HILANG

"Nih udah, ayok cepetan dimana kamar mandi nya, gerah tau"

setelah itu mereka mengantar Serra kekamar mandi,

"Nah ini kamar mandi nya, tapi jangan lama-lama"

Setelah ditunjukan, Serra langsung masuk ke kamar mandi itu, singkat cerita selesailah dia mandi dan 3 santriwati itu segera masuk ke kamar mandi secara bersamaan.

"Eh…kalian mandi bareng?" tanya Serra heran

"Iya, soalnya kalo satu-satu lama belum juga bakalan ada santri lain yang mau mandi"

"Ohhh, ya udah sana…sana"

Singkat cerita selesai lah 3 santriwati itu mandi dan keluar dari sana, tetapi wajah mereka semua seperti sedang mencari-cari seseorang,

"Eh kakak itu ke mana?"

"Gak tau nih, coba kita cari sekitar sini" Mencarilah mereka, ke semua ruangan tapi orang yang sedang dicari nya malahan ada dikamar yang sejak dari tadi mengeringkan rambut nya.

"Kak, kenapa gak bilang-bilang kalo mau ke kamar kita nyariin dari tadi takutnya kakak ilang"

"Kakak-kakak, emang gw kakak lo hah lagian mau masuk kekamar harus izin dulu" sinis Serra

"Ya maaf soalnya kita khawatir"

"Btw nama kalian siapa" tanya Serra

"Oh aku…zahra, ini maya, ini fatma"

"Umur?" tanyanya lagi

"aku 15 tahun, kalo maya sama fatma 14 tahun"

"Gw Serra, umur gw juga sama kayak kalian jadi jangan panggil gw kakak lagi ngerti"

"Iya S…Serra maaf ya" jawab zahra tapi Serra tidak menggubris nya malahan dia sedang memilih baju dan berganti pakaian.

"Wah gamis kamu bagus banget Serra, pasti mahal" Puji fatma tapi perkataan itu tetap tak digubris Serra malah dia menyodorkan kerudung segi empat kepada zahra

"nih…tolong pake'in gw kerudung"

"Oh sini, sini, kalo pake kerudung itu harus pake peniti atau jarum pentul"

"Hemm"

"Nah udah siap, MasyaAllah ternyata kamu lebih cantik pake kerudung yah" puji zahra yang lain pun menimpali. Dan entah mengapa pujian ini terasa berbeda oleh Serra padahal ia sudah mendengar banyak pujian tapi baru kali ini dalam hatinya terbesit rasa yang amat senang.

Setelah itu Serra mengambil sesuatu dari lemarinya dan mengeluar'kan beberapa sarung batik.

"Nih, kalian mau gak"

"Wah…ini beneran buat kita, bagus banget" ujar fatma seraya mengambil sarung itu dari tangan Serra begitu juga dengan maya dan Zahra.

Zahra pun bertanya "emang kamu gak mau pake, padahal ini bagus banget loh"

"nggak sih, kayak nenek-nenek tau gak"

"Ya mungkin ini juga rezeki kita…makasih ya Serra" ucap maya senang tak lupa juga dengan Zahra dan fatma.

"iya makasih ya Serra"

Kata hati Serra (dasar kampungan, dikasih gituan doang senengn nya minta ampun)

"Eh udah jam 11 ayok kita makan" ujar Zahra memberitahukan

"Ayo Serra"

Akhirnya Serra mengikuti mereka menuju ruang makan, sampai sana ternyata sudah banyak santriwati, mereka pun duduk ber'dampingan ketika semua sudah berkumpul makanan pun dibagikan satu persatu.

"Nah ayok dimakan"

"Telor dadar sama sayur?" heran Serra

"Itu sayur santan daun singkong, cobain enak tau" jelaslah maya

Serra yang melihat makanan itu tidak berselera untuk makan, bagaimana tidak dirumah setiap hari Serra selalu makan makanan yang lezat dan mahal dan tentu'nya makanan seperti itu telur dan sayur tidak disentuh'nya sama sekali.

