...Ada yang nungguin cerita Blue? Nggak ada ya😅...
...Jangan lupa voment-nya ya......
...Kalau ada typo langsung dikasih tahu, biar cepat diperbaiki♡...
...~♥~...
Seluruh siswa kelas XII Ipa dua sibuk mendengarkan penjelasan dari Ibu Dian, bahkan ada yang sesekali mencatat. Berbeda dengan gadis yang duduk di bangku paling belakang, pojok sebelah kiri. Dia hanya menenggelamkan kepalanya di kedua lipatan tangannya, sibuk bermimpi.
Ibu Dian yang menyadari bahwa ada salah satu siswi yang tidak memperhatikan penjelasannya, langsung menghentikan aktifitasnya.
"Itu yang duduk di belakang nggak dengerin penjelasan saya?"Tanya Ibu Dian dengan suara yang cukup keras. Semua mata langsung mengarah ke arah gadis yang sedang tidur itu.
Sementara temannya yang duduk disampingnya, menyikut lengannya mencoba untuk membangunkan gadis itu. Tapi, gadis itu hanya memindahkan posisi kepalanya mencari tempat yang nyaman tanpa membuka matanya sedikitpun.
Ibu Dian menggelengkan kepalanya, kemudian mengambil napas dalam-dalam dan meneriaki nama gadis itu.
"BLUE AZURE SCARLET!"Yang dipanggil namanya refleks berdiri, karena kaget.
"Hadir bu!"Kata Blue dengan suara yang cukup keras, tidak lupa dengan muka bantalnya.
Mereka semua yang berada didalam kelas mencoba menahan tawa mereka. Muka bantal Blue, rambutnya yang berantakan membuat mereka ingin ketawa tapi mereka tahan karena takut dengan macan betina yang berdiri didepan kelas mereka, yaitu Ibu Dian.
"Hadir, hadir, Ibu lagi gak ngambil absen."
"Lah, terus Ibu manggil saya buat apa?"Tanya Blue setengah sadar.
"Jelaskan kembali materi yang saya jelaskan beberapa menit yang lalu,"
"Materi tentang apa bu?"Tanya Blue
"Tentang sel hewan dan sel tumbuhan,"
"Lah, sekarang kan perlajaran matematika kenapa ibu minta saya buat jelasin sel hewan dan sel tumbuhan?"
"Sudah tahu hari ini pelajaran matematika, kenapa kamu masih nanya mau jelasin materi tentang apa? Sekarang, jelaskan kembali materi yang saya jelaskan beberapa menit yang lalu!"
Blue menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Mm... Saya lupa bu,"menampilkan cengirannya.
Bu Dian memutar bola matanya, "bukan lupa tapi nggak tahu, sekarang kamu keluar dari kelas saya!"
"Sekarang bu?"
"Tahun depan,"Ibu Dian menjeda kalimatnya, mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, "sekarang!"
Blue bersorak gembira dan langsung melangkahkan kakinya. Saat didepan ibu Dian, Blue menghentikan langkahnya kemudian membungkukkan tubuhnya 90°.
"Makasih bu, kebetulan saya lapar jadi bisa ke kantin, sekali lagi makasih."Setelah mengatakan itu Blue benar-benar pergi meninggalkan ibu Dian dan juga teman-temannya dengan pandangan cengok tidak habis pikir dengan jalan pikirnya Blue.
"Jangan di tiru, nggak baik."Kata Ibu Dian, kemudian melanjutkan kewajibannya, mengajar.
...~♥~...
Sekar memperhatikan Grey yang sedang mengistirahtkan tubuhnya di pinggir lapangan basket dengan teman-temannya yang lain. Mereka baru saja melakukan praktek bermain bola basket.
"Untuk pelajaran hari ini sampai sini, besok kita masuk ke materi baru."Kata pak Nanang selaku guru PJOK.
Setelah kepergian pak Nanang, seluruh kelas XII Ipa 1 langsung beranjak dari tempat mereka, sedangkan Grey dan kedua sahabatnya menetap ditempat mereka.
Sekar mengambil kesempatan ini, ia berjalan menghampiri ketiga cowok itu.
"Eh, neng Sekar baik banget deh pasti minumannya buat bang Dimas kan?"Tanya Dimas dengan pd-nya, ingin mengambil minuman itu. Tapi, Sekar menjauhkannya.
"Nggak, ini buat Grey-- nih."Menyerahkan minuman itu kepada Grey.
"Thank's,"Grey menerimanya, dan Sekar tersenyum karena Grey mau menerima pemberiannya.
