Episode 1 Kelahiran

Seorang pria yang sedari tadi sedang berjalan dengan tergesah dengan keringat yang bercucuran membasahi tubuhnya padahal seluru gedung Rumah sakit itu telah ia pasangi dengan pendingin agar dapat memberikan kenyamana kepada seriap orang.

Ketika ia telah tiba di depan sebuah ruangan VVIP itu ia langsung masuk tanpa mempedulikan kedua bocah kecil yang menatapnya sedari tadi seperti ingin bertanya ada apa dengan ayah??? Dan Para orang tua yang melihat kelakuan anaknya itu hanya menggelengkan kepala, mengingat jika ia akan memiliki seorang putri yang akan menjadi malaikat kecil mereka nantinya.

"Oek..oek..."

*Anggap aja suara tangis bayi yah aku gak tau soalnya*

Ketika suara tangis itu terdengar dari ruangan itu, semua orang yang berada di luar langsung masuk tanpa menunggu arahan dari sang dokter. Sang opa menggendong kedua cucu mereka itu lalu membawa mereka kedalam dengan bersamaan sedangkan para oma sudah lebih dulu masuk kedalam.

Raut bahagia merekapun telah terpancar dengan sangat indah di wajah mereka, begitupun dengan kedua bocah kecil yang tak kala antusiasnya dari sang ayah yang sedang menggendong seorang bayi mungil dan sang bunda yang sangat tersenyum bahagia melihatnya.

Bayi itu begitu cantik, dengan kulit putihnya, bibir pinknya, alis mata lentik, pipi cubbynya serta kedua lesung pipit yang memang bukan buatan manusia  menghiasi wajahnya yang menggemaskan

"Dio,gio ayo sini kenalan sama adik kalian" ucap sang ayah memangil kedua putra mereka

Yang langsung berlari gemes seakan mengerti apa yang di ucapkan oleh ayah mereka.

Sedangkan para oma dan opa mereka hanya menatap gemes pada kedua cucu mereka itu atas tingkah mereka.

Ketika kedua bocah kecil itu telah tiba di depan sang ayah dan melihat sosok bayi mungil itu, mereka mengeluarkan ekspresi yang begitu menggemaskan karena wajah bengong mereka berdua mengamati wajah bayi yang sedang tertidur pulas dalam gendongan sang ayah.

Lama setelah itu mereka berdua saling menatap seperti orang yang sedang bertanya satu sama lain, lalu menatap sang ayah dengan bersamaan.

"Ini dedenya dio/gio"

Ucap kedua bocah kecil itu secara bersamaan

"Iya sayang itu dedenya dio sama gio" ucap sang bunda

Mereka berdua saling bertatapan lagi lalu kembali menatap bayi yang sekarang berada di dalam box bayi tidak jauh dari samping kasur sang bunda.

"edenya ecil ya bun"  ucap gio yang memang sedari tadi menatap lekat sang adik

"Ulu ita uga itu ion" Dion membalas ucapan kembarannya itu sambil mencoba memegang tangan sang adik di dalam box bayi itu

"Dio anji ama edenya dio alau dio acan celalu aga edenya dio" Ucap dion yang mendapat tatapan penuh arti dari seluru keluarganya termasuk sang kembarannya

"Ion uga anji cama cepelti dio, ion acan celalu aga edenya ion" tak mau kalah dari kembaran berbeda 3 menitt itu, gio juga antusias mengatakan itu meski dengan bahasa yang belum baku

"dio, gio ayo sini biarin dedenya tidur dulu ya" ucap oma helen memanggil kedua jagoan kecilnya itu

"Dio sama gio udah nyiapin nama belum buat adeknya" ucap opa hans pada kedua cucunya itu

"Emm..."

