"Bayar dengan tenaga Mu, dengan kamu menjadi asisten pribadi Ku selama dua Minggu di kantorku." ucap Arya Wiguna membuat Santika melototkan matanya.
"Heh, lo ingin buat gue jadi jongos Lo?
"Enak saja Lo! pekik Santika.
"Ya sudah, kalau kamu tidak mau, aku akan melaporkan kamu ke Kantor polisi, dengan tuduhan telah mengganggu ketenangan Ku.
"Apa kamu mau di penjara? tanya Arya Wiguna,membuat Santika bergidik ngeri. Ia tidak dapat membayangkan,kalau dirinya merasakan dinginnya jeruji besi.
"Ya Alloh, apes bangat sih hidup gue ketemu dengan lelaki songong ini." gumam Santika dalam hati.
"Dimana mobil Ku?
"Aku sudah meminta asisten Ku untuk mengambil mobil kamu."
"Kok bisa?
"Kan kuncinya ada di tas sandang Kamu, jadi tinggal ambil saja dari sana." ucap Arya Wiguna dengan enteng.
"Lancang sekali kau.
"Habis kamu, sudah menyusahkan aku.Dan mobil kamu sudah parkir di bawah." ucap Arya kepada Santika membuat Santika emosi tingkat dewa, karna Arya telah lancang mengacak acak isi dalam tas sandang milik Santika.
"Katakan dimana ponsel Ku? aku tidak ingin membuat kakakku mengkhawatirkanku." mohon Santika Diandra kepada Arya Wiguna. berharap Arya Wiguna memberikan ponsel milik Santika kepada dirinya.
"Kamu tenang saja, aku sudah mengirimkan pesan Whatsapp kepada kakakmu melalui ponselmu. Dan aku mengatakan kalau kamu lagi liburan di Pulau Dewata Bali selama tiga Minggu." ucap Arya Wiguna membuat Santika Diandra semakin emosi tingkat dewa.
"Kamu sangat keterlaluan!" telah berani-beraninya mengacak-acak isi tas sandangku dan juga mengacak-acak ponselku. Aku tidak akan mengampunimu. " teriak Santika Diandra. Tetapi Arya Wiguna seolah tidak peduli akan emosi Santika.
Yang ia inginkan Santika menuruti apa keinginannya. Arya Wiguna seorang duda yang terkenal kejam itu, memanfaatkan situasi Santika Kali ini. Dan Arya Wiguna tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat Santika sangat kesal kepadanya.
"Lihat saja nanti, jika kakakku mengetahui apa yang kamu lakukan kepadaku, kakakku pasti tidak akan tinggal diam." pekik Santika.
"Sayangnya, saya tidak menakuti ancaman kamu itu. Jangan kamu kira saya tidak tahu siapa kau.
"Maksud kamu ?
"Keluarga Mahendra, seorang pengusaha kaya raya sejagat negara ini. Siapa yang tidak mengenali sosok Mahendra? di kalangan bisnis namanya dikenal orang. Setelah kepergian Tuan Mahendra, Kakak kamu Alexander yang menjalankan perusahaan keluarga kalian. Dan kamu salah satu pemegang saham perusahaan milik Mahendra." ucap Arya Wiguna kepada Santika
"lancang sekali kamu menamai ayah Ku!" pekik Santika.
"Heran ya, sikap ayah dan putrinya jauh berbeda. Tuan Mahendra seorang pengusaha kaya raya yang selalu mendapat pujian dari pebisnis yang ada di negara ini. Tuan Mahendra selalu berbicara sopan dan santun kepada setiap orang.
Sekalipun Tuan Mahendra merupakan orang nomor satu pebisnis di negara ini, tetapi Dia selalu berbicara sopan menghargai orang lain. Tidak seperti putrinya ini. Menyedihkan." ucap Arya Wiguna memberitahu segalanya tentang ayah kandung Santika Diandra.
"Bagaimana mungkin dia mengenali ayahku? berarti lelaki ini tidak orang sembarangan. Santika membatin sambil memperhatikan Arya Wiguna dari ujung kaki hingga ujung rambut. Membuat Arya Wiguna menjadi salah tingkah melihat tatapan Santika Diandra.
****
Kamu ngapain lagi? Kenapa belum siap-siap berangkat ke kantor? tanya Arya Wiguna yang melihat Santika Diandra masih duduk santai sambil termenung di atas tempat tidur.
