BAB 3 - AWAL PERJALANAN BARU

Di satu tempat, jauh di sebelah selatan, semua terlihat putih. Salju tebal menutupi warna warni di sekitarnya, putih…hanya putih juga dingin.

Angin dingin agak kencang berhamburan bersama remah salju. Luas tempat itu seolah tak bertepi…

Beberapa orang tampak tergeletak di tebalnya salju, satu persatu dari mereka telah sadar dari pingsannya. Ketika semua kembali tersadar dengan perasaan aneh dan seperti kebingungan, mereka melihat pemandangan sekeliling.

“ Apa kita berada di surga?” tanya salah satu dari mereka yang masih duduk di timbunan salju.

“ Ini salju bodoh..” satu orang lainnya menjawab sambil berdiri dan mengibaskan salju yang menempel di celananya.

“ Jendral…jendral, apa kau tidak apa-apa? ” Bugerd, salah satu anak buah Jendral Luzen menghampiri Jendralnya yang masih memegang kepalanya dan duduk di salju.

“ Akh..ya..tidak apa-apa..,dimana ini? ” sambil dibantu bangkit dari duduknya, Bugerd menggeleng.

“ Entahlah Jendral, tapi sepertinya kita telah dibuang di pegunungan salju”.

“ Di buang?” Jendral masih tak paham

“ Kau tak apa Luzen?..” Gardden sahabatnya juga ada disitu, memastikan jendral Luzen baik-baik saja.

“ Baik, kau sendiri?” Jendral menoleh ke Gardden yang mengancungkan jempolnya.

“ Hoy..lihat ini!!” pria dengan janggut tebal menemukan sebuah gembolan kain.

Mereka yang berjumlah lima belas orang, satu persatu berkerumun di sekeliling gembolan kain tersebut, kemudian mereka membukanya.

“ Ada surat di dalam sini..” pria berjanggut tadi mengambil sebuah kertas coklat yang berisi tulisan tangan. Ia langsung membacakan isinya.

‘ Kepada, yang selalu kami hormati, Jendral Luzen dan sahabat-sahabatnya.

Aku Odero, orang kepercayaan Yang Mulia Rowen. Sebelumnya aku memohon maaf pada kalian. Aku di perintahkan Yang Mulia untuk meracuni kalian dengan racun mematikan. Lalu aku diperintahkan juga untuk membuang jasad kalian ke tempat yang paling jauh dari kerajaan. Tapi aku masih mengingat jasa-jasamu Jendral Luzen dan para prajuritmu semenjak Raja Josean memerintah, jadi aku mengambil keputusan beresiko, aku memberi kalian racun yang tidak mematikan, hanya tertidur beberapa jam saja. Lalu setelah Yang Mulia memeriksa jasad kalian, dia mengira kalian telah wafat, dan menyuruhku untuk segera membuangnya. Akhirnya aku putuskan untuk membuang kalian ke tempat ini secepatnya dengan kuda karavan.

Di sini juga sudah kupersiapkan beberapa makanan, Air, selimut tebal, jubah mantel dan senjata kalian. Mohon untuk tidak kembali ke kerajaan Noregon. Kami sangat kehilangan Jendral besar sepertimu, dan pasukan elit yang ada bersamamu saat ini, entah apa jadinya kerajaan Noregon kedepannya.

Mudah-mudahan apa yang kulakukan ini bisa menebus kesalahanku‘.

- Semoga beruntung Jendral -

Odero.

Mereka saling memandang, tak percaya. Tapi yang bisa mereka lakukan saat ini adalah mencari jalan dan tempat berteduh. Akhirnya mereka mengambil semua peralatan yang ada di kain gembolan, dan memulai perjalanan panjang menyusuri salju yang dinginnya mengerikan.

Mereka berjalan dan berjalan. Beberapa dari mereka ada yang berjanggut dan janggut mereka mulai putih terpapar salju. Mereka berjalan beriringan, dengan kampak besar di sisinya dan pedang di sisi yang lain, juga ada yang berambut panjang dan kusut dengan busur dan anak panah di bagian punggung mereka.

Dari kejauhan mereka terlihat seperti sekelompok pasukan perang, pemburu atau lebih tepatnya orang yang sering mengalami pertempuran, terlihat dari wajah-wajah yang keras, dan beberapa bekas luka tergurat di bagian wajah mereka, juga badan yang kokoh walaupun di kondisi dingin yang sangat menakutkan seperti saat ini.

Tiga hari mereka lalui, menyusuri perjalanan berat yang melelahkan, perbekalan yang diberikan Odero telah menipis bahkan habis. Salju turun semakin ganas.

