BAB 1 TIADA HARI TANPA KEKACAUAN

Disebuah Sekte rendah yang merupakan Sekte Kekaisaran bernama Sekte Daun Emas seorang pemuda berusia sekitar 10 tahun menggunakan jubah hitam dan pemuda itu adalah Roju, jenius nomer 1 yang paling sulit untuk diatur dan merupakan jenius diantara jenius. Roju memang tidak pernah mau memakai seragam Sekte sejak dia masuk pertama kali di Sekte sekitar 3 tahunan yang lalu. Roju berdalih jika menurutnya seragam Sekte terlalu kuno dan tidak terlihat keren. Roju lebih suka menggunakan jubah hitam atau pakaian yang berwarna gelap sedangkan seragam Sekte daun berwarna cerah yang bertolak belakang dengan apa yang di sukai Roju.

Roju yang sedang berjalan menuju ke aula misi bersama 2 sahabat karibnya yaitu Zan dan Rosy tiba tiba di hadang oleh seorang murid baru sombong bernama Danar. Danar merupakan murid baru yang sombong karena berasal dari kota dan sangat meremehkan orang desa.

Danar "hei anak kampung bersujudlah didepan tuan muda ini maka aku akan melepaskan kalian, jika tidak jangan salahkan aku menghajar kalian hingga babak belur". Sambil memasang wajah arogan dan menghina

Roju seketika tersenyum dan berkata "wow ternyata ada anal baru yang begitu sombong di sini hahahahahahaha". Setelah Roju selesai berbicara Roju langsung melompat dan menghajar kepala Danar dengan cepat. Danar yang terkejut tak sempat menghindarinya sehingga pukulannya mendarat langsung di wajah Danar dan seketika Danar terlempar sejauh 20 meter sebelum menghantam tanah, Roju yang belum puas menghajar Danar dia langsung berlari dan menendang perut Danar namun Danar berhasil menangkisnya namun danar masih terlempar lagi sejauh 5 meter sebelum Roju menghantam Danar lagi Master Sekte datang dan menghentikan Roju.

"Roju hentikan apakah kamu akan membunuh anak baru ini, jika itu sampai terjadi maka kamu akan berurusan dengan petugas kekaisaran. Karena sekte ini adalah sekte kekaisaran, jika kamu ingin bertindak sembarangan pergilah ke sekte tersembunyi." kata master sekte yang bernama Suti.

"Oke baiklah, aku akan mendengarkan ucapanmu master sekte yang terhormat" sambil memasang wajah jengkel dan lalu kembali pergi.

Master sekte tidak menghentikannya karena dia sebenarnya sudah tau dengan permasalahan ini sebelumnya dia pun kurang suka dengan kesombongan Danar. Suti sebenarnya sangat senang dengan tindakan Roju karena telah menghajar Danar yang suka merendahkan orang desa.

Roju yang berada di ranah beladiri kuning bintang dua dengan mudah mengalahkan Danar yang berada di ranah bela diri merah bintang satu.

Sedangkan master sektenya berada di ranah beladiri biru bintang tiga dan untuk para penatua di sekte rendah hanya di ranah beladiri biru bintang satu dan dua.

Dan untuk Rosy dan Zan mereka bedua berada di ranah beladiri merah bintang 1 sama seperti Danar

Roju berjalan menghampiri 2 sahabat karibnya yang ternyata telah menuju ke aula misi terlebih dahulu mereka tidak mau mengikuti Roju karena mereka tau bahwa Roju pasti bisa mengatasi masalahnya.

"Hei-hei apa ada misi yang cocok untuk kita kerjakan?" Roju bertanya pada Rosy dan Zan

Rosy sambil tersenyum

"Misi yang ada di sini mungkin tidak ada yang cocok untukmu karena hanya mengumpulkan herbal untuk keperluan berkultivasi dan membuat pil penyembuh tidak ada misi membuat kekacauan atau pertarungan". Jawab Zan dan Rosy dengan nada menggoda.

Roju sambil mengerutkan kening "Hmmm ya sudah ambil saja yang mengumpulkan herbal langka saja sekalian kita berburu Hewan Siluman untuk kita makan sebulan." lalu tertawa setelah berkata.

Zan "Dasar setiap misi denganmu pasti akan ada pertarungan, entah bertarung dengan praktisi bela diri ataupun hewan siluman." lalu menggelengkan kepala.

Rosy "Lalu kapan kita akan berangkat untuk misi ini?"

Roju "Besok pagi kita berkumpul di gerbang sekte setelah matahari terlihat, rasanya malam ini aku ingin tidur panjang hahahahahahaha."

Zan menggelengkan kepala dan berkata "Yayaya mari kita kembali ke kediaman kita masing-masing dan mempersiapkan keperluan untuk misi besok."

Rosy "Ya benar kemungkinan kita di misi ini bisa lama jika Roju belum puas bertarung hahahahaha." sambil melirik ke arah Roju.

Roju tersenyum canggung dan memang dua sahabat karibnya ini yang paling mengerti dia.

"hehehehehehehe" lalu mengusap hidungnya dengan jari kelingking tak lupa juga dia mengupil.

Perjalanan kembali ke kamar Roju, Rosy, dan Zan sambil dilanjutkan dengan mengobrol obrolan nglantur dan sangat tidak jelas sehingga amat sangat tidak penting untuk di dengar.

Tiba-tiba di perjalanan ada seekor kuda siluman mengamuk dan menuju ke arah mereka yang sedang berjalan beriringan. Roju pun maju menghadang kuda siluman tersebut.

"hei siluman tikus jelek beraninya kamu mengamuk disini." kata Roju.

Kuda siluman yang tidak mengerti bahasa Roju tidak peduli dengan perkataan Roju malah mempercepat larinya ke arah Roju. Zan yang mendengar Roju berbicara dengan kuda siluman memarahi Roju

"Hei Roju apa kamu pikir kuda siluman itu bisa berbicara seperti manusia itu hanya kuda siluman rendahan bukan kuda siluman legendari hahahahahahahahahaa."

lalu tertawa dan diikuti oleh Rosy yang juga ikut tertawa. Mendengar ucapan Zan, Roju pun memasang wajah malu dan tanpa disadari kuda siluman itu sudah mau menyeruduknya hingga Roju tak sempat menangkis ataupun menghindar. Roju yang terlempar 5 meter langsung marah dan menendang bagian kejantaan kuda siluman itu dengan keras hingga kuda itu terangkat 5 meter lalu jatuh lemah tak berdaya.

"Dasar kuda bajingan aku belum memberimu aba-aba kau langsung menyerangku." kata Roju.

Rosy sambil memasang wajah kelaparan dan berkata "Roju ini kuda siapa yah?, bagaimana kalo kita potong saja untuk makan malam hari ini?"

Roju yang tau kuda siluman ini milik siapa segera menjawab "woi ini kuda milik ayahnya Zan kalau kamu mau makan kuda ini coba tanya ke Zan aja kalau aku sih ikut suara terbanyak saja."

Zan sambil tertawa "pantas tidak kamu bunuh kuda siluman tadi ternyata kamu sudah tau hahahahahahahaha"

Rosy memasang ekspresi jengkel karena dia mengira akan makan besar ternyata gagal

Roju yang sedang melihat kuda siluman yang barusan dia pukul tersadar bahwa kuda siluman itu telah diberi obat penghilang kewarasan. "Hei kallian berdua kemarilah, kuda siluman ini di beri pil pengilang kewarasan".

Zan yang terkejut dengan ucapan Roju bergegas menuju ke Roju dan kuda siluman yang sedang pingsan sedangkan Rosy yang masih jengkel karena merasa paling terzolimi berjalan pelan seperti tidak bertenaga ke arah Roju dan kuda siluman.

Zan yang berjalan sambil bertanya kepada Roju "Darimana kamu tau kuda siluman ini di beri pil penghilang kewarasan?" sambil memasang wajah bingung.

Roju menggelengkan kepala "Coba perhatikan dengan seksama mulut kuda siluman ini, apakah sebelumnya mengeluarkan asap?"

