Meracau

...💔💔💔...

Aku membawanya pulang ke rumah, ingin ku antar ke rumahnya tapi kan aku tidak tahu di mana rumah wanita kurus ini.

Dalam perjalanan ke rumah, aku menghubungi dokter Samuel dan memintanya untuk datang ke rumah.

"Apa yang terjadi dengan, mu? Tadi ku lihat kau itu masih baik baik saja." Gumam ku.

Dalam perjalanan pulang, Amer di kejutkan dengan wanita yang di panggilnya wanita kurus yang saat ini duduk di sampingnya tengah meracau dengan terisak dan sesaat kemudian ia akan tertawa.

"Kamu tega bang, aku salah apa? Kalian tega hiks hiks hiks hiks, kalian tidak punya hati hahahaha kalian memang pantas bersama, kalian sama sama tidak punya hati, hiks hiks hiks."

Kalimat itu yang terus di ucapkan Layla sepanjang perjalanan meski pun matanya terpejam, tubuhnya menggigil di guyur hujan, tapi luka di hatinya sedalam dan separah apa hanya Layla yang tahu.

Kening ku mengkerut, sebenarnya apa yang terjadi dengan mu, wanita kurus?

Mobil ku memasuki perumahan elit di kota metropolitan, saat pagar rumah tinggal itu dengan otomatis mengenali plat nomor kendaraan ku, dengan sendirinya gerbang yang menjulang tinggi ini akan terbuka, akan tetapi Amer selalu menyiapkan 2 orang yang akan berjaga, pak scurity dengan kemampuan beladiri yang tidak bisa di anggap sebelah mata yang akan selalu berjaga di pos satpam.

Aku turun dari mobil dan mengeluarkan wanita kurus yang tengah tidak sadarkan diri ini ke dalam rumah dengan menggendongnya.

Pintu rumah terbuka saat kepala pelayan menyadari si Tuan rumah sudah melewati gerbang otomatis.

Mata Asih membulat sempurna, baru kali ini aku melihat Tuan Amer membawa seorang wanita pulang ke rumah?

"Tuan, wanita ini ---"

Belum selesai Asih berkata, Amer lebih dulu memotong perkataan kepala pelayan itu.

"Tidak usah banyak bertanya, bi!"

Amer melewatinya begitu saja, membawanya masuk ke dalam kamar.

Ku baringkan Layla di atas kasur ku yang empuk.

Ku tatap wajah Lalya, luka di keningnya terus mengeluarkan darah segar di tambah dengan pakaiannya yang basah... tidak mungkin juga aku yang akan menggantikannya, untuk yang satu ini biar aku serahkan pada Asih saja lah.

Aku berjalan ke luar kamar, dari ujung anak tangga ku panggil Asih, kepala pelayan yang sudah seperti ibu ku sendiri.

"Bi Asih!"

"Saya, Tuan." Asih berjalan menghampiri ku menaiki anak tangga.

"Tolong kamu gantikan pakaiannya, sekalian tolong obati luka di keningnya, kalo bisa di cek... apa ada bagian tubuhnya yang lain terluka, nanti sekalian di obati ya!" Seru ku dengan wajah khawatir.

Sepertinya Tuan sangat menghawatirkan wanita itu, apa mungkin wanita itu kekasih Tuan? Atau wanita yang Tuan cintai?

Tangan ku terulur menepuk bahu bi Asih yang tampak melamun, "Bi! Apa kau mendengarkan perkataan ku?"

"I- iya iya, sa- saya mendengarnya Tuan." Asih menjawabnya dengan tergagap.

"Ya sudah, tunggu apa lagi! Cepat gantikan pakaiannya!" Seru Amer.

"Nona itu mau di pakaikan baju siapa, Tuan?" Tanya Asih dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iya juga ya, emm pakaikan baju anak bibi saja, biar pun ukurannya pasti akan kebesaran bila dia yang mengenakannya." Ucap ku.