Dude, salah satu dari mereka sempat terjeblos di es, sehingga kakinya sakit dan dia tertatih berjalan dengan pincang.

Dua hari setelahnya Dude tidak kuat lagi menahan sakit di kakinya, ia menyeretnya ketika berjalan, terkadang di papah oleh kawannya bergantian.

Akhirnya mereka menemukan pepohonan, mereka membuat rakit untuk menarik Dude yang sudah tidak mampu berjalan.

Esoknya salah satu dari mereka jatuh terjembab ke salju, mereka sudah tidak makan dan minum. Pria itu mengalami kedinginan diluar batasnya (Hipotermia), akhirnya ia juga di seret menggunakan rakit kayu buatan.

Genap sepekan berlalu, mereka tidak menemukan apapun di tempat itu..hanya saju dan salju…

Baju hangat, sepatu tebal dan mantel bulu mereka tampak tidak kuat menahan dingin dan terpaan angin yang mengacau.

Janggut-janggut mereka menjadi putih terbalut terpaan salju. Pedang-pedang gagah di pinggang mereka seolah merintih menginginkan balutan yang lebih tebal. Suasana sudah mulai petang, langit mulai meredup.

“ Sepertinya akan ada badai, kita harus cepat menemukan tempat berteduh “ salah satu dari mereka berteriak, namun suaranya di halau laju angin yang menghempas.

Mereka terus jalan tanpa tujuan…hanya mencari tempat berlindung dari badai.

Dari kejauhan, seseorang yang berada paling depan memincingkan matanya, samar-samar ia melihat ada sebuah cahaya dan asap.

“ Disana..disana!!!” seolah menemukan sebuah harta karun, mata sayunya tiba-tiba melebar bersemangat, dia menemukan sebuah harapan, pria itu menoleh ke orang-oranng yang berada dibelakangnya sambil menunjuk arah cahaya berasal.

Mereka semua di penuhi buncahan harapan, seolah letih mereka terbuang seketika itu. Dalam rambatan langkah yang berat, mereka paksakan untuk berlari.

Semakin jelas cahaya itu..rumah..yah, itu sebuah rumah yang sepertinya hangat. Asap mengepul dari cerobong diatas rumah itu..

Walau masih beberapa kilo lagi, mereka semua tertawa, akhirnya menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat..mereka tak henti berlari, walau satu dari mereka terjatuh dan bangkit dalam keadaan putih terpapar salju.

Dan, ketika semakin dekat…apa ini…harum sebuah masakan…

Salah satu dari mereka meneteskan air mata syukur, yang ketika jatuh bening air mata itu melebur bersama es di bawahnya. Sarung tangan tebalnya mengusap butiran air matanya . Harum masakan seperti itu tidak mereka cium hampir kurang dari sepekan. Mereka menahan laparnya di barengi perjalanan yang melelahkan.

Lima belas orang berkumpul di depan pintu rumah yang sederhana, hangatnya sudah terasa walau pintunya belum terbuka.

Jendral Luzen yang mengenakan jubah hitam, di lapisi mantel bulu yang tebal, mengisyaratkan dengan kepalan tangannya , agar yang lain untuk tetap di tempatnya.

Jendral yang rambutnya terpapar remah salju, mengetuk pintu kayu rumah tersebut. Beberapa kali ketukan tidak muncul jawaban dari dalam.

“ Permisi..apa ada orang?..” Suara beratnya beberapa kali memanggil si tuan rumah, tapi tetap tidak ada jawaban.

Akhirnya jendral membuka pintu yang tidak terkunci, karena mereka tidak ingin berlama-lama lagi berada diluar. Mereka masuk dengan perlahan.

Jemari mereka sudah siap di gagang pedang yang dingin. Dengan hati-hati mereka mengamati sekitaran rumah.

Harum aroma masakan hampir-hampir membuat beberapa dari mereka hilang kendali, tanpa komando langsung merangsek maju ingin mengambil makanan yang masih berasap di atas meja, terihat hangat dan nikmat.

Jendral segera melarang mereka. Dia mencabut pedangnya dan menghalangi anak buahnya untuk bergerak lebih jauh.

“ Jangan!! tunggu perintahku!!”

Suara berat jendral mengagetkan beberapa pria yang sudah melangkah tak sabar ingin menikmati hidangan diatas meja. Dan mereka mengurungkan niat mengambil makanan yang tersedia.

Mereka masih diam mengamati seisi rumah sambil berposisi waspada, padahal rasa lapar sudah tidak lagi bisa mereka tahan.

Rumah itu terasa hangat, entah karena adanya perapian atau karena penuhnya para pria yang masuk berjejalan, memenuhi ruangan itu, yang mereka tidak ingin lagi berada diluar bersama cuaca yang menakutkan.

Di sisi kanan, sebuah rak besar menampung banyak obat-obatan, di rak sebelahnya yang lebih kecil berjejer buku-buku tebal, sepertinya ada juga buku kuno. Di dindingnya menggantung sebuah busur panah, mantel bulu beruang, sebilah pedang dan semacam tas dari anyaman. Dipan sederhana terlihat hangat di pojok sisi kiri, lengkap dengan bantal yang terasa empuk dan selimut tebal yang membentang. Perapian di Rumah itu masih menyala dengan api cukup besar, membuat kehangatan menyebar keseluruh ruangan. Di sisi paling belakang terdapat sebuah pintu, yang mungkin mengarah ke luar sisi belakang. Rumah yang sederhana itu tidak terlalu besar, tapi terasa nyaman dan hangat.

Kreeeek…

Suara pintu terbuka dari arah belakang…Udara dingin dengan cepat merayap memasuki ruangan.

Semua para pria disana spontan mengeluarkan pedang dari sarungnya, dan menghunuskannya kedepan. Dari belakang ada beberapa yang sudah siap membidik dengan panahnya.

...**********...