"Untuk kita berdua nggak ada?"Tanya Bagas yang diangguki oleh Dimas.
Sekar memutar bola matanya malas, "lo berdua kan punya kaki, jadi bisa beli sendiri."
Mata Sekar beralih ke Grey, "Kok belum di minum?"Tanya Sekar yang menyadari Grey belum meminum minumannya.
"Waspada, siapa tahu lo naruh racun di minuman itu kan."Ujar Bagas dengan nada sinis.
"Gue nggak sejahat itu kali,"kata Sekar menatap sinis ke arah Bagas.
"Mau aku bantuin buka penutup botolnya?"Tanya Sekar dengan senyuman ramahnya.
Grey menatap Sekar kemudian menatap botol itu, lalu memberikan botol itu kepada Sekar.
"Bentar ya,"mulai membuka penutup botolnya, tapi tangannya licin sehingga membuat dia sulit membuka penutup botolnya.
"Cyah... Sok-sok an mau bukain penutup botol, buka hatinya Grey aja nggak bisa apalagi buka penutup botol."Kata Dimas yang membuat Bagas tertawa.
Sekar langsung melayangkan tatapan mautnya kepada Dimas.
"Lo kalo ngomong suka bener,"kata Bagas di sela tawanya.
Berbeda dengan Grey, cowok itu hanya diam sambil melihat ke arah lain. Matanya tidak sengaja melihat Blue yang sedang berada di kantin.
Kebiasaan nih anak batin Grey dan memutuskan untuk pergi menghampiri Blue
"Eh Grey mau kemana? Minumannya?"
"Udah dibuang aja, udah basi."Kata Bagas dan pergi meninggalkan tempat itu.
"Kasian,"kata Dimas mencebikkan bibirnya, dan kemudian pergi meninggalkan Sekar dengan perasaan kesalnya.
...~♥~...
"Minuman apa yang enak ya?"Kata Blue sambil melihat-lihat minuman yang tersusun rapi di dalam lemari es.
"Coba yang ini deh,"katanya mengambil minuman yang biasa diminum oleh Vina, yaitu Thaitea rasa cokelat.
Saat mau minum minuman itu, tiba-tiba ada yang langsung merebutnya dan langsung menenggaknya.
"Minuman gue!"
"Grey itu minuman gue, kenapa lo minum?"Tanya Blue kesal.
"Haus,"kata Grey sekenanya.
"Kalau haus beli, jangan minum punya orang."Ketusnya, ternyata ini yang dirasakan oleh Vina saat dia menghabiskan minumannya.
"Ngapain disini?"Tanya Grey.
"Gue ngapain disini bukan urusan lo,"ketusnya.
Grey melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kanannya, "ini masih proses ***, ngapain lo berkeliaran di luar?"
"Siapa yang berkeliaran di luar? Orang gue yang disuruh keluar sama ibu Dian."
Grey mengerutkan keningnya, tidak mungkin ibu Dian menyuruhnya keluar kalau tidak ada sesuatu.
"Lo buat ulah?"Tanya Grey.
"Nggak, orang gue cuman diam di kelas eh malah di suruh keluar. Aneh kan?"
Grey semakin mencurigai Blue, "aneh, tapi guru nggak mungkin ngeluarin siswa yang duduk diam didalam kelas. Apalagi siswa itu mengikuti pelajarannya."
"Kalau itu beda, gue diam karena gue tidur nggak dengerin penjelasannya makanya deh gue dikeluarin."Kata Blue terlalu jujur.
Tuk...
Grey menyentil jidat Blue sehingga membuat sang empu mengadu kesakitan.
"Sakit bego,"mengusap jidatnya.
"Ikut gue!"Menarik tangan Blue pergi dari tempat itu.
"Eh mau kemana?"
Sementara di ujung kantin sebelah barat, ada yang menatap Blue dengan tatapan tidak suka. Melihat kejadian tadi semakin membuat ia benci terhadap Blue.
"Jadi itu yang buat lo nggak minum minuman dari gue,"katanya, kemudian tersenyum penuh arti.
...TBC...
...Kira-kira Blue dibawa kemana ya sama Grey?...
...Cerita di part ini gimana? Masih banyak kekurangannya ya?...
...Minta pendapatnya dong, dikritik juga nggak papa keluarin aja perasaan kalian selama membaca part ini....
...Mau lanjut nggak? Nggak ya😅...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Floleanne
mgkn bljar math
2021-03-29
1