Bermain gila dengan dia

...💔💔💔...

Ku buka pintu kamar dengan perlahan.

"Apa yang kalian lakukan?" Ku tutup mulut ku dengan telapak tangan ku, bulir bening mengalir di pipi ku tanpa bisa tertahan.

Ya Allah apa begini cara mu menguji ku? Kau perlihatkan suami ku yang tengah bermain gila dengan dia, dia adik tiri ku, apa salah dan dosa ku ya rob!

Bang Rudi menatap ku dengan perasaan kesal, sedangkan dia... wanita yang ada di bawah kungkungan bang Rudi hanya tersenyum sinis di saat aku memergoki prilaku mereka yang tidak masuk akal pikiran normal ku, manusia macam apa mereka.

Dengan wajah kesal, mata menatap tajam ke arah Layla, Rudi membatin, sialll kenapa wanita itu harus pulang di saat saat seperti ini! Belum tuntas hasrattt ku pada Melisa!

Dengan senyum sinis, Melisa membatin, heh seberapa besar cinta mu pada bang Rudi, tetap aku yang akan unggul dari mu ka! Kaka ku sayang, sudah saatnya kau tahu betapa aku yang paling bang Rudi cintai!

"Abaaang!" Di bawah kungkungan bang Rudi, Melisa memanggil manja suami ku.

"Kalian berdua tidak punya perasaan!" Aku berteriak sekencang kencangnya menumpahkan sesak di dada ku.

Di saat bang Rudi ingin bangkit, ke dua tangan Melisa menahannya, entah apa yang ada dalam otak pikiran adik tiri ku itu, sebegitu gilanya kah ia ingin memiliki bang Rudi yang sudah jelas jelas kaka iparnya sendiri.

Tanpa berfikir panjang, ku hempasan semua benda yang ada di atas meja rias ku, aku muak melihat kelakuan mereka berdua, "Kalian berdua gila! Kalian sinting! Aku benci dengan kalian!" Jerit hati ku seakan tidak ada artinya lagi di telinga ke duanya.

Tanpa ada rasa malu bang Rudi melanjutkan aksinya yang tertunda karena kehadiran ku, telinga ku mendengar suara lenguhannn, desahannn Melinda, astaga adik tiri ku yang sangat aku sayangi menikung ku seperti ini. Ku sapu air mata ku yang mengalir deras di pelupuk mata.

Ku tatap wajah ke duanya, kepala ku menggeleng tidak menyangka balasan yang aku terima seperti ini dari Melinda yang nota benennya adalah adik tiri ku tapi sayang ku yang tulus padanya tidak cukup untuk membuatnya menghargai hubungan yang terjalan antara aku dan dirinya. Aku adalah kaka mu, Melinda... kau sekejam ini pada ku!

Bang Rudi, pria yang sangat aku cintai, teganya menghianati ku dengan dia yang tidak lain adalah adik ku, adik tiri ku kenapa kalian bisa sekejam ini pada ku?

"Kalian gila!" Seru ku berteriak kencang.

Aku berlari ke luar kamar, ingin berlari sejauh mungkin meninggalkan rumah yang membawa luka di hati ku, sakit... rasanya hati ku sakit meski tubuh ku tidak mengeluarkan darah tapi hati ku yang hancur tidak berbentuk, dunia ku seakan runtuh.

Saat di ruang tamu aku lihat kunci motor yang tergeletak di atas meja, dengan tangan kanan ku, ku raih kunci motor itu.

Aku masih bisa mendengar bang Rudi berteriak pada ku. Aku tidak perduli lagi dengan teriakannya, penghianatan mu kali ini keterlaluan bang.

Dengan mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada, Rudi mengejar Layla.

"Jangan pergi kau Layla! Istri kuranggg ajarrr kau ya, sudah membuat kamar berantakan, hei kembali!"

Srek.

Tangan kanan ku di tarik dari belakang dan membuat ku terhuyung ke belakang.

"Kau mau pergi ke mana hem!" Bang Rudi menggenggam tangan kanan ku dengan kencang.

"Akh, sakit bang!" Aku merintih dengan bulir bening yang semakin deras mengalir dari pelupuk mata saat bang Rudi memperkencang genggaman pada pergelangan tangan kanan ku, entah setan apa yang sudah merasuki mu bang, kenapa kau tega berbuat sekejam ini pada ku!

"Aku tidak sudi tinggal dengan mu, bang! Kau kejam! Kau jahat! Salah apa aku di mata mu, bang?" Teriak ku di depan wajahnya sambil meronta agar pria yang berstatus suami ku ini mau melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tangan kanan ku.

"Kau boleh pergi, tapi tidak dengan motor ini!" Bang Rudi mengambil paksa kunci motor dari genggaman tangan kanan ku.

"Kenapa? Itu motor aku beli dengan hasil kerja keras ku, bang! Selama ini kau hanya modal dengkul, tanpa memberi ku nafkah yang cukup bang, aku tidak pernah mempermasalahkannya dan sekarang kau bermain gila di depan ku? Kau hancurkan kepercayaan ku, harusnya kau malu bang, harusnya kau malu pada ku!"

Bang Rudi menyeringai dengan tatapan tajamnya ia mencengkram pipi ku, "Oooh jadi sekarang kau mempermasalahkannya? Iya begitu? Salah sendiri kau terlalu sibuk dengan pekerjaan mu! Apa kau pikir dengan bekerja di kantoran bisa membuat ku senang? Apa kau sudah memberi ku keturunan hah? Apa kau sudah memuaskan aku di ranjang hah? Jawab aku, Layla?" Bang Rudi membentak ku dengan cengkraman di pipi ku yang semakin kencang.

Astaghfirullah, teganya diri mu bang, aku tidak bisa punya anak juga karena mu bang, karena menyelamatkan nyawa mu.

"Aku tidak menyangka kau masih menyalahkan ku atas apa yang sudah terjadi, bang! Aku tidak bisa punya anak ini juga karena mu! Karena mu, bang!" Intonasi ku pun tidak kalah keras dengan suara bang Rudi.

Dengan tengtop dan celana pendek di atas paha, Melisa memeluk tubuh bang Rudi dari belakang dengan dagunya yang bersandar di pundak bang Rudi, ke dua tangannya melingkar di pinggang bang Rudi, "Sudah lah bang, biar kan wanita ini pergi!" Seru Melisa dengan suara mendayu dayu.

Aku semakin tercengang, astaghfirullah sejak kapan mereka berbuat seperti ini di belakang ku?

"Aku memang akan membiarkannya pergi, tapi tidak semudah itu!" Seru bang Rudi yang merebut tas ku yang terselempang di lengan kiri ku, tangan kanannya menghempaskan pipi ku hingga kening ku membentur sudut meja.

Bugh.

Mengalir darah segar ari kening ku, sakit rasanya tapi tidak sesakit luka yang bamg Rudi dan Melisa torehkan di hati ku.

Melisa hanya tersenyum sinis. Rasain lo Layla, saat ini gak akan ada yang memihak lu dan membela lu!

"Mau apa kau bang?" Aku berusaha merebut tas ku dari tangan bang Rudi.

Bang Rudi mengeluarkan dompet dan hape ku dari dalam tas, "Ini ku kembalikan!" ia mengembalikan tas ku yang kini tanpa dompet dan hape.

"Ini untuk mu, sayang!" Bang Rudi memberikan hape ku pada Melisa dengan menyeringai ke arah ku, hape yang ku dapat dari gaji pertama ku di kantor, tempat sekarang aku bekerja dengan mudahnya ia berikan pada Melisa.

Melisa menerimanya dengan senang hati, terpancar dari cara ia menerimanya, Melisa mencium pipi bang Rudi, "Terima kasih, sayang!"

Bang Rudi mendorong punggung ku ke luar dari rumah, "Pergi kau dari sini! Aku tidak butuh istri yang tidak bisa memberikan keturunan pada ku!"

Bersambung...

...💔💔💔💔💔...

Salam manis yang mampir jangan lupa kasih jempol 🤭

Author gabut sebatas halu.

Terpopuler

Comments

nacl

nacl

pengen gw arak itu si rudi beh g punya muka lagi enten bener bener keterlaluan jadi laki emang😠😠😠😠😠😠