Terpopuler

Comments

Si Cepat

Si Cepat

Next

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - JENDRAL HEBAT
2 BAB 2 - SEBUAH PERISTIWA PAHIT
3 BAB 3 - AWAL PERJALANAN BARU
4 BAB 4 - PERKENALAN
5 BAB 5 - KISAH MERLIN
6 BAB 6 - PERJALANAN KE DESA
7 BAB 7 - PENCARIAN PENGHASILAN
8 BAB 8 - SUMBER KEKAYAAN
9 BAB 9 - PERJALANAN KE BENUA HITAM
10 BAB 10 - PENJARA BAWAH TANAH
11 BAB 11 - SERANGAN PEROMPAK
12 BAB 12 - RATU
13 BAB 13 - MEMBALAS SERANGAN
14 BAB 14 - PEMBEBASAN PARA PEROMPAK
15 BAB 15 - LUAPAN KEGALAUAN
16 BAB 16 - SESUATU YANG ANEH TERJADI
17 BAB 17- PANGERAN
18 BAB 18 - KELAKUAN PANGERAN
19 BAB 19 - PENJEMPUTAN
20 BAB 20 - PENYERANGAN KE BENTENG
21 BAB 21 - KEKALAHAN
22 BAB 22 - PERTUKARAN
23 BAB 23 - Pasukan Zeron
24 BAB 24 - TERPERANGKAP KEMBALI
25 BAB 25 - KEHADIRAN ELDR
26 BAB 26 - DEMON ELDR
27 BAB 27 - MERLIN KEMBALI
28 BAB 28 - ORIS
29 BAB 29 - PERTEMUAN DENGAN RATU KEMBALI
30 BAB 30 - ORIS SEDANG MENGANDUNG
31 BAB 31 - MENYAMPAIKAN
32 BAB 32 - KEBENARAN
33 BAB 33 - KEPULANGAN MERLIN
34 BAB 34 - SERANGAN ZERON
35 BAB 35 - PERTEMPURAN DI LUAR BENTENG
36 BAB 36 - RAJA ZEROIX
37 BAB 37 - KERAJAAN YANG TUMBANG
38 BAB 38 - TENGGELAM
39 BAB 39 - DENZU
40 BAB 40 - KEANEHAN
41 BAB 41 - PENYIHIR
42 BAB 42 - MENCARI PEMECAH SIHIR
43 BAB 43 - TERSADAR
44 BAB 44 - TERBEBAS DARI MASA LALU
45 BAB - 45 - KEKALAHAN GOZAN
46 BAB 46 - KASTIL TIMUR
47 BAB 47 - PERJALANAN KEDUA KE BENUA HITAM
48 BAB 48 - BERTEMU PUTRI
49 BAB 49 - KERAJAAN GOZAN SELATAN
50 BAB 50 - MASALAH DI KERAJAAN
51 BAB 51 - PENYERANGAN FANGS
52 BAB 52 - PERTARUNGAN
53 BAB 53 - PRIA PILIHAN
54 BAB 54 - PILIHAN PUTRI CHARLOTTE
55 BAB 55 - KEGALAUAN JENDRAL
56 BAB 56 - RENCANA MENJADI RAJA
57 BAB 57 - PENOBATAN RAJA BARU GOZAN SELATAN
58 BAB 58 - MENJADI KELUARGA BARU KERAJAAN
59 BAB 59 - KENYATAAN PAHIT UNTUK MERLIN
60 BAB 60 - PERNIKAHAN KEDUA
61 BAB 61 - KABAR DUKA
62 BAB 62 - MUNCULNYA VIER
63 BAB 63 - PENGACAU
64 BAB 64 - PENYERANGAN VIER
65 BAB 65 - PERTARUNGAN KAKAK DAN SUAMI CHARLOTTE
66 BAB 66 - BERITA DUKA DARI GOZAN SELATAN
67 BAB 67 - KETENANGAN DI BENTENG DRAKE
68 BAB 68 - SURAT PERNYATAAN PERANG
69 BAB 69 - SUKU ABYEE
70 BAB 70 - HADIAH YANG MENABJUBKAN
71 BAB 71 - MENAKLUKAN SANG NAGA
72 BAB 72 - MERANGKUL SUKU ABYEE DAN SANG NAGA
73 BAB 73 - SUKU RAW
74 BAB 74 - KEMBALI KE TANAH OLEIC
75 BAB 75 - KERINDUAN YANG BELUM TERSELESAIKAN
76 BAB 76 - BUDAK WANITA BERNAMA RAZEL
77 BAB 77 - TERPESONA
78 BAB 78 - SENJATA BARU
79 BAB 79 - PERPINDAHAN KEPEMILIKAN
80 BAB 79 - PERPINDAHAN KEPEMILIKAN
81 BAB 79 - HADIAH UNTUK JENDRAL
82 BAB 80 - PENYERAHAN KEPEMILIKAN
83 BAB 81 - PELAYAN BARU
84 BAB 82 - PEPERANGAN DI TANAH LEYN
85 BAB 83 - PERTEMUAN DARI MASA LALU
86 BAB 84 - BERAKHIRNYA DENDAM MASA LALU
87 BAB 85 - PERTEMUAN DI KERAJAAN HAZMUT
88 BAB 86 - GELAR BARU UNTUK JENDRAL
89 BAB 87 - CINTA HANYA UNTUK TUAN
90 BAB 88 - KEDAMAIAN UNTUK RAKYAT
91 BAB 89 - MUSUH DARI PULAU KEMATIAN
92 BAB 90 - MELAWAN PENYIHIR
93 BAB 91 - KEMANA MEREKA MEMBAWANYA
94 BAB 92 - PERJALANAN KE PULAU KEMATIAN
95 BAB 93 - PULAU DEIRU
96 BAb 95 - PERTARUNGAN MELAWAN RAJA PENYIHIR
97 BAB 95 - TUMBANG
98 BAB 96 - TERNYATA DIA TELAH SADAR
99 BAB 97 - KEHADIRAN TAMU KERAJAAN
100 BAB 98 - GADIS YANG TIDAK SOPAN
101 BAB 99 - PERANGKAP
102 BAB 100 - AKHIR YANG MEMBUAHKAN HASIL - TAMAT.
