Xia melepaskan ke dua tangannya yang tadi mengalungkan kedua tangannya ke leher Tuan Lee kemudian turun dari pangkuannya.
"Terima kasih banyak atas bantuannya," ucap Xia sambil meletakkan kembali selimutnya di tempat semula.
"Sama-sama, siapa namamu?" tanya Tuan Lee.
"Aku Xia, maaf aku ingin pulang dulu," pamit Xia sambil tersenyum.
Tuan Lee membalas senyuman Xia kemudian Xia membalikkan badannya meninggalkan mereka menuju ke rumah orang tua angkatnya tanpa menyadari kalau Xia menjatuhkan kalung milik orang tua pemilik tubuhnya.
Tuan Lee tanpa sengaja melihat kalung milik Xia jatuh tepat di bawah kakinya kemudian mengambilnya sambil tersenyum bahagia dan menyimpannya dengan baik.
xxxxxxx
Hari berlalu dengan cepatnya dan tidak terasa sudah hampir seminggu Xia tinggal di rumah keluarga angkatnya. Kini Xia dan keluarganya berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu yang serius.
" Minggu depan Ibu akan mengadakan pesta bersama rekan bisnis Ibu dan sekalian mengadakan acara perjodohan untuk kalian bertiga," ucap Ibu angkatnya Xia.
"Tapi Xia masih belum ada pikiran untuk menikah Bu," jawab Xia merasa keberatan.
"Ibu tahu tapi tradisi ini sudah ada sejak turun temurun jadi Ibu minta tidak ada yang boleh menolaknya," ucap Ibu angkatnya Xia.
"Baik Bu," jawab Xia patuh.
"Sekarang kalian istirahat dan persiapkan acara ini sebaik-baiknya jangan membuat malu Ibu," ucap Ibu angkatnya Xia.
"Baik Bu," jawab ke tiganya dengan serempak.
Mereka berempat berjalan ke arah kamar mereka masing-masing. Seperti biasa Xia datang ke kamar orang tuanya untuk melakukan pijatan untuk Ayah angkatnya dan Ibu angka nya selalu membuat sup sesuai permintaan Xia untuk suaminya.
"Terima kasih Xia, tubuh Ayah dan ke dua kaki Ayah merasa lebih enak," ucap Ayah angkatnya Xia tanpa sadar.
Deg
Xia sangat terkejut dan jantungnya berdetak kencang karena Ayah angkatnya sudah bisa bicara normal membuat Xia menatap Ayah angkatnya.
"Ayah sudah bisa bicara?" tanya Xia tidak percaya.
"Ayah bisa bicara?" tanya ulah Ayah angkatnya tidak percaya kalau dirinya sudah bicara lancar.
"Iya Ayah sudah bicara lancar," jawab Xia.
Ceklek
Ayah angkatnya dan Xia saling tersenyum bahagia bersamaan pintu kamar orang tua angkat Xia terbuka. Ibu angkatnya Xia masuk ke dalam sambil membawa sup dan berjalan ke arah ranjang di mana suaminya berbaring.
"Kalian berdua tersenyum, ada apa?" tanya Ibu angkatnya Xia.
"Ibu, Ayah bisa bicara seperti dulu," jawab Xia.
"Kamu jangan bercanda Xia, dokter saja tidak mampu menyembuhkan apa yang di derita suamiku," jawab Ibu angkatnya Xia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Xia.
"Apa yang dikatakan Xia benar Bu, Ayah bisa bicara seperti dulu," ucap suaminya.
Deg
Istrinya sangat terkejut dan jantungnya berdetak kencang karena suaminya bisa bicara dengan normal.
"Katakan sekali lagi Ayah," pinta istrinya.
"Katakan apa Bu?" tanya suaminya.
Grep
"Ibu sangat senang Ayah bisa bicara dengan normal," ucap istrinya sambil memeluk suaminya.
Setelah beberapa saat mereka saling melepaskan pelukannya kemudian menatap ke arah Xia.
"Terima kasih Xia berkatmu suamiku sudah bicara dengan normal tinggal jalannya saja yang belum tapi kami sangat bersyukur kamu bisa menyembuhkan penyakit suamiku," ucap Ibu angkatnya.
"Sama-sama Bu," jawab Xia.
"Oh ya Ayah, coba gerakan ke dua kaki Ayah," pinta Xia.
Ayah angkatnya dengan perlahan menggerakkan ke dua kakinya walau terasa sakit tapi bisa digerakkan membuat sepasang suami istri tersenyum bahagia.
"Ayah merasakan sakit pada ke dua kaki Ayah dan bisa digerakkan tidak seperti dulu Ayah sama sekali tidak merasakan sama sekali," ucap Ayah angkatnya Xia.
"Syukurlah Ayah," jawab Xia.
"Sekali lagi terima kasih Xia," ucap Ibu angkatnya Xia.
"Sama-sama Ibu dan sudah menjadi tugas Xia untuk merawat Ibu dan Ayah. Oh ya Bu, Xia akan mengajari Ibu cara memijat ke dua kaki Ayah," ucap Xia.
"Benarkah? Ibu mau sekali dari kemarin Ibu ingin meminta diajari cara memijat tapi Ibu ingin bicara suka lupa karena banyak pekerjaan yang menumpuk di tambah sering terjadi banyak perampok yang menyerang kita," ucap Ibu angkatnya.
"Ibu jangan kuatir, Xia akan selalu ada untuk membantu Ibu dan Ayah," ucap Xia dengan nada tulus.
"Seandainya ke dua putriku seperti dirimu alangkah bahagianya kami," ucap Ibu angkatnya Xia dengan wajah sendu.
"Mudah-mudahan mereka berubah Bu dan maaf Xia ingin istirahat di kamar," ucap Xia sambil turun dari ranjang.
"Istirahatlah dan sekali lagi terima kasih atas bantuannya," ucap Ibu angkatnya.
"Sama-sama Ibu, permisi Ayah dan Ibu," ucap Xia.
Xia membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan kamar ke dua orang tua angkatnya menuju ke arah kamar Xia.
Seminggu Kemudian
Tidak terasa hari berlalu dengan cepatnya dan sudah seminggu Ayah angkatnya Xia sudah mulai bisa berjalan dengan normal berkat bantuan Xia.
Sesuai perkataan Ibu angkatnya kalau Minggu ini mengadakan pesta bersama rekan bisnis Ibu dan sekalian mengadakan acara perjodohan.
Ke dua adik angkatnya yang sangat iri dan tidak ingin Xia menjadi saingannya sengaja merusak pakaian bagus milik Xia dengan cara menuangkan tinta ke pakaiannya di saat satu jam lagi acara pesta akan di mulai.
Xia terpaksa memakai pakaian Xia yang agak lusuh karena semua pakaian Xia yang bagus diberikan tinta oleh ke dua adik angkatnya.
Xia sebenarnya ingin membalas perbuatan mereka berdua tapi setelah di pikir lagi akhirnya Xia membiarkan apa yang dilakukan oleh ke dua adik angkatnya karena Xia belum siap untuk menikah.
"Kalian berdua kenapa ceroboh?" omel ke dua orang tuanya dengan serempak terhadap ke dua putri mereka.
"Maaf Bu," ucap mereka berdua dengan serempak.
"Sudahlah Ibu dan Ayah jangan memarahi mereka," jawab Xia.
"Tapi Xia, pakaianmu menjadi kotor terkena tinta dan kamu sekarang memakai pakaian lusuh," ucap Ayah angkatnya.
"Kalian pinjamkan pakaian untuk Xia!" perintah Ibunya.
"Tidak mau," jawab ke duanya dengan serempak.
"Sudahlah Bu, biarkan saja sebentar lagi para tamu akan datang," ucap Xia yang tidak ingin keluarga angkatnya ribut.
Ketika ke dua orang tua angkatnya ingin bicara datang tamu undangan membuat mereka tidak jadi berbicara. Mereka pun menyambut tamu undangan yang sudah datang dan dua pria langsung berkenalan dengan ke dua adik angkat Xia yang sangat cantik.
Selama pesta berlangsung ke dua putrinya mendapatkan pria yang kaya sedangkan Xia yang berpakaian lusuh hanya diam ketika ke dua adik angkatnya sudah mendapatkan pria kaya.
Di tempat yang sama seorang pria lumpuh yang dingin hanya diam ketika ke dua saudara sepupunya sudah menerima perjodohan hingga mau tidak mau pria lumpuh tersebut dijodohkan oleh Xia karena keluarganya juga tidak menyukai pria lumpuh tersebut.
Xia yang sudah tahu jalan ceritanya langsung bersedia menerimanya karena di dalam ceritanya ketika dirinya menolaknya tetap dipaksa untuk menikah dan dirinya sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari keluarga suaminya begitu pula dengan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
C1nt4
dulu aku bc novel ini thor tp dihapus apakah ini pengganti novel yg itu thor semoga tdk berhenti lg y thor sayang ceritanya bagus lho
2022-10-14
0
Sumawita
Semangat Xia
2022-10-14
1