Tak disangka waktu berjalan dengan cepat, detik memburu menit dan demikian pula menit memburu jam.
Dan kini 4 tahun berlalu telah dilewati dari perkenalan singkat mereka yang tidak disengaja hingga berakhir dengan menjalin sebuah persahabatan.
Dan tibalah saat nya keluarga Ardi akan pulang ke negara asalnya yaitu New Zeland.
Kini sahabat yang selalu bersama pun akhirnya akan terpisahkan oleh jarak dan ditambah lagi nantinya akan terhalang akan keadaan ekonomi Putri sehingga menyebabkan perbedaan, terutama perbedaan benua.
Tentu dengan halangan tersebut akan bisa membuat mereka tidak dapat bertemu lagi.
Dan kini mereka telah beranjak remaja dengan umur 13 tahun, tentunya mereka sudah mengenal apa arti cinta walau belum sepenuhnya.
Tok
Tok
Tok
Di pagi hari yang mulai mengeluarkan sinar matahari atau masih dapat disebut dengan waktu subuh.Ketika subuh datang mahluk hidup mulai terbangun dari tidur mereka sama hal nya juga dengan Putri, dan tiba-tiba ia mendengar suara dari ketokan pintu di luar.
"Ah siapa pagi-pagi buta begini yang ingin bertamu, apa ia tidak tahu orang masih istirahat apa," gumam Putri yang merasa istirahat nya terganggu.
"Ah iya sebentar," teriak Putri sambil mencuci muka dan mengganti pakaian yang lebih layak untuk dipakai.
Ceklek
Betapa terkejutnya Putri saat membuka pintu ia melihat orang yang saat ini tengah berdiri di depan rumah nya sambil menggunakan pakaian yang bagus dan pastinya juga mahal sambil membawa sebuah kado dan surat di tangannya. "Ternyata kamu yang datang Ardi, ada apa kamu datang pagi-pagi ke rumah ku? Kan kamu bisa bertemu dengan ku nanti siang." Yah laki laki yang di depan Putri sekarang ialah Ardi.
Ardi pun mulai mengeluarkan cairan putih dari bola matanya yang tak lain adalah air mata dan tentunya pria itu tengah menangis sambil meraih tangan Putri untuk digenggam nya, sontak yang dilakukan oleh Ardi membuat Putri bingung dan bertanya-tanya kenapa dengan Ardi sekarang. "Put sebentar lagi aku akan pulang ke negara ku dan bisa jadi tidak akan datang lagi ke Indonesia." Dari kalimat yang Ardi ucapkan sukses membuat Putri menangis.
Dia takut kalau misalnya ia tidak akan dapat bertemu Ardi lagi yaitu sahabat yang selalu menemaninya dalam suka mau pun duka.
"Ardi kamu serius, jadi kita tidak akan lagi lagi selama nya," ucap Putri dengan nada yang rendah dan terdengar serak seaakan tidak bisa mengucapkan kata-kata lagi.
"Yah bisa jadi begitu tapi tenang saja aku akan selalu mengingat mu dan menyimpan poto kita, dan aku berusaha nanti nya akan menemui mu di acara ulang tahun mu yang ke 17." Putri yang mendengar ucapan Ardi pun mulai sedikit bersemangat.
"Benar kah begitu, kamu harus berjanji dengan ku akan menemui ku lagi."
"Janji," Ardi mengangkat tangan nya dan memberikan jari kelingking nya ke arah Putri dan tentunya di respon Putri.
Ardi menghapus air mata Putri dan memeluk Putri. "Jangan bersedih lagi yah tuan Putri," sambil melepas kan pelukan nya dari Putri.
Ardi mulai mengeluarkan kadonya beserta surat, "Put nih kado untuk mu sebagai kenang-kenangan bahwa aku pernah ada dalam hidup mu dan sebuah surat apabila aku nanti tidak hadir dalam ulang tahun mu yang ke 17, bukalah surat ini setelah sehari dari ulang tahun mu."
"Terima kasih Ardi " Putri pun menerima kado dan surat yang di beri kan oleh Ardi.
"Sama-sama." Ardi mengucapkan dua kata tersebut diiringi dengan tersenyum manis dan senyuman itu lah yang bakal dirindukan Putri karena dengan senyuman tersebut Ardi bisa menyemangatinya.