"Serra ayo dimakan" Ajak Zahra

"Gak mau, kamu aja yang makan tuh"

"Beneran, nanti kamu ke:laperan loh"

"Bodo amat"

"Ya udah, sini nasi kamu"

Serra pun memberi makanan'nya itu untuk zahra. Selesai mereka makan semua santri diberi waktu istirahat 5menit sebelum dzuhur tiba.

...****************...

Dug dug dug Allahuakbar…Allahuakbar

Adzan dzuhur pun ber'kumandang semua santriwati pergi menuju masjid

"Serra ayo solat" ajak teman-teman nya

"Solat? mukena aja gw gak bawa gimana mau solat"

"Ya udah nih…kebetulan aku punya dua"

"Kalian bisa gak sih, gak usah peduli heran deh" bentak Serra

"Tapi kita harus peduli kepada orang yang membutuh'kan" ujar fatma

"Dan gw gak butuh, ngerti gak sih, udah deh kalian pergi sana"

Karena takut jika terjadi pertengkaran akhirnya Zahra, maya, dan fatma meninggalkan Serra sendirian dikamar.

30 menit kemudian ada yang mengetuk pintu kamar, Serra pun membuka'nya.

"Serra, kenapa kamu tidak ikut solat dan mengaji" tanya ustadzah umairoh

"Papa saya, gak bawain mukena jadi saya gak solat deh"

"Astagfirulloh haladzim, ustadzah denger dari fatma kalau dia pinjamkan kamu mukena tapi kenapa ditolak?"

"Mukena nya jelek semua, ya aku gak mau lah"

Ustadzah hanya bisa mengelus dadanya "Serra, soal mukena jelek atau semacamnya tidak akan mempengaruhi sholat kamu, mau mukena nya bagus sekalipun itu tidak akan membuat kamu indah dimata Allah, lantas kenapa kamu tidak mengaji, apa karena Qur'an nya tidak ada atau karna jelek"

dengan wajah datar nya Serra menjawab "Saya gak bisa ngaji ustadzah dan saya sangat benci kepada semua guru yang mengajar ngaji , Puas" Kemudian Serra menutup pintunya.

Sontak pernyataan itu membuat ustadzah kaget dan bertanya-tanya kenapa bisa ia begitu membenci orang yang mengajar ngaji, dan situasi nya tidak memungkinkan untuk bertanya lagi mungkin butuh beberapa saat ketika Serra mulai merasa tenang.

Ke'esokan harinya karena Serra tetap tidak mau sholat dan mengaji pak kyai pun segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini beliau segera mendatangi kamar Serra

tok…tok…tok…tok "Assalamu'alaikum Serra tolong buka pintunya"

pintu terbuka tetapi bukan Serra melainkan Zahra dan pak kyai pun bertanya "Nak Zahra dimana Serra boleh panggilkan kesini"

"Maaf abah tapi Serra gak ada dikamar"

"Kalau boleh tau Serra dimana"

"Anu bah, saya sama temen-temen kan habis pulang dari masjid jadi kita semua gak tau Serra kemana"

"Aduh gimana ini yah, Nak Zahra sama teman-teman lainnya bisa bantuin abah cari Serra?"

"Bisa, bisa"

"ya sudah kalau begitu abah mau cari Serra ke'sana dulu ya"

Begitulah awal mula pencarian Serra yang entah dimana dia sekarang yang jelas semua orang sedang mencarinya, satu menit, dua menit hingga be'berapa jam Serra tak juga ditemukan di pondok pesantren tadinya mau melapor ke polisi tapi harus tunggu 24 jam lamanya.

"Bagaimana ini, apa yang harus abah sampaikan kepada nak Abizar" keluh pak kyai kepada anaknya

"Sabar abi, kita berdoa saja semoga Serra cepat ditemukan"

"Iya nak"

"Abi apa dikamar Serra masih ada barang-barangnya" tanya umairoh

"Abah tidak tau"

"Lah, umairoh pikir abi tau, kalau begitu coba kita cek ke kamar nya lagi"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!