EJEKAN CHLOE

...EJEKAN CHLOE...

...________________________________________...

"Gadis jelek!" Panggil Chloe. Seara membalikan badannya dan menatap Chloe yang memanggil namanya.

'Bodoh! Kenapa aku berbalik. Aku kan cantik' batin Seara.

Ia sudah mulai terbiasa dengan teriakan Chloe yang selalu memanggilnya dengan sebutan Chloe. Sudah 3 hari merek sekelas. Chloe selalu memanggilnya dengan sebutan gadis jelek yang tentunya membuat Seara kesal.

"Kau sudah terima, ya!" Seru Chloe. Chloe tiba tiba menatap Seara seolah Seara adalah rakyat jelata dan Chloe adalah seorang putri.

"Apa?" Tanya Seara. Ia mempercepat jalannya.

"Ayo main kerumahku!" Ajak Chloe. Ia menggandeng tangan Seara.

"Kau pasti tidak pernah kerumah yang megah dan mewah seperti rumahku. Kau kan miskin!" Ejek Chloe sambil tersenyum meremehkan. Seara mengangkat satu alisnya.

"Hah? Tidak mau! Aku mau belajar." Tolak Seara. Ia langsung menepis tangan Chloe dengan kasar.

Wajah Chloe memerah karena marah. Selama ini tak ada yang menolak ajakannya untuk pergi kerumahnya. Chloe mendorong Sera sebagai balasannya.

"Kamu rakyat jelata! Gak usah jual mahal!" Teriak Chloe. Mereka masih berada di kelas yang kosong. Teriakan Chloe menggelegar. Seara yang mendengar teriakan Chloe hanya bisa menghela nafas.

"Besok aja! Besok ada Ujian Bahasa Inggris! Aku tidak ingin nilaiku merah!" Terus terang Seara. Walau ia bisa saja mengikuti tes tanpa belajar tapi ia tidak bisa seperti itu. Lagi pula ia belum benar benar berteman dengan Chloe yang selalu menganggapnya rakyat jelata.

"Aku mau pulang, bye!"

Seara pergi dari kelas meninggalkan Chloe yang masih marah karena ditolak.

"Kenapa ayah menyuruhku berteman dengan gadis jelek itu sih?"

**********

"Tante Maria!" Sapa Seara sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

"Emm, Seara kamu terlihat imut hari ini!" Ucap Mari sambil menusuk nusuk pipi Sera dengan jari telunjuknya.

"Gwahh, swakit, twanteh!" Seara mencoba menjauhkan dirinya dari Maria yang tentunya tidak bisa karena tubuhnya masih kecil.

"Kamu lemah ya!" Ejak Maria. Ia berjalan menuju mobilnya.

"Hah?"

**********

"Aku ingin ikut Taekwondo!" Teriak Seara sambil menatap dirinya dikaca. Tangan kanannya terangkat menutupi sebelah matanya yang berwarna merah mengkilat itu. Sudut bibirnya perlahan terangkat. Mata yang terbuka satu lagi nya tiba tiba bercahaya sekilas.

"Sea!" Panggil Zeo pada anak kecilnya yang sedang berada didapur. Ia sedang berperan sebagai seorang Mama untuk Seara.

"Ya, Papa!" Balas Seara dengan riang. Senyuman manisnya kini terukir dan mulai berjalan menuju dapur yang berasal tepat dibawah kamarnya.

"Papa! Mama dimana?" Tanya Seara. Tadi pagi Mamanya sudah pulang. Lalu, mana mamanya sekarang?

"Mama, dipindahkan ke kantor pusat! Ya masih di kota. Hanya saja, mama akan sering lembur." Zeo nampak sedih diakhir kalimatnya. Wajahnya yang tadi tersenyum saat melihat putri kecilnya kini menjadi sedih. Ia akui istrinya yang lebih banyak menghasilkan uang untuknya. Hanya rumah dan isinya yang miliknya, dua mobil yang mereka pakai masing masing hasil dari istrinya. Uang gajinya hanya setengah dari gaji istrinya.

'Yah, ini memang resikonya! Kamu harus tetap semangat, Zeo!' batin Zeo sambil menepuk nepuk dadanya yang terasa sakit.

"Papa sedih ya?" Tanya Seara. Ia tau Papa nya sedang sedih. Ia berada beberapa tingkat di bawah Mamanya.

"Hahahaha.. Papa tidak sedih! Tenang saja! Semua yang dilakukan Mama itu untuk kita! Mama adalah Malaikat pelindung kita!" Seru Zeo. Ia mengangkat tubuh putri kecilnya. Dengan sekali lemparan, Seara terlempar keatas dan hampir menyentuh dinding rumah lalu, saat dibawah ia sudah ditangkap Papanya.

"Itu sangat menyenangkan!" Secara tersenyum. Mata merahnya yang menakutkan terlihat berbinar.

"Sekali lagi!"

Zeo melakukan apa yang diminta Seara.

"Sekali lagi!"

"Sekali lagi!"

"Sekali lagi!"

"Sekali lagi!"

Zeo menatap malas Seara yang terus meminta sekali lagi berulang ulang. Zeo menyentil dahi Seara dengan pelan.

"Seara kamu tak boleh memaksa, ya!"

Zeo berlutut menyamakan tingginya dengan Seara.

"Baik, Papa!" Jawab Seara dengan lesu.

"Oh, ya, Papa! Apa aku boleh ikut Taekwondo?" Tanya seara dengan wajah yang terlihat datar.

Zeo memiringkan kepalanya.

"Taekwondo?"

**********

"Selamat, Seara! Kamu menduduki peringkat pertama di tes pertamamu di kelas 2!" Kata wanita paruh baya sambil memberikan kertas kepada Seara sambil tersenyum takjub.

"Seara dia sangat pandai!"

"Apa dia jenius?"

"Jenius itu apa"

"Wahh, aku iri!"

Seara mengabaikan kata kata itu dan menatap kearah Chloe yang tengah menatapnya tajam.

"Apa?" Tanya Seara tanpa mengeluarkan suara pada Chloe yang ada di depannya.

"Cih."

"Kau pasti menggunakan jalur belakang kan?"

________________________________________

*********

Hai 👋👋

Maaf jika ada kesalahan!!!

Dan, jangan lupa tinggalkan jejak!!

Bye bye 👋👋👋

******

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!