Bunda Ana

...Apa kabar?...

...Selamat membaca cerita Blue💙...

...Jangan lupa voment-nya.....

...Kalau ada typo bilang ya, biar cepet diperbaiki❤...

...~♥~...

..."Pengen nangis tapi air matanya nggak mau keluar, dan itu sangat menyiksa."...

...-Blue Azure Scarlet-...

...🍬🍬🍬...

Mobil sedan berwarna putih memasuki pekarangan rumah yang begitu luas. Setelah memarkirkannya digarasi mobil, si pemilik mobil itu keluar dari dalam mobilnya.

Ia berjalan memasuki rumahnya yang begitu besar, gadis itu menghembuskan nafasnya, selalu seperti ini rumahnya selalu sepi setiap Ia pulang sekolah. Padahal, ia berharap setiap ia pulang sekolah ada yang menyambutnya dengan pelukan dan pertanyaan bagaimana sekolahnya hari ini? Tapi, itu semua hanyalah mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Gadis itu melangkahkan kakinya lebih dalam lagi mencoba untuk tidak perduli dengan keadaan rumahnya yang super duper sepi.

"Non Blue udah pulang? Kok nggak salam?"Tanya wanita paruh baya yang sedang memegang alat bersih-bersih rumah.

Blue membalikkan tubuhnya sambil menampilkan cengirannya, "hehe... Lupa, Assalamu'alaikum Bi Sari."Menyalimi tangan Bi Sari.

Bi Sari menggelengkan kepalanya, "Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wabbarkatuh."

Mata Bi Sari tidak sengaja melihat tangannya Blue yang memerah, "ini tangannya kenapa? Kok merah gini?"Tanya Bi Sari panik.

"Itu, tadi di sekolah ada yang iri sama Blue jadi dia nyiram Blue pake kuah bakso yang masih panas."

"Astaqfirullah hal'azim, siapa? Siapa atuh yang udah berani nyiram non? Bilang sama bibi, biar bibi langsung samperin."

"Terus kalau udah ketemu mau bibi apain?"Tanya Blue.

"Mau potong, habis itu ta kasih makan buaya."Kata Bi Sari sambil memperagakan gaya gaya memotong.

"Aduh si bibi jahat pisan euy,"kata Blue sambil terkekeh.

"Apa pun bakal bibi lakuin buat non, kalau ada yang gangguin non bilang ke bibi biar bibi samperin."Kata Bi Sari sambil menepuk dadanya.

"Emang bibi berani?"

"Berani atuh,"

"Berani di penjara maksudnya?"Tanya Blue tertawa kecil.

"Kalau itu sih... Bibi nggak berani,"kata Bi Sari yang membuat keduanya tertawa, "kasian anak bibi dikampung, kalau bibi dipenjara siapa atuh yang bakal ngurusin mereka."

"Tau pun takut,"ucap Blue mengikuti logat Upin dan Ipin.

"Yaudah Blue ke kamar dulu,"Blue berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

...~♥~...

Blue keluar dari dalam kamar mandi. Ia mengenakan kaos putih polos yang dibaluti dengan jaket Army dan bawahannya ia menggunakan celana jeans hitam yang dibagian lututnya terdapat sobekan kecil, rambutnya yang panjang di ikat tinggi-tinggi sehingga memperlihatkan leher jenjang putihnya, tak lupa sneakers putih membalut indah kedua kakinya, sehingga menambah kesan bad girl pada penampilannya.

Ia berjalan menuju meja belajarnya mengambil slig bagnya dan menyimpan HP-nya didalam sana. Setelah itu ia keluar dari dalam kamarnya.

"Non mau keluar?"Tanya Bi Sari melihat Blue dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Iya, mau ke panti."

"Non nggak mau sarapan dulu?"

"Nggak usah, Blue makan diluar aja."

"Ohyaudah, hati-hati dijalan."

"Iya, Assalamu'alaikum."Memyalimi tangan Bi Sari.

"Wa'alaikumussalam,"

...~♥~...

Blue mengeluarkan mobilnya dari dalam bagasi, setelah itu melajukan mobilnya membelah jalan ibu kota.

Mobil Blue berhenti di sebuah minimarket, ia ingin belanja makanan ringan untuk anak-anak panti.

Blue mengambil keranjang yang sudah disediakan, setelah itu ia mengelilingi rak minimarket mengambil beberapa snack.

