*•••••••✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 💜 Mutiara Hikmah 💜✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ •••••••*
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung (sukses). Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
(QS. Ali 'Imran: 185 )
Islam memandang bahwa kesuksesan bukan hanya sebatas sukses di dunia saja. Namun Islam menerangkan bahwa sukses yang hakiki adalah ketika seorang hamba yang senantiasa beribadah kepada Allah dan memiliki komitmen untuk tetap menghambakan diri kepada-Nya hingga akhir hayat dan kemudian Ia dimasukkan ke dalam surga Allah. Maka manusia itu dianggap seorang yang sukses di dunia maupun di akhirat.
__sᴛᴏʀɪᴇs ᴏғ ᴛʜᴇ ᴅᴀʏ__
*•••••••••••••••••✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 💜✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ ••••••••••••••••••*
"Tenanglah Sayang, ini sangat enak, karena setelah kamu akan merasakan nikm..Ugh..Akh.. kenapa jantungku berdegup kencang begini..Aaak..Ugh...Aakh..!!!"
Alisha terlihat begitu terkejut tatkala ia melihat suaminya, tiba-tiba diteriak kesakitan, sambil memegang dadanya, terlihat jelas ia amat kesakitan, "Juragan..!" kata Alisha, yang terlihat mulai ketakutan saat melihat mata Bambang yang mendelik-drlik. Bahkan tubuhnya juga tiba-tiba terlihat kejang-kejang. Membuat Alisha semakin panik dan ia pun langsung lari keluar dari kamarnya. Dan langsung menuju ke ruang keluarga, yang ternyata di sana masih ada Nining, Sri dan juga Ani. Mereka bertiga terlihat masih saling mengobrol.
Alisha pun langsung menghampiri mereka, "Bu..! Juragan.. Bu.. juragan...," kata Alisha, yang terlihat ia begitu panik sehingga sulit untuk mengungkapkan maksud kedatangannya.
Melihat kepanikan Alisha, Sri dan Ani langsung bangkit dari duduknya, "Ada apa dengan juragan?" tanya mereka, yang tampak keduanya begitu penasaran.
Tapi tidak bagi Nining, ia terlihat biasa-biasa saja. Bahkan ia terlihat sedang menghembuskan nafas leganya. Itu karena ia sepertinya mengetahui, kalau hal seperti ini akan terjadi. Makanya ia terlihat begitu santai dan begitu tenang. Namun tetap saja, yang namanya seorang istri tidak mungkin berdiam diri saja bisa sesuatu terjadi pada Suaminya. Makanya tanpa menunggu jawaban dari Alisha, Nining langsung bergegas menuju kamarnya Alisha.
Melihat Nining yang berjalan menuju kamar Alisha, Sri dan Ani akhirnya mengikutinya juga tanpa menunggu balasan dari madu mereka. Sesampainya di kamar Alisha, keduanya begitu terkejut, ketika melihat tubuh suaminya yang terlihat sedang kejang-kejang dengan mata yang mendelik ke atas, tampak seperti sedang meregang nyawanya.
Nining yang melihat itu, langsung memangku kepala suaminya itu, "Mas, ikutin perkataan Ining, ya Mas? Iaa ilaha illallah, ayo bang nyebut Bang, Iaa ilaha illallah.." ucapnya dengan suara yang terdengar bergetar. Dan terlihat, air matanya sudah mengalir begitu saja. Ia tampak sedih melihat keadaan Suaminya yang terlihat begitu menakutkan dalam menghadapi sakaratul mautnya.
Yaa walaupun Nining selalu disakiti oleh suaminya itu, ia tetap bertahan berada disisinya. Karena bagaimanapun ia punya andil atas kelakuan suaminya yang buruk itu. Apalagi ia tak bisa memberikan keturunan pada Suaminya. Makanya ia tidak pernah protes setiap suaminya itu menikah lagi. Bahkan ketika suaminya menikahi istri keduanya. Itu juga atas permintaannya yang sedikit memaksa. Jadi sekarang ia harus menanggung semua ia ia lakukan itu.
"Mbak!! Babah, kenapa Mbak? Ada apa sama Babah?" tanya Sri, yang terlihat ia juga sudah menitikkan air matanya.
"Mas, Bambang, hiks..hiks.. sedang menghadapi sakaratul mautnya Dek, hiks..hiks.." jawab Nining dengan lirih, "Ayolah, Mas hiks..nyebut, Iaa ilaha illallah, hiks..Iaa ilaha illallah, ayolah sekali saja sebut nama Allah Mas!" kata Nining yang nada suaranya terdengar sedikit keras.
