Mela mengetuk pintu kamar Jihan, Sudah beberapa hari belakangan ini, Jihan terlihat murung dan malas makan, hal itu membuat mela khawatir.
Tok...tok.
"Jihan buka pintunya, tante mau bicara sama kamu" ucap Mela dari balik pintu.
Jihan membuka pintu kamarnya, dan Mela cukup kaget melihat kondisi keponakannya dengan mata bengkak karena menangis.
"Tante," ucap Jihan lirih.
"Kamu kenapa Jihan, ayo cerita sama tante," Mela memeluk Jihan lalu mengajak jihan kembali masuk kedalam kamar Jihan.
Sekarang mereka sudah duduk di tepi ranjang, Mela menghapus air mata jihan, yang tidak mau berhenti mengalir.
"Coba cerita sama tante, kamu kenapa?" tanya Mela.
"Aku minta maaf sama tante, seharusnya aku menuruti perkataan tante dulu," ucap Jihan sambil terisak.
"Maksud kamu apa ... cerita sama tante, tante janji tidak akan marah," ucap Mela.
"Jadi sebenarnya, aku berpacaran dengan seseorang, dan sekarang hubungan kami sudah berakhir, padahal aku masih sangat mencintainya," ucap Jihan kembali meneteskan air matanya.
Mela membawa jihan kedalam pelukannya, ia tersenyum karena ternyata ini hanya masalah cinta ABG.
"Putus cinta itu biasa jihan. Kenapa tante melarang kamu berpacaran, itu karena tante tidak mau melihat kamu seperti ini" ucap mela.
"Kami masih saling mencintai, namun aku yang mengakhiri hubungan kami" ucap Jihan.
"Kenapa? Apa dia menyiksamu atau kasar dengan kamu," ucap Mela semakin penasaran.
"Tidak tante, dia pria yang sangat baik, hanya saja aku harus merelakannya demi cita-citanya, dia harus kuliah di luar negeri, tapi karena aku dia tidak mau pergi. Aku tidak mau menjadi penghalang untuk cita-citanya, jadi jalan satu-satunya aku harus merelakannya," ucap Jihan yang masih sesegukan.
"Kamu yang sabar ya sayang, jika memang jodoh dia akan kembali padamu suatu saat nanti," ucap mela berusaha menenangkan Jihan.
"Aku sudah berusaha sabar, aku kira putus cinta tidak akan sesakit ini, tapi ternyata aku salah tante," ucap jihan.
"Tante paham dengan apa yang kamu rasakan, karena tante juga sudah merasakan kegagalan itu dengan suami tante, tapi yang namanya hidup harus terus berjalan bukan, apalagi kamu masih muda, ayo semangat lah jangan tenggelam dalam keterpurukan," ujar Mela.
"Terimakasih tante, karena sudah menenangkan aku, di kota ini hanya tante dan Nino yang ku punya, aku rindu ibu dan bapak di kampung," ucap jihan kembali menagis.
"Sebentar lagi kita pulang ya ... setelah Nino terima raport kita pulang ke kampung bertemu bapak dan ibu kamu," ucap mela berusaha menenangkan jihan.
Mela kembali memeluk jihan penuh kasih sayang, mela mengerti betul perasaan jihan.
~~
Vita kembali merencanakan sesuatu untuk memisahkan jihan dan johan, kini dihadapannya ada seorang lelaki tampan yang ia persiapkan untuk menjebak jihan.
"Lakukan sesuai yang aku perintahkan," ucap vita.
"Tentu saja, asal bayarannya sesuai," ucap pria itu.
"Kamu tidak perlu khawatir," ucap Vita sambil mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat dari dalam tasnya, "Ini hanya setengahnya saja jika rencana ini berhasil,aku akan menambahkannya lagi."
"Tentu saja, rencana ini pasti berhasil, aku yakin dia akan terkecoh," ucap pria itu.
~
Jihan masih ingin menyendiri di kamarnya, setelah makan siang, ia kembali ke kamarnya dan kembali berbaring di tempat tidurnya meski ia tidak mengantuk sama sekali, ia mengambil ponselnya yang ada di meja samping tempat tidur.
Jihan Kembali mengaktifkan Ponselnya, baru saja Ponsel itu aktif, ratusan pesan sudah mengantri untuk masuk, dan pesan itu datang dari Johan.
