CH 2. Poin Kontribusi

Ruang makan di kediaman Abdul Waris...

Ali terlihat berdiri di samping Abdul yang baru selesai makan malam yang ditemani istrinya Sri.

Ali memberanikan diri untuk mengutarakan keinginannya yang akan merubah posisinya menjadi pemain depan dan tidak ingin lagi menjadi kiper.

"Pak, Aa mau jadi pemain depan!" ucap Ali dengan tegas.

Mendengar hal itu Abdul sebenarnya sangat terkejut tetapi ia berusaha untuk menutupi rasa emosinya agar bisa terlihat lebih tenang dihadapan anaknya itu.

"Ayah sudah bilang beberapa kali, kalau hanya Ayah yang tahu mana yang terbaik buatmu, Ayah dulu sewaktu muda adalah kiper terbaik di klub Parung FC dan Aa akan menuruni kemampuan Ayah, walaupun kemarin Aa kebobolan 8 kali, itu karena Aa melawan tim muda dari salah satu klub terbaik di Bogor, Aa masih bisa meningkatkan kualitas kiper," ucap Ayah Abdul berusaha meyakinkan anaknya untuk tetap menjadi kiper.

Ali dengan tegas menyanggahnya.

"Sudah jelas jelas kemarin Aa kebobolan 8 gol dan telah membuat Ayah malu, itu bukti Aa tidak mempunyai bakat untuk menjadi seorang kiper seperti Ayah!" tegas Ali.

Mendengar hal itu Abdul terlihat tidak bisa menahan, dan akhirnya melepas emosinya dengan memukul meja makan.

Braaak!

"Menjadi kiper atau kamu tinggalkan impianmu menjadi pemain sepak bola?" ancam Ayah Abdul kepada Ali.

Dalam keadaan ketakutan Ali berusaha untuk menjadi lebih kuat lagi, ia akan mempertahankan keputusannya untuk menjadi seorang pemain depan, karena ia tahu dengan adanya sistem yang ia miliki sekarang, maka akan lebih mudah untuk mengejar impiannya untuk menjadi seorang penyerang yang hebat.

"Daripada Aa harus menjadi kiper dan terus menjadi bayang-bayang Ayah, lebih baik Aa kabur saja dari rumah ini" ucap Ali balas mengancam.

Ali langsung lari ke lantai 2, ke kamarnya.

Sesampainya di kamar ....

Sebenarnya Ali tidak benar-benar serius akan kabur dari rumahnya, ia hanya menggertak saja.

Ia hanya ingin Ayahnya menyetujui keinginannya untuk merubah posisi ia sekarang sebagai kiper menjadi pemain depan saja, agar tantangan dari sistemnya ini bisa selesai.

"Maaf Ayah bukan maksudku kurang ajar kepada Ayah, tapi ini memang harus kulakukan untuk peningkatan permainan sepak bolaku," gumam Ali sambil memasukkan pakaian ke dalam tas nya.

Ali memasukkan pakaian ke dalam tasnya pun adalah upayanya untuk lebih meyakinkan Ayahnya, agar ia terlihat benar-benar seperti yang ingin kabur dari rumahnya, walaupun itu hanya pura-pura saja.

Sementara itu di ruang meja makan ....

Terlihat Ibu Sri yang sedang memohon kepada Ayah Abdul agar diberikan kesempatan kepada anak satu-satunya itu untuk bisa memilih kemauannya atas keputusan yang ia buat sendiri.

"Pak tolong pikirkan lagi, beri kesempatan anak kita menentukan pilihannya sendiri, jangan sampai nanti malah terjadi hal- hal tidak kita inginkan," ucap Ibu Sri memohon sambil memegang tangan Ayah Abdul yang sangat keras mengepal itu.

Ayah Abdul terdiam sejenak, terdengar suara nafasnya yang sudah makin cepat, seperti menahan amarahnya.

"Anak itu belum paham benar kalau dunia sepak bola ini begitu keras, kalau ia tidak ku latih sebagai kiper sedari kecil ia akan kalah bersaing dengan pemain-pemain yang lain," ucap Ayah Abdul memberi penjelasan kepada Ibu Sri.

Tidak lama berselang ....

Ali turun dari lantai 2 menuju keluar rumah, dengan memasang muka paling sedihnya.

Sementara itu Ibu Sri terlihat sangat sedih melihat anak kesayangannya itu sudah siap dengan segala perlengkapannya untuk kabur dari rumah.

"Aa mau kemana?... Ayah cepat tahan anak itu yang mau keluar rumah!" seru Ibu Sri yang panik.

Mendengar Ibu Sri yang terlihat panik itu.

