BAB 2 MAKAN MALAM SEBELUM KEKACAUAN

Setelah mengantar kuda itu ke kediaman kakek Zan merka bertiga kembali ke kamar masing-masing. Ketika hari sudah menjelang malam Rosy mengetuk pintu kamar Roju "tok tok tok Roju ayo cepat kalau tidak cepat nanti kamu tidak kebagian makan malam di restoran Daun Jati."

Roju "Aku sedang buang air Rosy tunggu dua jam lagi". Rosy dengan polosnya mengiyakan perkataan Roju tadi. Setelah berselang setengah jam Zan datang ke kamar Roju dan terkejut hanya melihat Rosy yang terlihat melamun seperti orang bodoh.

Zan sambil mengageti "Hei Rosy dimana Roju dan apa yang sedang kamu pikirkan hingga melamun seperti itu"

Rosy yang sedang membayangkan sudah berada di restoran Daun Jati dan sedang makan dengan lahap tiba-tiba terkejut dan melompat "Hei yah ayamnya jatuh, Ah tidak-tidak Tadi Roju menyuruhku menunggunya sedang buang air, aku disuruh menunggu 2 jam?." kata Rosy dengan kaget dan panik sekaligus merasa ada yang salah.

Lalu Rosy berterik keras "Roju sialan kamu menipuku mana ada orang yang buang air sampai 2 jam"

Zan lalu tertawa terbahak-bahak

Roju yang sedang tidur melompat dari tempat tidur karena terkejut mendengar teriakan yang sangat keras. Lalu Roju tersadar bahwa dia tadi mengerjai Rosy dan akhirnya tertawa terbahak-bahak.

Lalu Roju berkata pada Rosy "Hei Rosy kamu kan sudah kenyang membayangkan sedang makan besar tadi ketika menungguku buang air, hahahahahaha. Mengganggu aku sedang tidur saja." lalu Roju kembali ke kamarnya dan tidur lagi.

Rosy yang dalam posisi dongkol langsung melompat ke arah Roju dan mengangkatnya "Zan ayo berangkat biar Roju aku lempar saja ke restoran Daun Jati mumpung aku lagi jengkel sama dia."

Roju yang sedang dipanggul oleh Rosy Segera melompat dan menjauh. Roju mendarat tepat di depan pintu lalu berkata "Ayo lah cepat aku sudah ngantuk ingin buru-buru tidur".

Lalu Roju menarik baju Rosy dan Zan dan membawa mereka terbang dengan ilmu meringankan tubuh sederhana. Sebenarnya lebih tepatnya berlari namun karena yang terlihat oleh mata seperti terbang maka kita sebut saja terbang.

Setelah sampai di depan pintu masuk restoran Daun Jati Roju segera melepaskan Zan Dan Rosy yang tadi dia tarik bajunya. Zan yang pusing segera duduk sedangkan Rosy setelah sampai malah pingsan. Roju yang kesal dengan kedua temannya dia kembali menarik lengan baju mereka dan masuk mencari meja di lantai dua yang merupakan tempat favorit mereka. Setelah sampai di meja yang kosong dan mendudukan kedua sahabatnya Roju memesan hidangan berupa Tongseng, Rendang, Ayam Bakar, Sate Kelinci, Gulai Kambing, rica-rica bebek dan 3 cangkir kopi hitam.

Sambil menunggu 2 sahabatnya sadar Roju mengeluarkan satu bungkus rokok dan mengambil sebatang lalu menyalakan dan menghisapnya. "suuup ..... ffuuuuhh hei hei sampai kapan kalian mau tidur. Ini aku ada rokok hisap saja kalau mau."

Zan yang baru sadar dia mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya lalu berkata sambil tertawa "hahahahahah aku juga punya kawan jangan khawatir aku menghabiskan rokokmu itu hahahahahaha"

Rosy yang malah mengigau "aku tambah nasinya sama rendangnya aku masih lapar" Rosy mengigau sambil menteskan air liur membuat Roju kesal lalu Menempelkan bara rokoknya ke pantat Rosy, menyebabkan Rosy melompat dan bangun dari mimpi indahnya.

"Roju kenapa kamu selalu merusak mimpi indahku hah?" Rosy berbicara dengan nada jengkel sambil mengelus-elus pantatnya yang di bakar oleh Roju.

Roju dan Zan yang sedang merokok saling pandang dan akhirnya tertawa bersama, sedangkan Rosy yang masih jengkel mengeluarkan rokok dari sakunya dan menyalakannya dan akhirnya mereka bertiga merokok bersama sambil menunggu pesanan mereka yang cukup banyak dan lama dikarenakan restoran Daun Jati merupakan restoran paling enak di sekitaran Sekte Daun Emas yah itu karena cuma ada satu restoran di sekitar sekte.

Ketika mereka bertiga sedang asik mengobrol dan menghisap rokok pesanan mereka datang seketika Rosy mematikan rokoknya langsung menerkam nasi dan rendang daging sapi yang memang terkenal di seluruh negri. Zan pun tidak mau kalah dia pun segera bersaing dengan Rosy mengambil rendang dan ayam bakar. Sedangka Roju masih santai menikmati rokok dan kopinya. Setelah rokoknya habis Roju mengambil nasi, rica-rica bebek, dan tongseng kambing. Dan memakannya dengan santai.

Setelah selesai makan tiba-tiba seorang kakek tua datang menghampiri mereka bertiga yang ternyata kakek tua itu adalah kakeknya Zan.

"Zan, Roju, dan Rosy aku mendengar bahwa kalian bertiga yang melumpuhkan kuda silumanku?" tanya kakek Zan yang bernama Zuna.

"Iya kek kami melumpuhkannya karena kuda kekek hendak menyerang kami bahkan Roju terluka pada saat melumpuhkan kuda kakek." Zan menjawab pertanyaan kakeknya.

"Apakah kamu tidak salah melihat jika Roju terluka karena kuda siluman kelas 1?" tanya Zuna pada Zan sambil melihat ke arah Roju.

Sebelum Zan menjawab pertanyaan kakeknya, Roju langsung menjawab pertanyaan Zuna dengan santai "Penatua hukum sekte aku sendiri yang menghentikan amukan kudamu itu, apakah kamu percaya?"

"hmmm untuk itu aku percaya karena itu hanya kuda siluman kelas 1 saja." kata Zuna. Zuna merupakan kakek dari Zan dan juga menjabat sebagai Penatua Hukum Sekte Daun Emas.

"Jangan salah penatua hukum, kuda itu telah memakan pil penghilang kewarasan tingkat 2 sehingga kuda itu setara ahli beladiri ranah kuning bintang dua". Kata Roju dan menatap Tajam ke arah penatua Zuna.

Pentua Zuna yang merasa dicurigai oleh Roju segera menjelaskan "Roju sebelumnya kudaku aku ikat di tempat hewan siluman sekte namun aku melihat seorang pemuda memakai pakaian hitam sepertimu namun badannya terlihat lebih besar darimu dan dia membawa pergi kudaku sepertinya dia sudah terlatih menunggang kuda siluman."

Roju yang kaget seketika bertanya pada kedua sahabat karibnya "Apakah kalian tau siapa di sekte yang memakai pakain mirip sepertiku?"

Zan segera menjawab "Selama yang aku lihat belum pernah ada orang berani memakai pakaian sepertimu di sekte."

Rosy pun mengiayakan pernyataan Zan.

Penatua Zuna lantas bertanya lagi pada mereka bertiga "Apakah kalian tau diantara murid-murid siapa yang mahir menunggang kuda siluman?"

Roju yang sedang berfikir tiba-tiba teringat sesuatu "Penatua Zuna apakah orang itu memiliki tinggi seperti dia?" sambil menunjuk Danar dan teman-temannya yang baru masuk Restoran Daun Jati.

Penatua Zuna berfikir sambil mengingat-ingat. "Sepertinya memang postur tububnya sama dengan anak itu. Apakah kamu mengenalnya?" bertanya pada Roju.

"Sangat mengenalnya bahkan siang tadi aku baru memukulinya hingga pingsan, dan dia berasal dari kota berdasarkan apa yang dia katakan siang tadi dan dia adalah orang bodoh yang sangat sombong" Kata Roju sambil menggepalkan tinjunya.

"Orang dari kota rata-rata mereka mahir dalam menunggang kuda karena kebanyakan mereka yang dari kota adalah orang kaya." kata Penatua Zuma.

"Apakah Penatua mencurigai Danar yang melakukan tindakan siang tadi dengan menyamar menjadi Roju dan mencuri kuda Penatua." Kata Rosy yang akhirnya ikut berbicara.

"Aku adalah penatua Aula Hukum aku yang bertanggung jawab mengenai kasus ini jadi aku minta kamu Roju jangan bertindak sembrono." Ucap Penatua Zuna dengan ekspresi tegas dan memerintah.

"Aku tidak berjanji padamu penatua jika dia menimbulkan masalah lagi padaku maka aku akan langsung bertindak dengan caraku sendiri." kata Roju dengan santai dan terlihat tidak peduli dengan ucapan Penatua Zuna.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

zuna, zan, roju, sekte daun emas.

2022-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 PENJELASAN
2 BAB 1 TIADA HARI TANPA KEKACAUAN
3 BAB 2 MAKAN MALAM SEBELUM KEKACAUAN
4 BAB. 3 MALAM DIMULAINYA KEKACAUAN
5 BAB.4 MELAKUKAN INTROGASI
6 BAB. 5 PERINTAH DARI ROJU.
7 BAB 6. KEMBALINYA ROJU KE SEKTE
8 BAB. 7 PEMBALASAN.
9 BAB. 8 PRAHARA GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
10 BAB. 9 MEMULAI BISNIS DENGAN GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
11 BAB.10 RESTORAN PHONIK SURGAWI.
12 BAB. 11 PERTEMUAN DI RESTORAN PHONIK SURGAWI.
13 BAB 12. PEMBANTIAN DI HUTAN BERKABUT.
14 BAB. 13 TUGAS DUA SAUDARA DARI ROJU.
15 BAB. 14 KEADAAN YANG TAK TERDUGA.
16 BAB. 15 PENUH DENGAN RENCANA BERBAHAYA.
17 BAB. 16 KEMBALI MENUJU JALAN KEKACAUAN.
18 BAB. 17 PERTEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA.
19 BAB 18. PENYAKIT PEMALAS.
20 BAB. 19 MEMBANTU 3 ANAK KEMBAR.
21 BAB 20. KHASIAT SERIGALA BERGARIS PERAK.
22 BAB. 21 BISNIS BUNGA KUMIS KUCING BULAN.
23 BAB. 22 PERTARUNGAN YANG MELELAHKAN.
24 BAB. 23 PERTARUNGAN PANJANG.
25 BAB. 24 AKHIR DARI PERTARUNGAN PANJANG.
26 BAB. 25 MEMBUAT SEKTE DAUN EMAS GEGER GEDEN.
27 BAB. 26 AKHIR DARI PRAHARA DI SEKTE DAUN EMAS.
28 BAB. 27 SEBUAH KEANEHAN YANG BARU DISADARI.
29 BAB. 28 KEPUTUSAN SUTI.
30 BAB. 29 SEBELUM MEMULAI LATIHAN.
31 BAB. 30 MENYIAPKAN BANYAK HAL SEBELUM BERLATIH.
32 BAB 31. AWAL LATIHAN DASAR SENI PEDANG.
33 BAB. 32 LATIHAN YANG BERAT
34 BAB. 33 BERLATIH DENGAN GIAT.
35 BAB. 34 AKHIR DARI LATIHAN PANJANG.
36 BAB. 35 PERPISAHAN SEBELUM PERTEMUAN KEMBALI.
Episodes

Updated 36 Episodes

1
PENJELASAN
2
BAB 1 TIADA HARI TANPA KEKACAUAN
3
BAB 2 MAKAN MALAM SEBELUM KEKACAUAN
4
BAB. 3 MALAM DIMULAINYA KEKACAUAN
5
BAB.4 MELAKUKAN INTROGASI
6
BAB. 5 PERINTAH DARI ROJU.
7
BAB 6. KEMBALINYA ROJU KE SEKTE
8
BAB. 7 PEMBALASAN.
9
BAB. 8 PRAHARA GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
10
BAB. 9 MEMULAI BISNIS DENGAN GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
11
BAB.10 RESTORAN PHONIK SURGAWI.
12
BAB. 11 PERTEMUAN DI RESTORAN PHONIK SURGAWI.
13
BAB 12. PEMBANTIAN DI HUTAN BERKABUT.
14
BAB. 13 TUGAS DUA SAUDARA DARI ROJU.
15
BAB. 14 KEADAAN YANG TAK TERDUGA.
16
BAB. 15 PENUH DENGAN RENCANA BERBAHAYA.
17
BAB. 16 KEMBALI MENUJU JALAN KEKACAUAN.
18
BAB. 17 PERTEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA.
19
BAB 18. PENYAKIT PEMALAS.
20
BAB. 19 MEMBANTU 3 ANAK KEMBAR.
21
BAB 20. KHASIAT SERIGALA BERGARIS PERAK.
22
BAB. 21 BISNIS BUNGA KUMIS KUCING BULAN.
23
BAB. 22 PERTARUNGAN YANG MELELAHKAN.
24
BAB. 23 PERTARUNGAN PANJANG.
25
BAB. 24 AKHIR DARI PERTARUNGAN PANJANG.
26
BAB. 25 MEMBUAT SEKTE DAUN EMAS GEGER GEDEN.
27
BAB. 26 AKHIR DARI PRAHARA DI SEKTE DAUN EMAS.
28
BAB. 27 SEBUAH KEANEHAN YANG BARU DISADARI.
29
BAB. 28 KEPUTUSAN SUTI.
30
BAB. 29 SEBELUM MEMULAI LATIHAN.
31
BAB. 30 MENYIAPKAN BANYAK HAL SEBELUM BERLATIH.
32
BAB 31. AWAL LATIHAN DASAR SENI PEDANG.
33
BAB. 32 LATIHAN YANG BERAT
34
BAB. 33 BERLATIH DENGAN GIAT.
35
BAB. 34 AKHIR DARI LATIHAN PANJANG.
36
BAB. 35 PERPISAHAN SEBELUM PERTEMUAN KEMBALI.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!