...Naga langsung kembali ke kamarnya dan tidak lama kemudian pesanan Naga dari ‘Dapur’ tiba di kamar Naga. Setelah semua pesanannya tiba Naga langsung mempersiapkan diri dengan membawa glock 34, glock 26, dan sebilah pisau yang sudah Naga pilih. Tanpa basa basi Naga langsung pergi menuju Quiescent Hotel yang berada di Chinatown dengan mobil yang disewanya....
“Dimana aku bisa bertemu dengan bosmu?” tanya Naga setelah tiba di lobi Quiescent Hotel kepada 3 orang resepsionis yang berada di front office.
“Siapa kamu mencari bos kami?” tanya seorang resepsionis yang tahu bahwa Naga bukan orang biasa yang hendak menginap di hotel tersebut.
“Duaarrr!” suara tembakan yang membuat pria tersebut tewas seketika setelah ditembak oleh Naga tepat dikepalanya, lalu Naga kembali menembak seorang pria yang duduk di sebelah kanan dan akhirnya Naga mengarahkan pistolnya tepat di dahi seorang resepsionis terakhir.
“Ini yang terakhir, dimana aku bisa bertemu dengan bosmu?” tanya Naga dingin dengan tatapan tajam yang membuat sang resepsionis menatap Naga penuh ketakutan.
“Anda bisa bertemu dengan bosku di lantai 3 tuan, ruangan paling kanan dengan satu - satunya pintu yang tidak mengarah ke pintu lain.” jawab sang resepsionis terbata - bata ketakutan.
“Seharusnya kamu menjawabnya dari tadi.” kata Naga dingin.
“Duaarrr!” suara tembakan dari Naga untuk membunuh sang resepsionis terakhir tepat diantara dua alisnya dan Naga langsung pergi naik lift menuju lantai 3.
“Siapa kamu?” tanya seorang pria ketika pintu lift terbuka di lantai 3 dan dia melihat Naga.
... Tanpa basa basi Naga langsung menembak kepalanya dan suara tembakan tersebut membuat semua orang dilanti itu keluar dari ruangannya kecuali sang bos bersama dengan dua pengawalnya. Naga langsung menembaki semua orang yang dia lihat tanpa belas kasihan yang membuat mereka langsung tewas di tempat. Beberapa anggota Triad yang berusaha menyerang Naga juga berhasil Naga tembak sebelum mereka mendekati Naga....
“Coba periksa apa yang terjadi!” pinta sang bos kepada dua pengawalnya yang membuat kedua pengawal tersebut berjalan perlahan sambil memegang pistol.
“Duuaaarrrr!” suara tembakan yang menewaskan kedua pengawal tersebut ketika membuka pintu yang mengenai kepala mereka masing - masing.
“Duuaaarrrr!” Naga langsung menembak bahu kanan sang bos untuk mencegahnya melakukan sesuatu sambil berjalan mendekati sang bos.
“Siapa kamu?” tanya sang bos kesakitan sambil terduduk dikursinya.
“Duuaaarrrr!” Naga kembali menembak sang bos kali ini mengenai bahu kirinya.
“Aaarrrggghhh!” teriak sang bos kesakitan yang masih dalam posisi duduk.
“Aku yang bertanya dan kamu yang menjawab.” kata Naga tegas sambil menatap sang bos dingin.
“Dimana adikku?” tanya Naga yang menatap sang bos dengan tajam sambil mengarahkan pistolnya ke kepala sang bos.
“Aku tidak tahu siapa adikmu.” jawab sang bos kesakitan.
“Duuaaarrrr!” suara tembakan yang mengenai paha kanan sang bos.
“Aaarrrggghhh!” teriak sang bos kesakitan.
“Lihat baik - baik dan jawab dimana adikku?” tanya Naga kembali dengan tatapan dingin sambil menunjukan foto Tea di handphone miliknya yang seketika membuat sang bos terkejut dan menatap Naga ketakutan.
“Kamu pasti akan tetap membunuhku sekalipun aku sudah memberitahukannya bukan!” bentak sang bos sambil menatap Naga kesal.
“Kita lihat saja.” jawab Naga dingin.
“Jangan bicara omong kosong, dasar brengsek!” bentak sang bos kesal.
