JAMUR. Janda Muda Dibawah Umur
*•••••••✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 💜Kalam Al-Qur'an 💜✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ •••••••*
DUNIA INI ADALAH TEMPAT COBAAN DAN UJIAN
Kabar Gembira Bagi Orang-Orang yang Sabar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innaa lillahi wainnaailaihi raaji’uun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al-Baqarah/2:155-157]
__sᴛᴏʀɪᴇs ᴏғ ᴛʜᴇ ᴅᴀʏ__
*•••••••••••••••••✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 💜✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ ••••••••••••••••••*
"Hei Marwan! Keluar kau!" teriak seorang pria paruh baya, yang memiliki tubuh gendut serta memiliki kepala botak. Ia tampak kesal karena pemilik rumah yang dia datangi tak kunjung membuka pintunya. Padahal ia sudah berapa kali menggedornya. Namun tak kunjung dibukakan, membuat pria tersebut semakin marah.
"Hai Marwan, Aku hitung sampai tiga, Kalau Lo tidak keluar juga! Maka dalam hitungan ketiga Aku akan menyuruh anak buahku ini membakar gubuk reyot ini! Jadi bersiaplah Lo menjadi arang didalamnya!" ancam pria itu lagi, yang tampaknya ia sudah habis kesabarannya, karena sang milik rumah belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Baiklah kalau begitu, aku hitung dari sekarang! Satuuu...! Duaa...! Ti..." ucap pria itu lagi. Namun belum selesai ia mengucapkan kata tiga, seseorang dari dalam Rumah langsung memotongnya.
"Jangan juragan Bambang! Jangan bakar rumah saya!" teriak seorang Pria dari dalam rumah. Dan tak berapa lama pintu rumah tersebut pun terbuka. Dan muncullah seorang pria paruh baya yang bertubuh tinggi dan kurus. Melihat sang pemilik rumah muncul, membuat pria yang dipanggil Bambang itu langsung tersenyum seringai.
"Heh.. akhirnya keluar juga kau Marwan! Sekarang bayarlah hutang-hutangmu, itu cepat! Ingatlah kau sudah melewati batas perjanjian kita! Dan hutang sekarang sudah mencapai dua puluh lima juta, kau tahu itu hah?!" ujar Bambang seraya ia menyelonong masuk tanpa menunggu tuan rumah mempersilahkannya masuk. Bahkan ia langsung duduk tanpa dipersilahkin duduk juga. Tapi karena Marwan sudah tahu kebiasaannya itu, a pun akhirnya memakluminya
"Hah..? Kok banyak sekali juragan? Bukankah saya hanya berhutang lima juta saja ya? Kenapa jadi dua puluh lima juta juragan?" tanya Marwan. Ia tampak begitu terkejut saat mendengar jumlah hutangnya, yang semakin banyak.
"Itukan salah kamu! Kenapa tidak kamu bayar dengan cepat hah? Kalau kau bayar secepatnya, mungkin bunganya nggak akan sebanyak itu tau!" kata Bambang dengan enteng. Dan disaat bersamaan tampak seorang gadis berseragam putih biru dengan wajah yang lumayan Cantik, terlihat hendak memasuki rumahnya Marwan.
"Assalamu'alaikum Pak," ucap Sang gadis tersebut, seraya ia menyalami tangannya Marwan.
"Wa'alaikumus salam, kamu sudah pulang Alisha?" tanya Marwan dengan lembut.
"Sudah Pak! Oh iya, besok para orang tua diminta datang kesekolah Pak, karena ada rapat mengenai kelulusan nanti Pak," balas si gadis yang dipanggil Alisha tersebut.
Selagi bapak dan anak itu sedang bicara. Ternyata tatapan matanya Bambang tak pernah lepas dari wajah si gadis tanggung itu. Bahkan pandangannya terlihat sedikit mesum. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Sehingga tiba-tiba saja ia menyunggingkan senyum seringainya. Yang menandakan ia sedang merencanakan sesuatu yang licik.
"Ehem..ehem..!" Bambang, sengaja berdehem untuk mendapatkan perhatian dari bapak dan anak tersebut. Dan benar saja, mendengar deheman Bambang, spontan Marwan maupun Alisha langsung menoleh ke arahnya.
