Episode 3 Menghilang

Hari perlahan mulai senja, matahari sebentar lagi akan terbenam di ufuk Barat bergantikan dengan cahaya bulan yang redup. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, sekarang adalah tepat seminggu kelahiran princess mereka dan tepat pula seminggu sang bunda di rawat di ruangan bernuansa putih itu lepas setelah melahirkan permata dari keempat keluarga besar yang sekarang telah menjadi satu keluarga.

Oma dan opa mereka tidak hentinya menemani sang anak dan cucu mungil mereka itu, dio dan gio serta kenned sama sekali tidak pernah ingin meninggalkan seorang bayi mungil yang ada di dalam box bayi itu, sedangkan para ayah dari mereka bertiga sedang melakukan tugas pengamanan terhadap princess mereka. Aunti Sasha sekaligus bunda dari kenned juga tidak pernah berhenti menemani melan sang bunda dari ketiga ponakan imutnya itu.

Seperti sekarang ini ia sedang menemani ketiga bocah laki-laki itu bermain, sambil sesekali menatap gemas pada mereka bertiga serta pada bayi mungil di dalam box bayi yang sedang nyenyak dalam tidurnya. Sebenarnya dulu ketika mengandung kenned, ia pernah berharap agar ia akan memiliki bayi perempuan namun nyatanya impiannya tidak dapat tercapai. Meskipun begitu ia masih tetap bersyukur karena memiliki putra seperti kenned yang mengemaskan, ia juga bersyukur pada akhirnya ia bisa memiliki seorang anak perempuan meski bukan dari rahimnya. Karena, lepas setelah sebulan melahirkan baby kenn dokter telah memvonis dirinya tidak akan bisa lagi memiliki keturunan dikarenakan kangker rahim yang ia derita yang dengan terpaksa rahimnya harus segera di angkat.

Meskipun begitu, sekarang kesedihannya telah terobati dengan lahirnya baby Queenesya di dunia ini keponakan cantiknya itu bagaikan malaikat kecil yang bisa membuat perasaannya menjadi lebih baik,tatapan matanya yang lembut dan suara tangisannya yang khas menambah kesan tersendiri di dalam hatinya.

Tidak jauh dari tempat ia berada ada oma dan opa yang sekaligus merupakan mertuanya itu sedang membicarakan suatu hal yang penting dengan para besannya itu. Tak lama setelah itu opa hans nerjalan menuju box bayi itu dan menggendong sang cucu yang tidur dengan lelap, mencium keningmungil itu dan membawa baby itu ke arah dimana mereka berkumpul tadi.

"Ayah gelang apa yang ayah sedang pegang" Ucap aunty sasha pada sang mertuanya kitu

"Oh, ini gelang untuk princess kita" ucapnya sambil memaksikan gelang tersebut pada pergelangan tangan mungil itu

"Ini bukanlah gelang biasa hanya bentuknya saja yang sangat sederhana" opa hans kini angkat bicara sedangkan opa robert sedang keras berpikir kira-kira kemungkinan apa yang akan terjadi berikutnya

"Bagaimana bisa??" Tanya Aunty sasha dengan penasaran sama halnya dengan kedua oma dari para bocah menggemaskan itu

"Ini adalah gelang yang di khususkan untuk princess, yang sudah lama aku pesan untuk mengantisipasi terjadinya suatu hal, gelang ini akan secara otomatis menyesuaikan diri pada princess.. jd semakin princess bertumbuh maka gelang ini akan selalu bersamanya... gelang ini juga tidak akan dapat di sentuh oleh orang lain selain keluarga yang memiliki kontak darah dengan princess jadi ketika ada sesuatu terjadi nantinya kita akan lebih mudah menemukan princess nantinya dan tebtunya bentuk gelang yang sederhana ini tidak kan mengundang kecurigaan masyarakat luas jika sang pemilik gelang ini adalah cucu perempuan tunggal dari 4 keluarga yang berpengaruh di dunia " ucap panjang lebar dari opa hans yang membuat semua orang takjub

Tanpa mereka sadari tiga pasang mata itu sedang menatap kearah mereka khususnya menatap opa hans yang baru saja nerbicara panjang lebar, seperti telah mengerti akan apa yang opanya katakan barusan

"Ebat..opa keyen" ucap ketiga bocah laki-laki itu nersamaan seraya bertepuk tangan dengan mata berbinar dan semangat yang antusias membuat semua orang yang berada pada ruang tersebut gemas dengan tingkah laku dari ketiga cucu kesayangan mereka itu.

~♡~

08.30 waktu setempat

Semua orang yang berada di dalam ruang rawat tersebut masih tertidur dengan begitu pulasnya, mungkin karena kemarin malam mereka bercerita panjang hingga mereka sampai lupa waktu saking asiknya topik yang mereka bahasa kemarin. Uncle andre dan ayah lucas belum kembali karena masih mencari tau mengenai orang yang membahayakan nyawa putri tercinta mereka.

Perlahan ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan itu dengan begitu pelan dan diam, ia berjalan menuju ke arah box bayi yang tidak jauh dari ranjang sang bundanya, perlahan tapi pasti ia menggendong bayi mungil itu kedalan dekapannya.

Awalnya ia tidak tegah jika harus membawa bayi mungil yang tak berdosa ini jauh dari keluarganya namun karena usahanya sedang dalam masa kebangkrutan serta faktor ekonomi keluarga mereka, ia harus melakukan hal ini demi pengobatan dan keselamatan sang anak yang sedang terbaring kritis di Rumah sakit ini. Ia segera meninggalkan ruangan tersebut dengan perlahan namun berhati-hati karena seluru sudut ruangan dan koridor gedung ini terdapat banyak penjaga yang sedang tertidur.

"Enght.." di kuceknya mata mungil itu dan pandangannya tertuju pada box bayi dimana adiknya itu tidur namun betapa kahetnya dia ketika sang bayi itu sudah tidak ada di dalam tempatnya.

"AYAH...BUNDA... Hiks...hiks..." teriak bocah kecil itu menangis histeris sampai membangunkan semua orang

"ada apa sayang kenapa kamu berteriak apa ada sesuatu??" Ucap sang bunda

"Itt..tuu dedenya gio kemana hiks..hiks..." tangisnya membuat semua orang yang berada di sana keheranan sudah jelas bayinya di dalanm box bayi itu...

"dedenya gio ada kok di.. hah!!! Dimana bayiku.. hiks..hiks... Ibu ayah dimana bayiku...hiks..." tangisan piluh kini keluar dari bibir sang bunda membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu ikut sedih merasakannya kedua oma mereka sampai hampir tidak sadarkan diri, opa hans sudah seperti orang yang kehabisan akal seluru barang ada di depannya kini menjadi objek kemarahanya, ketiga bocah laki-laki itu serta aunty sasha menangis piluh seperti sang bunda sedangkan oparobert setelah menelpon lucas segera keluar dan mengumpulkan seluru penjaga yang bertugas melakukan penjagaa.

"Awas saja mereka tidak tau bahwa dengan berani menyentu cucu perempuanku mereka telah membangunkan sisi lain dari diriku" Ucap oma hellen dengan penuh penekanan membuat ketiga bocah laki-laki itu tiba-tiba diam dan hanya menampakkan wajah datarnya saja.