Zan pun memperhatikan mulut kuda yang pingsan tersebut "Bukankah pill penghilang kewarasan akan menyebabkan mata nya menjadi merah saja?"

Rosy pun datang lalu menjitak kepala Zan dan berkata "efek dari pill itu tidak hanya menyebabkan mata merah kepada pengguna selain itu bisa juga membuat mulutnya mengeluarkan asap atau warna kulit pengguna berubah warna. Itu semua tergantung pill yang dipakai ada ditingkat berapa."

Roju sambil memikirkan pelakunya berkata "Menurut kalian siapa yang memberi kuda siluman ini pill penghilang kewarasan?"

Rosy dan Zan saling menatap lalu menggelengkan kepala.

Roju berkata lagi "Harga pil kelas 2 cukup malah untuk ukuran sekte kita apakah penatua atau anak orang kaya yang mau mencari masalah dengan ku hmmmm."

Rosy dan Zan pun saling memandang lagi dan menggelengkan kepala.

Roju yang kesal lalu berkata "Hei Zan apakah lebih baik kuda jelek milik kakekmu ini aku potong saja?" sambil mengeluarakan golok yang dia bawa.

Zan terkejut dan menghentikan Roju " Roju jangan dipotong nanti aku dimarahi kakekku".

Rosy memanaskan suasana berharap agar Roju terpancing "Sudah potong saja Roju lagian kuda itu sudah melukaimu."

lalu Rosy membatin "setelah kamu potong aku minta dua paha belakangnya mau aku masa berberqu hahahahahhahha".

Roju lalu meledek Rosy "Hei Rosy kalau kamu pikir aku memotong kuda ini kamu salah aku mau meledakannya hingga jadi bubur hahahahaha."

Rosy yang tau bahwa dia sedang di kerjai oleh Roju hanya cemberut saja

Zan lalu membuka suara "Baiklah begini saja nanti malam kita ke restoran Daun Jati aku akan menraktir kalian berdua tapi bantu aku mengikat kuda siluman ini"

Roju melirik Rosy

Rosy yang terlihat sangat bahagia dia mengikat kuda siluman itu sendirian tanpa lelah.

Roju berkata pada Rosy " Hei Rosy jangan kuat-kuat ikatnya nanti malah mati beneran itu kuda."

Wajah Rosy yang tadinya bahagia seketika cemberut mendengar ucapan Roju. "Roju tidak bisakah kamu melihat temanmu ini senang, ayo bantu aku ikat kuda jelek ini".

Roju "hei bukankah sudah selesai kamu ikat kudannya buat apa aku membantumu".

Zan yang melihat kelakuan dua temannya itu hanya tertawa sambil membawa gerobak untuk membawa kuda siluman itu pulang.

Zan "Hei kalian berdua ayo naikan kudanya ke gerobak ini.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