"Bagaimana mungkin aku berangkat ke kantormu dengan berpakaian seperti ini? apa kata orang nanti. Apa kamu tidak malu memiliki asisten seperti ini? gerutu Santika membuat Arya Wiguna langsung tertawa ngakak.
Arya memberikan paper bag kepada Santika Diandra. Agar Santika Diandra langsung mengganti pakaiannya karena pagi itu juga mereka harus berangkat ke kantor.
" Eh tunggu dulu, bukankah ini rumah kamu? terus Dimana Khanza gadis kecil yang cantik itu?
"Khanza berada di rumah utama bersama mami. Dan ini bukan di rumah utama, ini apartemenku." sahut Arya Wiguna memberitahu kepada Santika kalau saat ini Santika berada di apartemen pribadi milik Arya Wiguna.
"Lagian tidak mungkin saya membawa seorang wanita ke rumah. Bisa-bisa timbul fitnah. Apalagi Mami selalu kepo dengan urusan pribadiku. Cepat bersiaplah kita harus segera berangkat ke kantor pagi ini juga. Dan mulai saat ini kamu sah menjadi asistenku tidak ada acara tolak menolak. ucap Arya Wiguna tidak dapat dibantah oleh Santika Diandra.
Daripada berdebat, Santika Diandra langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa menit di dalam kamar mandi, Ia pun akhirnya keluar dan merias wajahnya dengan make up seadanya yang ada di sana.
"Baju siapa yang kamu berikan aku gunakan?" tanya Santika penuh selidik. Dari awal sudah saya katakan Jangan banyak bertanya. Lebih baik kamu pakai saja apa yang udah saya berikan." pekik Arya Wiguna
Santika malas berdebat.
Ia pun berniat keluar dari kamar itu, setelah selesai menggunakan baju yang diberikan oleh Arya Wiguna kepadanya. Terlihat pakaian itu pas dan cocok untuk Santika Diandra.
Membuat Santika Diandra mengerutkan keningnya. "Bagaimana mungkin seorang Arya Wiguna yang baru saja ia kenal, dapat mengetahui ukuran baju yang akan dikenakan oleh Santika. Membuat Santika Diandra bingung Siapa sosok Arya Wiguna sebenarnya.
***
"Ingat! mulai saat ini kamu menjadi asistenku dan harus menurut apa kataku. Kalau kamu tidak ingin mendekam di penjara." ancam Arya Wiguna agar Santika tidak berniat melarikan diri darinya. Santika hanya terdiam dan memilih mengikuti Arya Wiguna masuk ke dalam mobil.
"Maaf tuan apa kita langsung ke kantor? tanya song sopir kepada Arya Wiguna.
"Jalan Pak!, langsung ke kantor. Soalnya ada pekerjaan penting yang harus saya siapkan pagi ini juga."sahut Arya Wiguna dibalas anggukan dari sang sopir. Sopir pribadi Arya Wiguna langsung melajukan mobil menuju kantor yang dipimpin oleh Arya Wiguna.
"Siapa dari kalangan bisnis yang tidak mengenal sosok Arya Wiguna. Rata-rata dari kalangan menengah ke atas pasti mengenali Arya Wiguna. Apalagi jika aktif di dalam bisnis masing-masing. Tidak ada yang berani menentang Arya Wiguna, termasuk juga Alexander Kakak dari Santika Diandra.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, mobil yang ditumpangi oleh Arya Wiguna dengan Santika Diandra tiba di Wiguna campany. Dengan sigap Arya keluar dari mobil miliknya. Dengan langkah tegak, sikap elegannya ia berjalan masuk ke dalam kantor diikuti oleh Santika Diandra dari belakang.
"Selamat siang Tuan." sapa salah satu manajer yang bekerja di Wiguna campany. Tidak ada sahutan dari Arya Wiguna membuat Santika Diandra menggelengkan kepalanya melihat Arya Wiguna masuk, tanpa bertegur sapa dengan para karyawan yang menegurnya.
Tak ada satupun, yang bermain menatap Arya Wiguna. Setiap karyawan yang ia lewati pasti akan tunduk. Seolah ada rasa takut kepada Arya Wiguna.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🌺awan's wife🌺
lanjut terus
2023-01-01
0