Sambil menempatkan telunjuknya pada dagu mungil mereka seperti orang yang sedang berpikir keras sambil saling bertatapan

"Ada ong opa"  ucap mereka merdua sekali lagi

" Coba opa mau tau nama yang udah kalian siapin buat dedenya"

Ucap opa Robert pada kedua cucunya itu

"Queen"

"esya"

Seraya bersamaan berbicara membuat mereka sekali lagi saling bertatapan

"Queen"

"esya"

Ucap mereka bersamaan sambil saling melototkan mata mereka, memulai argumen kecil yang begitu lucunya karena wajah mereka berdua sampai memerah karena tetap pada pendirian mereka.

"Queenesya, namanya Queenesya Moneque Heskiel Caroline Vonderetry"

Ucap ayah mereka dengan gemasnya pada kedua putra kembarnya itu

Sedangkan para oma dan opa mereka tersenyum bahagia mendengar nama tersebut karena semuanya impas tak ada lagi yang akan memperebutkan nama keluarga untuk cucu mereka

"Itu nama yang sangat bagus sayang" ucap sang istri tercintanya

"Yah aku tau namun, nyawa putri kita ada dalam bahaya"

"Hah apa maksud perkataanmu itu??" Timpal sang istri

"Bagaimana bisa??" Ucap opa hans

"Siapa yang berani menyentuh cucuku meski itu seujung jarinya dia akan aku bunuh" ucap oma Hellen, sepertinya sebentar lagi sisi psyconya akan segera keluar

"Berani-beraninya mereka membahayakan nyawa cucuku, tidak akan aku maafkan" timpal oma amel dengan wajah yang tidak dapat di artikan lagi

"Arght.. Akan ku bunuh kalian biadab" ucap opa robert tak kala sadisnya dari yang lain

Sedangkan kedua bocah kecil itu mematung, seperti tidak mengerti akan situasi yang ada sekarang. Mereka saling bertatapan, lama seperti seseorang yang mencoba mencari tau suatu hal, lalu menatap ke arah oma opa mereka yang menurutnya sudah seperti banteng yang akan mengamuk sebentar lagi.

Terpopuler

Comments

MaMy

MaMy

g bisa nulis namanya sendiri itu ntar

2022-02-12

0

Lilin

Lilin

aku belum bisa memahami nama²nya😟

2021-08-25

0

Elisa Noviiana

Elisa Noviiana

wahhh panjang ya nama nya😅😅😅

2020-09-11

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog Cerita
2 Episode 1 Kelahiran
3 Episode 2 Keluarga Besar
4 Episode 3 Menghilang
5 Episode 4 Amarah Besar
6 Episode 5 Upaya Besar
7 Episode 6 Gadis Kecil
8 Episode 7 Sinyal Harapan
9 Episode 8 Kaget
10 Episode 9 Gadis Kecil itu
11 Episode 10 Tekat Kuat
12 Episode 11 Kelurga Kecil
13 Episode 12 Rencana
14 Episode 13 Hari Menyebalkan
15 Episode 14 Data mulai Terkumpul
16 Episode 15 Sedikit Lelah
17 Episode 16 Menyelidiki
18 Episode 17 Makan Malam
19 Episode 18 Menemukanmu
20 Episode 19 Kehangatan
21 Episode 20 Sedikit Hipotesis
22 Episode 21 Lensa Biru
23 Episode 22 Ancaman
24 Episode 23 Terusir
25 Episode 24 Demam
26 Episode 25 Kejahilan Pagi Hari
27 Episode 26 Pembalasan Ken
28 Episode 27 Jalan-jalan
29 Episode 28 Pertemuan
30 Episode 29 Penasaran
31 Episode 30 Pilihan
32 Episode 31 Ceramah
33 Episode 32 Ikatan
34 Episode 33 Iri yang mengakar
35 Episode 34 Rencana Kunjungan
36 Episode 35 Berkunjung
37 Episode 36 Murid Baru
38 Episode 37 Cemburu & Iri
39 Episode 38 Hayalan Vs Realita
40 Episode 39 Peringatan
41 Episode 40 Parkiran
42 Episode 41 Taman
43 Episode 42 Minggu Sore
44 Episode 43 UKS
45 Episode 44 Dua Es Batu
46 Episode 45 Nganterin Pulang
47 Episode 46 Mansion
48 Episode 47 Dimana Dia?
49 Episode 48 Astaga!?
50 Episode 49 ???
51 Episode 50 Perjalanan
52 Episode 51 Terlambat
53 Episode 52 Kejelasan
54 Episode 53 Memori yang Hilang
55 Episode 54 Drop lagi
56 Episode 55 Rencana Keluarga
57 Episode 56 Keputusan
58 Episode 57 Kedatangan
59 Episode 58 Persiapan
60 Episode 59 Keberangkatan
61 Episode 60 Satu Bulan
62 Episode 61 Sedikit Isyarat
63 Episode 62 Perasaan Evan
64 Episode 63 Kedatangan Mereka
65 Episode 64 Orion dan Kekasih masa kecilnya
66 Episode 65 Jealous!? Maybe
67 Episode 66 Akhirnya kau sadar princess
68 Episode 67 Tolong, Jagalah dia
69 Episode 68 Kepulangan
70 Episode 69 Telah Kembali
71 Episode 70 Perkenalan Lagi?
72 Episode 71 Liontin
73 Episode 72 Tangisan
74 Episode 73 Mood yang buruk
75 Episode 74 Debaran
76 Episode 75 Hanya Berdua Saja
77 Episode 76 Pagi hari di mansion Vondrienty
78 Episode 77 Ada yang mencoba mendekat
79 Episode 78 Waktu bersama
80 Episode 79 Berani macam-macam!? Awas saja kau
81 Episode 80 Saingan Baru
82 Episode 81 Hari Menyebalkan Esya
83 Episode 82 Udah dong, Ngambeknya
84 Episode 83 Perapian Malam
85 Episode 84 Angin Malam
86 Episode 85 Mysterious silhouette
87 Episode 86 Perasaan yang tersembunyi
88 Episode 87 Kembali ke Kota
89 Episode 88 Pertemuan keluarga
90 Episode 89 Mysterious box
91 Episode 90 Malam hari
92 Episode 91 Darkness is ....
93 Episode 92 Tamu baru
94 Episode 93 Waktu Berdua
95 Episode 94 Dia bergerak lagi
96 Episode 95 Titik Cerah
97 Episode 96 Sebuah Penjelasan
98 Episode 97 Gedung Putih
99 Episode 98 Kotak Pizza
100 Episode 99 Cafe
101 Episode 100 Pengejaran
102 Episode 101 Kotak Obat
103 Episode 102 Taman
104 Episode 103 Ada di mana?
105 Episode 104 Hubungan yang terjalin kembali
106 Episode 105 Sudah siuman
107 Episode 106 Rencana
108 Episode 107 Penjelasan Opa
109 Episode 108 Kedatangan Clara dan Becca
110 Acara Makan Malam
111 Sampai jumpa lagi
112 Malam
113 Malam 2