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 1 - JENDRAL HEBAT
2
BAB 2 - SEBUAH PERISTIWA PAHIT
3
BAB 3 - AWAL PERJALANAN BARU
4
BAB 4 - PERKENALAN
5
BAB 5 - KISAH MERLIN
6
BAB 6 - PERJALANAN KE DESA
7
BAB 7 - PENCARIAN PENGHASILAN
8
BAB 8 - SUMBER KEKAYAAN
9
BAB 9 - PERJALANAN KE BENUA HITAM
10
BAB 10 - PENJARA BAWAH TANAH
11
BAB 11 - SERANGAN PEROMPAK
12
BAB 12 - RATU
13
BAB 13 - MEMBALAS SERANGAN
14
BAB 14 - PEMBEBASAN PARA PEROMPAK
15
BAB 15 - LUAPAN KEGALAUAN
16
BAB 16 - SESUATU YANG ANEH TERJADI
17
BAB 17- PANGERAN
18
BAB 18 - KELAKUAN PANGERAN
19
BAB 19 - PENJEMPUTAN
20
BAB 20 - PENYERANGAN KE BENTENG
21
BAB 21 - KEKALAHAN
22
BAB 22 - PERTUKARAN
23
BAB 23 - Pasukan Zeron
24
BAB 24 - TERPERANGKAP KEMBALI
25
BAB 25 - KEHADIRAN ELDR
26
BAB 26 - DEMON ELDR
27
BAB 27 - MERLIN KEMBALI
28
BAB 28 - ORIS
29
BAB 29 - PERTEMUAN DENGAN RATU KEMBALI
30
BAB 30 - ORIS SEDANG MENGANDUNG
31
BAB 31 - MENYAMPAIKAN
32
BAB 32 - KEBENARAN
33
BAB 33 - KEPULANGAN MERLIN
34
BAB 34 - SERANGAN ZERON
35
BAB 35 - PERTEMPURAN DI LUAR BENTENG
36
BAB 36 - RAJA ZEROIX
37
BAB 37 - KERAJAAN YANG TUMBANG
38
BAB 38 - TENGGELAM
39
BAB 39 - DENZU
40
BAB 40 - KEANEHAN
41
BAB 41 - PENYIHIR
42
BAB 42 - MENCARI PEMECAH SIHIR
43
BAB 43 - TERSADAR
44
BAB 44 - TERBEBAS DARI MASA LALU
45
BAB - 45 - KEKALAHAN GOZAN
46
BAB 46 - KASTIL TIMUR
47
BAB 47 - PERJALANAN KEDUA KE BENUA HITAM
48
BAB 48 - BERTEMU PUTRI
49
BAB 49 - KERAJAAN GOZAN SELATAN
50
BAB 50 - MASALAH DI KERAJAAN
51
BAB 51 - PENYERANGAN FANGS
52
BAB 52 - PERTARUNGAN
53
BAB 53 - PRIA PILIHAN
54
BAB 54 - PILIHAN PUTRI CHARLOTTE
55
BAB 55 - KEGALAUAN JENDRAL
56
BAB 56 - RENCANA MENJADI RAJA
57
BAB 57 - PENOBATAN RAJA BARU GOZAN SELATAN
58
BAB 58 - MENJADI KELUARGA BARU KERAJAAN
59
BAB 59 - KENYATAAN PAHIT UNTUK MERLIN
60
BAB 60 - PERNIKAHAN KEDUA
61
BAB 61 - KABAR DUKA
62
BAB 62 - MUNCULNYA VIER
63
BAB 63 - PENGACAU
64
BAB 64 - PENYERANGAN VIER
65
BAB 65 - PERTARUNGAN KAKAK DAN SUAMI CHARLOTTE
66
BAB 66 - BERITA DUKA DARI GOZAN SELATAN
67
BAB 67 - KETENANGAN DI BENTENG DRAKE
68
BAB 68 - SURAT PERNYATAAN PERANG
69
BAB 69 - SUKU ABYEE
70
BAB 70 - HADIAH YANG MENABJUBKAN
71
BAB 71 - MENAKLUKAN SANG NAGA
72
BAB 72 - MERANGKUL SUKU ABYEE DAN SANG NAGA
73
BAB 73 - SUKU RAW
74
BAB 74 - KEMBALI KE TANAH OLEIC
75
BAB 75 - KERINDUAN YANG BELUM TERSELESAIKAN
76
BAB 76 - BUDAK WANITA BERNAMA RAZEL
77
BAB 77 - TERPESONA
78
BAB 78 - SENJATA BARU
79
BAB 79 - PERPINDAHAN KEPEMILIKAN
80
BAB 79 - PERPINDAHAN KEPEMILIKAN
81
BAB 79 - HADIAH UNTUK JENDRAL
82
BAB 80 - PENYERAHAN KEPEMILIKAN
83
BAB 81 - PELAYAN BARU
84
BAB 82 - PEPERANGAN DI TANAH LEYN
85
BAB 83 - PERTEMUAN DARI MASA LALU
86
BAB 84 - BERAKHIRNYA DENDAM MASA LALU
87
BAB 85 - PERTEMUAN DI KERAJAAN HAZMUT
88
BAB 86 - GELAR BARU UNTUK JENDRAL
89
BAB 87 - CINTA HANYA UNTUK TUAN
90
BAB 88 - KEDAMAIAN UNTUK RAKYAT
91
BAB 89 - MUSUH DARI PULAU KEMATIAN
92
BAB 90 - MELAWAN PENYIHIR
93
BAB 91 - KEMANA MEREKA MEMBAWANYA
94
BAB 92 - PERJALANAN KE PULAU KEMATIAN
95
BAB 93 - PULAU DEIRU
96
BAb 95 - PERTARUNGAN MELAWAN RAJA PENYIHIR
97
BAB 95 - TUMBANG
98
BAB 96 - TERNYATA DIA TELAH SADAR
99
BAB 97 - KEHADIRAN TAMU KERAJAAN
100
BAB 98 - GADIS YANG TIDAK SOPAN
101
BAB 99 - PERANGKAP
102
BAB 100 - AKHIR YANG MEMBUAHKAN HASIL - TAMAT.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!