Putri pun membuka lingkaran perak di lehernya yang mana dihiasi dengan tanda kunci mini di tengah-tengah nya dan memberi kan nya kepada Ardi. "Ar nih simpan kalung ku sebagai kenang-kenangan dari ku."
Ardi menerima kalung tersebut dan langsung memasang di leher nya. "Terima kasih aku pasti menjaga nya dengan baik dan menggunakan nya terus."
"Ah Ardi sama-sama."
Tiba tiba di belakang Putri ada seorang perempuan paruh baya yang sekitar berumur 43 tahunan sambil menatap Ardi bingung.
"Ah selamat pagi tante maaf mengganggu istirahat tante," sambil menyalami ibu nya Putri.
"Emang ada apa kau kemari nak." A ibunya Putri yang bernama Narni itu merasa bingung melihat penampilan Ardi yang rapi seperti orang akan pergi jalan jalan keluar kota atau luar negri.
"Ini Tante kedatangan Ardi kemari untuk berpamitan dengan Putri dan juga Tante, soal nya saya sebentar lagi akan pulang ke New Zeland," sambil memberi kan sengiran ke ibunya Putri.
Mendengar hal itu Narni langsung menatap Putri yang berada di sebelah nya, dari ekspresi Putri terlihat betul betapa sakit nya ia kehilangan Ardi orang yang menjadi teman satu satu nya.
"Oh begitu ya, apa kah Ardi akan ke Indonesia lagi nanti nya?" Narni berharap dalam hati nya hal yang menjadi jawaban bagi Ardi iya lah kata iya, 3 huruf tersebut sangat berarti bagi sorang Putri anak tercintanya.
"Jika Tuhan mengizinkan, saya akan berusaha datang ke Indonesia untuk menemui Putri," jelas Ardi.
"Terima kasih nak," ucap Narni dengan nada yang bahagia.
Tringg...
Tringg...
Tringg...
Suara Handphone Ardi menyadarkan pembicaraan mereka, "Put, tante sebentar ya."
Ardi mengambil handphone di dalam saku celananya dan menggesek layar hijau.
"Iya hallo mom," yah yang menelpon Ardi sekarang ia lah sang ibu tercinta Ardi yaitu Anggelina Ren Menako.
"Ardi kamu di mana, sebentar lagi pesawat kita akan take of, cepat pulang nanti papa mu marah."
"Iya mom sebentar lagi Ardi pulang ardi lagi pamitan dengan Putri mom."
"Apa ardi kamu menemui anak jalanan itu, kalau ayah mu tahu pasti ia akan marah, harus berapa kali mom jelas kan jangan temui anak itu lagi dia membawa pengaruh buruk untuk mu."
"Mom dia bukan anak jalanan, dan dia juga tidak membawa pengaruh buruk terhadap Ardi."
"Sudah lah, kau selalu membantah mom apakah itu bukan pengaruh buruk, cepat pulang dari situ atau mama yang akan jemput kamu ke sana."
"Iya Ardi akan pulang mommmm, kalau gitu sampai jumpa di rumah."
Pip suara putus kontak.
Ardi memasukan alat telpon nya ke saku celana dan berpamitan untuk pulang, "Put tante sepertinya Ardi harus balik sekarang 40 menit lagi pesawat kami akan berangkat."
Putri langsung memeluk Ardi dan menangis, "Ardi hiks...jangan lupakan aku hiks..hiks."
"Pasti Put," dan mereka saling melepaskan pelukan nya.
Ardi mulai menghilang dari pandangan Putri dan ibu nya.
♡♡♡
Ardi dan orang tua nya sampai ke bandara dan menunggu beberapa menit lagi pesawat berangkat.
Dan di sela lamunan nya ada terdengar pengumuman bahwa pesawat yang di tumpangi nya akan segera berangkat.
Tak lama kemudian pesawat tersebut lepas landas.
Dan ternyata di bandara tersebut ada Putri dan di ketahui oleh Ardi.
Putri pun melambai kan tangan nya sama hal nya juga Ardi.
*****
Sorry banyak typo soalnya ini cerita pertama saya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
itanungcik
lanjut bestie
2022-10-25
0