Naik motor

Beberapa hari ini Juna sedikit sibuk sampai dia lembur di kantor dan bahkan tidur di sana. Dia juga melarang Marsha untuk datang karena Marsha hanya akan memperlambat pekerjaannya. Juna lelah jika harus mendengarkan ocehan dari wanita itu. Tapi karena sikap Juna itu, Jo yang kena imbasnya. Setiap 1 jam sekali Marsha menelepon hanya untuk menanyakan Juna sedang apa. Ingin sekali Jo mematikan ponselnya, tapi klien mereka pasti akan marah-marah.

Ponsel Jo kembali berdering. Jo mengangkat telepon tanpa melihat layar ponselnya.

“Sudah aku bilang nonaa....”

“Nona siapa?” Tanya suara di ujung sana yang ternyata adalah lelaki.

“Eh, ini siapa?” Jo segera menatap layar ponselnya. Ternyata Reno Sebastian.

“Maaf Pak Reno..saya khilaf.”

“Kebiasaan kamu Jo,,” protes Reno. “Mana atasan mu yang galak itu?”

“Lagi tidak bisa di ganggu pak,, lewat saya saja.”

“Cih..Sok sibuk..” “Bilang saja, jangan lupa, acara pernikahan Megan itu jam 7.”

“O.ke..”

Tut-tut-tut

Telepon sudah terputus lebih dulu sebelum Jo sempat menyelesaikan perkataannya.

'Ya ampun,, satu circle sama bos ternyata. Orang kaya jaman sekarang ga ada sopan-sopan nya.' Omel Jo dalam hati.

Meskipun sempat ragu, Jo memutuskan untuk memberitahu soal undangan pernikahan Megan pada Juna.

“Pak, ada telepon dari Pak Reno kalau ada undangan pernikahan Nona Megan jam 7 nanti.”

Juna melihat jam tangannya. Jam 6 sore...

"Sial."

Tanpa pikir panjang, Juna menyambar jasnya lalu pergi keluar meninggalkan Jo.

*

*

*

Jalanan kota tampak macet. Juna dengan tidak sabar menekan klakson mobilnya. Jarak kantor dan Hotel Emerald sebenarnya tidak begitu jauh tapi memakan waktu lama karena jalanan yang padat.

Juna menekan ponsel untuk menelepon Jo. Dia bertindak bodoh dengan tidak membawa sekretarisnya itu. Seandainya dia membawa Jo, Juna bisa mencari ojek di dekatnya.

Juna terus memikirkan cara untuk bisa keluar dari kemacetan ini. Dia melihat keluar. Ada beberapa motor yang berhenti di sebelahnya. Juna menatap sebuah motor yang kosong persis di sebelahnya. Pengendaranya menggunakan jaket hitam dan juga sarung tangan hitam.

Sudah pasti itu ojek. kata Juna dalam hati.

“Jo, aku tinggal mobil ku di jalan, nanti kamu ambil..” teriak Juna. Dia lalu keluar dan naik ke ojek yang tadi dia lihat.

“Ke Hotel Emerald.” Kata Juna sambil berpegangan pada bahu si tukang ojek.

“Tapi saya bukan ojek.”

Juna terkejut karena ternyata si ojek adalah wanita, bukan pria. Tapi Juna tidak punya pilihan lain. Hanya dia satu-satunya motor yang kosong.

“Oke sorry, Nanti saya bayar berapa pun.”

“Oke,deal ya.. cepat pegangan.”

Wanita itu mulai menyalip kendaraan di depannya dan itu membuat Juna kaget. Otomatis dia memegang bagian belakang motor dengan erat.

Ini pertama kali nya Juna naik motor karena seumur hidupnya orang tua Juna tidak pernah mengijinkan anaknya naik motor. Sekarang, Juna baru paham alasan kenapa orang tuanya melarang dia naik motor.

"Pelan-pelan bisa ga si?" pekik Juna.

Wanita itu melirik ke kaca spion sekilas dan memilih diam. Dalam hitungan kurang dari 5 menit, dan setelah hampir menabrak pohon, Juna akhirnya sampai di hotel Emerald.

Wanita itu melepas kan helmnya sambil tertawa memandang wajah Juna yang pucat pasi bagaikan mayat.

"Cepat kan? Mana bayaran saya?" wanita itu menadahkan satu tangannya pada Juna.

Juna yang masih pusing, merogoh saku celananya. Saku kanan, saku kiri, lalu di kemeja dan jasnya. Tapi, Juna tidak menemukan benda yang dia cari.

"Sial." Juna lupa kalau dompet nya ada di mobil.

"Cepat.. Gue ada acara lagi nih."

"Dompet saya ketinggalan di mobil."

"Astaga.. Dari tadi bilang numpang kek.. ganteng-ganteng kok ga punya uang."

"Tiff, cepat. Bu Meri udah nunggu." percakapan mereka berdua terhenti karena teriakan dari arah pintu masuk hotel.

Wanita itu tersadar dan dia berlalu meninggalkan Juna yang masih kebingungan.

Setelah semua tenang, Juna kembali menelepon Jo untuk memastikan apakah Jo sudah berada dalam mobilnya.

"Semua aman Pak.." Lapor Jo yang sekarang masih terjebak macet. "Lain kali berpikir dulu sebelum bertindak Pak.." Saran Jo yang berakhir dengan di matikannya sambungan telepon oleh Juna.

Juna menengok kanan kiri. Dia merasa ada yang mengikutinya. Setelah memastikan tidak ada orang lain, dia merapikan jas dan rambutnya, lalu masuk ke dalam.

*

*

*

"Siapa Tiff?" "Lo udah dapet belum apa yang di minta?" tanya orang yang tadi memanggil Tiffany.

