"Putri kenapa kamu sampai menabrak Rafin?" tanya pak Toni yaitu seorang guru Bk di sekolah SMA NEGRI 1.
"Tadi saya tidak sengaja pak, karena saya tidak memperhatikan jalan, jadi saya menabrak Rafin," ucap Putri masih setia menundukkan wajahnya.
"Baik lah kalau begitu minta maaf dengan Rafin," sambil meraih tangan kanan Putri dan Rafin untuk bersalaman.
"Rafin aku minta maaf ya"
"Iye gue maafin, asalkan jangan diulang lagi"
Putri dan Rafin telah bermaafan dan meninggal kan ruang Bk. Sejatinya permintaan maaf itu hanyalah bentuk dari formalitas.
"Yaudah Pak kami keluar dulu," ucap Rafin sambil bersalaman dengan pak Toni.
♡♡♡
Putri pov
Aku pun keluar dari ruang BK sambil dengan wajah menyesal. Kenapa aku tidak berhati-hati berjalan dan menabrak Rafin dan membuat kegaduhan sampai aku masuk ruang Bk untuk pertama kali.
Ternyata di luar sudah ada Cintisa dan teman teman nya Rafin menunggu kami berdua dari ruang BK.
Kemudian Cintisa menghampiri ku dan memeluk ku, badan ku berasa sangat sesak dan aku susah bernafas.
Lalu aku mengeluh kepada Cintisa untuk di lepas kan.
"Cintisa gue nggak apa apa, lepas kan pelukan lo! Gue berasa akan mati jadi nya."
lalu ia menjawab ku dengan tenang nya tanpa memikirkan aku yang hampir mati karena ulah nya seolah olah aku ini tidak jadi di keluar kan dari sekolah.
"Ah maaf Putri, gue refleks saking senang nya." Dan Cintisa melepas kan pelukannya dari ku.
"Iya," aku menjawab Cintisa sambil tersenyum.
Dan ku lihat ke samping ku dan di sana ada Most Wanted sepertinya sedang memperhatikan ku dengan Cintisa.
Di sela lamunan ku iya berkata sinis kepada ku dan Cintisa.
"Hey teman teman bukan nya adegan seperti tadi sangat lebay," ucap Riyan sambil bersandar ke tembok dan melipat kan kedua tangan nya.
"Hahaha betul tu yan," timpal Irvan yang merasa tidak bersalah telah mengucap kan kata kata tersebut.
Aku dan Cintisa hanya bisa menatap mereka dengan kebencian.
Kemudian Cintisa dan aku meninggal kan tempat tersebut. di saat aku setengah berjalan sebuah suara menghentikan ku.
"Hey lo Putri berhenti di situ dan jangan berjalan!!" ya itu adalah suara Rafin.
Dan aku langsung memalingkan wajah ku untuk menatap orang yang memberi kan sumber suara tersebut.
"Apa lagi, kan gue tadi sudah minta ma-..."
"Apakah betul nama lo Putri anak dari kelas XII IPA 2?" tanyanya memotong ucapan ku.
"Kalau sudah tau kenapa bertanya?" sahut ku.
"Kalau begitu kenalin, gue Rafin Teaho dari kelas XII IPA 3 dan yang pastinya gue anak yang paling tampan dan kaya di sekolah ini," jelasnya dengan sangat percaya diri.
Aku yang mendengar nya pun sangat geli, "siapa juga yang bertanya."
Aku dan Cintisa pun pergi meninggal kan mereka.
¤¤¤¤
"Cin gue nggak sabar lagi menunggu hari minggu hari ulang tahun gue yang ke 17, dan tinggal 3 hari lagi."
"Cieh yang sebentar lagi bakalan bertemu sahabat nya, eh enggak deh lebih tepat nya cinta pertama nya," ucapan Cintisa sukses membuatku malu dan muka ku merah,
"eh Putri muka lu merah tu."
"Ah lo ini Cin, gue jadi malu kan."
"Sore ini lo ada kegiatan nggak Put, rencananya gue pengen membuatkan pesta untuk Ultah lu deh."
"Nggak usah Cin, lo udah banyak membantu gue," ucap ku yang merasa tidak enak kepada Cintisa.
"Tidak usah menolak, gue nggak terima penolakan."
Yah mau tidak mau aku harus menuruti cintisa.
Tring...
Tring...
Tring...
Bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat sudah selesai.
"Yah udah bel deh, padahal belum sempat makan tadi, gara-gara si Rafin manjangin masalah."
Aku mendengar Cintisa mengucapkan kata kata tersebut merasa tidak enak.
"Cin maaf ya ini semua gara gara gue."
"Sudah lah tidak apa apa, ayo masuk nanti telat."
"Lets go."
♡♡♡♡♡
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments