"Saudara? Hmm ya ya, kita memang saudara. Ya sudah sekarang kamu turun, nanti Abang kasih uangnya, dasar manja!" seru Gerald sambil mencubit hidung sang Adik. Tentu saja Nayla tahu jika sang Kakak akan mencubit hidungnya dan Ia berusaha menghindari cubitan sang Kakak dengan memeluk langsung tubuh Gerald.
"Ihh apaan sih Abang! Nggak mau nggak mau!" sontak apa yang dilakukan oleh Nayla tentu saja membuat jiwa kelelakian nya bangkit, Gerald pria normal Ia tahu jika sang Adik bukan lah anak kecil lagi. Tubuh mereka begitu dekat tentu saja Gerald harus bisa menahannya sekuat mungkin, agar sang Adik tidak curiga jika dirinya tengah merasakan sesuatu yang membuat sebagian besar laki-laki terasa begitu sesak dan menyiksa.
"Nay sudah dong! Lepaskan Abang, gimana Abang mau ambilin kamu uang jika kamu seperti ini, Abang nggak bisa nafas nih!" rintih Gerald saat dirinya benar-benar tidak bisa menguasai gejolak nya yang teramat aneh itu.
"Shiiit! Kenapa harus dengan kamu, Nay!" batin pria berwajah maskulin itu. Mendengar keluhan dari Gerald, Nayla kemudian melepaskan pelukan nya dari tubuh sang Kakak, tapi dia masih duduk di atas paha Gerald sembari memainkan ujung rambutnya.
Dengan nada manja, Nayla ingin menceritakan sesuatu kepada sang Kakak tentang apa yang beberapa hari ini terjadi di sekolahnya.
"Bang!"
"Hmm apa lagi! Ayo turun!" titah Gerald yang terus memaksa Nayla untuk turun dari pangkuannya.
"Abang kenapa sih, Aku ini kan Adik Abang! Nay cuma ingin bercerita sama Abang, apa Abang udah nggak sayang lagi sama Nay?" ucap Nayla sembari mengerucutkan bibirnya.
Mendengar ucapan dari Nayla, Gerald tersenyum dan mencubit pipi Nayla sembari berkata, "Kamu tuh memang manja banget sih, siapa bilang Abang sudah tidak sayang, Abang selalu menyayangi mu, kasih sayang Abang sama kamu tidak akan pernah berkurang sedikitpun, justru bertambah setiap harinya, sekarang Katakan apa yang ingin Adikku bicarakan? Katakanlah!" ucap Gerald sembari menunggu Nayla mengatakan apa yang ada dalam hatinya.
"Tapi sebelumnya, Abang jangan marah, ya! Hmm tadi siang Nayla ditembak teman cowok Nayla, Bang!" mendengar penuturan dari sang Adik, seketika Gerald marah dan tidak suka jika ada teman cowok sang Adik berusaha mendekatinya.
"Apa? Kamu ditembak teman cowok mu? Siapa yang berani menembak Adikku? Terus apa yang kamu jawab?" Gerald terlihat serius saat mendengar pengakuan Nayla jika gadis itu ditembak salah satu cowok populer di sekolahnya.
"Ya Aku jawab iya, Bang! Aku juga suka sama dia, jadi hari ini kita resmi pacaran." Gerald terlihat mengepalkan tangannya, Ia benar-benar tidak menyukai ini, bagaimana bisa Nayla menerima cowok yang belum diketahui baik tidaknya.
"Dengar, Nay! Abang tidak suka kamu pacaran, kamu harus melanjutkan sekolah mu dulu, pokoknya Abang tidak suka kamu dekat-dekat dengan teman-teman cowok kamu!" seru Gerald dengan wajah kesal, sungguh dirinya sangat tidak rela jika sang adik menjalin kasih dengan cowok lain.
"Dihh apaan sih Abang, terserah Nayla dong, Nayla udah gede, Bang! Nay udah 17 tahun, Nay nggak akan macam-macam kok, Satrio cowok yang baik, pengertian, lembut, tampan, hmm pokoknya dia tuh benar-benar cowok idaman banget, Bang!" mendengar Nayla memuji pria lain, sontak Gerald melarang Nayla untuk menerima cinta Satrio dan berhubungan dengan laki-laki itu.
"Cukup! Kamu tidak usah bicara lagi, sekarang dengarkan Abang, Nay! Sekarang Aku melarangmu untuk berpacaran dengan pria manapun, jadi jangan coba-coba kamu melanggar perintah ku!" ucap Gerald sembari menatap wajah Nayla dengan serius..
"Apaan sih, Bang! Abang punya hak apa melarang-larang ku untuk menjauhi Satrio, dia cowok yang Nay suka, dah ya Abangku sayang nggak usah khawatir, Nay bisa jaga diri kok, Nay tahu kekhawatiran Abang, Nay janji nggak bakalan macem-macem, suerr!" ucap Nayla sembari menatap wajah sang Kakak, sementara Gerald merasa semakin aneh dengan perasaannya, Ia benar-benar tidak rela jika Nayla menyukai dan berpacaran dengan teman sekolahnya.
"Abang sayang banget sama kamu, Nay! Abang tidak akan membiarkan laki-laki manapun menyakiti hati mu, kamu adalah hidup Abang." ucap pria itu sembari membalas tatapan mata Nayla dengan mesra, sejenak Nayla merasa ada yang aneh dengan tatapan sang Kakak, dengan cepat Ia pun mengalihkan perhatian dengan menagih uang jajan yang Ia minta tadi.
"Hmm oke, Bang! Sekarang mana duitnya, setelah ini Nay mau tidur, ngantuk! Besok Nay mau jalan-jalan sama teman-teman." mendengar itu Gerald langsung mengambil dompet dan mengambilkan beberapa lembar uang berwarna merah untuk sang Adik.
"Hmm ... apa masih kurang?" seru Gerald sembari memberikan uang itu kepada Nayla. Nayla menerima nya dengan senyum lebar, Ia pun menerima uang itu dan terlihat menghitungnya sejenak.
"Waahh ini banyak banget, Bang! Makasih ya Abang, Nay sayang banget sama Abang, muacchh!" seketika Nayla memeluk dan mencium pipi Gerald.
"Nayla Nayla, plis Nay! Jangan lama-lama kamu berada di sini, Aku bisa saja khilaf, Nay!" batin Gerald yang sudah terasa sesak nafas atas dan juga sesak nafas bawah.
Setelah itu Nayla pun beranjak berdiri dari pangkuan Gerald, Ia pun segera pergi dari ruang kerja setelah mendapatkan uang jajan dari Gerald, dengan wajah ceria dan senyum yang merekah, Nayla pergi dengan gaya centilnya, sungguh Gerald hanya bisa menatap dan berusaha kuat untuk tidak menyentuh sang Adik.
"Nayla! Aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini muncul, tapi rasa sayang ini bukan hanya sekedar rasa sayang Abang terhadap Adiknya, tapi lebih dari itu, Abang mencintai mu, Nay!"
...BERSAMBUNG...
...Untuk melengkapi kehaluan kalian, othor kasih visual tokoh utama nya ya, selamat berhalu ria 🥰🥰🥰...
Visual Nayla Faranisa
Visual Gerald Adams
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Biasa nya orang kaya jarang banget pake Cash,biasanya pake kartu Ajaib,Apa Gerald gak punya kartu ajaib? 😂
2024-09-27
0
Azuan Mohd Azuan
visual nya gak keren /Frown//Sob/
2024-01-06
0
Yuli Silvy
keren visual ny
2023-11-01
0