Bab 3 Hasrat Terlarang Abangku

Nayla pergi ke kamar tidur, sejenak Ia merasa ada yang aneh dengan Gerald, tatapan bola mata itu membuat Nayla sedikit meremang, sebagai Adik Ia tahu betul bagaimana sifat sang Kakak, kali ini tatapannya sungguh berbeda.

"Si Abang kenapa, ya! Kok sekarang beda banget?" pikir Nayla sembari merebahkan tubuhnya di atas ranjang seusai dirinya menyimpan uang yang baru saja diberikan oleh Sang Kakak. Ia pun bergegas untuk tidur mengingat besok dia harus bangun pagi-pagi, karena besok dia akan pergi bersama Satrio, cowok yang sekarang menjadi pacar Nayla. Satrio, cowok tampan, tajir dan dikejar-kejar banyak cewek yang populer di sekolah Nayla, Ia juga adalah anak seorang pengusaha kaya raya yang bernama Arthur, dimana dia adalah musuh bisnis Gerald.

Nayla mulai mematikan lampu meja dan beranjak tidur, tak berselang lama seseorang masuk ke dalam kamar Nayla yang sudah gelap itu, gadis itu terlihat sedang tidur pulas, sementara sepasang mata tengah mengintai Nayla yang tidur dengan merangkul guling kesayangan nya.

Perlahan sebuah tangan merambat dan membelai pipi Nayla yang putih bersih itu. Tangan itu membelainya dengan lembut, sesekali Nayla bergerak ke arah samping memperlihatkan wajahnya yang begitu damai dalam tidur malam ini.

"Kamu cantik sekali, Nay! Sangat cantik ... Aku tidak mau orang lain memiliki mu, Aku akan terus menjagamu, sampai kapanpun Aku tidak rela jika ada orang lain yang mencintaimu, karena hanya Aku lah orang yang berhak mencintai mu, Adikku!"

Rupanya Nayla belum menyadari jika sang Kakak datang ke kamar nya, Gerald mencium kening sang Adik sebelum dirinya pergi ke kamarnya, sungguh pria itu telah mencintai Adiknya, perasaan terlarang itu semakin kuat dalam hati seorang Gerald, apalagi sekarang sang Adik telah tumbuh dewasa, sejenak Gerald memandangi Nayla yang sedang tertidur, wajah cantik, kulit putih bersih apalagi sekarang bagian tubuh Nayla telah tumbuh membesar, Gerald menelan ludahnya sendiri, tangan gagah itu terlihat mulai membuka kancing baju Nayla, ia mulai tidak tenang kala rasa ingin nya untuk menyentuh sang Adik.

"Maafkan Abang, Nay! Tidak ... Aku benar-benar tidak bisa." karena Gerald tak tahan lagi menahan hasrat yang tiba-tiba itu, Ia pun memutuskan untuk segera keluar dari kamar Nayla. Gerald memutuskan untuk keluar dari kamar Nayla sebelum bisikan liar itu semakin membakar jiwanya.

Suara pintu tertutup yang sedikit keras, membuat Nayla terkejut dan Ia membuka matanya, baru saja dirinya terlelap, mendengar pintu kamar yang ditutup cukup keras membuat gadis itu terbangun.

Nayla beranjak turun dari tempat tidur nya, sejenak Ia terkejut melihat kancing atas bajunya yang tiba-tiba terlepas, dengan segera Nayla memasang kancing baju yang sudah terlepas dua biji itu, sehingga sedikit memperlihatkan belahan dadanya yang masih terlihat mengkal, Ia pun segera berlari menuju ke pintu untuk menutup dan menguncinya.

"Ada apa ini, kenapa perasaanku tiba-tiba nggak enak, ya! Apa ada yang masuk ke kamar ku? Apa itu Bang Gerald? Ah nggak mungkin, hmm mungkin cuma perasaan ku saja." batin Nayla sembari melanjutkan tidur nya.

*

*

*

Keesokan harinya, Gerald bangun lebih pagi karena hari ini Ia ada pertemuan penting dengan kolega bisnis nya, sehingga Nayla pun sudah tidak mendapatkan sang Kakak pagi ini.