Terpopuler

Comments

Bunga

Bunga

pngn pnya oma yg baik2 & pnyangn deh

2019-10-10

23

lihat semua
Episodes
1 Prolog Cerita
2 Episode 1 Kelahiran
3 Episode 2 Keluarga Besar
4 Episode 3 Menghilang
5 Episode 4 Amarah Besar
6 Episode 5 Upaya Besar
7 Episode 6 Gadis Kecil
8 Episode 7 Sinyal Harapan
9 Episode 8 Kaget
10 Episode 9 Gadis Kecil itu
11 Episode 10 Tekat Kuat
12 Episode 11 Kelurga Kecil
13 Episode 12 Rencana
14 Episode 13 Hari Menyebalkan
15 Episode 14 Data mulai Terkumpul
16 Episode 15 Sedikit Lelah
17 Episode 16 Menyelidiki
18 Episode 17 Makan Malam
19 Episode 18 Menemukanmu
20 Episode 19 Kehangatan
21 Episode 20 Sedikit Hipotesis
22 Episode 21 Lensa Biru
23 Episode 22 Ancaman
24 Episode 23 Terusir
25 Episode 24 Demam
26 Episode 25 Kejahilan Pagi Hari
27 Episode 26 Pembalasan Ken
28 Episode 27 Jalan-jalan
29 Episode 28 Pertemuan
30 Episode 29 Penasaran
31 Episode 30 Pilihan
32 Episode 31 Ceramah
33 Episode 32 Ikatan
34 Episode 33 Iri yang mengakar
35 Episode 34 Rencana Kunjungan
36 Episode 35 Berkunjung
37 Episode 36 Murid Baru
38 Episode 37 Cemburu & Iri
39 Episode 38 Hayalan Vs Realita
40 Episode 39 Peringatan
41 Episode 40 Parkiran
42 Episode 41 Taman
43 Episode 42 Minggu Sore
44 Episode 43 UKS
45 Episode 44 Dua Es Batu
46 Episode 45 Nganterin Pulang
47 Episode 46 Mansion
48 Episode 47 Dimana Dia?
49 Episode 48 Astaga!?
50 Episode 49 ???
51 Episode 50 Perjalanan
52 Episode 51 Terlambat
53 Episode 52 Kejelasan
54 Episode 53 Memori yang Hilang
55 Episode 54 Drop lagi
56 Episode 55 Rencana Keluarga
57 Episode 56 Keputusan
58 Episode 57 Kedatangan
59 Episode 58 Persiapan
60 Episode 59 Keberangkatan
61 Episode 60 Satu Bulan
62 Episode 61 Sedikit Isyarat
63 Episode 62 Perasaan Evan
64 Episode 63 Kedatangan Mereka
65 Episode 64 Orion dan Kekasih masa kecilnya
66 Episode 65 Jealous!? Maybe
67 Episode 66 Akhirnya kau sadar princess
68 Episode 67 Tolong, Jagalah dia
69 Episode 68 Kepulangan
70 Episode 69 Telah Kembali
71 Episode 70 Perkenalan Lagi?
72 Episode 71 Liontin
73 Episode 72 Tangisan
74 Episode 73 Mood yang buruk
75 Episode 74 Debaran
76 Episode 75 Hanya Berdua Saja
77 Episode 76 Pagi hari di mansion Vondrienty
78 Episode 77 Ada yang mencoba mendekat
79 Episode 78 Waktu bersama
80 Episode 79 Berani macam-macam!? Awas saja kau
81 Episode 80 Saingan Baru
82 Episode 81 Hari Menyebalkan Esya
83 Episode 82 Udah dong, Ngambeknya
84 Episode 83 Perapian Malam
85 Episode 84 Angin Malam
86 Episode 85 Mysterious silhouette
87 Episode 86 Perasaan yang tersembunyi
88 Episode 87 Kembali ke Kota
89 Episode 88 Pertemuan keluarga
90 Episode 89 Mysterious box
91 Episode 90 Malam hari
92 Episode 91 Darkness is ....
93 Episode 92 Tamu baru
94 Episode 93 Waktu Berdua
95 Episode 94 Dia bergerak lagi
96 Episode 95 Titik Cerah
97 Episode 96 Sebuah Penjelasan
98 Episode 97 Gedung Putih
99 Episode 98 Kotak Pizza
100 Episode 99 Cafe
101 Episode 100 Pengejaran
102 Episode 101 Kotak Obat
103 Episode 102 Taman
104 Episode 103 Ada di mana?
105 Episode 104 Hubungan yang terjalin kembali
106 Episode 105 Sudah siuman
107 Episode 106 Rencana
108 Episode 107 Penjelasan Opa
109 Episode 108 Kedatangan Clara dan Becca
110 Acara Makan Malam
111 Sampai jumpa lagi
112 Malam
113 Malam 2
114 Kantor
115 114
116 115
117 Ulang tahun Zee
118 117
119 Episode118