"Eghrr..ghrr..ughrr..grrrr..grrrr..ghrr.." Bambang hanya bisa mengeluarkan suara seperti orang yang sedang tidur mengorok. Dengan mata yang masih terlihat mendelik-delik terlihat begitu menyeramkan. Bahkan nafas sudah tinggal satu dua, "Eghrr..egh..eghrr....aghrr.. aghrr..nghss..." Nafas Bambang pun seketika berhenti, dengan mata yang akhirnya sedikit melotot.
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un...hiks...hiks.. Maafkan Nining Mas," ucap Nining, dengan lirih. Tampak jelas ada penyesalan dari raut wajahnya.
"Ini yang terbaik Mas, agar kamu tak lagi melukai hati orang. Dan juga agar dosa-dosamu bertambah lagi Mas. Jadi ini lah yang terbaik untuk kamu. Pergilah dengan tenang, in shaa Allah, Nining akan mempertanggung jawabkan semuanya, Ning juga akan berdoa semoga Allah mengampuni dosa kamu," batin Nining, seraya ia menutup matanya Bambang yang tadi sempat melotot. Setelah matanya tertutup Nining pun mengecup lembut dahi suaminya itu.
"Nggak mungkin! Ini nggak mungkin! Pasti Babah belum meninggal Mbak! Mungkin dia hanya pingsan saja Mbak! Soalnya tadi Babah terlihat begitu sehatkan? Jadi ayo kita bawa Babah kerumah sakit Mbak," ujar Ani, yang sepertinya ia tak percaya kalau suaminya telah meninggal.
"Tidak Dek Ani! Ini benaran Dek! Mas Bambang sudah meninggal dunia! Lihatlah dia sudah tidak bernafas lagi dek!" kata Nining mempertegas perkataannya.
"Aaaakh! Tidak! Itu Tidak mungkin hue... huhuhu..Babah.. kenapa kamu pergi Nah... huhuhu..gimana nasib anak-anak kita kalau kamu pergi heu-heu-heu.. hiks. Banguun Bah!!!." teriak Ani, tangisnya pecah. Ia seperti tidak terima atas kepergian suaminya itu sambil, ia terus memanggil nama Bambang sambil menggocang-gocangkan tubuh Bambang yang terlihat mulai kaku.
"Benar kata Mbak Ani, hiks..hiks.. gimana nasibnya anak-anak kami, bila Babah nggak ada hiks...hiks.." sambung Sri yang terlihat ia juga begitu terpukul atas kepergian suaminya. Dan seketika ia teringat pada Alisha yang terlihat hanya terdiam terpaku menyaksikan kepergian sang rentenir dan juga kesedihan para istri-istrinya Bambang.
"Ini semua gara-gara kamu! Dasar perempuan pembawa sial! Pergi kau dari sini!" bentak Sri. Terlihat sekali ia begitu membenci Alisha. Begitu juga dengan Ani, ia tampak begitu marah, sehingga ia langsung menjambak rambutnya Alisha.
"Dasar wanita sial! Kamu harus mati juga!" teriak Ani, sambil terus menjambak rambutnya Alisha. Melihat hal itu, Nining pun berusaha meleraikanya.
"Cukup Ani! Dia tidak tahu apa-apa!" bentak Nining. Hingga akhirnya Ani melepaskan tangannya dari rambutnya Alisha. Setelah Alisha terlepas dari gerakan tangannya Ani. Nining pun langsung menarik tangannya Alisha. Lalu ia membawanya keluar dari kamarnya tersebut. Dan membawanya ke kamar Nining.
Sesampainya di dalam kamarnya, Nining pun langsung pergi ke lemarinya. Dan tak berapa lama Iya kembali lagi dengan membawa sebuah amplop berwarna coklat muda. Lalu ia berikan amplop tersebut pada Alisha, yang tampak ia terlihat kebingungan.
"Pergilah dari sini! Dan bawalah uang ini. Ingat jangan sampai diketahui oleh ibu tiri kamu, jadi simpan uang ini untuk bekal kamu saja. Kamu paham!"
...••••••••••••✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 💜✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ ••••••••••••••...
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 🙏😘.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Eity setyowati
bu nining membalas jasa almarhum ibunya alisya
2024-06-18
0
Ta..h
baik sekali bu nining
2023-03-08
1
mama yuhu
aku suka ceritanya thor.. nyata
2023-01-26
0