Kejadian di Restoran

“Ini terakhir kali aku mau melakukan hal bodoh ini.” bisik Juna pada Marsha. 

Marsha tidak menggubris perkataan dari Juna dan malah sibuk menebar senyum pada kameramen di depannya. Ya, saat ini mereka berdua ada di mall untuk melakukan sebuah syuting youtube, daily routine Marsha. Seperti yang diketahui publik, mereka tampak baik-baik saja layaknya pasangan kekasih, tapi di belakang layar, mereka tidak banyak bicara. 

“Oke, gue balik dulu ya..” ucap kameramen setelah menekan tombol off. “Nanti malem gue edit.” 

“Thank you ya..” 

Juna melemparkan paper bag pada pria yang sejak tadi di belakang mereka. Pria itu bertubuh tinggi tegap dan selalu menggunakan setelan Jas hitam. 

“Kita makan dulu ya..” ajak Marsha dengan perasaan senang. 

“No, aku sibuk. Pergi saja dengan Ken.” Ucap Juna sinis. Dia kesal pada Marsha karena wanita itu selalu seenaknya sendiri. 

“Pacar ku itu kamu, bukan Ken.” Marsha memegang lengan Juna dengan erat. 

Juna hanya diam dan mengikuti apa yang Marsha inginkan. Marsha tidak akan menyerah jika dia menginginkan sesuatu. Jadi, daripada berdebat, Juna harus mengalah.

Mereka bertiga memilih restoran Jepang yang lumayan sepi. Meskipun Marsha egois, dia paham jika Juna tidak suka dengan keramaian.  

“Ken, kamu duduk saja, ngapain berdiri di situ.” Marsha menarik Ken untuk duduk di sebelah Juna. Hal itu tentu membuat Juna segera menggeser duduk nya, menjaga jarak dengan pria yang selalu mengikuti Marsha pergi. 

“Nona, saya berdiri saja,, saya akan makan nanti setelah nona makan.” Ken cukup tau diri dengan posisinya yang notabene adalah bodyguard Marsha. Marsha tidak ingin berdebat lagi. Dia memesan makanan yang dia sukai, dan seperti biasa, memesan makanan juga untuk Juna. Sementara itu Juna hanya sibuk dengan ponselnya. Dia selalu saja sibuk dengan pekerjaannya di manapun dia berada. 

“Hey Sya..” seorang wanita berambut ikal itu menghampiri Marsha. Wajahnya begitu mulus dan hidungnya mancung. Marsha segera bangun dari kursinya untuk memberikan cipika cipiki pada wanita yang menyapanya. 

“Hey Meg,, kebetulan ketemu di sini. Ayo gabung..” Marsha mempersilakan Megan untuk duduk. Megan menatap Juna yang sejak tadi tidak bereaksi dan hanya menatap ponselnya saja. 

“Hai Jun..” sapanya. 

Juna hanya melirik sesaat, lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya. 

“Biasalah lagi sibuk.” Kata Marsha tidak enak. 

“Ini gue juga udah janjian sih.. lain kali ya say,,” Megan tersenyum dan segera pergi ke meja lain. 

Marsha menyandarkan tubuhnya mengamati interaksi Juna dan Megan. Mereka tidak tampak seperti tertarik dengan satu sama lain. Apa memang dia terlalu insecure pada Juna? Dan siapa yang bisa tahan dengan Juna yang begitu dingin seperti es batu? Selama ini tidak ada wanita yang berani mendekati Juna. 

Tapi Marsha sudah terlanjur menyewa detektif untuk menyelidiki hubungan mereka.

‘BRUK’ ‘PRANG’ suara keras itu menyadarkan lamunan Marsha. Marsha melihat Ken sudah mengunci seorang pria di lantai dengan piring berserakan di bawah. 

“Ken, kenapa?” Tanya Marsha bingung. 

“Dia ingin mencelakai anda, nona.” 

“Ya ampun Ken, itu...” Marsha tidak melanjutkan ucapannya, karena yang Ken lumpuhkan adalah Timothy yang sedang menyamar menggunakan pakaian pelayan dengan topi hitam. 

