. ayah tiri Abigail tukan mabok dan penjudi ia kerap kali mengelapkan sebagian hasil upeti lalu menjualnya pada yang lain dengan harga yang lebih mahal, hasilnya dia gunakan untuk berjudi dan minum dengan teman-teman nya.
Abigail terus menyirami dirinya dengan air dingin berharap manusia yang terus berputar diotaknya bisa hilang dari pikirannya.
setelah mandi ia mengompres tanganya dengan air hangat.
"dari sekian banyaknya pria yang ada di muka bumi ini kenapa Abi harus bertemu dengan nya Tuhan, amit-amit jabang bayi jika aku menikah denganya lebih baik aku singel selamanya jika harus persuamikan kulkas dua pintu yang kaku juga tukang marah seperti dia" ucap Abi
"apanya yang biarkan singel selamanya ini?" potong Ibu Eli
"Ibu, sejak kapan ibu disana?" tanya Abigail
"sejak anak ibu berbicara sendiri seperti orang tidak waras" Ibu Eli meledek putri sematawayang nya itu
"Ah Ibu, ngeledek aja teru....auww sakit" Abigail merintih kesakitan ibu melihat tangan Abigail yang memar
"Abi, kenapa tangan mu? siapa yang melakukan ini padamu nak? bilang sama ibu biar ibu kasih pelajaran padanya berani-beraninya dia melukai anak ibu" ucap ibu Eli
"ibu,, ibu,,. tenang Abi ngak papa ko, tadi Abi jatuh dari sepeda tangan Abi kena batu makanya memar seperti ini. paling besok juga sembuh kok ibu tenang aja jangan terlalu kawatir ok" Abi mencoba menenangkan ibu nya
"habis itu kamu makan ya, ini ibu bawahkan makananmu dimakan ya sayang" ibu Abi mencium kening Abi lalu turun ke lantai 1
...***...
pukul 20:00. Kediaman Reichel
Suara pecahan kaca terdengar dari lantai kamar Reichel membuat Kirana dan Mamanya kaget langsung menuju ke kamar Reichel. mereka melihat tangan Reichel mengeluarkan darah yang sangat banyak
Kirana segera membawah kotak obat dan membalut luka Abangnya itu.
"luka ini tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa malu yang ku terima hari ini Ma" ucap Reichel
"apa maksudnya? siapa yang berani melakukan itu pada mu? apa mereka tidak tau siapa kamu ha? apa mereka semua bosan hidup?"
"mama tenanglah, Rei akan memberikan pelajaran yang sangat berharga padanya nanti supaya dia bisa tau siapa Reichel Adiwigoena itu"
"(siapa ya kira-kira orang yang sudah membuat Abang melukai dirinya sendiri sampai segitunya, apa dia seorang perempuan ka?)" batin Kirana. Kirana tersenyum sendiri mendengar cerita abangnya itu.
"Abang tadi Kirana menemukan bunga ini di mobil Abang, untuk aku kah ini?" tanya Kirana
"Abang belikan kamu sangat banyak di mobil ambil saja. tapi yang itu punya Abang jangan kau bawah taruh saja di meja dekat tempat tidur Abang" ucap Reichel
"(Hem aku curiga, apa jangan-jangan Abang....)" batin Kirana
"kenapa melamun? sudah turun istirahatlah besok baru kita bicara banyak hal tentang kehidupanmu disana ya". ucap Reichel
"baik Abang, (Kirana akan mencari tau besok siapa tau ada petunjuk di bunga itu) jadi penasaran deh" ucap Kirana
"hah, apanya yang penasaran?" tanya Reichel
"ngak ada bang, ya udah Kirana mau tidur ngantuk banget soalnya". Kirana meninggalkan Reichel sendiri
Kirana terus memikirkan hal aneh yang terjadi pada abangnya. sejak kapan abangnya menjadi suka bunga, dan lagi siapa yang berani seperti ini dengan Abang nya.
"aku harus menyelidiki ini. tidak bisa tinggal diam siapa tau kan Abang lagi jatuh cinta kan lumayan dia ngak jomblo abadi lagi kalau ada cewek yang mau sama dia. oh lagi pula siapa wanita yang mau sama orang kaku seperti abangku ini" Kirana menepuk jidatnya lalu pergi kekamarnya.
Sampai sini dulu ya, semoga kalian suka
aku tunggu komentar like dan juga favorit nya
jangan lupa hadianya🙏😇🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments