Dia Imamku
menikah diusia muda adalah dambaan bagi segelintir orang namun tidak dengan ku,aku memiliki impian untuk menjadi seorang dokter namun impian itu harus hancur ketika orang tua ku sepakat untuk menjodohkan ku dengan anak sahabatnya dulu yang memiliki pondok pesantren disebuah desa di daerah bogor
kata mereka perjodohan kami akan semakin mempererat tali silaturahmi diantara papa dan kyai Anwar yang memang bersahabat sedari kecil dan menurut papa perjodohan ini adalah yang terbaik untukku agar aku bisa lebih mendalami agama
"pah kayla nggak mau dijodohin,kayla juga masih pengin nikmatin masa muda kayla,Kayla pengin kuliah kayla pengin jadi dokter." rengek kayla memohon ke papanya agar membatalkan perjodohan nya
"nggak bisa Kayla,papa udah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa,namanya Muhammad abidzar dan Minggu depan mereka bakal kesini untuk mengkhitbah kamu!" ucap papa Arga papanya Kayla yang memang jika sudah menetapkan keputusan tidak ada yang bisa menolaknya
"tapi pah.."
"kayla ini yang terbaik untuk Kayla dia anak seorang kyai yang bisa membimbing Kayla untuk menjadi orang yang lebih baik insyaallah dan papa mohon kamu bisa terima perjodohan ini yah."
dengan menghela nafas panjang Kayla pun menuruti kemauan papanya"ok pah,tapi Kayla nggak bisa janji kalau Kayla bakal bisa jadi istri yang baik buat dia." ucap Kayla sembari pergi meninggalkan papanya dan berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya yang berada dilantai dua
papa arga dan kyai Anwar bersahabat sejak kecil karna mereka tinggal di salah satu desa yang ada di Bogor dan setelah dewasa kyai Anwar melanjutkan untuk menggantikan sang ayah yaitu kyai Rasyid yang telah wafat dan kyai Anwar menjadi pengasuh di pondok pesantren Al Husna dan menikah dengan salah satu anak kyai Usman yaitu ustadzah Azizah atau biasa dipanggil umi Azizah yang satu desa dengan kyai anwar sedangkan papa pergi merantau ke Jakarta dan tak lama kemudian juga menikah dan sekarang menetap di Jakarta karna menikah dengan mama yaitu mama Fitri yang notabene adalah orang asli Jakarta
dan sekarang mereka menjodohkan anak-anak nya agar tali silaturahmi mereka tetap terjalin meski mereka sudah berjauhan, dan aku hanya bisa pasrah karna keputusan dari papa tidak akan ada yang bisa menolaknya dan ibu pun hanya bisa mengiyakan apa kata papa karna menurut mama tidak mungkin seorang ayah akan menjerumuskan anak satu-satunya ke dalam kehidupan yang sulit apalagi abidzar adalah lulusan di salah satu universitas di Kairo Mesir
"assalamualaikum."
"wa'alaikumsalam." papa dan kyai Anwar pun berpelukan"silahkan masuk,gimana tadi perjalanan kesini lancar?" tanya papa kepada kyai Anwar
"Alhamdulillah macet hehe." mereka pun tertawa membuat keadaan yang hening menjadi riuh karna gelak tawa para tamu dari keluarga kyai anwar dan keluarga dari mama yang sudah duduk sedari tadi untuk mengunggu kedatangan keluarga kyai Anwar
kayla yang sedari tadi didalam kamar pun mulai mendengar keadaan ruang tamu yang semakin ramai dengan gelak tawa dari keluarga kedua belah pihak,saat Kayla sedang duduk diatas ranjang kamar kayla.Tiba-tiba pintu kamar pun terbuka dan ternyata mamanya yang menyuruh Kayla untuk keluar agar menemui keluarga kyai Anwar dan abidzar calon suaminya
Kayla pun yang menggunakan gamis hitam yang dipadupadankan dengan kerudung abu-abu yang membuat nya semakin terlihat cantik,Kayla pun keluar kamar dan menuruni anak tangga sambil melihat kearah rombongan keluarga kyai Anwar dan matanya yang meneliti satu persatu laki-laki disana untuk mencari dimana abidzar calon suaminya
dan dilihatnya hanya laki-laki tua yang sudah berumur dan membuat Kayla berfikir apakah papanya menjodohkan nya dengan laki-laki tua hanya karna dia anak seorang kyai,tapi menurut kayla tua ya tetap tua meskipun itu anak seorang kyai sekalipun
"Kayla kamu lagi cari siapa sih,kok dari tadi celingukan kaya lagi cari seseorang?" ucapan mama membuat Kayla menghentikan gerakan matanya yang ditunjukan untuk mencari dimana sosok abidzar yang katanya calon suaminya
"enggak cari siapa-siapa kok mah." Kayla pun melanjutkan langkahnya dengan berjalan gontai karna pikirannya sekarang bahwa dirinya yang berumur 19 tahun akan dijodohkan dengan lelaki tua pilihan papanya
semua orang pun melihat kearah Kayla dengan tatapan kagum karna kecantikan Kayla yang memang hanya memakai makeup yang natural menjadikannya cantik alami karna memang Kayla sangat cantik dengan kulit putih,hidung mancung,alis tebal dan bulu mata lentik membuatnya seperti wajah blasteran
"Arga apa itu Kayla?" ucap kyai Anwar sembari melihat kearah Kayla
"iya!kenapa? cantik kan anakku,seperti papanya yang ganteng haha." suara tawa pun kembali terdengar jelas di ruang tamu
Kayla pun merasa malu karna menyadari mereka semua sedang melihat kearahnya dan Kayla pun menyalami satu persatu tamu dan akhirnya terduduk di samping papa dan mamanya
saat semua orang diruang tamu sedang berbicara dan tertawa tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berjalan kearah kyai Anwar dan umi Azizah dan duduk disamping kyai Anwar dengan tubuhnya yang tinggi,kulit putih hidung mancung,alis tebal dan muka agak kearab-araban membuat siapa saja yang melihatnya membulatkan matanya karna ketampanannya
"Kayla perkenalkan ini abidzar calon suami kamu."
abidzar pun menundukkan pandangannya tapi tetap memberi salam kepada Kayla
deg... ternyata laki-laki yang dijodohkan kepadanya bukan laki-laki tua melainkan laki-laki tampan yang mungkin menjadi incaran para santri di ponpes abi nya
akhirnya acara pun berjalan dengan khidmat dan umi Azizah lah yang memasangkan cincin di jari manis Kayla karna memang mereka sangat paham tentang agama yang tidak mengizinkan antara laki-laki dan perempuan yang belum mahram tidak boleh bersentuhan
dan Kayla tidak bisa membayangkan jika hari ini,jam ini,dan detik ini dirinya resmi dikhitbah oleh seorang anak kyai.
dan Kayla yang bahkan untuk keseharian saja tidak pernah memakai hijab,berpakaian kurang bahan dan sekarang harus siap menjadi menantu kyai pemilik pondok pesantren terkenal,dan sekarang apakah kehidupan Kayla setelah menjadi menantu kyai akan berubah atau sama seperti biasa yang bangun saja kesiangan tanpa melaksanakan solat subuh dan Alqur'an mungkin itu hanya menjadi pajangan rumahnya yang bahkan tidak pernah ia sentuh
abidzar yang sedari tadi tertunduk kini mulai memberanikan diri melihat calon istrinya yang sedang dipasangkan cincin di jari manis nya,walaupun cuma seperkian detik dan kembali menundukan pandangannya
"Arga bagaimana jika pernikahan kita adakan Minggu depan,lebih cepat lebih baik bukan?" ucap kyai Anwar
"benar,lebih cepat lebih baik." ucapnya dengan senyum mengembang di bibir semua orang yang mendengar perkataan dari kyai Anwar dan papa namun tidak dengan Kayla dia hanya tertegun kaku mendengarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
dee
paling seneng klo baca ttg pernikahan di lingkup pesantren
2022-10-10
1