Episode 4 Amarah Besar

Pagi hari di ruangan bernuansa putih sama seperti sebelumnya, dengan suasana yang penuh dengan kekwatiran mendalam pda sosok mungil yang entah berada di mana sekarang ini. Baby Q, malaikat kecil mereka, princessnya 4 keluarga besar, serta little sister dari ketiga bocah laki-laki yang masih belum nerhenti menangis sedari tadi sama seperti sang bundanya

Mata ketiga bocah itu sudah merah dan bengkak terutama mata dari gio yang paling pertama mengetahui jika sang adik telah hilang di bawa pergi oleh seseorang, rasanya sudah tidak ada lagi air mata yang tertampung di dalamnya, yang ada hanyalah seperti rasa hampa yang terjadi pada ketiga bocah itu, seperti warna di dunianya telah ikut menghilang. Kini hanya wajah datar yang mereka tunjukan, senyum dan kegembiraan mereka juga turut hilang. Perlahan kedua pria itu masuk kedalam ruang itu dengan tergesah-gesah, setelah mendapatkan kabar dari Opa Robert mereka langsung memilih untuk kembali ke Rs dengan ekspresi yang sudah tidak dapat di baca lagi, mereka sudah memeriksa semua CCTV yang ada di setiap sudut Rs ini namun mereka tidak menemukan apapun karena memang saat itu cctv yang ada sedang dalam keadaan yang tidak baik.

"Lukass hiks... bayiku lukas hiks... cari dia hiks... aku mau bayiku hiks..hiks..dimana bayiku lukas hiks...hiks..."

Tangisan piluh itu kembali keluar dari bibir sang bunda, ia mulai menangis lagi di dalam pelukan pria itu yang notabennya adalah suaminya sendiri.Sang suami yang mendengar tangisan piluh itu semakin memeluk erat istrinya di dalam pelukannya, mencoba menenangkannya.

"Kamu tenang ya kita pasti akan menemukan princess kita" ucapnya, jujur saja ia juga merasakan apa yang wanita di dekapannya ini sedang rasakan karena dia juga adalah ayah dari baby Q yang meniliki ikatan batin serta ikatan yang kuat.

"Cari babyku lucas...hiks...hiks.." suara tangis itu kini perlahan mulai sendu, lukas melihat ke arah istrinya itu yang ternyata sudah tertidur karena lelah.

Kaki kecil itu berjalan menuju ayahnya, memegang tangan ayahnya dan sang ayah yang mengerti langsung menggendong bocah kecil itu dan memeluknya dengan sayang.

" dio ida isa aga ade dio ya yah, dio ukan kaka ang aik uat dede ya" ucap dion pada sanga yah yang hanya memberikan tatapn senduh pada putra pertamanya itu.

"Dio kaka yang baik, makanya dio harus kuat dan makan banyak biar vepat besar biar bisa jagain adik gio,kenned, sama princess" ucapnya seraya tersenyum pada putranya itu

"Dio anji cama ayah dio acan makan banyak bial bica bantu ayah nyali dedenya dio cama gio"

Setelah mengucapkan itu dio turun dari gendongan ayahnya lalu berjalan menuju kedua saudaranya itu, entah apa yang sedang mereka bicarakan yang jelas kedua bocah laki-laki itu sudah berhenti menangis dan mengeluarkan ekspresi datar mereka.

Para keturunan dari keluarga besar ini memang memiliki kejeniusan yang tiada tara serta perkembangan mereka begitu cepat tidak sesuai dengan umur mereka, buktinya saja di umur 1 tahun mereka ini sudah bisa lancar berjalan dan berbicara meskipun kosa katanya belum sempurna namun mereka sudah bisa mengerti situasi bahkan masalah yang tengah mereka hadapi sekarang ini.

Masih dengan wajah datar mereka menatap semua orang di dalam ruangan itu dan para orang tua yang di tatap hanya memasang wajah heran kepada ketiga bocah laki-laki itu yang masih diam menatap mereka semua.