“Jangan putus asa, kamu masih bisa selamat jika kamu mengatakan yang sebenarnya.” kata Naga sambil menatap sang bos ramah dan menurunkan senjatanya yang membuat sang bos percaya bahwa dia akan selamat jika menjawab jujur.
“Kami tidak menyimpan gadis perawan disini, kami mengirimkannya kepada sang hakim salah satu klien terbaik kami. Jujur sampai saat ini aku tidak mengetahui siapa sosok sang hakim ini karena aku hanya mengirimkan para gadis perawan ke rumah terbesar yang ada di pulau Sentosa, kamu akan mengetahui langsung ketika berada disana.” jelas sang bos.
“Sang hakim? Apakah dia berprofesi sebagai hakim?” tanya Naga memastikan.
“Tentu dia mendapat julukan terebut karena profesinya.” jawab sang bos yang berpikir bahwa Naga mulai melunak.
“Jadi setelah gadis perawan itu dikirimkan kepada sang hakim mereka akan kembali kesini?” tanya Naga memastikan.
“Tidak, seorang gadis yang kehilangan keperawanannya oleh sang hakim akan kami kirimkan ke beberapa lokasi baik di Singapura ataupun ke negara Asia Tenggara lainnya. Sang hakim akan memberikan testimoni untuk para gadis tersebut yang bisa kami jadikan acuan tarif gadis tersebut.” jawab sang bos ramah.
“Jadi setelah para gadis dipakai oleh sang hakim mereka dikirimkan ke berbagai lokasi untuk dijadikan PSK (pekerja **** komersial)?” tanya Naga memastikan.
“Betul mereka akan menjadi aset yang terus menghasilkan uang untuk kami.” jawab sang bos sambil tersenyum senang yang membuat Naga menatapnya sinis dan seketika membuat sang bos berhenti tersenyum.
“Bagaimana kamu mengetahui tentang adikku?” tanya Naga penasaran yang membuat sang bos terkejut dan kembali sadar bahwa sejak tadi mereka sedang membicarakan adiknya Naga dan langsung menatap Naga dengan penuh ketakutan.
“Aku mendapatkan informasi tentang adikmu dari seorang bernama Seto dari daerah Yogyakarta, Indonesia hanya dari situ informasi yang aku dapatkan tentang adikmu.” jawab sang bos terbata - bata ketakutan.
“Tolong ampuni aku, aku tidak ada masalah pribadi denganmu. Aku hanya menjalankan bisnis dari informasi yang aku dapatkan.” lanjut sang bos yang memiliki firasat buruk tentang dirinya sendiri kepada Naga sambil menangis penuh harap.
“Bagiku, semua ini adalah masalah pribadi.” kata Naga yang langsung menembak kepala sang bos hingga mencipratkan darahnya ke dinding yang berada di belakang kursi sang bos.
“Papa, aku memerlukan tim pembersihkan di Quiescent Hotel, Chinatown!” pinta Naga ramah melalui telepon.
“Tuan Naga?” tanya Papa memastikan.
“Ya aku Naga.” jawab Naga ramah yang langsung menutup teleponnya.
...Beberapa waktu kemudian datang 3 mobil ke Quiescent Hotel dengan perlengkapan kebersihan. Tim kebersihan tersebut langsung masuk dan membungkus para mayat yang ada disana serta membersihkan semua tempat kejadian perkara. Ketika anak buahnya sedang bekerja Papa datang menemui Naga yang masih berada di ruangan sang bos bersama beberapa orang anak buahnya....
“Senang bisa bertemu dengan anda tuan Naga.” sapa Papa sambil tersenyum ramah penuh hormat ketika anak buahnya mulai membungkus mayat sang bos, beserta kedua pengawalnya dan membersihkan ruangan sang bos.
“Apa kamu sedang sibuk Papa?” tanya Naga ramah.
“Apa yang anda butuhkan tuan Naga?” tanya balik Papa penuh hormat.
“Aku membutuhkan tim kebersihan di Pulau Sentosa beberapa jam kedepan.” jawab Naga mantap dengan tatapan tajam melihat keluar jendela.
“Dengan senang hati aku akan menunggu panggilan dari anda tuan Naga.” jawab Papa mantap penuh hormat.
“Terima kasih Papa.” jawab Naga sambil memberikan sejumlah uang untuk bayaran pekerjaan di Quiescent Hotel dan langsung berjalan pergi meninggalkan Papa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments