GADIS NAKAL

Rabu 6 maret * pagi telah tiba, kejadian tadi malam sudah berlalu dengan cepat begitupun para pembantu di rumah pak Abizar yang sejak dari pagi-pagi buta sudah membersihkan rumah mereka yang besar dan megah itu hingga waktu menunjukan pukul 07.00 pagi tapi seorang nona Serra belum juga bangun dari tidurnya padahal seharusnya dia segera bergegas sekolah sedangkan papa, mama, dan adiknya sudah berada dibawah sedang menikmati sarapan mereka.

"Mba jul, tolong bangunin Serra bilangin juga kalau dia gak mau sekolah saya gak akan kasih dia uang lagi." Tegas Papa kepada pembantunya itu.

"Baik Pak" jawab mba jul segera ia bergegas pergi ke kamar atas untuk membangunkan Serra.

tok... tok... tok "Non Serra bangun Non, kata bapak kalo Non gak bangun nanti gak dikasih uang lagi" ujarnya dengan suara agak tinggi

Krietttt...(suara pintu terbuka) terlihat sosok yang membuka pintu itu, wajahnya kusut rambutnya agak acak-acakan tapi masih terlihat cantik dan juga gaun semalam yang masih dikenakannya. Tanpa berbicara apapun Serra langsung pergi ke kamar mandi dan melakukan aktivitas nya seperti mandi, gosok gigi, dan mencuci muka. Tak lama ia pun keluar dengan lilitan handuk dari ujung dada sampai dengkul nya, sesegera mungkin Serra kembali ke kamarnya dan memakai pakaian sekolah kebetulan hari ini, hari rabu jadi semua murid diwajibkan pakai seragam pramuka.

Waktu menunjukan pukul 07.50 tapi dengan santainya seorang Serra ia masih berada didalam kamar sedang memandangi wajahnya yang ada dicermin dan tangannya yang sedang mengoleskan lipstik kebibir begitupun satu persatu semua make-up ia Pakaikan ke wajahnya dan yaaa tidak bisa dipungkiri bahwasanya dia memang cantik. Setelah selesai bermake-up diapun segera turun ke bawah sambil menggerutu "ck sial lagi-lagi gue ditinggal gak bisa gitu nungguin gue sebentar?"

Baginya sih sebentar padahal waktu sudah menunjukan pukul 08.10 pasti dia telat masuk sekolah lagi.

"Pak joko anterin saya sekolah....

cepetan" teriak nya dari kejauhan. Pak joko yang memang sejak tadi sedang membersihkan mobil pun menyaut

"Siap Non" pak joko segera membukakan pintu mobil untuk Serra dan mereka berdua bergegas menuju sekolah.

...****************...

Sesampainya disekolah, dia keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah gerbang

dengan suara yang agak sombong dia berbicara dengan satpam sekolah itu "Pak…buka gerbangnya"

Pak satpam tidak menggubris sama sekali perkataan Serra, Serra bingung kenapa satpam ini tidak menjadi penurut lagi tidak biasanya seperti ini sekalipun sering telat satpam itu pasti akan membukakan gerbang untuk nya, toh papanya adalah donatur sekolah tersebut.

"Pak…buka gak gerbangnya, kalau gak saya bisa aja pecat bapak jadi satpam" paksa Serra sambil memegangi gagang gerbang. Bukannya membuka'kan gerbang tetapi satpam itu malah masuk kedalam sekolah seolah-olah dia tidak mendengar apa pun, begitu juga dengan Serra yang semakin kesal karena ditinggal pak satpam dia pun memanjat gerbang itu sampai akhirnya bisa memasuki area sekolah. karena sudah berhasil memasuki sekolah dia pun berlarian di Koridor menuju ruang kelas nya dan yang pastinya didalam kelas sudah ada guru yang sedang mengajar, ketika hendak masuk Serra ditahan oleh guru itu "berdiri disana Serra, kamu tidak boleh duduk sebelum pelajaran ibu selesai" Tegas guru tersebut dengan suara yang sangat lantang.

"Apaaa berdiri? ibu bercanda" sahut Serra disertai ketawa kecil.

