Pagi hari di ruangan bernuansa putih sama seperti sebelumnya, dengan suasana yang penuh dengan kekwatiran mendalam pda sosok mungil yang entah berada di mana sekarang ini. Baby Q, malaikat kecil mereka, princessnya 4 keluarga besar, serta little sister dari ketiga bocah laki-laki yang masih belum nerhenti menangis sedari tadi sama seperti sang bundanya
Mata ketiga bocah itu sudah merah dan bengkak terutama mata dari gio yang paling pertama mengetahui jika sang adik telah hilang di bawa pergi oleh seseorang, rasanya sudah tidak ada lagi air mata yang tertampung di dalamnya, yang ada hanyalah seperti rasa hampa yang terjadi pada ketiga bocah itu, seperti warna di dunianya telah ikut menghilang. Kini hanya wajah datar yang mereka tunjukan, senyum dan kegembiraan mereka juga turut hilang. Perlahan kedua pria itu masuk kedalam ruang itu dengan tergesah-gesah, setelah mendapatkan kabar dari Opa Robert mereka langsung memilih untuk kembali ke Rs dengan ekspresi yang sudah tidak dapat di baca lagi, mereka sudah memeriksa semua CCTV yang ada di setiap sudut Rs ini namun mereka tidak menemukan apapun karena memang saat itu cctv yang ada sedang dalam keadaan yang tidak baik.
"Lukass hiks... bayiku lukas hiks... cari dia hiks... aku mau bayiku hiks..hiks..dimana bayiku lukas hiks...hiks..."
Tangisan piluh itu kembali keluar dari bibir sang bunda, ia mulai menangis lagi di dalam pelukan pria itu yang notabennya adalah suaminya sendiri.Sang suami yang mendengar tangisan piluh itu semakin memeluk erat istrinya di dalam pelukannya, mencoba menenangkannya.
"Kamu tenang ya kita pasti akan menemukan princess kita" ucapnya, jujur saja ia juga merasakan apa yang wanita di dekapannya ini sedang rasakan karena dia juga adalah ayah dari baby Q yang meniliki ikatan batin serta ikatan yang kuat.
"Cari babyku lucas...hiks...hiks.." suara tangis itu kini perlahan mulai sendu, lukas melihat ke arah istrinya itu yang ternyata sudah tertidur karena lelah.
Kaki kecil itu berjalan menuju ayahnya, memegang tangan ayahnya dan sang ayah yang mengerti langsung menggendong bocah kecil itu dan memeluknya dengan sayang.
" dio ida isa aga ade dio ya yah, dio ukan kaka ang aik uat dede ya" ucap dion pada sanga yah yang hanya memberikan tatapn senduh pada putra pertamanya itu.
"Dio kaka yang baik, makanya dio harus kuat dan makan banyak biar vepat besar biar bisa jagain adik gio,kenned, sama princess" ucapnya seraya tersenyum pada putranya itu
"Dio anji cama ayah dio acan makan banyak bial bica bantu ayah nyali dedenya dio cama gio"
Setelah mengucapkan itu dio turun dari gendongan ayahnya lalu berjalan menuju kedua saudaranya itu, entah apa yang sedang mereka bicarakan yang jelas kedua bocah laki-laki itu sudah berhenti menangis dan mengeluarkan ekspresi datar mereka.
Para keturunan dari keluarga besar ini memang memiliki kejeniusan yang tiada tara serta perkembangan mereka begitu cepat tidak sesuai dengan umur mereka, buktinya saja di umur 1 tahun mereka ini sudah bisa lancar berjalan dan berbicara meskipun kosa katanya belum sempurna namun mereka sudah bisa mengerti situasi bahkan masalah yang tengah mereka hadapi sekarang ini.
Masih dengan wajah datar mereka menatap semua orang di dalam ruangan itu dan para orang tua yang di tatap hanya memasang wajah heran kepada ketiga bocah laki-laki itu yang masih diam menatap mereka semua.
"Dio,gio, kenn...ada apa!!" Salah satu dari merekapun akhirnya angkat bicara. Yah siapa lagi kalau bukan Andreas, uncle dari dio dan gio serta ayah dari ken
" Kami lapal" ucap ken
"Kami au matan anyak" ucap gio
"Bial kami cepat besal dan bisa nyali dede" Ucap dion sebagai kata akhir dari mereka.
Membuat semua orang yanga da di ruangan kini tersenyum simpul, setidaknya mereka masih memiliki ketiga cucu yang masih bisa menghibur mereka sedikit meskipun jujur kekwatiran besar sedang menyelimuti diri mereka semua karena lalai dalam menjaga keamanan princess mereka.
"Sayang, bukankan princess memiliki gelang yang bisa kita lacak keberadaannya" ucap oma amel pada opa hans suaminya itu.
"Memang benar namun untuk saat ini belum bisa karena gelang itu.hanya akan berfungsi setelah princess berumur 15 tahun, untuk sekarang kita hanya bisa mengetahui keadaan prncess saja, di gelang tersebut sudah ada nama princess Queenesya M.H.C.V Aku sengaja menyingkat nama princess agar tak ada satupun orang yang bisa memanfaatkan princess nantinya jikalau mereka tahu bahwa princess berasal dari keluarga ini" ucapnya panjang lebar pada semua orang yang ada di dalam ruang tersebut dan mendapat anggukan dari mereka semua
"Berarti pencarian kita akan jauh lebih mudah nantinya" ucap uncle andre
"Semoga saja" ucap mereka semua secara bersamaan
Tert..tert ..
*anggap suara getar handpone ya
Handphone oma hellen bergetar dilihatnya siapa yang menelponnya setelah itu ia melangkah sedikit menjauh lalu mengangkat telponnya
"...."
"Bagaimana??"
"......"
"Kurang ajar dia mau bermain denganku rupanya"
"...."
"APA!!! Shit..."
Tuttt...
Amarahnya kini meningkat lagi, dan tak bisa di tinangkan lagi. Seluru orang yang berada di dalam ruangan tersebut merasa ngerih melihat wanita paruh baya yang masih terlihat segar bugar dengan ekspresi marah. Mereka tau bahwa yang di depannya kini bukan hellen yang lembut namun hellen yang psyco, tak ada yang berani mengganggunya bahkan opa robert selaku suaminya hanya duduk dengan wajah datar dan tenang. Ia tau bahwa jika isyrinya sudah dalam mode ini maka orang yang telah mencari masalah dengannya hanya akan tinggal nama saja. Kini oma hellen berjalan dengan di penuhi amarah besar keluar dari ruangan itu dan akan segera menuju ke markasnya, dimana ia akan melampiaskan emosinya pada orang yang beraninya membawa lari cucu kesayangannya itu jauh dari keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
bochennyaKTH
Woowwww, oma helen kerennnn😲
2020-04-03
10