120 Episode 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog Cerita
2
Episode 1 Kelahiran
3
Episode 2 Keluarga Besar
4
Episode 3 Menghilang
5
Episode 4 Amarah Besar
6
Episode 5 Upaya Besar
7
Episode 6 Gadis Kecil
8
Episode 7 Sinyal Harapan
9
Episode 8 Kaget
10
Episode 9 Gadis Kecil itu
11
Episode 10 Tekat Kuat
12
Episode 11 Kelurga Kecil
13
Episode 12 Rencana
14
Episode 13 Hari Menyebalkan
15
Episode 14 Data mulai Terkumpul
16
Episode 15 Sedikit Lelah
17
Episode 16 Menyelidiki
18
Episode 17 Makan Malam
19
Episode 18 Menemukanmu
20
Episode 19 Kehangatan
21
Episode 20 Sedikit Hipotesis
22
Episode 21 Lensa Biru
23
Episode 22 Ancaman
24
Episode 23 Terusir
25
Episode 24 Demam
26
Episode 25 Kejahilan Pagi Hari
27
Episode 26 Pembalasan Ken
28
Episode 27 Jalan-jalan
29
Episode 28 Pertemuan
30
Episode 29 Penasaran
31
Episode 30 Pilihan
32
Episode 31 Ceramah
33
Episode 32 Ikatan
34
Episode 33 Iri yang mengakar
35
Episode 34 Rencana Kunjungan
36
Episode 35 Berkunjung
37
Episode 36 Murid Baru
38
Episode 37 Cemburu & Iri
39
Episode 38 Hayalan Vs Realita
40
Episode 39 Peringatan
41
Episode 40 Parkiran
42
Episode 41 Taman
43
Episode 42 Minggu Sore
44
Episode 43 UKS
45
Episode 44 Dua Es Batu
46
Episode 45 Nganterin Pulang
47
Episode 46 Mansion
48
Episode 47 Dimana Dia?
49
Episode 48 Astaga!?
50
Episode 49 ???
51
Episode 50 Perjalanan
52
Episode 51 Terlambat
53
Episode 52 Kejelasan
54
Episode 53 Memori yang Hilang
55
Episode 54 Drop lagi
56
Episode 55 Rencana Keluarga
57
Episode 56 Keputusan
58
Episode 57 Kedatangan
59
Episode 58 Persiapan
60
Episode 59 Keberangkatan
61
Episode 60 Satu Bulan
62
Episode 61 Sedikit Isyarat
63
Episode 62 Perasaan Evan
64
Episode 63 Kedatangan Mereka
65
Episode 64 Orion dan Kekasih masa kecilnya
66
Episode 65 Jealous!? Maybe
67
Episode 66 Akhirnya kau sadar princess
68
Episode 67 Tolong, Jagalah dia
69
Episode 68 Kepulangan
70
Episode 69 Telah Kembali
71
Episode 70 Perkenalan Lagi?
72
Episode 71 Liontin
73
Episode 72 Tangisan
74
Episode 73 Mood yang buruk
75
Episode 74 Debaran
76
Episode 75 Hanya Berdua Saja
77
Episode 76 Pagi hari di mansion Vondrienty
78
Episode 77 Ada yang mencoba mendekat
79
Episode 78 Waktu bersama
80
Episode 79 Berani macam-macam!? Awas saja kau
81
Episode 80 Saingan Baru
82
Episode 81 Hari Menyebalkan Esya
83
Episode 82 Udah dong, Ngambeknya
84
Episode 83 Perapian Malam
85
Episode 84 Angin Malam
86
Episode 85 Mysterious silhouette
87
Episode 86 Perasaan yang tersembunyi
88
Episode 87 Kembali ke Kota
89
Episode 88 Pertemuan keluarga
90
Episode 89 Mysterious box
91
Episode 90 Malam hari
92
Episode 91 Darkness is ....
93
Episode 92 Tamu baru
94
Episode 93 Waktu Berdua
95
Episode 94 Dia bergerak lagi
96
Episode 95 Titik Cerah
97
Episode 96 Sebuah Penjelasan
98
Episode 97 Gedung Putih
99
Episode 98 Kotak Pizza
100
Episode 99 Cafe
101
Episode 100 Pengejaran
102
Episode 101 Kotak Obat
103
Episode 102 Taman
104
Episode 103 Ada di mana?
105
Episode 104 Hubungan yang terjalin kembali
106
Episode 105 Sudah siuman
107
Episode 106 Rencana
108
Episode 107 Penjelasan Opa
109
Episode 108 Kedatangan Clara dan Becca
110
Acara Makan Malam
111
Sampai jumpa lagi
112
Malam
113
Malam 2
114
Kantor
115
114
116
115
117
Ulang tahun Zee
118
117
119
Episode118
120
Episode 119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!