"Biasa lah.. orang gila.." jawab Tiff singkat. "Dan ini barangnya.." Tiff mengangkat bungkusan yang ada di tangannya. "Jangan panggil Tiffany kalau tidak bisa memenuhi permintaan klien." ucap Tiffany bangga.

Ya, Tiffany adalah salah satu karyawan terbaik di tempatnya bekerja. Dia selalu bisa memuaskan permintaan para klien yang kadang terbilang cukup aneh. Seperti saat ini, Megan meminta sebuah air mineral yang hanya di jual di supermarket Korea, tepat 1 jam sebelum acara di mulai. Dan berkat Tiffany yang super cekatan, problem mereka dapat diatasi.

Beralih ke ballroom, acara sebentar lagi di mulai. Tiffany segera menggunakan cardigannya. Seragam kali ini juga cukup berbeda karena klien mereka alias Megan ingin para kru EO tidak menggunakan celana panjang dan kemeja. Jadi, mereka menggunakan dress merah selutut dengan dobelan cardigan. Tiffany mengikat rambut ikalnya supaya tidak mengganggu saat acara. Dia sudah bersiap untuk menyambut para tamu yang sebentar lagi akan datang. Lagi-lagi karena ini acara pernikahan artis, Tiffany harus ekstra ketat menjaga supaya tidak ada fans atau tamu tidak di undang masuk ke dalam ballroom.

Episodes
1 Detektif Swasta
2 Kejadian di Restoran
3 Si dingin Juna
4 Naik motor
5 Kejadian di pesta Megan
6 President suite
7 Tragedi di kamar hotel
8 Identitas Tiffany
9 Bertemu Timothy
10 Ponsel Tiffany
11 Kejutan dari Juna
12 Kesimpulan Timothy
13 Kejadian di tempat parkir
14 Bukan sakit jantung
15 Acara Marsha Lee
16 Kantor Tiffany
17 Menemui Juna
18 Menolak berteman
19 Rumah sakit
20 Persiapan ke Jepang
21 Bandara
22 Misi Tim di Jepang
23 Persiapan acara
24 Show yang berantakan
25 Setelah kekacauan
26 Kebenaran
27 Menemui Tiffany
28 Mulai berteman
29 Kejadian di pesawat
30 Rumah Tiffany
31 Putus
32 Mengurangi beban
33 Bekerja sama dengan Tim
34 Makan malam di Restoran
35 Pacaran?
36 Memberi pilihan
37 Pasangan baru
38 Cemburu part 1
39 Pergi dengan Tim
40 Pengakuan Tim
41 Kencan
42 Megan
43 Flashback 1
44 Flashback 2
45 Flashback 3
46 Rumah sakit
47 Rumah Juna
48 Cemburu part 2
49 Juna-Megan
50 Penculilk
51 Juna-Timothy
52 Musuh dalam selimut
53 Pergi
54 Kecelakaan
55 Operasi
56 Marsha and The Bear
57 Juna sadar
58 Keadaan Juna
59 Keadaan Tiffany
60 Kembali ke Indonesia
61 Bertemu kembali dengan Juna
62 Melamar versi Juna
63 Sepanjang perjalanan di mobil
64 Bertemu Adik Tiffany
65 H-1
66 Pernikahan
67 Pasangan baru
68 Ke kantor suami
69 Minder
70 Mall
71 Tiffany hilang
72 Penyelesaian
73 Hamil?
74 Ending
75 Pengumuman
76 Pengumuman
77 Pengumuman
78 Pengumuman
79 Pengumuman Love you My Bodyguards
80 Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Detektif Swasta
2
Kejadian di Restoran
3
Si dingin Juna
4
Naik motor
5
Kejadian di pesta Megan
6
President suite
7
Tragedi di kamar hotel
8
Identitas Tiffany
9
Bertemu Timothy
10
Ponsel Tiffany
11
Kejutan dari Juna
12
Kesimpulan Timothy
13
Kejadian di tempat parkir
14
Bukan sakit jantung
15
Acara Marsha Lee
16
Kantor Tiffany
17
Menemui Juna
18
Menolak berteman
19
Rumah sakit
20
Persiapan ke Jepang
21
Bandara
22
Misi Tim di Jepang
23
Persiapan acara
24
Show yang berantakan
25
Setelah kekacauan
26
Kebenaran
27
Menemui Tiffany
28
Mulai berteman
29
Kejadian di pesawat
30
Rumah Tiffany
31
Putus
32
Mengurangi beban
33
Bekerja sama dengan Tim
34
Makan malam di Restoran
35
Pacaran?
36
Memberi pilihan
37
Pasangan baru
38
Cemburu part 1
39
Pergi dengan Tim
40
Pengakuan Tim
41
Kencan
42
Megan
43
Flashback 1
44
Flashback 2
45
Flashback 3
46
Rumah sakit
47
Rumah Juna
48
Cemburu part 2
49
Juna-Megan
50
Penculilk
51
Juna-Timothy
52
Musuh dalam selimut
53
Pergi
54
Kecelakaan
55
Operasi
56
Marsha and The Bear
57
Juna sadar
58
Keadaan Juna
59
Keadaan Tiffany
60
Kembali ke Indonesia
61
Bertemu kembali dengan Juna
62
Melamar versi Juna
63
Sepanjang perjalanan di mobil
64
Bertemu Adik Tiffany
65
H-1
66
Pernikahan
67
Pasangan baru
68
Ke kantor suami
69
Minder
70
Mall
71
Tiffany hilang
72
Penyelesaian
73
Hamil?
74
Ending
75
Pengumuman
76
Pengumuman
77
Pengumuman
78
Pengumuman
79
Pengumuman Love you My Bodyguards
80
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!