Beberapa hari kemudiannya, Nara mulai sibuk mengatur pernikahan nya dengan Gavin. Sementara Queen sibuk mendesain pakaian karena memang sedang banyak pesanan.
Ia juga menyibukkan diri supaya tak terlalu memikirkan laki-laki yang ia cintai akan menikah dengan Kakak kembarnya. Queen memang mencintai Gavin rasa itu hadir saat pertama kali mereka bertemu. tapi Queen tidak ingin menjadi pelakor apa kata orang di sana kalau ia sampai merebut kekasih saudara kembarnya sendiri.
Malam itu Queen lembur untuk menyelesaikan pakaian yang ia buat hari itu, kebetulan pemesannya meminta besok harus sudah selesai. Queen meminum banyak kopi untuk melawan rasa kantuk jika datang mendera.
Saat dirinya sedang asik berkutat dengan pekerjaan, suara pintu di ketok dari luar. Queen mendongak kemudian berkata.
"Masuk" ucapnya setengah berteriak supaya orang di luar sana mendengar.
Perlahan pintu di dorong dari luar, Queen menunggu sampai orang nya masuk, ia penasaran siapa yang mendatangi nya malam-malam begini.
"Nara" ucap Queen saat melihat saudara kembarnya yang datang, ia langsung melirik jam yang melingkar di tangannya dan waktu menunjukan pukul satu dini hari.
"Kenapa kamu kesini ? dan kenapa kamu belum tidur ? ini sudah larut" Queen beranjak dari duduknya, ia langsung memberikan pertanyaan beruntun pada saudara kembarnya itu.
Bukannya menjawab Nara justru tertawa pelan, membuat Queen menggelengkan kepalanya.
"Aku sengaja menemui mu karena ada yang ingin aku katakan" balas Nara, ia mendudukkan diri pada sofa yang berada di ruangan Queen.
"Kan bisa besok Ra, kenapa harus sekarang"
"Aku maunya sekarang, kalau besok aku takutnya gak punya waktu lagi"
Kini giliran Queen yang tertawa, ucapan Nara seperti mereka akan berpisah jauh saja. Padahal besok masih banyak waktu menurut Queen karena pernikahan Nara akan di laksanakan lusa nya.
"Ah kamu kek gak akan ketemu lagi aja" ucap Queen masih dengan tawa pelan.
Nara tak membalas tertawa, ia justru menatap wajah Queen dengan seksama.
"Queen" panggil Nara sambil menggenggam erat tangan Queen
"Iya"
"Kamu sayang kan sama aku"
"Pertanyaan macam apa itu Ra ? tentu saja aku sangat menyayangimu, kamu saudaraku satu-satunya"
"Kalau aku minta permintaan apa kamu akan mengabulkannya ?"
Queen balik menatap wajah Nara seksama. ia mulai merasa tidak enak, ucapan Nara seperti ada hal penting, tapi sayangnya Queen belum bisa menebak apa yang ingin di sampaikan oleh Nara.
"Apa ? jika aku bisa pasti aku kabulkan"
"Kamu pasti bisa"
"Iya apa dulu"
Dengan menarik napas panjang Nara akhirnya menjawab.
"Menikahlah dengan Gavin ! gantikan aku menjadi istrinya!"
Mendengar hal itu tentu saja Queen terkejut, ia bahkan langsung memundurkan tubuhnya saking terkejut dengan ucapan Nara.
"Jangan bicara sembarangan Ra ! pernikahan mu dan Gavin tinggal beberapa hari lagi. Kenapa kamu malah bilang begini"
"Aku punya alasan Queen, aku tidak bisa menikah dengan Gavin"
"Alasan apa Ra ? jika memang kamu tidak mau menikah dengan Gavin kenapa kamu tidak bilang dari awal"
"Aku tidak mau Papa marah, kamu tau sendiri kan bagaimana Papa kalau marah, dan kamu tau juga hutang Papa begitu banyak dan hanya Gavin yang bisa melunasi hutang Papa"
Queen menggeleng, ia sama sekali tak mengerti jalan pikiran Nara, ia memang tau kalau Papa nya memiliki banyak hutang karena kalah bermain judi. Tapi jika dari awal Nara mengatakan kalau dirinya tidak mau menikah dengan Gavin ia akan berusaha mencari uang untuk melunasi hutang sang Papa.