"Abang kemana, Bi?" tanya Nayla kepada Bi Jum, asisten rumah tangga yang setia mengabdi kepada keluarga Adams selama 20 tahun, meskipun Sudarsono dan Istrinya telah meninggal, tapi Bi Jum tetap setia karena wanita itu sangat menyayangi Nayla, wanita itu juga yang membantu merawat Nayla saat masih bayi dengan memberikan air susunya untuk Nayla. Nayla pun sangat menyayangi Bi Jum seperti ibu kandungnya sendiri, karena bagaimanapun juga Bi Jum adalah Ibu susunya.

"Tuan muda Gerald sudah berangkat Non, pagi sekali dia berangkat, katanya ada rapat penting." jawab Bi Jum.

"Oh ... ya sudah, Nay berangkat dulu ya, Bi!" pamit Nayla sembari mencium tangan Bi Jum yang sudah Ia anggap sebagai Ibunya.

"Hati-hati, Non!" Bi Jum terlihat begitu bahagia melihat Nayla yang sekarang tumbuh dewasa menjadi gadis yang cantik, Bi Jum tak menyangka jika putri dari sang majikan telah menjadi wanita dewasa.

"Kamu sudah besar, Nak! Seandainya Tuan dan Nyonya masih ada, pasti mereka bahagia sekali melihat mu tumbuh menjadi seorang gadis yang periang dan sangat cantik, siapapun orang tua mu, Aku yakin mereka pasti akan menyesal telah membuang mu saat itu." batin Bi Jum kala mengingat kejadian delapan belas tahun silam.

*

*

*

Sementara itu Nayla kini bertemu dengan teman-teman nya, tentu saja ada Satrio yang akrab disapa Rio, pacar Nayla.

"Hai Nay! Kamu cantik sekali hari ini?" puji Rio kepada Nayla.

"Bisa aja kamu," Nayla terlihat malu-malu, sementara dua sahabatnya Rita dan Neli terlihat menggoda dua pasangan sejoli itu.

"Cie cie! Hmm ada yang lagi kasmaran nih!" goda Rita.

"Ce ileee ... yang baru jadian, bahagianya! Jadi iri." sambung Neli sembari menyikut tangan Nayla.

"Diih apa-apaan sih kalian," balas Nayla sembari tersenyum malu. Hari itu mereka berada di sebuah Cafe, hari ini bukanlah hari Minggu, sekolah mereka sedang cuti karena ada renovasi sekolah selama tiga hari, maka dari itu mereka memutuskan untuk pergi nongkrong di Cafe dekat kantor Papanya Rio. Mereka terlihat bersenang-senang dan bersenda gurau, sementara Rio dan Nayla terlihat duduk berdua di salah satu sudut ruangan sembari melihat suasana dalam Cafe.

Karena terlalu asyik Nayla berada di Cafe dan tentunya karena ada sang pacar yang menemani, membuat Nayla lupa pulang, hingga malam hari Nayla belum juga pulang.

Sementara di rumah, Gerald yang sudah ada di rumah, menunggu kedatangan sang Adik, Ia terlihat begitu cemas dengan Nayla, bagaimana bisa sang Adik belum pulang juga, sementara jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.

"Nayla! Kemana saja kamu, jam segini belum juga pulang!" Gerald terus melihat ke arah arloji nya, sembari memperhatikan jalan raya berharap Nayla segera pulang. Ia pun telah memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Sang Adik. Tapi, sampai sekarang sang Adik belum juga pulang.

Tak berselang lama sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan rumah Gerald, tentu saja Gerald langsung melihat mobil siapa yang datang, seketika Gerald terkejut saat melihat Nayla turun dari mobil yang membuat Gerald mengingat sesuatu.

"Mobil itu? Sepertinya Aku tahu siapa pemilik mobil itu, sialan! Berani-beraninya dia deketin Nayla, ini tidak bisa dibiarkan!" Gerald terlihat mengepalkan tangannya saat melihat siapa yang mengendarai mobil tersebut yang tak lain adalah seseorang yang sudah Ia kenal.

Setelah Nayla turun bersama sang Pacar, gadis itu masuk ke dalam rumah hendak mengenalkan Rio kepada Gerald. Namun, belum sampai masuk ke dalam rumah, Gerald sudah pasang badan berdiri di tengah-tengah pintu menghadap Sang Adik dan pacarnya.

Tentu saja Nayla sangat terkejut, saat melihat Gerald yang tiba-tiba berdiri di sana.

"Eh Abang! Oh ya Bang! Kenalin ini Rio, pacar Nayla!" seru Nayla sembari tersenyum berharap Sang Kakak menyukai pacarnya itu. Namun, apa yang terjadi selanjutnya benar-benar tidak bisa Nayla duga, Gerald langsung memukuli Rio, tentu saja Nayla spontan melerai mereka berdua.

"Kamu! Berani-beraninya kamu deketin Adikku, kamu tahu Aku tidak akan biarkan kamu menyentuh Nayla, mengerti!" seru Gerald sembari memukuli Rio yang tentu saja Ia juga tidak mengerti kenapa Gerald memukuli nya. Rio pun membela diri dengan memukul balik Gerald, sehingga perkelahian itu tidak bisa dihindarkan.

"Stooooppp! Berhenti! Kenapa sih, kayak anak kecil saja!" Nayla berteriak kepada dua pria itu sembari memisahkan keduanya.

"Abang! Abang itu kenapa sih! Main pukul saja, kayak preman tahu nggak." umpat Nayla yang begitu kesal melihat sikap Gerald yang tiba-tiba memukuli Rio. Nayla pun melihat kondisi Rio yang berdarah di ujung bibirnya.

"Rio! Kamu nggak apa-apa, kan?"

"Aku nggak ngerti dengan sikap Abang kamu, dasar kriminal! Aku pulang!" seru Rio sembari pergi meninggalkan rumah mereka.

"Rio tunggu! Maafkan Abang Rio, tunggu!" Nayla mencoba merayu Rio agar tidak pergi, namun rupanya Rio terlanjur tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh Gerald, sementara itu Gerald terus menarik tangan Nayla agar sang adik tetap berada di sampingnya.

"Mau kemana kamu, Nay! Kamu di sini saja!" Gerald terus menahan tangan Nayla agar adiknya tidak mengikuti Rio pergi.

Akhirnya Rio pun pergi meninggalkan rumah Nayla, seketika itu Nayla menangis dan menatap wajah sang Kakak penuh kebencian.

"Aku benci kamu, Bang! Aku benci Abang!" setelah mengatakan itu kepada Gerald, Nayla langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

"Maafkan Aku, Nay! Laki-laki itu tidak pantas untukmu, dia putra Arthur, Aku tahu betul siapa dia, pemuda itu pemuda brengsek, dia pasti hanya mempermainkan mu Nay! Tidak akan Aku biarkan itu terjadi." gumam Gerald sembari memperhatikan sang Adik yang tengah merajuk.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kasian Rio yg gak tau apa2 langsung kena bogem..🤦

2024-09-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kan Gerald dari awal udah ngelarang dan nolak mentah2 Nayla berpacaran,Malah ngenyel,Dengan bangga lagi Nayla mengenalkan Rio ke Gerald,Nah kan kena...

2024-09-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah kan bener Nay bukan adek kandung Gerald..Pasti nya Gerald juga udah tau semua,kan saat itu dia udah gede,Jadi gak ada yg salah dgn hubungannya mereka..