Tanpa ia sadari Air matanya kembali menetes, ingin rasanya menemuinya sekarang, tapi ia tidak bisa.
Jihan kembali meletakkan ponselnya, namun tiba-tiba ponsel itu kembali bergetar tanda pesan masuk, bukan dari johan melainkan dari Vita.
"Jihan ada sesuatu yang sangat penting yang harus kita bicarakan, ini menyangkut johan, aku mohon kamu harus datang ke tepi danau hijau ya, aku tunggu," isi pesan Vita.
Jihan langsung bangkit dari tidurnya, ia mulai gelisah, ia takut terjadi sesuatu terhadap johan, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi, buru-buru ia melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena sudah beberapa hari ini ia bahkan tidak sanggup untuk mandi.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Jihan langsung pamit kepada tantenya, mela pun tak banyak bertanya dan mengizinkan jihan untuk keluar rumah.
Jihan berlari menuju pangkalan ojek terdekat dengan nafas yang masih tersengal-sengal jihan mendekati tukang ojek itu "Pak tolong antar saya ke danau hijau," ucap Jihan.
"oke Non ... ayo naik," ucap tukang ojek itu sambil memberikan helm kepada Jihan.
Sepanjang perjalanan jihan benar-benar khawatir.
Sebenarnya apa yang brerjadi dengan johan hingga vita ingin bertemu dengannya, jihan mencoba menghubungi ponsel johan namun tidak aktif.
Sesampainya di danau hijau, jihan langsung berlari kesana kemari mencari keberadaan Vita namun tidak ada, karena merasa capek, akhirnya jihan berhenti sejenak di tepi danau.
Namun dari arah belakang tiba-tiba datang seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Jihan aku merindukanmu," ucap pria asing yang memiliki suara persis dengan suara Johan hingga jihan menyangka jika itu benar-benar johan.
"Kak Jo ... kamu," ucap Jihan yang ingin melepaskan diri agar bisa melihat pria yang dia kira johan tersebut namun langsung di cegah oleh pria itu.
"Tetaplah seperti ini," ucap pria itu.
"Kak jo, aku juga sangat merindukan mu, aku mengkwatirkan kamu kak," ucap Raya.
Jihan benar-benar sudah di jebak,,saat pria itu tengah memeluknya dari belakang, Vita memotret mereka sebagai alat untuk menghancurkan hubungan jihan dan Johan yang memang sudah berada di ujung tanduk.
Setelah selesai memotret, Vita memberikan kode agar pria itu mengakhiri aksinya, pria itu mengerti dengan kode yang di berikan Vita, ia melepaskan pelukannya pada jihan, dan langsung saja Jihan berbalik melihat pria di belakangnya yang ia kira Johan dan ternyata bukan.
"Siapa kamu, kenapa kamu memeluk ku, dan Suara kamu sangat mirip dengan kak Jo. Sebenarnya kamu siapa??"Tanya jihan yang tak Percaya dengan apa yang ia lihat.
"Maaf, aku sepertinya salah orang, permisi" ucap pria itu lalu beranjak pergi meninggalkan Jihan yang masih nampak kebingungan.
"Hey kamu berhenti! ... jelas-jelas tadi dia menyebut nama ku, dan sekarang dia bilang salah orang, sebenarnya siapa dia," ucap Jihan kebingungan, ia kemari untuk bertemu Vita, tapi malah bertemu Pria asing dengan suara yang amat mirip dengan Johan.
Sementara itu tidak jauh dari tempat Jihan berdiri, Vita Tersenyum puas, ia yakin kali ini bisa membuat Johan membenci Jihan.
Vita benar-benar beruntung saat salah satu teman wanitanya mengatakan jika ia mempunyai kenalan yang punya suara yang sangat mirip dengan Johan.
Awalnya ia tidak percaya, namun saat ia bertemu langsung dengan laki-laki itu, ia sangat kaget karena suaranya benar-benar mirip dengan johan, dan saat itu pula rencana jahat Vita muncul di kepalanya.
Bersambung 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sari Rahayu
Vita biang kerok. ati2 kamu vit
2022-11-21
0
Devi Triandani
Vita benar2 wanita yg licik...Dia pikir klo melakukan itu Johan bakalan suka sama dia 😏
2022-10-15
0
Anie Jung
Vita bikin emosi,😠
2022-10-12
0