Tiba-tiba Ayah Abdul berdiri dari duduknya, matanya tajam menatap Ali dan dengan tarikan nafasnya yang panjang.

Ia akhirnya mengizinkan anaknya untuk merubah posisinya menjadi pemain depan dengan 1 syarat.

"Baiklah Ali kamu boleh merubah posisimu menjadi pemain depan tapi dengan syarat, apabila pada umurmu yang ke 19 tahun, kamu tidak bisa masuk ke timnas U19 ataupun U21, kamu harus mengubur impianmu untuk menjadi pesepak bola profesional," ucap Abdul serius memberi syarat kepada Ali.

"Siap Ayah," jawab Ali singkat

"Besok akan kuhubungi kepala pelatih U19 Parung FC, untuk mengganti posisi dari Ali," ucap Ayah Abdul seraya pergi menuju kamarnya yang diikuti oleh Ibu Sri.

Mendengar hal itu Ibu Sri merasa lega, akhirnya suaminya mengizinkan anaknya untuk bisa memilih kemauannya atas keputusannya sendiri.

Ia juga bersyukur dengan begitu Ali tidak akan jadi kabur dari rumahnya.

Sementara itu, Ali yang mendengar Ayahnya menyetujui keinginannya untuk merubah posisi menjadi pemain depan langsung merasa girang, namun ia tidak memperlihatkannya di depan Ayah dan Ibunya.

"Yes, tantangan berhasil diselesaikan."

Ali bergegas pergi ke kamarnya di lantai 2.

Sesampainya di kamar, seperti biasa ia langsung rebahan di kasurnya.

Dan ....

"Mata Sayu."

Ting!

----------------

[Sistem Aktif]

[ Selamat Datang Tuan]

[ Tantangan] [ Bilang kepada Ayah] [ Selesai]

[ Poin Kontribusi +10]

[ Memindai Tubuh]

[ 30%...60%...90%...Selesai]

[ Atribut Pemain Depan] [ Max. 20]

-[ Aerial 5] [ Red]

-[ Dribbling 5] [ Red]

-[ Passing 5] [ Red]

-[ Shooting 5] [ Red]

-[ Technique 5] [ Red]

-[ Tackle 5] [ Red]

-[ Speed 5] [ Red]

-[ Stamina 5] [ Red]

-[ Strength 5] [ Red]

[ Spesial Ability]

-[ Positioning 11] [ Yellow]

----------------

"Waaaah, ini sama seperti game saja, nilai atribut itu merupakan level, kenapa nilai atributku 5 semua?"

[Sesuai dengan hasil pindaian, nilai atribut Tuan standar semua bernilai 5]

"Nilai maksimal dari semua atribut ini adalah 20 yah?"

[Ya]

"Red dan Yellow itu warna apa?"

[warna itu merupakan tanda dari pencapaian poin dari atribut. Poin 1 sampai 10 akan berwarna merah (Red), poin 11 sampai 15 akan berwarna kuning (Yellow) dan poin 16 sampai 20 akan berwarna hijau (Green)]

"Spesial Ability itu maksudnya apa? nilainya 11 besar juga yah!"

[Spesial Ability adalah kemampuan khusus yang Tuan punya, itu adalah bakat alami yang Tuan punya]

"Apakah tantangan bilang kepada Ayah tadi mempunyai nilai kontribusi 10?"

[Ya]

"Berarti aku bisa menambahkan atribut ku dengan nilai kontribusi itu?"

[Ya]

"Aku menambahkan nilai atributku dengan poin kontribusi ini harus sekarang atau hari apapun bisa?"

[Kapanpun bisa Tuan]

"Besar juga nilai kontribusi dari tantangan bilang ke Ayah ini, kira-kira akan kutambahkan untuk apa yah nilai kontribusi ini."

"Fungsi Spesial Ability ku adalah Positioning, bisa tolong jelaskan?"

[ Positioning ini menggambarkan seberapa baiknya kemampuan pemain dalam memposisikan dirinya dalam permainan tim di lapangan, ketika menyerang. Pemain yang memiliki nilai tinggi terhadap atribut ini akan membuat pemain tersebut mampu mengarahkan dirinya dengan baik dalam menempatkan posisinya di dalam taktik permainan. Atribut ini akan lebih efektif lagi kinerjanya jika pemain mempunyai nilai atribut Aerial dan Shooting yang bagus]

"Okeey terima kasih."

"Mata melotot"

[Sistem Non Aktif]

Sepertinya akan ku habiskan semua poin kontribusi ku untuk Spesial Ability ku saja, karena kemampuan itu yang sangat berguna ketika ada di depan gawang lawan ....

Terpopuler

Comments

SageøfGilgamesh

SageøfGilgamesh

kan jadi halus kan tor gue bacanya

2022-10-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!