2024-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hasrat Terlarang Abangku
2 Bab 2 Hasrat Terlarang Abangku
3 Bab 3 Hasrat Terlarang Abangku
4 Bab 4 Hasrat Terlarang Abangku
5 Bab 5 Hasrat Terlarang Abangku
6 Bab 6 Hasrat Terlarang Abangku
7 Bab 7 Hasrat Terlarang Abangku
8 Bab 8 Hasrat Terlarang Abangku
9 Bab 9 Hasrat Terlarang Abangku
10 Bab 10 Hasrat Terlarang Abangku
11 Bab 11 Hasrat Terlarang Abangku
12 Bab 12 HTA
13 Bab 13 HTA
14 Bab 14 HTA
15 Bab 15 HTA
16 Bab 16 HTA
17 Bab 17 HTA
18 Bab 18 HTA
19 Bab 19 HTA
20 Bab 20 HTA
21 Bab 21 HTA
22 Bab 22 HTA
23 Bab 23 HTA
24 Bab 24 HTA
25 Bab 25 HTA
26 Bab 26 HTA
27 Bab 27 HTA
28 Bab 28 HTA
29 Bab 29 HTA
30 Bab 30 HTA
31 Bab 31 HTA
32 Bab 32 HTA
33 Bab 33 HTA
34 Bab 34 HTA
35 Bab 35 HTA
36 Bab 36 HTA
37 Bab 37 HTA
38 Bab 38 HTA
39 Bab 39 HTA
40 Bab 40 HTA
41 Bab 41 HTA
42 Bab 42 HTA
43 Bab 43 HTA
44 Bab 44 HTA
45 Bab 45 HTA
46 Bab 46 HTA
47 Bab 47 HTA
48 Bab 48 HTA
49 Bab 49 HTA
50 Bab 50 HTA
51 Bab 51 HTA
52 Bab 52 HTA
53 Bab 53 HTA
54 Bab 54 HTA
55 Bab 55 HTA
56 Bab 56 HTA
57 Bab 57 HTA
58 Bab 58 HTA
59 Bab 59 HTA
60 Bab 60 HtA
61 Bab 61 HTA
62 Bab 62 HTA
63 Bab 63 HTA
64 Bab 64 HTA
65 Bab 65 HTA
66 Bab 66 HTA
67 Bab 67 HTA
68 Bab 68 HTA
69 Bab 69 HTA
70 Bab 70 HTA
71 Bab 71 HTA
72 Bab 72 HTA
73 Bab 73 HTA
74 Bab 74 HTA
75 Bab 75 HTA
76 Bab 76 HTA
77 Bab 77 HTA
78 Bab 78 HTA
79 Bab 79 HTA
80 PROMOSI NOVEL PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA 2
81 Bab 81 HTA
82 Bab 82 HTA
83 Bab 83 HTA
84 Bab 84 HTA
85 Bab 85 HTA
86 Hasrat Terlarang Abang
87 Bab 87 HTA
88 Bab 88 HTA
89 Bab 89 HTA
90 Bab 90 HTA
91 Selamat tinggal, Daddy!
92 Bab 92 HTA
93 Bab 93 HTA
94 Bab 94 HTA
95 Bab 95 HTA
96 Bab 96 HTA
97 Bab 97 HTA
98 Bab 98 HTA
99 Bab 99 HTA
100 Bab 100 HTA
101 Bab 101 HTA
102 Bab 102 HTA
103 Bab 103 HTA
104 Bab 104 HTA
105 Bab 105 HTA
106 Bab 106 HTA
107 Bab 107 HTA
108 Bab 108 HTA
109 Bab 109 HTA
110 Bab 110 HTA
111 Bab 111 HTA
112 Bab 112 HTA
113 Bab 113 HTA
114 Bab 114 HTA
115 Bab 115 HTA
116 Bab 116 HTA
117 Bab 117 HTA
118 Bab 118 HTA
119 Bab 119 HTA
120 Bab 120 HTA
121 Bab 121 HTA
122 Bab 122 HTA
123 Bab 123 HTA
124 Bab 124 HTA
125 Bab 125 HTA
126 Bab 126 HTA
127 Bab 127 HTA
128 Bab 128 HTA
129 Bab 129 HTA
130 Bab 130 HTA
131 Bab 131 HTA (Bonchap)
132 Promosi novel Di jodohkan Dengan Mantan