"Eh... maaf juragan Bambang! Kami jadi malah asyik sendiri," ucap Marwan, merasa tidak enak pada Bambang.
"Aah..tidak apa-apa kok Marwan. Oh iya..begini saja Marwan, kamukan tidak bisa tuh membayar hutang-hutangnya kamukan? Kamu mau nggak kalau hutang kamu saya anggap lunas?" tanya Marwan yang saat ini cara bicaranya juga sudah terdengar lebih lembut.
"Mau juragan! Tentu saja saya akan senang Pak! Karena memang, saat ini saya sangat kesulitan untuk membayar hutang Bapak! Karena setelah jatuh dari bangunan, saya jadi tidak bisa bekerja berat lagi Pak," balas Marwan, yang terlihat wajahnya memang berharap, agar Bambang mau menghapus semua hutang-hutangnya yang semakin menumpuk itu.
"Baiklah saya akan menyatakan kalau hutang-hutang kamu telah lunas! Tapi dengan satu syarat, kamu harus menikahkan putri kamu dengan saya! Apakah kamu setuju Marwan?" ujar Bambang, dengan tatapan mata yang masih mengarah ke wajah cantik milik Alisha.
Mendengar perkataan Bambang, Marwan maupun Alisha, langsung tersentak kaget, "Apa! Jangan juragan! Anak saya masih kecil, masih dibawah umur, juragan! Jadi saya mohon agar juragan urungkan niat Anda itu juragan!" balas Marwan, seraya ia bersimpuh di hadapan Bambang, sambil mengatupkan kedua tangannya. Dia begitu berharap agar Bambang tak, minta anaknya.
Karena Marwan sangat mengetahui bahwa, bila Bambang sudah menginginkan wanita yang ia incar pasti harus dipenuhi. Padahal ia sudah memiliki empat orang istri. Dan semuanya, gadis yang masih belia, hanya satu yang umurnya hampir sama dengannya yaitu istri tertuanya. Melihat Marwan bersimpuh dihadapannya, Bambang malah tertawa terbahak-bahak,
"Hahahaha...kau pikir aku orang yang punya belas kasih hah? Tapi baiklah, aku kasih kamu tempo tiga hari lagi untuk melunasi hutang-hutang kamu yang dua puluh lima juta itu! Tapi kalau dalam tempo tiga hari itu kamu belum juga bisa membayarnya maka dihari itu juga kamu harus menikahkan Anak kamu denganku! Kalau tidak... kau akan tahu akibatnya!" pungkas Bambang seraya ia bangkit dari duduknya. Lalu ia pun bermaksud hendak pergi.
Namun sebelum Bambang pergi ia menyempatkan diri menoel dagunya Alisha, sambil ia mengedipkan matanya dan di sertai dengan menyunggingkan senyum seringainya juga. Membuat Alisha yang melihat itu langsung bergidik. Setelah puas memandang wajah Alisha ia pun berlalu pergi meninggalkan rumahnya Marwan, sambil tertawa terbahak-bahak.
Setelah kepergian Bambang, Alisha pun langsung menghampiri Marwan yang terlihat ia masih dalam posisi bersimpuhnya, di hadapan kursi kosong bekas Bambang tadi, "Pak, Icha nggak mau menikah sama juragan itu Pak! Icha takut Pak..! Jangan Nikahin Icha sama rentenir itu Pak?" keluh Alisha, yang terlihat matanya kini terlihat sudah berkaca-kaca.
"Iya Nak, kamu tidak akan menikah dengan juragan Bambang! Dan akan Bapak usahakan secepatnya membayar hutang Bapak pada juragan itu, ya?" kata Marwan, seraya ia memeluk tubuh Alisha. Dan saat bersamaan, seorang wanita paruh baya muncul dari sebuah kamar, bersama seorang anak gadis yang usianya hampir sama dengan Alisha.
"Secepatnya membayar hutang? Huh mimpi kali kamu Mas! Mau bayar pakai apa hah? Pakai daun iya?!"
...••••••••✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 💜✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ •••••••••...
Bismillah... Semoga membawa kebarokah Aamiin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Eity setyowati
lanjut
2024-06-18
0
Nar Sih
mampir kak
2024-04-13
0
💙ANGGUN💦
mampir Thor bawa like
2023-03-13
0