Memilih

Michela cepat-cepat melepaskan pelukannya dari Dewa. "Tadi itu aku hanya tidak melihatnya saja," ucap Michela mengibas-kibaskan bajunya.

"Bagaimana kau akan menjadi pahlawan menyelamatkan gadis yang di tindas? Sedangkan kau sendiri tidak bisa menyelamatkan diri sendiri," ucap Dewa mengejek.

Michela melihat sekilas ke arah Dewa, lalu melihat ke arah jalan. "Terima kasih," ucap Michela singkat.

"Hanya ucapan terima kasih?" tanya Dewa menatap Michela tersenyum menyeringai. "Hm... bagaimana jika kau berterima kasih dengan tubuhmu," bisik Dewa di telinga Michela.

"Brengsek!! Dasar pria mesum!" teriak Michela menjauhkan tubuhnya dari Dewa.

"Hahahaha… aku tidak tertaril dengan kelinci kecil, tunggu kamu tumbuh dewasa, baru enak melahapmu," ucap Dewa terkekeh.

Dewa pun masuk ke dalam mobil dan pergi dari tempat kejadian tersebut.

"Brengsek, apa dia mengejek ku dan mengatai ku? Dasar pria mesum," maki Michela kesal.

Michela memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Sesampainya di kotsnya, Michela langsung maauk ke dalam kamar, ia berhamburan di ranjang ke sayangannya, mengambil bantal menutup wajahnya.

"Astaga! Dia masih mengingatku menjadi pahlawan, apa dia berhati sempit? Bagaimana jika benar? Tamarlah riwayatku, apa aku harus memohon padanya agar dia tidak mengeluarkanku dari kampus? Ah tidak! tidak! Tidak! Aku tidak akan memohon pada pria mesum itu, tapi bagaimana jika ia tetap ingin mengeluarkanku? Aku masih ingin berkuliah," ucap Michela menyesal.

Michela memutuskan untuk mengerjakan tugas kampusnya, tanpa sadar, ia malah tertidur.

Saat tertidur dengan pulas, Michela malah bermimpi. Dewa adalah pria yang ia cintai malah berselingkuh dengan terang-terangan. Sekatika Michela menjerit.

"Tidakkkkkkkkkkk!" teriak Michela.

"Eh," seketika Ia tersadar sambil melihat sekeliling kamarnya.

"Astaga! Apa kenapa aku harus memimpikan dia? Apa imajinasi ku sangat tinggi?" tanya Michela binggung.

Ia memukul-mukul kedua pipinya agar ia cepat sadar sepenuhnya. Michela mengelengkan kepalanya dengan kencang.

"lupakan… lupakan… lupakan," ucap Michela.

xxx

Ke esokan harinya.

Sesampainya di kampus.

"Hay Michela, selamat pagi," sapa Rona.

"Selamat pagi sayangku," ucap Michela tersenyum.

"Kamu genit Ah," ucap Rona.

"Hahaha… makan yuk, lapar nih," ajak Michela.

"Ayo," ucap Rona.

"Tes tes, yang merasa namanya kelinci kecil , pin nama mu ada di tangan saya, jika ingin mengambilnya datang ke perusahaan DEWA GJ," terdengar dari pengeras suara kampus.

"Dia terang terangan mengataiku," ucap Michela dalam hati.

"Eh kamu dengarkan dari pengeras suara? Apa jangan-jangan pin namamu ada di tangan Ceo Dewa nggak? Pake acara bilang kelinci kecil lagi," ucap Rona.

"Eh, ma... mana mungkin, kita kan ngak tau selain aku pasti ada yang lain menghilangkanya," ucap Michela gugup.

"Apa aku harus ke sana?" tanya Michela dalam hati sambil ragu-ragu.

"Ayo, katanya kamu ingin makan," ucap Rona mengingatkan.

"Eh, iya," angguk Michela tersadar.

"Eh, tapi kamu coba aja kesana, mana tau pin nama mu beneran di temukan ceo Dewa, sekalian cuci mata," goda Rona.

"Apa aku juga harus menghilang pin nama ku agar aku bisa ke sana?" tanya Rona berpikir.

"Ah, terserah kami sajalah," ucap Michela pasrah.

xxx

Saat pulang kuliah.

"Michela, lebih baik kamu pergi aja ke sana, tuh liat, mereka yang tidak kehilangan sengaja di sembunyikan agar bisa ke perusahaan DEWA GJ," ucap Rona menunjuk ke arah para cewek-cewek kampus.

"Ya udah, aku pergi dulu ya, kamu?" tanya Michela.

"Aku ya pulang," jawab Rona.

"Baiklah, hati-hati ya," pesan Michela.

"Kamu yang hati-hati, nanti jatuh cinta," ucap Rona tertawa.

"Ogah, nggak akan, bye," ucap Michela.

"Hehehehe."

Michela pun menyetop tukang ojek lalu menuju perusahaan Dewa.

Sesampainya di sana, sudah banyak mahasiswi ya berkumpul.

"Seperti mau demo aja," ucap Michela. Para mahasiswi berdesakan.

"Permisi Tuan Dewa, di luar banyak mahasiswi," ucap Diana adalah sekretaris Dewa.

"Katakan kepada mereka, saya hanya mencari orang yang beranisial M," ucap Dewa.

"Baik Tuan," angguk Diana. Ia pun keluar dari ruang ceo.

"Yang huruf depannya beranisil M, silakan tinggal di tempat, yang lain silakan bubar." ucap Diana.

Para mahasiswi pun separuh meninggalkan tempat tersebut.

"Apa ada perintah yang lain Tuan Dewa," ucap Diana.

"Katakan namanya terdiri dari 7 huruf," jawab Dewa.

"Yang namanya terdiri 7 huruf silakan tinggal," ucap Diana lagi.

Dan mahasiswi tinggal seperempatnya.

"Huruf depan M dan huruf belakang A," ucap Dewa.

Dan mahasiswi pun tingga 6 orang.

"Maksud dia apa?

apa bermain tebak tebakan?" tanya Michela sewot.

"Aku hanya mengiginkan dengan nama M-I," ucap Dewa.

Tinggalah 3 orang.

"Sungguh kurang kerjaan, tinggal di kasih dah selesai," gerutu Michela dalam hati.

Bersambung

Jangan lupa like vote komen dan hadiah

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Iin Karmini

Iin Karmini

berhamburan#menghambur

2023-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!