Setelah Penatua Zuna meninggalka mereka bertiga Roju memsan 3 cangkir kopi lagi pada pelayan. Setelah kopi datang mereka bertiga melanjutkan pembahasan tentang pelaku pencurian kuda siluman dan pemberi pill penghilang kewarasan pada kuda itu. Roju yang cerdas segera memulai topik pembicaraan setelah menyalakan satu batang
R0k0knya.
"shuuupp .... Fyuhh apakah kalian percaya padaku bahwa pelakunya adalah si anak kota br3n9s3k itu?" kata Roju yang terlihat seperti pemimpin tim Pencari Fakta.
"Menurutku masuk akal dugaanmu Roju, penatua hukum saja tadi berkata bahwa postur tubuh orang yang mencuri kudanya sama dengan Danar." Ucap Rosy mendukung argumen Roju.
"Lihat itu Roju!" Zan menunjuk ke arah Danar dan kawanannya.
"Mereka bukannya orang-orang sombong ya pernah kamu hajar karena menghinamu?" Ucap Zan pada Roju dan Rosy.
"Dugaanku mereka akan membuat kelompok untuk melawanku, bagaimana menurutmu Rosy?." Ucap Roju.
"Roju aku sependapat denganmu alasannya jelas mereka semua membencimu karena kamu pernah menghajar mereka semua. Aku takut malah semua murid yang takut denganmu akan berpihak kepada mereka." kata Rosy.
"Hmmmm murid-murid yang lain tidak sebodoh apa yang kamu pikirkan walaupun bakat beladiri merek rebdah namun kecerdasan mereka cukup untum menjadi seorang sastrawan." Ucap Roju sambil memegang dagunya.
"Menurutku sebaiknya kita selalu memata-matai mereka sebagai tindakan atisipasi dan bisa mengetahui apa saja rencana mereka" ucap Zan yang terlihat sedang berfikir.
"Hmmmmm. Kita kembali saja dulu ke kamar kita masing-masing". Kata Roju.
Setelah mereka bertiga sampai di kamar masing-masing tiba-tiba Roju menghilang dari kamarnya dan kemudian terlihat disebuah atap kamar seorang murid bernama Dibu. Dibu merupakan seorang murid dengan beladiri ranah putih tahap 3.
Dibu adalah salah satu bawahan rahasia Roju yang hanya Roju dan Dibu yang tahu. Roju yang sebelumnya berada di atap kamar Dibu tiba-tiba menghilang dalam kegelapan dan masuk ke dalam kamar Dibu dengan senyap tanpa di sadari siapa pun.
Dibu yang terkejut dengan kedatangan Roju segera menyapanya "Apa yang bisa aku bantu untukmu Roju?".
"Aku ingin kau bergabung dengan kelompok yang dibuat oleh Danar dan murid-murid lain. Laporkan setiap informasi yang kamu dapatkan. Untuk imbalannya aku akan memberimu buku seni beladiri yang berguna untuk menyerap dan menyimpan kekuatan batin. Dan setiap informasi yang kamu berikan aku bayar dengan pil pengumpul energi batin kelas 2 kualitas sedang" Roju berkata dengan misterius dan tampak berwibawa.
"Baik Roju aku akan melakukan tugasku dengan baik." ucap Dibu.
Roju mengeluarkan buku seni beladiri berjudul " teknik pernafasan kucing" dengan sampul buku berwarna putih dan terasa mengandung kekuatan batin yang sangat tipis dan sangat sedikit. Lalu Roju mengeluarkan sebuah botol pil dan memberikan kedua benda itu pada Dibu.
Setelah memberikan perintah dan bayaran pada Dibu Roju seketika menghilang bagaikan ditelan gelapnya malam. Di dalam kamar Roju sudah mencul kembali lalu duduk dengan posisi meditasi sambil mengkonsumsi pill tingkat 3 kualitas sedang yang mampu dia beli, Roju malam ini sedang berusaha untuk menerobos ke ranah beladiri tingkat kuning tahap 3 selang beberapa saat energi batin di sekitar area kamar Roju melonjak dan berkumpul ke kamar Roju namun tidak ada yang menyadarinya hanya Master sekte dan Penatua hukum Zuna yang menyadarinya.
"Penatua Zuna anak itu memang sangat mengerikan dalam bidang beladiri sekarang dia akan menembus ke ranah beladiri tingkat kuning tahap 3." Ucap Suti.
"Master Sekte tampaknya anda salah dalam memprediksi, aku mengira anak nakal itu akan langsung menerobos 2 tahap. Dia akan menembus ranah beladiri tingkat hijau tahap 1." Zuna sambil tersenyum.