Pergerakannya terhenti saat melihat anak kecil yang sedang menangis digendongan ibunya minta dibelikan es krim.

"Bunda Aca mau es tlim,"katanya dengan logat anak kecilnya.

"Nggak bisa sayang, kamu kan masih sakit nggak boleh makan es krim. Kita beli yang lain aja ya.."Tawar Ibunya yang membuat anak kecil itu tambah menangis.

"Nggak mau, Aca maunya es tlim."Menatap Ibunya dengan wajah yang sudah dibanjiri air mata.

"Nggak boleh sayang,"kata Ibunya dengan suara lembut.

"Bunda jahat, Aca benci Bunda."

"Kalau yang ini mau?"Tanya Blue sambil menyodorkan permen lolipop berukuran besar.

Adik kecil itu menatap pemberian Blue, dan menerimanya, "nah gitu dong jangan nangis nanti cantiknya hilang."Mengusap kepala adik kecil itu lembut.

"Telima kasih,"ucapnya sambil sesegukan.

"Sama-sama, jangan marahin bunda lagi ya... kamu mau dimarah sama Allah karena kamu marahin bunda kamu?"Gadis kecil itu menggeleng.

"Makanya bundanya disayang jangan dimarahi,"

"Bunda Aca minta maaf, Bunda maukan maafin Aca?"Tanya Gadis itu dengan wajah polosnya.

"Iya bunda maafin, jangan di ulangi lagi ya."Gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Makasih ya udah buat dia nggak nangis lagi,"

"Iya sama-sama,"kata Blue sambil menampilkan senyumannya.

Setelah kepergian ibu itu Blue terdiam membayangkan dirinya berada di posisi anak kecil itu, pasti rasanya sangat senang diperlakukan dengan lembut seperti itu.

Blue menghembuskan nafasnya dan pergi menuju meja kasir untuk membayar belanjaannya.

...~♥~...

Mobil Blue berhenti disebuah panti khusus anak yatim piatu.

Ia keluar dari dalam mobilnya sambil menenteng dua kantong plastik berukuran jumbo yang berisi berbagai macam snack.

Belum juga sampai di dalam, Blue langsung dikerumuni oleh anak-anak kecil yang kelihatan sangat bahagia akan kehadiran Blue.

"Kak Blue..."Panggil gadis kecil sambil berlari menghampiri Blue dan langsung memeluk Blue.

"Hai,"membalas pelukan gadis kecil itu.

"Kak Blue apa kabal?"Tanya anak laki-laki yang berusia 5 tahun.

"Alhamdulillah baik, Rayhan gimana?"Tanya Blue balik.

"Baik, semua baik."

"Kak Blue bawa apa?"Tanya Gadis kecil sambil melihat kedua kantong pelastik yang dibawa oleh Blue.

"Ini kakak bawain kalian snack,"kata Blue yang membuat mereka bersorak gembira.

"Blue!"Panggil wanita paruh baya yang berdiri dibelakang kerumunan anak kecil.

"Bunda Ana,"menghampiri wanita yang dipanggil Bunda Ana itu, dan langsung mencium tangan Bunda Ana.

"Udah dari tadi disini?"Tanya Bunda Ana.

"Nggak, baru aja sampai."

Bunda Ana menganggukkan kepalanya, "kedalam yuk.."Ajak Bunda Ana yang diangguki oleh Blue.

Blue mengambil dua kantong plastik itu, dan dibawa kedalam panti. Sesampainya didalam, Blue meletakkan kedua kantong plastik itu ditempat yang biasa digunakan oleh anak-anak untuk bermain.

"Ini snacknya diambil, jangan rebutan ya!"Peringat Blue yang langsung dibalas dengan anggukan patuh dari mereka, setelah itu Blue menghampiri Bunda Ana yang sedang duduk di kursi sofa.

"Gimana kabar kamu?"Tanya Bunda Ana.

"Alhamdulillah baik, Bunda?"

"Alhamdulillah baik."

"Tumben kesini, biasanya kamu datangnya hari senin sama hari minggu."Kata Bunda Ana yang sudah hapal betul hari yang digunakan Blue untuk berkunjung ke panti.

"Blue rindu sama Bunda Ana, makanya deh Blue datang kesini."Ujar Blue kemudian tersenyum tipis.