"Dio,gio, kenn...ada apa!!" Salah satu dari merekapun akhirnya angkat bicara. Yah siapa lagi kalau bukan Andreas, uncle dari dio dan gio serta ayah dari ken

" Kami lapal" ucap ken

"Kami au matan anyak" ucap gio

"Bial kami cepat besal dan bisa nyali dede" Ucap dion sebagai kata akhir dari mereka.

Membuat semua orang yanga da di ruangan kini tersenyum simpul, setidaknya mereka masih memiliki ketiga cucu yang masih bisa menghibur mereka sedikit meskipun jujur kekwatiran besar sedang menyelimuti diri mereka semua karena lalai dalam menjaga keamanan princess mereka.

"Sayang, bukankan princess memiliki gelang yang bisa kita lacak keberadaannya" ucap oma amel pada opa hans suaminya itu.

"Memang benar namun untuk saat ini belum bisa karena gelang itu.hanya akan berfungsi setelah princess berumur 15 tahun, untuk sekarang kita hanya bisa mengetahui keadaan prncess saja, di gelang tersebut sudah ada nama princess Queenesya M.H.C.V Aku sengaja menyingkat nama princess agar tak ada satupun orang yang bisa memanfaatkan princess nantinya jikalau mereka tahu bahwa princess berasal dari keluarga ini" ucapnya panjang lebar pada semua orang yang ada di dalam ruang tersebut dan mendapat anggukan dari mereka semua

"Berarti pencarian kita akan jauh lebih mudah nantinya" ucap uncle andre

"Semoga saja" ucap mereka semua secara bersamaan

Tert..tert ..

*anggap suara getar handpone ya

Handphone oma hellen bergetar dilihatnya siapa yang menelponnya setelah itu ia melangkah sedikit menjauh lalu mengangkat telponnya

"...."

"Bagaimana??"

"......"

"Kurang ajar dia mau bermain denganku rupanya"

"...."

"APA!!! Shit..."

Tuttt...

Amarahnya kini meningkat lagi, dan tak bisa di tinangkan lagi. Seluru orang yang berada di dalam ruangan tersebut merasa ngerih melihat wanita paruh baya yang masih terlihat segar bugar dengan ekspresi marah. Mereka tau bahwa yang di depannya kini bukan hellen yang lembut namun hellen yang psyco, tak ada yang berani mengganggunya bahkan opa robert selaku suaminya hanya duduk dengan wajah datar dan tenang. Ia tau bahwa jika isyrinya sudah dalam mode ini maka orang yang telah mencari masalah dengannya hanya akan tinggal nama saja. Kini oma hellen berjalan dengan di penuhi amarah besar keluar dari ruangan itu dan akan segera menuju ke markasnya, dimana ia akan melampiaskan emosinya pada orang yang beraninya membawa lari cucu kesayangannya itu jauh dari keluarganya.

Terpopuler

Comments

bochennyaKTH

bochennyaKTH

Woowwww, oma helen kerennnn😲

2020-04-03

10

lihat semua
Episodes
1 Prolog Cerita
2 Episode 1 Kelahiran
3 Episode 2 Keluarga Besar
4 Episode 3 Menghilang
5 Episode 4 Amarah Besar
6 Episode 5 Upaya Besar
7 Episode 6 Gadis Kecil
8 Episode 7 Sinyal Harapan
9 Episode 8 Kaget
10 Episode 9 Gadis Kecil itu
11 Episode 10 Tekat Kuat
12 Episode 11 Kelurga Kecil
13 Episode 12 Rencana
14 Episode 13 Hari Menyebalkan
15 Episode 14 Data mulai Terkumpul
16 Episode 15 Sedikit Lelah
17 Episode 16 Menyelidiki
18 Episode 17 Makan Malam
19 Episode 18 Menemukanmu
20 Episode 19 Kehangatan
21 Episode 20 Sedikit Hipotesis
22 Episode 21 Lensa Biru
23 Episode 22 Ancaman
24 Episode 23 Terusir
25 Episode 24 Demam
26 Episode 25 Kejahilan Pagi Hari
27 Episode 26 Pembalasan Ken
28 Episode 27 Jalan-jalan
29 Episode 28 Pertemuan
30 Episode 29 Penasaran
31 Episode 30 Pilihan
32 Episode 31 Ceramah
33 Episode 32 Ikatan
34 Episode 33 Iri yang mengakar
35 Episode 34 Rencana Kunjungan
36 Episode 35 Berkunjung
37 Episode 36 Murid Baru
38 Episode 37 Cemburu & Iri
39 Episode 38 Hayalan Vs Realita
40 Episode 39 Peringatan
41 Episode 40 Parkiran
42 Episode 41 Taman
43 Episode 42 Minggu Sore
44 Episode 43 UKS
45 Episode 44 Dua Es Batu
46 Episode 45 Nganterin Pulang
47 Episode 46 Mansion
48 Episode 47 Dimana Dia?
49 Episode 48 Astaga!?
50 Episode 49 ???
51 Episode 50 Perjalanan
52 Episode 51 Terlambat
53 Episode 52 Kejelasan
54 Episode 53 Memori yang Hilang
55 Episode 54 Drop lagi
56 Episode 55 Rencana Keluarga
57 Episode 56 Keputusan
58 Episode 57 Kedatangan
59 Episode 58 Persiapan
60 Episode 59 Keberangkatan
61 Episode 60 Satu Bulan
62 Episode 61 Sedikit Isyarat
63 Episode 62 Perasaan Evan
64 Episode 63 Kedatangan Mereka
65 Episode 64 Orion dan Kekasih masa kecilnya
66 Episode 65 Jealous!? Maybe
67 Episode 66 Akhirnya kau sadar princess
68 Episode 67 Tolong, Jagalah dia
69 Episode 68 Kepulangan
70 Episode 69 Telah Kembali
71 Episode 70 Perkenalan Lagi?
72 Episode 71 Liontin
73 Episode 72 Tangisan
74 Episode 73 Mood yang buruk
75 Episode 74 Debaran
76 Episode 75 Hanya Berdua Saja
77 Episode 76 Pagi hari di mansion Vondrienty
78 Episode 77 Ada yang mencoba mendekat
79 Episode 78 Waktu bersama
80 Episode 79 Berani macam-macam!? Awas saja kau
81 Episode 80 Saingan Baru
82 Episode 81 Hari Menyebalkan Esya
83 Episode 82 Udah dong, Ngambeknya
84 Episode 83 Perapian Malam
85 Episode 84 Angin Malam
86 Episode 85 Mysterious silhouette
87 Episode 86 Perasaan yang tersembunyi
88 Episode 87 Kembali ke Kota
89 Episode 88 Pertemuan keluarga
90 Episode 89 Mysterious box
91 Episode 90 Malam hari
92 Episode 91 Darkness is ....
93 Episode 92 Tamu baru
94 Episode 93 Waktu Berdua
95 Episode 94 Dia bergerak lagi
96 Episode 95 Titik Cerah
97 Episode 96 Sebuah Penjelasan
98 Episode 97 Gedung Putih
99 Episode 98 Kotak Pizza
100 Episode 99 Cafe
101 Episode 100 Pengejaran
102 Episode 101 Kotak Obat
103 Episode 102 Taman
104 Episode 103 Ada di mana?
105 Episode 104 Hubungan yang terjalin kembali
106 Episode 105 Sudah siuman
107 Episode 106 Rencana
108 Episode 107 Penjelasan Opa
109 Episode 108 Kedatangan Clara dan Becca
110 Acara Makan Malam
111 Sampai jumpa lagi
112 Malam
113 Malam 2
114 Kantor
115 114
116 115
117 Ulang tahun Zee
118 117
119 Episode118
120 Episode 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog Cerita
2
Episode 1 Kelahiran
3
Episode 2 Keluarga Besar
4
Episode 3 Menghilang
5
Episode 4 Amarah Besar
6
Episode 5 Upaya Besar
7
Episode 6 Gadis Kecil
8
Episode 7 Sinyal Harapan
9
Episode 8 Kaget
10
Episode 9 Gadis Kecil itu
11
Episode 10 Tekat Kuat
12
Episode 11 Kelurga Kecil
13
Episode 12 Rencana
14
Episode 13 Hari Menyebalkan
15
Episode 14 Data mulai Terkumpul
16
Episode 15 Sedikit Lelah
17
Episode 16 Menyelidiki
18
Episode 17 Makan Malam
19
Episode 18 Menemukanmu
20
Episode 19 Kehangatan
21
Episode 20 Sedikit Hipotesis
22
Episode 21 Lensa Biru
23
Episode 22 Ancaman
24
Episode 23 Terusir
25
Episode 24 Demam
26
Episode 25 Kejahilan Pagi Hari
27
Episode 26 Pembalasan Ken
28
Episode 27 Jalan-jalan
29
Episode 28 Pertemuan
30
Episode 29 Penasaran
31
Episode 30 Pilihan
32
Episode 31 Ceramah
33
Episode 32 Ikatan
34
Episode 33 Iri yang mengakar
35
Episode 34 Rencana Kunjungan
36
Episode 35 Berkunjung
37
Episode 36 Murid Baru
38
Episode 37 Cemburu & Iri
39
Episode 38 Hayalan Vs Realita
40
Episode 39 Peringatan
41
Episode 40 Parkiran
42
Episode 41 Taman
43
Episode 42 Minggu Sore
44
Episode 43 UKS
45
Episode 44 Dua Es Batu
46
Episode 45 Nganterin Pulang
47
Episode 46 Mansion
48
Episode 47 Dimana Dia?
49
Episode 48 Astaga!?
50
Episode 49 ???
51
Episode 50 Perjalanan
52
Episode 51 Terlambat
53
Episode 52 Kejelasan
54
Episode 53 Memori yang Hilang
55
Episode 54 Drop lagi
56
Episode 55 Rencana Keluarga
57
Episode 56 Keputusan
58
Episode 57 Kedatangan
59
Episode 58 Persiapan
60
Episode 59 Keberangkatan
61
Episode 60 Satu Bulan
62
Episode 61 Sedikit Isyarat
63
Episode 62 Perasaan Evan
64
Episode 63 Kedatangan Mereka
65
Episode 64 Orion dan Kekasih masa kecilnya
66
Episode 65 Jealous!? Maybe
67
Episode 66 Akhirnya kau sadar princess
68
Episode 67 Tolong, Jagalah dia
69
Episode 68 Kepulangan
70
Episode 69 Telah Kembali
71
Episode 70 Perkenalan Lagi?
72
Episode 71 Liontin
73
Episode 72 Tangisan
74
Episode 73 Mood yang buruk
75
Episode 74 Debaran
76
Episode 75 Hanya Berdua Saja
77
Episode 76 Pagi hari di mansion Vondrienty
78
Episode 77 Ada yang mencoba mendekat
79
Episode 78 Waktu bersama
80
Episode 79 Berani macam-macam!? Awas saja kau
81
Episode 80 Saingan Baru
82
Episode 81 Hari Menyebalkan Esya
83
Episode 82 Udah dong, Ngambeknya
84
Episode 83 Perapian Malam
85
Episode 84 Angin Malam
86
Episode 85 Mysterious silhouette
87
Episode 86 Perasaan yang tersembunyi
88
Episode 87 Kembali ke Kota
89
Episode 88 Pertemuan keluarga
90
Episode 89 Mysterious box
91
Episode 90 Malam hari
92
Episode 91 Darkness is ....
93
Episode 92 Tamu baru
94
Episode 93 Waktu Berdua
95
Episode 94 Dia bergerak lagi
96
Episode 95 Titik Cerah
97
Episode 96 Sebuah Penjelasan
98
Episode 97 Gedung Putih
99
Episode 98 Kotak Pizza
100
Episode 99 Cafe
101
Episode 100 Pengejaran
102
Episode 101 Kotak Obat
103
Episode 102 Taman
104
Episode 103 Ada di mana?
105
Episode 104 Hubungan yang terjalin kembali
106
Episode 105 Sudah siuman
107
Episode 106 Rencana
108
Episode 107 Penjelasan Opa
109
Episode 108 Kedatangan Clara dan Becca
110
Acara Makan Malam
111
Sampai jumpa lagi
112
Malam
113
Malam 2
114
Kantor
115
114
116
115
117
Ulang tahun Zee
118
117
119
Episode118
120
Episode 119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!