"Ibu serius, berdiri disana atau kamu keluar" tegas kembali guru tersebut. Seketika semuanya menjadi hening sesaat dan juga semua mata tertuju pada Serra

"Oke fine, kalo ibu suruh aku keluar" segera dia keluar dari kelas tersebut dan hendak pergi menuju kantin sekolah.

Disepanjang jalan koridor Serra tak hentinya menggerutu dengan ekspresi wajahnya yang terlihat kesal tapi tiba-tiba langkahnya terhenti ketika ia melihat ke arah perpustakaan** disitu juga ekspresi nya berubah, senyum seringai yang menandakan bahwasan nya Serra akan melakukan hal itu lagi dan benar saja dia berlari memasuki perpustakaan dan langsung mengacak-acak buku yang dilihatnya Kebetulan juga entah kemana ibu pengawas yang biasanya ada disitu. Selesai mengacak-acak semua buku Serra kepikiran sesuatu "Kayanya kurang wow deh kalo ini doang" Entah apa yang merasukinya kemudian dia meninggalkan perpus itu dan pergi ke wc untuk mengambil se'ember air.

Selesai mengambil air, sera menuju ke area kantor dan tanpa basa basi……byurrrrrr………… se'ember air melayang dan membasahi sebagian meja dan tentunya guru-guru yang ada disana. Semua guru hanya terdiam seakan-akan mencerna apa yang terjadi barusan dan tanpa menunggu lama Serra meninggalkan kantor tersebut dengan suara cekikikan "ha…ha…ha rasain lo semua"

...----------------...

(Ruang BK )

"Begini bu langsung ke intinya saja, para guru-guru disini benar-benar tidak sanggup untuk mengajar Serra lagi bu, dengan berat hati saya mengeluarkan sera dari sekolah karena perilakunya tidak bisa ditoleransi lagi, bagaimana tidak, sudah berapa kali dia membuat keonaran disini mulai dari mengacak-acak fasilitas sekolah, membully temannya, melawan kepada guru dan masih banyak lagi. kami tahu jika suami ibu adalah donatur disekolah ini tapi sekali lagi maaf kami harus mengeluarkan Serra dari sekolah." Jelas bapak kepala sekolah sambil memberikan surat DO kepada Intana (mama sera). Dengan hembusan nafas yang berat Intana menerima surat itu "Baik Pak, saya mengerti sebelumnyaaa saya juga minta maaf atas apa yang Serra lakukan, kalau begitu saya permisi" ucapnya dan langsung beranjak dari kursi begitupun dengan bapak kepala sekolah

"Saya juga ingin ber terimakasih karena ibu sudah menyempatkan waktu untuk datang kesini, mari bu" balas kepala sekolah.

...----------------...

Sementara itu Serra yang berada dikantin dengan 4 teman yang lainya juga sedang bergosip

"Wah bener-bener parah banget Lo Ser belum aja masalah semalem kelar lah ini lo bikin lagi hahaha" ujar salah satu temannya yang bernama clara dan teman yang lain juga menimpali

"iya lah namanya juga anak crazy rich jadi bebas mau ngapain aja"

Serra hanya bisa tertawa bangga atas apa yang teman-teman nya katakan karena baginya itu adalah sebuah pujian. Padahal dia tidak tau apa yang akan sebenarnya terjadi nanti.

"Eh guys, pulang sekolah kita ke kafe yu gw traktir deh" ajak Serra

Tapi semuanya hanya terdiam memandang satu sama lain dan temannya, Sinta, menjawab dengan cepat.

"eh sorry ya, gw gak bisa sih soalnya mau ikut nyokap jalan-jalan"

"kalo yang lainnya gimana, bisa kan? " tanya balik Serra. Tapi semua temannya serentak bilang tidak bisa karena ada urusan, kemudian Serra beranjak dari duduknya dan menjawab dengan nada sedikit kesal "Alasan, bilang aja kalo kalian males kan" Dari situ Serra meninggalkan teman-temannya dan pergi ke kelas.

"Aduh gimana nih kayanya dia bakal ngamuk lagi deh" bisik Sinta,

"Udah lah biarin aja, nanti juga dia baik lagi kok jadi selow aja" timpal Clara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!