“Selalu seperti ini.” Juna berdiri dari bangkunya untuk membayar semua kekacauan yang ditimbulkan Marsha dan Ken. 

Sementara itu, Marsha memukul lengan Ken dengan kesal. “Dia itu detektif kemarin.” Bisik Marsha. Ken segera melepaskan tangan Tim dengan perasaan bersalah. 

“Hari pertama udah apes aja nih.” Keluh Tim. 

“Sorry..sorry.. udah sana pergi sebelum Juna balik.” Marsha mengusir Tim yang masih coba meregangkan tangannya yang sakit akibat ulah Ken. 

Ken merapihkan pakaiannya seolah-olah tidak terjadi apapun. Marsha terus mengamati Tim yang sudah pergi ke dapur. 

“Gak apa-apa Ken,, Aku sudah bayar mahal, jadi kamu tidak perlu merasa bersalah.” Hibur Marsha. 

“Cepat pulang.” ucap Juna seraya melewati kedua orang itu ke pintu keluar restoran. 

Di depan pintu, Juna di tabrak oleh seorang gadis yang baru akan masuk ke restoran.

"Maaf Pak, saya buru-buru." Gadis itu pergi ke dalam tanpa mempedulikan wajah Juna yang sudah ingin menerkamnya.

Hari ini begitu sial bagi Juna. Pekerjaannya terganggu karena harus memenuhi keinginan Marsha, makan malamnya juga terganggu karena kejadian Ken tadi, dan sekarang moodnya rusak karena ditabrak oleh gadis tadi.

***

Sementara itu di dapur, Tim masih saja mengomel. Dia memberikan pesan pada Marsha untuk komplain soal tadi. Tentu saja Tim harus komplain karena Ken membantingnya dengan keras ke lantai, dan memelintir tangannya. Efeknya sekarang badan Tim sakit semua.

'Bodyguard lo itu rabun ya? Bisa-bisanya dia kerjain gue.'

'Salah lo sendiri. Kenapa bertingkah menurigakan.'

'Kalau tangan gue patah gimana?'

'Ya di sambung lah.. kan nanti gue kasih 1 M.'

Tim menahan emosinya. Dia memasukan kembali ponselnya ke dalam saku. Jika tidak karena uang yang ditawarkan Marsha begitu besar, dia tidak akan mengambil kasus ini.

Tim kembali berfokus pada pekerjaannya. Setidaknya masih ada Megan di depan. Dia harus mencari tau latar belakang Megan.

Megan sedang bercengkrama dengan seorang wanita muda yang menggunakan seragam hitam.

"Apa semua sudah di siapkan dengan baik?" tanya Megan pada gadis itu.

"Tentu saja Nona Megan. Semua sudah sesuai dengan permintaan Nona."

"Makasih ya Tiff.." Megan tersenyum lebar.

Saat ini Tim sudah berada di meja mereka. Dia meletakan hati-hati makanan yang dia bawa satu persatu. Megan mengamati Tim dengan penasaran.

"Kamu yang di meja depan kan?" tanya Megan tanpa mengalihkan pandangan dari Tim.

"Iya ka.." jawab Tim sambil menunduk. Dia takut Megan curiga padanya.

"Lain kali hati-hati." saran Megan.

Mendengar Megan ternyata hanya menasehati nya, itu membuat Tim menarik nafas lega.

"Nona Megan, ini daftar tamu undangan VIP anda. Apa ada yang perlu di tambah?" Gadis di depan Megan menyerahkan sebuah kertas berisikan nama-nama tamu undangan.

Tim yang belum pamit sempat melihat beberapa nama dengan jelas, salah satu nya adalah Juna Liem.

"Silakan menikmati makanan anda.." Tim berpamitan sebelum mereka curiga karena Tin berdiri disitu begitu lama.

Mereka saling kenal dan bahkan Juna ada dalam tamu VIP nya, tapi kenapa tadi mereka seolah-olah seperti orang asing? batin Timothy heran.