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 Hasrat Terlarang Abangku
2
Bab 2 Hasrat Terlarang Abangku
3
Bab 3 Hasrat Terlarang Abangku
4
Bab 4 Hasrat Terlarang Abangku
5
Bab 5 Hasrat Terlarang Abangku
6
Bab 6 Hasrat Terlarang Abangku
7
Bab 7 Hasrat Terlarang Abangku
8
Bab 8 Hasrat Terlarang Abangku
9
Bab 9 Hasrat Terlarang Abangku
10
Bab 10 Hasrat Terlarang Abangku
11
Bab 11 Hasrat Terlarang Abangku
12
Bab 12 HTA
13
Bab 13 HTA
14
Bab 14 HTA
15
Bab 15 HTA
16
Bab 16 HTA
17
Bab 17 HTA
18
Bab 18 HTA
19
Bab 19 HTA
20
Bab 20 HTA
21
Bab 21 HTA
22
Bab 22 HTA
23
Bab 23 HTA
24
Bab 24 HTA
25
Bab 25 HTA
26
Bab 26 HTA
27
Bab 27 HTA
28
Bab 28 HTA
29
Bab 29 HTA
30
Bab 30 HTA
31
Bab 31 HTA
32
Bab 32 HTA
33
Bab 33 HTA
34
Bab 34 HTA
35
Bab 35 HTA
36
Bab 36 HTA
37
Bab 37 HTA
38
Bab 38 HTA
39
Bab 39 HTA
40
Bab 40 HTA
41
Bab 41 HTA
42
Bab 42 HTA
43
Bab 43 HTA
44
Bab 44 HTA
45
Bab 45 HTA
46
Bab 46 HTA
47
Bab 47 HTA
48
Bab 48 HTA
49
Bab 49 HTA
50
Bab 50 HTA
51
Bab 51 HTA
52
Bab 52 HTA
53
Bab 53 HTA
54
Bab 54 HTA
55
Bab 55 HTA
56
Bab 56 HTA
57
Bab 57 HTA
58
Bab 58 HTA
59
Bab 59 HTA
60
Bab 60 HtA
61
Bab 61 HTA
62
Bab 62 HTA
63
Bab 63 HTA
64
Bab 64 HTA
65
Bab 65 HTA
66
Bab 66 HTA
67
Bab 67 HTA
68
Bab 68 HTA
69
Bab 69 HTA
70
Bab 70 HTA
71
Bab 71 HTA
72
Bab 72 HTA
73
Bab 73 HTA
74
Bab 74 HTA
75
Bab 75 HTA
76
Bab 76 HTA
77
Bab 77 HTA
78
Bab 78 HTA
79
Bab 79 HTA
80
PROMOSI NOVEL PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA 2
81
Bab 81 HTA
82
Bab 82 HTA
83
Bab 83 HTA
84
Bab 84 HTA
85
Bab 85 HTA
86
Hasrat Terlarang Abang
87
Bab 87 HTA
88
Bab 88 HTA
89
Bab 89 HTA
90
Bab 90 HTA
91
Selamat tinggal, Daddy!
92
Bab 92 HTA
93
Bab 93 HTA
94
Bab 94 HTA
95
Bab 95 HTA
96
Bab 96 HTA
97
Bab 97 HTA
98
Bab 98 HTA
99
Bab 99 HTA
100
Bab 100 HTA
101
Bab 101 HTA
102
Bab 102 HTA
103
Bab 103 HTA
104
Bab 104 HTA
105
Bab 105 HTA
106
Bab 106 HTA
107
Bab 107 HTA
108
Bab 108 HTA
109
Bab 109 HTA
110
Bab 110 HTA
111
Bab 111 HTA
112
Bab 112 HTA
113
Bab 113 HTA
114
Bab 114 HTA
115
Bab 115 HTA
116
Bab 116 HTA
117
Bab 117 HTA
118
Bab 118 HTA
119
Bab 119 HTA
120
Bab 120 HTA
121
Bab 121 HTA
122
Bab 122 HTA
123
Bab 123 HTA
124
Bab 124 HTA
125
Bab 125 HTA
126
Bab 126 HTA
127
Bab 127 HTA
128
Bab 128 HTA
129
Bab 129 HTA
130
Bab 130 HTA
131
Bab 131 HTA (Bonchap)
132
Promosi novel Di jodohkan Dengan Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!