Bi Asih mengambilkan pakaian yang masih baru yang belum sempat di pakai oleh putrinya dari dalam lemari. Baru setelah itu bi Asih sendiri juga yang menggantikan pakaian Layla yang melekat pada tubuhnya dan menggantinya dengan pakaian yang kering.

Dengan telatennya bi Asih mengobati luka yang terdapat pada kening Layla namun sayangnya darah segar tetap mengalir meski tidak sederas tadi darahnya yang ke luar dan Asih hanya bisa menutupi luka yang menganga itu dengan kain kasa, luka lecet pada lutut Layla sudah di obati.

Layla kembali meracau, "Kamu jahat bang, kalian tega, kalian menyakiti ku... kalian hiks hiks hiks."

Bi Asih yang mendengarnya di buat bingung dan iba di saat yang bersamaan, ada apa dengan wanita ini? Sepertinya wanita ini habis melewati masa sulit dalam hidupnya.

Dari luar kamar Amer mengetuk pintu.

Tok tok tok.

"Sudah selesai belum, bi?"

Bi Asih meninggalkan Layla yang masih meracau dengan tangannya membawa pakaian basahhh milik Layla.

Ceklek.

Pintu di buka oleh bi Asih, "Saya sudah selesai, Tuan! Tapi luka di keningnya terus mengeluarkan darah, Tuan."

Dokter Samuel mengerutkan keningnya menatap Amer tajam, apa Amer setega itu pada wanita? Memperlakukannya dengan kasar lalu menyuruh ku untuk mengobatinya?

Aku menyadari tatapan yang di berikan dokter Samuel, adik kelas ku di universitas yang sama dulu.

"Jangan menatap ku seperti itu! Bukan aku yang melakukannya!" Aku menyuruh bi Asih pergi dengan gerakan tangan.

Aku dan dokter Samuel masuk ke dalam kamar ku.

Asih menatap punggung Tuannya Amer, nanti saja biar aku katakan pada Tuan.

Di dalam kamar, dokter Samuel menatap tajam pada luka yang terdapat di kening Layla.

"Aku butuh bantuan, mu!"

"Apa?" Tanya ku bingung.

"Pegangi tangannya, aku akan menjahit luka yang terdapat di keningnya!" Seru dokter Samuel.

"Apa tidak bisa kau beri dia obat bius? Dari tadi juga dia terus meracau." Gerutu ku.

"Obat bius belum di butuhkan untuknya, dia hanya butuh istirahat." Dokter Samuel menyiapkan jarum dan benang daging yang akan ia gunakan untuk menutup luka pada kening wanita yang kini menjadi pasiennya.

Amer memangku kepala Layla dengan tangannya yang memegangi pergelangan tangan Layla, "Yang sabar ya, kamu harus kuat... itu tidak akan berlangsung lama ko!"

Luka di krning yang tadi menganga kini rapat kembali dengan jaitan yang di berikan dokter Samuel, ia menutup luka itu dengan kapas dan kain kasa dan merekatkannya dengan plester.

Amer terus memangku kepala Layla yang masih tidak sadarkan diri, sedangkan dokter Samuel memeriksakan keadaan Layla,

Dalam keadaan mata yang terpejam, Layla menepis tangan dokter Samuel.

"Jangan bang, aku tidak mau di sentuh oleh mu... kalian jahat, abang jahat! Hiks hiks hiks kalian jahat pada ku." Layla meracau.

Kening dokter Samuel mengkerut, kini ia menatap Amer.

"Kau apakan dia, Amer?" Tanya dokter Samuel dingin dengan tatapan tajam.

"Bodoh jika kau berfikir aku yang menyakitinya! Bukan aku yang melakukannya!" Seru Amer membela diri.

"Lantas kenapa wanita ini ada di kamar mu?"

"Ah sudah lah, kau tidak akan mengerti!" Seru Amer yang kini menaruh kepala Layla di atas bantal.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya ku memperhatikan wajah pucat Layla.

"Sejak kapan dia meracau seperti ini?"

"Sejak perjalanan ku ke rumah, tadi aku tidak sengaja menabraknya di jalan."

Dokter Samuel membuatkan resep obat dan menyerahkannya pada Amer.

"Berikan obatnya tepat waktu dan berikan dia istirahat yang cukup. Kau tahu Amer, wanita ini tampaknya kurang gizi!" Seru dokter Samuel.

"Bagaimana dengan luka di keningnya?"

"Itu luka benturan, dugaan ku... kau bisa tanyakan langsung padanya." Ujar dokter Samuel.

"Semoga tidak terjadi apa apa dengannya!" Tangan ku terulur menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Apa kau menyukai wanita ini? Tampaknya wajahnya yang cantik tidak seimbang dengan kehidupan yang ia jalani." Ucap dokter Samuel yang menerka nerka.

"Kau tahu dari mana?" Tanya ku.

Bersambung...

...💔💔💔💔💔...

Salam manis yang mampir jangan lupa kasih jempol 🤭

Author gabut sebatas halu

Terpopuler

Comments

NNM

NNM

amer go pepet trus

2022-12-09

1

Ara Aulia

Ara Aulia

ahahha keluar juga itu peetanyaan

2022-11-14

2

Ara Aulia

Ara Aulia

pikiran u udah jelek bae si

2022-11-14

1

lihat semua
Episodes
1 Perasaan yang mengganjal
2 Bermain gila dengan dia
3 Hati ku menjerit
4 Meracau
5 Layla Savinta
6 Pikiran buruk
7 Pertemuan pertama
8 Orang tua?
9 Amer merasa resahhh
10 Kegigihan seorang pria
11 Penyesalan selalu datang belakangan
12 Aku jadikan itu alasan
13 Pinjam hape Tuan
14 Mia
15 Kalah
16 Sifat yang berbeda
17 Aulia (sekretaris)
18 Aulia dan Reina sama saja
19 Berantakan
20 Bukan ke dua orang itu
21 Hatinya sudah hancur
22 Hari buruk
23 Hari buruk 2
24 Pahitnya hidup karena cinta
25 Menyusahkan saja!
26 Do'a dan penantian
27 Calon anak
28 Surat gugatan cerai
29 Cinta pertama
30 Tidak tahu anak siapa
31 Amer atau sayang
32 2 bodyguard
33 Menggantikan posisi Aulia
34 Tidak menjadi penghalang
35 Selama ada aku
36 Namanya cinta itu buta
37 Karma buat Melisa
38 Gak usah drama
39 Santi
40 Tambatan hati Amer
41 Tasya
42 Calon mantu
43 Keterlaluan
44 Jadi lah milik ku!
45 Anak manja
46 Di temani oleh Layla
47 Kau adalah jodoh ku
48 Layla ini calon istri ku!
49 Pria yang dapat di andalkan
50 Cairan infus
51 Salah satu racun berbahaya
52 Menaruh curiga.
53 Noer dengan penuh drama
54 Apa aku perlu
55 Tante titip Amer
56 Siapa pelayan dan siapa majikan
57 Mengusir
58 Permintaan mama
59 Sesuai dengan kemampuan
60 Merubah lokasi meeting
61 Wanita masa lalu
62 Masalah besar bagi ku!
63 Membuat rencana
64 Pengalihan perhatian
65 Hadiah kecil
66 Pelabuhan terakhir
67 Bayar aku dengan cinta mu!
68 Hasil mediasi
69 Keputusan sidang
70 Kejutan besar
71 Hanya bisa berencana
72 Tentu aja gw tulus!
73 Gagal lagi
74 Selama menjadi istri
75 Dengan rasa cinta
76 Siapa
77 Mungkin aku harus kecewa
78 Mau cari angin
79 Ice skating
80 Alan Ardiansyah
81 Bukan hanya
82 Anak tunggal
83 Rencana
84 Ardiansyah group
85 Menyampingkan ego
86 Tanda tanya besar
87 Aku percaya
88 Tidak akan tergoda
89 Mendeteksi identitas
90 Tampil beda
91 Jadi benar Layla
92 Satu tahun ke depan
93 Menunggu perintah
94 Hasil penyelidikan
95 Menyiapkan ruang khusus
96 Jangan ge'er
97 Mengalihkan topik pembicaraan
98 Tidak akan kembali
99 Membanggakan pak Alan
100 Apa yang terjadi
101 Untuk menghancurkan
102 Meyakinkan Melisa
103 Mr. A
104 Tuduhan
105 Meragukan cinta
106 Barang rusak
107 Membenci mu
108 Dalam ke putus asaan
109 Aku tahu alasan mu
110 Rencana Alan
111 Meminjam uang
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Perasaan yang mengganjal
2
Bermain gila dengan dia
3
Hati ku menjerit
4
Meracau
5
Layla Savinta
6
Pikiran buruk
7
Pertemuan pertama
8
Orang tua?
9
Amer merasa resahhh
10
Kegigihan seorang pria
11
Penyesalan selalu datang belakangan
12
Aku jadikan itu alasan
13
Pinjam hape Tuan
14
Mia
15
Kalah
16
Sifat yang berbeda
17
Aulia (sekretaris)
18
Aulia dan Reina sama saja
19
Berantakan
20
Bukan ke dua orang itu
21
Hatinya sudah hancur
22
Hari buruk
23
Hari buruk 2
24
Pahitnya hidup karena cinta
25
Menyusahkan saja!
26
Do'a dan penantian
27
Calon anak
28
Surat gugatan cerai
29
Cinta pertama
30
Tidak tahu anak siapa
31
Amer atau sayang
32
2 bodyguard
33
Menggantikan posisi Aulia
34
Tidak menjadi penghalang
35
Selama ada aku
36
Namanya cinta itu buta
37
Karma buat Melisa
38
Gak usah drama
39
Santi
40
Tambatan hati Amer
41
Tasya
42
Calon mantu
43
Keterlaluan
44
Jadi lah milik ku!
45
Anak manja
46
Di temani oleh Layla
47
Kau adalah jodoh ku
48
Layla ini calon istri ku!
49
Pria yang dapat di andalkan
50
Cairan infus
51
Salah satu racun berbahaya
52
Menaruh curiga.
53
Noer dengan penuh drama
54
Apa aku perlu
55
Tante titip Amer
56
Siapa pelayan dan siapa majikan
57
Mengusir
58
Permintaan mama
59
Sesuai dengan kemampuan
60
Merubah lokasi meeting
61
Wanita masa lalu
62
Masalah besar bagi ku!
63
Membuat rencana
64
Pengalihan perhatian
65
Hadiah kecil
66
Pelabuhan terakhir
67
Bayar aku dengan cinta mu!
68
Hasil mediasi
69
Keputusan sidang
70
Kejutan besar
71
Hanya bisa berencana
72
Tentu aja gw tulus!
73
Gagal lagi
74
Selama menjadi istri
75
Dengan rasa cinta
76
Siapa
77
Mungkin aku harus kecewa
78
Mau cari angin
79
Ice skating
80
Alan Ardiansyah
81
Bukan hanya
82
Anak tunggal
83
Rencana
84
Ardiansyah group
85
Menyampingkan ego
86
Tanda tanya besar
87
Aku percaya
88
Tidak akan tergoda
89
Mendeteksi identitas
90
Tampil beda
91
Jadi benar Layla
92
Satu tahun ke depan
93
Menunggu perintah
94
Hasil penyelidikan
95
Menyiapkan ruang khusus
96
Jangan ge'er
97
Mengalihkan topik pembicaraan
98
Tidak akan kembali
99
Membanggakan pak Alan
100
Apa yang terjadi
101
Untuk menghancurkan
102
Meyakinkan Melisa
103
Mr. A
104
Tuduhan
105
Meragukan cinta
106
Barang rusak
107
Membenci mu
108
Dalam ke putus asaan
109
Aku tahu alasan mu
110
Rencana Alan
111
Meminjam uang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!