2022-12-28

1

NNM

NNM

mahalina nangis nggak nulisnya sakit tau

2022-12-06

2

NNM

NNM

ihhh najis baget jadi laki kasih apotas aja si rudi

2022-12-06

3

lihat semua
Episodes
1 Perasaan yang mengganjal
2 Bermain gila dengan dia
3 Hati ku menjerit
4 Meracau
5 Layla Savinta
6 Pikiran buruk
7 Pertemuan pertama
8 Orang tua?
9 Amer merasa resahhh
10 Kegigihan seorang pria
11 Penyesalan selalu datang belakangan
12 Aku jadikan itu alasan
13 Pinjam hape Tuan
14 Mia
15 Kalah
16 Sifat yang berbeda
17 Aulia (sekretaris)
18 Aulia dan Reina sama saja
19 Berantakan
20 Bukan ke dua orang itu
21 Hatinya sudah hancur
22 Hari buruk
23 Hari buruk 2
24 Pahitnya hidup karena cinta
25 Menyusahkan saja!
26 Do'a dan penantian
27 Calon anak
28 Surat gugatan cerai
29 Cinta pertama
30 Tidak tahu anak siapa
31 Amer atau sayang
32 2 bodyguard
33 Menggantikan posisi Aulia
34 Tidak menjadi penghalang
35 Selama ada aku
36 Namanya cinta itu buta
37 Karma buat Melisa
38 Gak usah drama
39 Santi
40 Tambatan hati Amer
41 Tasya
42 Calon mantu
43 Keterlaluan
44 Jadi lah milik ku!
45 Anak manja
46 Di temani oleh Layla
47 Kau adalah jodoh ku
48 Layla ini calon istri ku!
49 Pria yang dapat di andalkan
50 Cairan infus
51 Salah satu racun berbahaya
52 Menaruh curiga.
53 Noer dengan penuh drama
54 Apa aku perlu
55 Tante titip Amer
56 Siapa pelayan dan siapa majikan
57 Mengusir
58 Permintaan mama
59 Sesuai dengan kemampuan
60 Merubah lokasi meeting
61 Wanita masa lalu
62 Masalah besar bagi ku!
63 Membuat rencana
64 Pengalihan perhatian
65 Hadiah kecil
66 Pelabuhan terakhir
67 Bayar aku dengan cinta mu!
68 Hasil mediasi
69 Keputusan sidang
70 Kejutan besar
71 Hanya bisa berencana
72 Tentu aja gw tulus!
73 Gagal lagi
74 Selama menjadi istri
75 Dengan rasa cinta
76 Siapa
77 Mungkin aku harus kecewa
78 Mau cari angin
79 Ice skating
80 Alan Ardiansyah
81 Bukan hanya
82 Anak tunggal
83 Rencana
84 Ardiansyah group
85 Menyampingkan ego
86 Tanda tanya besar
87 Aku percaya
88 Tidak akan tergoda
89 Mendeteksi identitas
90 Tampil beda
91 Jadi benar Layla
92 Satu tahun ke depan
93 Menunggu perintah
94 Hasil penyelidikan
95 Menyiapkan ruang khusus
96 Jangan ge'er
97 Mengalihkan topik pembicaraan
98 Tidak akan kembali
99 Membanggakan pak Alan
100 Apa yang terjadi
101 Untuk menghancurkan
102 Meyakinkan Melisa
103 Mr. A
104 Tuduhan
105 Meragukan cinta
106 Barang rusak
107 Membenci mu
108 Dalam ke putus asaan
109 Aku tahu alasan mu
110 Rencana Alan
111 Meminjam uang
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Perasaan yang mengganjal
2
Bermain gila dengan dia
3
Hati ku menjerit
4
Meracau
5
Layla Savinta
6
Pikiran buruk
7
Pertemuan pertama
8
Orang tua?
9
Amer merasa resahhh
10
Kegigihan seorang pria
11
Penyesalan selalu datang belakangan
12
Aku jadikan itu alasan
13
Pinjam hape Tuan
14
Mia
15
Kalah
16
Sifat yang berbeda
17
Aulia (sekretaris)
18
Aulia dan Reina sama saja
19
Berantakan
20
Bukan ke dua orang itu
21
Hatinya sudah hancur
22
Hari buruk
23
Hari buruk 2
24
Pahitnya hidup karena cinta
25
Menyusahkan saja!
26
Do'a dan penantian
27
Calon anak
28
Surat gugatan cerai
29
Cinta pertama
30
Tidak tahu anak siapa
31
Amer atau sayang
32
2 bodyguard
33
Menggantikan posisi Aulia
34
Tidak menjadi penghalang
35
Selama ada aku
36
Namanya cinta itu buta
37
Karma buat Melisa
38
Gak usah drama
39
Santi
40
Tambatan hati Amer
41
Tasya
42
Calon mantu
43
Keterlaluan
44
Jadi lah milik ku!
45
Anak manja
46
Di temani oleh Layla
47
Kau adalah jodoh ku
48
Layla ini calon istri ku!
49
Pria yang dapat di andalkan
50
Cairan infus
51
Salah satu racun berbahaya
52
Menaruh curiga.
53
Noer dengan penuh drama
54
Apa aku perlu
55
Tante titip Amer
56
Siapa pelayan dan siapa majikan
57
Mengusir
58
Permintaan mama
59
Sesuai dengan kemampuan
60
Merubah lokasi meeting
61
Wanita masa lalu
62
Masalah besar bagi ku!
63
Membuat rencana
64
Pengalihan perhatian
65
Hadiah kecil
66
Pelabuhan terakhir
67
Bayar aku dengan cinta mu!
68
Hasil mediasi
69
Keputusan sidang
70
Kejutan besar
71
Hanya bisa berencana
72
Tentu aja gw tulus!
73
Gagal lagi
74
Selama menjadi istri
75
Dengan rasa cinta
76
Siapa
77
Mungkin aku harus kecewa
78
Mau cari angin
79
Ice skating
80
Alan Ardiansyah
81
Bukan hanya
82
Anak tunggal
83
Rencana
84
Ardiansyah group
85
Menyampingkan ego
86
Tanda tanya besar
87
Aku percaya
88
Tidak akan tergoda
89
Mendeteksi identitas
90
Tampil beda
91
Jadi benar Layla
92
Satu tahun ke depan
93
Menunggu perintah
94
Hasil penyelidikan
95
Menyiapkan ruang khusus
96
Jangan ge'er
97
Mengalihkan topik pembicaraan
98
Tidak akan kembali
99
Membanggakan pak Alan
100
Apa yang terjadi
101
Untuk menghancurkan
102
Meyakinkan Melisa
103
Mr. A
104
Tuduhan
105
Meragukan cinta
106
Barang rusak
107
Membenci mu
108
Dalam ke putus asaan
109
Aku tahu alasan mu
110
Rencana Alan
111
Meminjam uang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!