Episodes
1 Detektif Swasta
2 Kejadian di Restoran
3 Si dingin Juna
4 Naik motor
5 Kejadian di pesta Megan
6 President suite
7 Tragedi di kamar hotel
8 Identitas Tiffany
9 Bertemu Timothy
10 Ponsel Tiffany
11 Kejutan dari Juna
12 Kesimpulan Timothy
13 Kejadian di tempat parkir
14 Bukan sakit jantung
15 Acara Marsha Lee
16 Kantor Tiffany
17 Menemui Juna
18 Menolak berteman
19 Rumah sakit
20 Persiapan ke Jepang
21 Bandara
22 Misi Tim di Jepang
23 Persiapan acara
24 Show yang berantakan
25 Setelah kekacauan
26 Kebenaran
27 Menemui Tiffany
28 Mulai berteman
29 Kejadian di pesawat
30 Rumah Tiffany
31 Putus
32 Mengurangi beban
33 Bekerja sama dengan Tim
34 Makan malam di Restoran
35 Pacaran?
36 Memberi pilihan
37 Pasangan baru
38 Cemburu part 1
39 Pergi dengan Tim
40 Pengakuan Tim
41 Kencan
42 Megan
43 Flashback 1
44 Flashback 2
45 Flashback 3
46 Rumah sakit
47 Rumah Juna
48 Cemburu part 2
49 Juna-Megan
50 Penculilk
51 Juna-Timothy
52 Musuh dalam selimut
53 Pergi
54 Kecelakaan
55 Operasi
56 Marsha and The Bear
57 Juna sadar
58 Keadaan Juna
59 Keadaan Tiffany
60 Kembali ke Indonesia
61 Bertemu kembali dengan Juna
62 Melamar versi Juna
63 Sepanjang perjalanan di mobil
64 Bertemu Adik Tiffany
65 H-1
66 Pernikahan
67 Pasangan baru
68 Ke kantor suami
69 Minder
70 Mall
71 Tiffany hilang
72 Penyelesaian
73 Hamil?
74 Ending
75 Pengumuman
76 Pengumuman
77 Pengumuman
78 Pengumuman
79 Pengumuman Love you My Bodyguards
80 Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Detektif Swasta
2
Kejadian di Restoran
3
Si dingin Juna
4
Naik motor
5
Kejadian di pesta Megan
6
President suite
7
Tragedi di kamar hotel
8
Identitas Tiffany
9
Bertemu Timothy
10
Ponsel Tiffany
11
Kejutan dari Juna
12
Kesimpulan Timothy
13
Kejadian di tempat parkir
14
Bukan sakit jantung
15
Acara Marsha Lee
16
Kantor Tiffany
17
Menemui Juna
18
Menolak berteman
19
Rumah sakit
20
Persiapan ke Jepang
21
Bandara
22
Misi Tim di Jepang
23
Persiapan acara
24
Show yang berantakan
25
Setelah kekacauan
26
Kebenaran
27
Menemui Tiffany
28
Mulai berteman
29
Kejadian di pesawat
30
Rumah Tiffany
31
Putus
32
Mengurangi beban
33
Bekerja sama dengan Tim
34
Makan malam di Restoran
35
Pacaran?
36
Memberi pilihan
37
Pasangan baru
38
Cemburu part 1
39
Pergi dengan Tim
40
Pengakuan Tim
41
Kencan
42
Megan
43
Flashback 1
44
Flashback 2
45
Flashback 3
46
Rumah sakit
47
Rumah Juna
48
Cemburu part 2
49
Juna-Megan
50
Penculilk
51
Juna-Timothy
52
Musuh dalam selimut
53
Pergi
54
Kecelakaan
55
Operasi
56
Marsha and The Bear
57
Juna sadar
58
Keadaan Juna
59
Keadaan Tiffany
60
Kembali ke Indonesia
61
Bertemu kembali dengan Juna
62
Melamar versi Juna
63
Sepanjang perjalanan di mobil
64
Bertemu Adik Tiffany
65
H-1
66
Pernikahan
67
Pasangan baru
68
Ke kantor suami
69
Minder
70
Mall
71
Tiffany hilang
72
Penyelesaian
73
Hamil?
74
Ending
75
Pengumuman
76
Pengumuman
77
Pengumuman
78
Pengumuman
79
Pengumuman Love you My Bodyguards
80
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!