"Rindu sama Bunda atau kamu bosan dirumah?"Tanya Bunda Ana dengan nada menggoda.

Blue menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "dua-duanya,"

Bunda Ana tersenyum, "kapan pun kamu mau kasini, kesini aja pintunya akan selalu terbuka untuk kamu. Nggak perlu pake jadwal buat datang kesini, karena Bunda siap dengerin segala keluh kesah kamu."

"Makasih ya Bunda, Blue beruntung banget bisa kenal sama Bunda Ana. Hanya Bunda yang selalu ngertiin Blue."

"Kamu udah Bunda anggap kayak anak Bunda sendiri,"Ucap Bunda Ana sambil tersenyum.

"Ini tangannya kenapa?"Tanya Bunda Ana saat melihat tangan Blue yang masih memerah.

"Oh.. Ini ketumpah kuah panas,"

"Kok bisa?"

"Biasalah orang iri sama kulitnya Blue, makanya sengaja ditumpahin kuah panas."

"Kamu bisa aja,"ucap Bunda Ana kemudian terkekeh.

Keduanya pun terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing. Bunda Ana melihat ke arah Blue yang nampak murung.

Bunda Ana tau betul cerita hidup Blue, masalah yang sedang dihadapi oleh Blue. Bunda Ana tau dari Blue sendiri, karena setiap Blue berkunjung ke panti pasti Blue bakalan bercerita tentang masalah yang sedang ia hadapi.

"Kalau kamu pengen nagis, nangis aja nggak ada yang bakal ngejek kamu cengeng. Menangis bukan untuk orang cengeng aja, tapi juga untuk orang yang sudah tidak mampu menanggung beban hidupnya. Terkadang kita perlu menumpahkan air mata kita untuk membuat perasaan kita lega. Jadi, jangan takut untuk menangis."Kata Bunda Ana mengelus punggung Blue lembut.

Blue menatap Bunda Ana, ia tersenyum merasa bahagia bisa dipertemukan dengan sosok wanita yang berhati lembut, bahagia bisa merasakan perhatian yang selama ini tidak ia dapat dari kedua orang tuanya.

"Bunda benar, tapi gimana? Pasokan air mata Blue udah habis, pengen nangis tapi nggak bisa. Bunda kan tau kalau dulu air mata Blue sering tumpah, jadi hari ini nggak ada air mata yang bakalan tumpah. Dan mungkin butuh waktu yang lama untuk mengembalikan air mata itu."

Hati Bunda Ana terenyuh mendengar kalimat yang keluar dari sela bibir Blue. Dulu, waktu Blue masih SMP. Blue tidak pernah melewati harinya dengan tawa pasti selalu dengan tangisan. Dan alasan yang membuat Blue melewati harinya tanpa tawa adalah kedua orang tuanya.

Blue adalah gadis remaja yang tidak pernah menerima kasih sayang dan perlakuan adil dari kedua orang tuanya. Kehadirannya tidak pernah di anggap, ia hanyalah angin lalu dikeluarganya, hanyalah sesuatu yang tak kasat mata. Berbeda dengan kakanya Liam, yang selalu mendapat perlakuan istimewa, dan selalu dibanggakan. Sedangkan Blue? Boro-boro dibanggain, di sayang aja enggak.

"Inilah kehidupan, tidak selamanya kehidupan kamu mulus terus pasti ada tantangan yang perlu kamu lewati. Kamu hanya perlu menatap kedepan, karena didepan sana ada kebahagiaan yang sedang menanti kamu. Jadi jangan menyerah, tetap semangat serahkan ini semua kepada Allah karena dia satu-satunya penolong dihidup kita."Blue tersenyum mendengarnya dan langsung membawa Bunda Ana kedalam dekapannya.

"Makasih ya Bunda, Blue sayang bunda."

...~♥~...

...TBC...

...Sampai sini, ada yang mulai suka sama ceritanya nggak?...

...Minta pendapatnya tentang cerita dipart ini, kalau ada kesalahan langsung dikritik aja ya.....

Terpopuler

Comments

Lisbet Banjarnahor

Lisbet Banjarnahor

semangat ya blue
jangan patah semangat
tersenyumlah selagi gratis 😊 😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

2021-03-29

2

Lisbet Banjarnahor

Lisbet Banjarnahor

semangat ya blue
jangan patah semangat
tersenyumlah selagi gratis 😊 😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

2021-03-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!