"Aku mohon Queen ! tolong aku ! gantikan aku menikah dengan Gavin"
"Ta--tapi Ra"
"Please!"
Melihat Nara yang memohon membuat Queen merasa iba, tapi bagaimana kalau Papa nya tidak setuju jika dia yang menggantikan Nara. Juga bagaimana dengan Gavin ?. Laki-laki itu pasti sangat terkejut saat melihat pengantin wanitanya bukan Nara.
"Beri aku alasan yang cukup pas kenapa kamu tidak mau menikah dengan Gavin ?" tanya Queen kemudian.
"Aku hamil, dan anak ini bukan anak nya Gavin"
"Apa....?" pekik Queen tak kalah terkejut, bagaimana bisa Nara bisa hamil.
"Iya Queen, itulah mengapa aku tidak mau menikah dengan Gavin. Aku takut Gavin marah saat mengetahui aku tidak perawan lagi dan hamil anak laki-laki lain"
"Siapa laki-laki itu Ra ? kamu harus meminta pertanggung jawaban" Queen bahkan sampai mengguncang tubuh Nara supaya saudaranya itu mau menjawab.
"Aku tau siapa Ayah dari anak yang aku kandung Queen. Dia mau bertanggung jawab makanya aku dan dia akan pergi yang jauh supaya Papa ataupun Gavin tidak bisa menemukan kami"
"Kamu akan pergi ?" tanya Queen lagi.
"Iya Queen, aku harus pergi. Aku akan ikut kemana Ayah dari anak ku membawa ku"
Queen kembali menggelengkan kepalanya, rasanya semua ini seperti mimpi, ia sangat mengenal Nara. Walau pun sering bergonta-ganti pacar tapi Nara sangat menjaga batasan.
Tapi kenapa sekarang Nara sampai hamil ?.
"Aku mau bertemu dengan laki-laki itu Ra" ucap Queen menggebu.
"Maaf Queen tidak bisa"
"Kenapa ?"
"Pokoknya untuk sekarang tidak bisa, nanti ada waktunya kamu bertemu dengan dia"
Queen menarik napas panjang, ia kehabisan kata-kata.
"Jadi kamu mau kan menjadi pengganti aku untuk menikah dengan Gavin ?" kembali Nara bertanya.
"Bagaimana caranya Queen, aku takut Papa marah"
"Semuanya sudah aku handle, kamu tinggal jalani saja. Nanti akan ada seseorang yang membantu. Pokoknya Papa dan Gavin tidak akan tau, mereka akan tau setelah akad nikah selesai"
Semakin bingung saja Queen dengan ucapan Nara, ia tak menjawab melainkan kembali mendengarkan apa yang Nara katakan.
"Nanti setelah Gavin dan Papa tau, kamu tinggal berikan surat ini pada mereka. Aku yakin mereka akan menerima kamu, dan Papa akan memahami hal ini"
"Tapi Gavin tidak mencintaiku Ra"
"Kamu pasti bisa bikin Gavin cinta sama kamu, percaya sama aku"
Nara berdiri dari duduknya, di ikuti oleh Queen.
"Titip Papa ya Queen ! jaga dia selama aku pergi"
"Memangnya kamu akan pergi kapan Ra ?"
"Saat hari pernikahan, karena kalau malam ini semuanya akan terbongkar"
Belum juga Queen menjawab, Nara sudah pergi, wanita itu tersenyum manis seraya melambaikan tangan nya ke arah Queen.
Setelah kepergian Nara, Queen kembali duduk di sofa. Memikirkan tawaran Nara yang sangat membingungkan. Di Sisi lain ia bahagia karena ia akan menjadi istri Gavin, laki-laki yang ia cintai saat pertama kali bertemu.
Tapi di sisi lain Queen takut Gavin tidak bisa menerima dirinya.
"Tuhan semoga ini jalan yang baik untuk ku dan Nara !" ucap Queen dalam hati. Tubuhnya mendadak lemas dan pekerjaan yang dari tadi ia kerjakan terbengkalai begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
@Ani Nur Meilan
seharus nya Nara jujur dulu ke Papa nya..biar semua jelas..😞
2022-10-18
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi
2022-10-16
0
Ayila
lnjut lah thor
2022-10-14
0