roju.. 👏👏

2022-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 PENJELASAN
2 BAB 1 TIADA HARI TANPA KEKACAUAN
3 BAB 2 MAKAN MALAM SEBELUM KEKACAUAN
4 BAB. 3 MALAM DIMULAINYA KEKACAUAN
5 BAB.4 MELAKUKAN INTROGASI
6 BAB. 5 PERINTAH DARI ROJU.
7 BAB 6. KEMBALINYA ROJU KE SEKTE
8 BAB. 7 PEMBALASAN.
9 BAB. 8 PRAHARA GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
10 BAB. 9 MEMULAI BISNIS DENGAN GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
11 BAB.10 RESTORAN PHONIK SURGAWI.
12 BAB. 11 PERTEMUAN DI RESTORAN PHONIK SURGAWI.
13 BAB 12. PEMBANTIAN DI HUTAN BERKABUT.
14 BAB. 13 TUGAS DUA SAUDARA DARI ROJU.
15 BAB. 14 KEADAAN YANG TAK TERDUGA.
16 BAB. 15 PENUH DENGAN RENCANA BERBAHAYA.
17 BAB. 16 KEMBALI MENUJU JALAN KEKACAUAN.
18 BAB. 17 PERTEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA.
19 BAB 18. PENYAKIT PEMALAS.
20 BAB. 19 MEMBANTU 3 ANAK KEMBAR.
21 BAB 20. KHASIAT SERIGALA BERGARIS PERAK.
22 BAB. 21 BISNIS BUNGA KUMIS KUCING BULAN.
23 BAB. 22 PERTARUNGAN YANG MELELAHKAN.
24 BAB. 23 PERTARUNGAN PANJANG.
25 BAB. 24 AKHIR DARI PERTARUNGAN PANJANG.
26 BAB. 25 MEMBUAT SEKTE DAUN EMAS GEGER GEDEN.
27 BAB. 26 AKHIR DARI PRAHARA DI SEKTE DAUN EMAS.
28 BAB. 27 SEBUAH KEANEHAN YANG BARU DISADARI.
29 BAB. 28 KEPUTUSAN SUTI.
30 BAB. 29 SEBELUM MEMULAI LATIHAN.
31 BAB. 30 MENYIAPKAN BANYAK HAL SEBELUM BERLATIH.
32 BAB 31. AWAL LATIHAN DASAR SENI PEDANG.
33 BAB. 32 LATIHAN YANG BERAT
34 BAB. 33 BERLATIH DENGAN GIAT.
35 BAB. 34 AKHIR DARI LATIHAN PANJANG.
36 BAB. 35 PERPISAHAN SEBELUM PERTEMUAN KEMBALI.
Episodes

Updated 36 Episodes

1
PENJELASAN
2
BAB 1 TIADA HARI TANPA KEKACAUAN
3
BAB 2 MAKAN MALAM SEBELUM KEKACAUAN
4
BAB. 3 MALAM DIMULAINYA KEKACAUAN
5
BAB.4 MELAKUKAN INTROGASI
6
BAB. 5 PERINTAH DARI ROJU.
7
BAB 6. KEMBALINYA ROJU KE SEKTE
8
BAB. 7 PEMBALASAN.
9
BAB. 8 PRAHARA GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
10
BAB. 9 MEMULAI BISNIS DENGAN GEDUNG PERSATUAN ALKEMIS
11
BAB.10 RESTORAN PHONIK SURGAWI.
12
BAB. 11 PERTEMUAN DI RESTORAN PHONIK SURGAWI.
13
BAB 12. PEMBANTIAN DI HUTAN BERKABUT.
14
BAB. 13 TUGAS DUA SAUDARA DARI ROJU.
15
BAB. 14 KEADAAN YANG TAK TERDUGA.
16
BAB. 15 PENUH DENGAN RENCANA BERBAHAYA.
17
BAB. 16 KEMBALI MENUJU JALAN KEKACAUAN.
18
BAB. 17 PERTEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA.
19
BAB 18. PENYAKIT PEMALAS.
20
BAB. 19 MEMBANTU 3 ANAK KEMBAR.
21
BAB 20. KHASIAT SERIGALA BERGARIS PERAK.
22
BAB. 21 BISNIS BUNGA KUMIS KUCING BULAN.
23
BAB. 22 PERTARUNGAN YANG MELELAHKAN.
24
BAB. 23 PERTARUNGAN PANJANG.
25
BAB. 24 AKHIR DARI PERTARUNGAN PANJANG.
26
BAB. 25 MEMBUAT SEKTE DAUN EMAS GEGER GEDEN.
27
BAB. 26 AKHIR DARI PRAHARA DI SEKTE DAUN EMAS.
28
BAB. 27 SEBUAH KEANEHAN YANG BARU DISADARI.
29
BAB. 28 KEPUTUSAN SUTI.
30
BAB. 29 SEBELUM MEMULAI LATIHAN.
31
BAB. 30 MENYIAPKAN BANYAK HAL SEBELUM BERLATIH.
32
BAB 31. AWAL LATIHAN DASAR SENI PEDANG.
33
BAB. 32 LATIHAN YANG BERAT
34
BAB. 33 BERLATIH DENGAN GIAT.
35
BAB. 34 AKHIR DARI LATIHAN PANJANG.
36
BAB. 35 PERPISAHAN SEBELUM PERTEMUAN KEMBALI.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!