"Sangat suka Maa, makasih banyak Mas," ucap Dewi dengan seulas senyumannya.
Sambil merubah posisinya dan langsung menghadap ke arah tubuh Dewa, saking gembiranya Dewinta langsung mencium bibir suaminya tanpa aba-aba. Dewa dengan senang hati menyambut ciuman Dewi dengan penuh kasih sayang.
Mereka saling bertukar saa lii vaa dan mengalirkan rasa bahagia dan kasih sayang mereka Lewat ciuman. Tiba-tiba gawai Dewa yang ada di saku jasnya berdering.
Kegiatan keduanya terpaksa terganggu, Dewi tersipu malu karena ia cukup berani memberikan ciuman kebahagiaan untuk suaminya, padahal selama ini ia tidak pernah bersikap atau pun berinisiatif duluan untuk melakukan hal yang lebih ekstrim selama mereka menikah yang sudah jalan sebelas tahun itu.
Kegiatan keduanya terpaksa terganggu, Dewi tersipu malu karena ia cukup berani memberikan ciuman kebahagiaan untuk suaminya, padahal selama ini ia tidak pernah bersikap atau pun berinisiatif duluan untuk melakukan hal yang lebih ekstrim selama mereka menikah yang sudah jalan sebelas tahun itu.
Malam yang begitu syahdu dan penuh keromantisan, Dewi mendapatkan hadiah pernikahan dari suaminya. Dia sangat bersyukur karena mendapatkan hadiah yang sudah Dewi idam-idamkan dari dulu sebelum Dewi mengenal dan menikah dengan Dewa. Maklumlah Dewi hanya dari keluarga biasa saja dan ketika sudah bekerja, waktunya yang menjadi terbatas dan berkurang.
Dewinta pernah bermimpi ingin mengunjungi negeri ginseng jika ia punya uang yang lebih dia akan liburan ke Korea Selatan. Dewia sangat bersyukur karena Dewa bisa mengabulkan impiannya. Dewi melepaskan pagutannya dari bibir suaminya. Andai saja gawai Dewi tidak berdering, mungkin aksi mereka bisa berlanjut ke jenjang yang lebih dari sekedar ciuman sekilas saja.
Dewa segera mengambil handphonenya yang ada di dalam saku jasnya. Dewa segera menekan tombol hijau di layar handphonenya.
"Aku angkat dulu teleponnya yah sayang, kamu ganti baju dulu lah," pinta Dewa.
"Baik Sayang," jawabnya Dewi lalu berjalan meninggalkan suaminya yang sedang menelpon.
Dewi segera masuk ke dalam kamar ganti pakaiannya. Sedangkan Dewaa berjalan ke arah balkon kamarnya untuk mengangkat teleponnya.
"Halo, ada apa Bima," jawabnya Dewa saat telponnya sudah tersambung.
"Semua persiapan sudah beres dan sisa menunggu kedatangan kalian," ucap Bima.
"Gimana dengan pakaian kami apa sudah siap?" Tanya Dewa sekali lagi untuk memastikan semua persiapan acara kejutan untuk Dewi.
"Sesuai dengan permintaan dan keinginan kamu dan aku yakin Dewi pasti suka, kalian akan menjadi pasangan dari negeri dongeng," balasnya Bima Arya.
"Apa itu tidak berlebihan Bima?" Tanya Dewa.
"Insya Allah istrimu akan sangat bahagia dengan apa yang kamu persembahkan untuknya," terang Bima.
"Ok kalau gitu kami akan segera ke sana," tuturnya Dewa lagi.
Setelah mematikan telponnya, Dewa masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Dewi sudah siap dengan penampilannya yang terkesan sederhana tapi tetap elegan. Beberapa saat kemudian, mereka sudah berangkat menuju ke rumah utama keluarga Hermansyah.
Dewi tidak tahu sama sekali kalau ia akan disambut dengan perayaan surprise party dari Dewi. Dewa sengaja duduk berlama-lama di dalam mobilnya. Sehingga Dewi Aulia Rahman yang berinisiatif untuk membuka pintu rumah kediaman Utama Hermansyah.
Pintu pun terbuka dengan lebar dan orang-orang yang sudah diundang untuk hadir di tempat itu langsung berhamburan keluar dan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun pernikahan untuk Dewi. Ia sangat kaget dan terharu dalam keadaan bersamaan.
Dewi saking bahagianya tak terasa ia meneteskan air mata kebahagiaan. Satu persatu orang mengucapkan selamat kepada dia. Bahkan Dewi sangat terharu karena Paman dan Bibinya serta sahabatnya datang diacara pentingnya. Dea Mirela dan Denada Hasan pun turut hadir ditengah-tengah mereka.
Dewi memeluk kedua sahabatnya itu dengan erat, "Kangen banget aku loh sama kamu," Ucap Dewi.
Di saat ia memeluk tubuh Dea dan Denada secara bersamaan. Mereka saling berpelukan dengan erat dan penuh kebahagiaan melepas rasa rindu mereka bertiga.
"Kami juga kangen banget sama kamu sayang, kamu semakin cantik saja, iya kan Dea!" ucap puji Denada.
"Gimana gak semakin cantik perawatannya saja pakai yang nomor wahid, maklumlah istri CEO pasti akan seperti ini modelnya," gurau Dea menggoda Dewi sahabatnya itu.
"Kalian bisa saja, aku masih Dewi yang dulu kok gak ada yang berubah, masih tetap teman kalian," timpalnya Dewinta.
"Anak-anakmu pinter plus ganteng dan cantik loh, moga anakku juga kayak anakmu," ungkap Denada sambil mrngelus perutnya yang masih rata itu.
"Amin ya rabbal alamin," Jawab mereka serentak.
......................
Maaf novel ini alurnya maju mundur cantik..
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Dewa untuk Dewi loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Hanya Sekedar Baby Sitter
Kau Hanya Milikku
Kekuatan Cinta
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap Merebut Hati Mantan Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya.
Makasih banyak all readers…
I love you all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments