Bab 4

Jam pulang kantor akhirnya tiba juga. Dae sudah berada diruangan Ani. Dia menunggu Ani sedang berer-beres.

"Ni, kapan-kapan kita happy-happy yuk! Dah lama nih gak ke salon. Pengen creambath, Spa, facial dan perawatan lainnya. Yang pasti perawatan komplit," ucap Dae semangat.

"Wah boleh juga tuh Dae! Gimana kalau besok aja kita ke salonnya. Karena lusanya gw mau dinner bareng kekasih gw, jadi biar bisa tampil lebih menarik," paksa Ani.

"Wah pinter banget Lo, ada udangnya rupanya dibalik si batu. Pantes ngotot ngajak perginya besok. Ternyata mau kencan rupanya," sindir Dae.

"Udah jangan cemburu gitu dong lihat gw bahagia. Lo harusnya dukung gw biar tampil mempesona saat kencan!" seru Ani yang ngeselin.

"Bibir Lo mantep banget ya kalau ngomong. Ya udah besok habis pulang kerja kita pergi. Biar gw izin sama Mama dulu dirumah."

"Dasar anak Mama, syukurnya mandiri. Kalau manja ogah banget gw mau temanan."

"Ya udah ah, pulang yuk!" ajak Dae yang sudah bosan nunggu diruangan Ani.

Mereka pun keluar dari ruangan Ani. Sampai di depan lift mereka berdua mendengar selentingan dari karyawan lain tentang info penting.

"Say dah dengar belom, kalau besok CEO dari Perusahaan yang mengundang Perusahaan kita akan datang ke sini." ucap karyawan A.

"Wahhhh, pasti banyak yang menanti kehadirannya!" sahut karyawan B.

"Katanya orangnya Tampan sekali. Terus yang gw dengar juga, Bos kita juga akan kembali besok. Dia akan bertemu dengan CEO itu." jelas karyawan A.

"Berarti kita kedatangan dua cowok tampan di Perusahaan kita ya. Pasti segar nih mata gw lihat yang cakep-cakep," sambung karyawan C.

"Lo dapat info dari mana?" tanya karyawan B.

"Tadi pas gw nganter berkas ke Asisstent Li, gw gak sengaja mendengar obrolan Asisstent Li dengan Bos," jelas karyawan A.

"Wahhh Lo nguping dong!" seru karyawan C.

"Kan gak sengaja dudung..!" kesal karyawan A.

"Besok kita harus dandan yang cantik, sapa tau bisa dilirik hehehe," ucap karyawan B dengan harapannya.

"Huuuu, mana mungkin mau sama Lo!" ejek karyawan C.

"Sama Lo juga gak mungkin kan!" balas karyawan B.

"Udah-udah kok malah kalian ribut sih. Yang pasti besok kita harus dandan cantik. Masalah ditaksir itu urusan belakangan, ya kan?!" ucap karyawan A yang menengahi Merkea berdua.

Lalu lift terbuka dan mereka masuk ke dalam bersama Dae dan Ani.

"Selamat sore Bu Dae....!" sapa karyawan A.

"Sore juga....!" sahut Dae dengan senyumannya.

"Bu Dae, udah tau belom besok kita kedatangan tamu penting?" tanya karyawan A yang tukang gosip.

"Belom, dan saya juga gak mau tau. Karena banyak yang saya urus. Kalau yang tak penting, bukan urusan saya," tegas Dae tanpa ekspresi.

Mereka bertiga terdiam tak berani berkata-kata lagi. Mereka menunggu lift terbuka, karena mereka merasa tak nyaman saat satu lift dengan Manager Promotion.

Akhirnya lift sampai ke lantai bawah, dan pintu lift terbuka. Mereka bertiga buru-buru keluar.

"Kami duluan Bu Dae..!" ucap mereka semua.

"Heum," balas Dae.

Dae dan Ani saling bertatapan. Mereka berdua tersenyum penuh arti.

"Hahaha, lucu gw lihat ekspresi mereka saat di lift. Wajah-wajah menegangkan," ucap Ani yang tertawa.

"Mereka hobby sekali menggosip. Tapi bagus juga sih, kita dapat informasi tentang besok, ya kan!" seru Dae dengan menaik-naikkan alisnya.

"Ow ow ow....! Ada yang bakalan ketemu nih. Yeeeeee ada aja ya jalan buat lebih dekat," celetuk Ani.

"Eh iya ya, gw kok baru ngeh. Ihhhh tulalit banget sih gw ini."

"Hahaha baru nyadar kalau Lo agak lemot Dae!" ejek Ani dengan senangnya.

"Asem Lo!"

Dea dan Ani menuju parkiran mobil. Ketika hendak melangkah keluar lobby, Dae melihat Pak Raffi sudah menunggu Dae di dekat Mobilnya yang sedang parkir.

"Eh eh stop stop Ni!" seru Dae yang tiba-tiba berhenti.

Ani langsung mengerem langkahnya dan hampir tersandung.

"Dae...., Lo apaan sih pake acara mendadak nyuruh berhenti!" kesal Ani yang ikut terdiam.

"Tuh lihat diluar sana sudah ada Pak Raffi," tunjuk Dae yang sedang mengintipnya.

"Loh iya itu si Raffi. Gila benar tuh cowok ya. Ambisinya deketin Lo, ngeri juga ya Dae."

"Gimana dong Ni?" tanya Dae bingung.

"Ya udah Lo ngikut ke kita aja. Gimana?" Ani balik bertanya.

"Gak usah Ni. Gw mesan grab online aja nunggu diluar kantor. Tapi dari sini gw nebeng sama Lo ya," pinta Dae.

"Kalau gitu kita nunggu di lobby aja. Gw hubungi dulu pacar gw ya, nanya udah dimana dia."

"Heum," balas Dae.

Lalu Ani menghubungi pacarnya, sedangkan Dae duduk dilobby menunggu Ani.

"Kenapa sih tuh orang buat gw repot aja. Besok terpaksa gw naik grab jadinya, hah...buat gw kesal aja," bathin Dae.

Ani datang menghampiri Dae yang sedang menunggu.

"Ayo, mobilnya udah mau masuk ke dalam. Kita nunggu agak kedepan aja Dae," ajak Ani.

Mereka berjalan kearah dekat pintu keluar. Dari luar Mobil pacarnya Ani tiba di depan pintu. Ani dan Dae segera keluar dari pintu depan. Mereka segera masuk ke dalam Mobil.

"Sayang, maaf ya agak telat. Tadi macet dijalan," ucap pacarnya Ani.

"Iya gak apa honey. Oh ya nanti kita tunggu Dae naik grab ya, karena dia gak bawa Mobilnya," jelas Ani kepada pacarnya.

"Loh kenapa kita gak antar Bu Dae pulang?" tanya pacarnya.

"Gak tau nih honey. Dia gak mau repotin kita katanya," ucap Ani sambil menoleh kebelakang.

"Iya Pak Adi gak usah. Kalian kan tidak searah dengan saya!"

"Gak apa sih Dae! Kita anter aja ya!" pinta Ani.

"Gak usah Ni, gw udah mesan grab kok. Nih dah mau sampai," ucap Dae sambil melihat kearah Pak Raffi.

"Iya deh."

Tak lama mereka keluar dari Perusahaan, Mobil berhenti menunggu di pinggiran dekat kantor mereka. Hingga grab online yang dipesan Dae, tiba pas di dekat Mobil mereka berhenti.

"Tuh Mobilnya. Gw keluar ya. Sampai ketemu besok ya Ni. Jangan lupa besok kita perawatan," Dae pun berpamitan.

"Pak Adi, makasih tumpangan sementaranya." Dae pun keluar dari mobil mereka. Dan bergegas masuk ke dalam Mobil online.

"Dengan Bu Dae?" tanya sopir itu.

"Iya Pak, kita ke Bintaro," jawab Dae yang sudah duduk di kursi belakang.

"Baik Bu."

Mobil pun pergi meninggalkan area kantor. Dalam perjalanan, Dae membayangkan wajah CEO itu. Dia memandang keluar jendela sambil senyum-senyum sendiri.

"Ahhh kenapa aku membayangkan orang yang gak jelas gitu ya. Oh Dae......sadar-sadar, dia seorang CEO," bathin Dae sambil senyum-senyum.

Dae hanyut dalam lamunannya sendiri, hingga tak terasa Mobil akhirnya sampai di depan rumah Dae.

"Bu, kita sudah sampai," Pak supir memberitahukan bahwa mereka sudah sampai.

Dae tak menyadari kalau Mobil sudah sampai di depan rumahnya.

"Bu....!" tegur Pak supir dengan melihat dari kaca spionnya.

"Eh iya Pak, kenapa ya?" tanya Dae yang masih tidak menyadarinya.

"Kita sudah sampai Bu," ulang Pak sopir itu.

Dae menatap keluar jendela dan melihat rumahnya sudah dihadapannya.

"Oh iya Pak, udah sampai ya. Nih Pak ongkosnya, ambil saja kembaliannya," Dae menyerahkan uang lembaran merah kepada Pak supir.

"Oh terima kasih banyak Bu," balas Pak supir.

Dae pun keluar dari Mobil. Dia berjalan memasuki area rumahnya. Dae melihat ada beberapa Mobil yang parkir di halaman.

"Hmmmm, pasti teman-teman Mama sudah pada kumpul nih," gumam Dae yang terus berjalan kearah pintu rumahnya.

"Assalamu'alaikum," ucap Dae saat masuk ke dalam rumahnya.

Serentak Ibu-ibu yang berada di dalam menjawab salam Dae.

"Wa'alaikumussalam."

"Nah ini dia anaknya, sudah datang. Sini sayang!" panggil Mamanya.

"Iya Ma." Dae berjalan kearah Mamanya dan kerumunan Ibu-ibu eksis.

"Wah ini yang namanya Dae ya?" tanya salah satu Ibu-ibu itu.

"Cantik sekali ya jeng, kapan-kapan boleh dong saya bawa anak laki-laki saya kemari biar kenalan sama Dae nya," sambung Ibu lainnya.

"Iya jeng, saya juga mau dong anak saya kenalan sama Dae. Sapa tau kita bisa besanan," Ibu yang lainnya ikut-ikutan.

"Duh...Ibu-ibu ini. Belom apa-apa sudah pada booking anak saya. Kayak apa aja," ucap Mama Dae dengan senyum bangganya.

"Hadewww males banget gw lihat nih emak-emak yang sukanya mendojohin anak demi kepentingan mereka. Males banget gw, bathin Dae.

"Jeng, nih anak saya Dae. Cantik kan orangnya?" ucap Mamanya Dae dengan memuji anaknya sendiri.

"Iya jeng, cantik banget. Cocok sama anak gw yang super cool," balas Ibu lainnya.

"Eh sama ponakan gw aja, dia cakep loh...terus CEO diperusahaan lagi. Soalnya saya punya anak laki-laki masih kecil, jadi saya jodohin aja sama ponakan saya," ucap salah satu Ibu-ibu disitu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!