"Penatua Zuna sayangnya memang prediksimu belum pernah salah jadi aku hanya akan melihat hasil akhirnya saja, hahahahaba" ucap Suti lalu menyeruput kopinya.
"Hah anak nakal itu sebentar lagi akan meninggalkan sekte kecil ini, apakah master sekte tau sekte menengah mana yang dia inginkan?" tanya Penatua Zuna.
"Aku mendengar dari Topa Ayahnya anak nakal itu dia akan mencoba mendaftar di sekte Garuda Emas di pusat kota" kata Suti dengan wajah penuh harap.
"Ya semoga saja anak nakal itu tidak berulah setelah masuk ke sekte menengah di kota" ucap Zuna sambil menatap kamar Roju.
Setelah Roju berkultivasi selama 2 jam Energi batin yang berada di tubuhnya semakin bergejolak hingga meledak
Boommmm ranah beladiri tingkat kuning tahap 3
Mulut Roju memuntahkan Darah berwarna merah kehitaman karena efek dari penerobosan.
Tak berselang lama sekitar 3 jam kembali energi batin di tubuh Roju kembali meledak.
Saat ini kondisi Roju sangat memperihatinkan teubuhnya mengeluarkan darah dari pori-pori kulitnya.
Setelah menerobos dua tahap sekaligus energi batin yang berada disekitar Roju langsung ditarik masuk kedalam tubuh Roju, Roju yang menahan rasa sakit yang bertubi-tubi hampir pingsan namun dia berusaha untuk tetap sadar agar kondisi tubuhnya tidak mengalami kelumpuhan dalam seni beladiri.
Setelah energi batin berhenti masuk kedalam tubuh Roju tiba-tiba tubuh Roju terangkat dan mengeluarkan cahaya berwarna hijau samar di seluruh anggota tubuhnya tak berselang lama setelah fenomena itu energi batin kembali meledak di dalam tubuh Roju.
Roju yang keheranan karena tidak merasakan sakit lagi setelah menerobos yang ke tiga kalinya hendak mencari master sekte untuk bertanya namun indranya menjadi sangat sensitif dan merasakan bahwa ada dua orang dengan ranah beladiri tingat kuning tahap 2 mendekat ke arahnya.
Roju tiba-tiba menghilang dari tempatnya berkultivasi tadi. Selang beberapa saat setelah Roju menghilang dua sosok orang memakai pakaian serba hitam dengan gelagat seperti pembunuh bayaran tiba di tempat terakhir kali Roju terlihat. Tepat pada saat kedua orang itu hendak pergi Roju tiba-tiba muncul di belakang kedua pembunuh lalu menendang area kejantanan kedua pembunuh hingga mereka berujung pingsan. Roju dengan lincah mengikat mereka berdua pada tiang yang menacap di tanah atau lebih tepatnya ruangan untuk melakukan introgasi.
Ruang introgasi yang Roju datangi merupakan ruang introgasi milik keluarganya yang sangat tersembunyi.
Master sekte dan penatua Zuna yang terlambat datang ke lokasi menjadi panik karena ditemukannya jejak auran dari anggota pembunuh bayaran Gedung Bulan Neraka yang terkenal dengan keberhasilannya pada setiap misi.
Seketika master sekte menyalakan tanda darurat dan semua murid seketika berkumpul menuju ke lapangan. Setelah sekitar 30an menit seluruh murid berkumpul di lapangan.
"Murid-murid sekte Daun Emas, sekte kita telah di masuki oleh musuh beberapa waktu yang lalu musuh yang menyerang merupakan anggota dari Gedung Bulan Neraka yang merupakan para pembunuh terlatih jadi harap tingkatkan kewaspadaan dan sekarang kita akan memulai melakukan pembersihan sekte dari para parasit itu." ucap Suti sang master sekte dengan panjang lebar.
Diantara para murid Zan dan Rosy yang tidak melihat Roju segera menuju ke kamar Roju. Sesampainya di depan kamar Roju mereka berdua terkejut melihat kamar Roju yang berntakan. Mereka berdua langsung melompat dan menggempur masuk kedalam kamar namun mereka tidak menemuka Roju ataupun siapapun.
Mereka memberitau yang lainnya jika Roju menghilang, seketika terjadi kehebohan dan kegemparan di sekte karena dari semua murid hanya Roju saja yang menghilang.
BERSAMBUNG.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
anggita
roju... ngrokok.
2022-10-31
0