114 Kantor
115 114
116 115
117 Ulang tahun Zee
118 117
119 Episode118
120 Episode 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog Cerita
2
Episode 1 Kelahiran
3
Episode 2 Keluarga Besar
4
Episode 3 Menghilang
5
Episode 4 Amarah Besar
6
Episode 5 Upaya Besar
7
Episode 6 Gadis Kecil
8
Episode 7 Sinyal Harapan
9
Episode 8 Kaget
10
Episode 9 Gadis Kecil itu
11
Episode 10 Tekat Kuat
12
Episode 11 Kelurga Kecil
13
Episode 12 Rencana
14
Episode 13 Hari Menyebalkan
15
Episode 14 Data mulai Terkumpul
16
Episode 15 Sedikit Lelah
17
Episode 16 Menyelidiki
18
Episode 17 Makan Malam
19
Episode 18 Menemukanmu
20
Episode 19 Kehangatan
21
Episode 20 Sedikit Hipotesis
22
Episode 21 Lensa Biru
23
Episode 22 Ancaman
24
Episode 23 Terusir
25
Episode 24 Demam
26
Episode 25 Kejahilan Pagi Hari
27
Episode 26 Pembalasan Ken
28
Episode 27 Jalan-jalan
29
Episode 28 Pertemuan
30
Episode 29 Penasaran
31
Episode 30 Pilihan
32
Episode 31 Ceramah
33
Episode 32 Ikatan
34
Episode 33 Iri yang mengakar
35
Episode 34 Rencana Kunjungan
36
Episode 35 Berkunjung
37
Episode 36 Murid Baru
38
Episode 37 Cemburu & Iri
39
Episode 38 Hayalan Vs Realita
40
Episode 39 Peringatan
41
Episode 40 Parkiran
42
Episode 41 Taman
43
Episode 42 Minggu Sore
44
Episode 43 UKS
45
Episode 44 Dua Es Batu
46
Episode 45 Nganterin Pulang
47
Episode 46 Mansion
48
Episode 47 Dimana Dia?
49
Episode 48 Astaga!?
50
Episode 49 ???
51
Episode 50 Perjalanan
52
Episode 51 Terlambat
53
Episode 52 Kejelasan
54
Episode 53 Memori yang Hilang
55
Episode 54 Drop lagi
56
Episode 55 Rencana Keluarga
57
Episode 56 Keputusan
58
Episode 57 Kedatangan
59
Episode 58 Persiapan
60
Episode 59 Keberangkatan
61
Episode 60 Satu Bulan
62
Episode 61 Sedikit Isyarat
63
Episode 62 Perasaan Evan
64
Episode 63 Kedatangan Mereka
65
Episode 64 Orion dan Kekasih masa kecilnya
66
Episode 65 Jealous!? Maybe
67
Episode 66 Akhirnya kau sadar princess
68
Episode 67 Tolong, Jagalah dia
69
Episode 68 Kepulangan
70
Episode 69 Telah Kembali
71
Episode 70 Perkenalan Lagi?
72
Episode 71 Liontin
73
Episode 72 Tangisan
74
Episode 73 Mood yang buruk
75
Episode 74 Debaran
76
Episode 75 Hanya Berdua Saja
77
Episode 76 Pagi hari di mansion Vondrienty
78
Episode 77 Ada yang mencoba mendekat
79
Episode 78 Waktu bersama
80
Episode 79 Berani macam-macam!? Awas saja kau
81
Episode 80 Saingan Baru
82
Episode 81 Hari Menyebalkan Esya
83
Episode 82 Udah dong, Ngambeknya
84
Episode 83 Perapian Malam
85
Episode 84 Angin Malam
86
Episode 85 Mysterious silhouette
87
Episode 86 Perasaan yang tersembunyi
88
Episode 87 Kembali ke Kota
89
Episode 88 Pertemuan keluarga
90
Episode 89 Mysterious box
91
Episode 90 Malam hari
92
Episode 91 Darkness is ....
93
Episode 92 Tamu baru
94
Episode 93 Waktu Berdua
95
Episode 94 Dia bergerak lagi
96
Episode 95 Titik Cerah
97
Episode 96 Sebuah Penjelasan
98
Episode 97 Gedung Putih
99
Episode 98 Kotak Pizza
100
Episode 99 Cafe
101
Episode 100 Pengejaran
102
Episode 101 Kotak Obat
103
Episode 102 Taman
104
Episode 103 Ada di mana?
105
Episode 104 Hubungan yang terjalin kembali
106
Episode 105 Sudah siuman
107
Episode 106 Rencana
108
Episode 107 Penjelasan Opa
109
Episode 108 Kedatangan Clara dan Becca
110
Acara Makan Malam
111
Sampai jumpa lagi
112
Malam
113
Malam 2
114
Kantor
115
114
116
115
117
Ulang tahun Zee
118
117
119
Episode118
120
Episode 119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!