Mr Exel sangat geram dengan apa yang di katakan oleh, Santika.
"Santika, jaga bicaramu ya? kita tidak pernah berhubungan sama sekali, tak pernah aku memadu kasih atau pacaran denganmu, darimana kamu bisa bilang pernah punya anak dariku? apa kamu sudah gila gara-gara aku tak menerima perjodohan yang papahmu inginkan?" ejek Mr Exel.
Reyna dan orang tuanya hanya bengong pada saat melihat pertengkaran antara Mr Exel dengan Santika. Mereka bagaikan terhipnotis dan bagaikan seorang penonton yang sedang melihat suatu pertunjukan film layar lebar.
"Pergi kamu dari sini, jangan sampai aku mengundang anak buahku untuk mengusir paksa dirimu!" ancam Mr Exel melotot ke arah Santika.
"Sayang, kenapa kamu sekarang galak banget sama aku. Apa mentang-mentang saat ini ada istri dan mertuamu?" Santika malah semakin menjadi-jadi, hingga membuat Mr Exel semakin geram saja.
Dengan kasar Mr Exel menarik tangan Santika dan membawanya keluar dari restoran itu dan mendorongnya keluar pelataran. Bahkan Mr Exel tak peduli dengan tatapan para pelanggan restoran.
"Kembalilah ke Hongkong dan jangan ganggu kehidupan aku yang susah bahagia! carilah jalan hidupmu sana!" usir Mr Exel kasar.
Santika justru mendekati Mr Exel, dia dekat sekali hingga berjarak hanyalah beberapa inci saja.
"Exel, dengarkan baik-baik ya. Sampai kapanpun aku tak rela kamu hidup bahagia. Kamu telah menolakku, aku tak ingin kamu di miliki oleh wanita lain. Aku akan buat kamu sehancur-hancurnya!" ucapnya menatap tajam ke arah Mr Exel.
Setelah itu dia berlalu pergi begitu saja.
"Sialan, bagaimana dia tahu aku ada di kota ini? jika seperti ini aku harus waspada karena dia itu wanita yang sangat licik. Bisa saja suatu waktu melakukan hal keji pada istriku," batin Mr Exel.
"Sayang, ayok kita pulang sekarang karena aku akan menjemput Dika dan Romy di sekolah."
Satu tepukan mendarat di bahu Mr Exel yang sempat membuatnya terhenyak kaget.
"Ayok, tata."
Beberapa menit kemudian, sampailsh mereka di rumah. Tetapi orang tua Reyna menjadi penasaran sejak datang seorang wanita secara tiba-tiba di acara sarapan tadi. Tapi mereka tak berani bertanya langsung pada menantunya karena tak enak hati.
"Ayah, ibu kok jadi penasaran dengan Wanita bule tadi? apa benar dia itu pernah berhubungan dengan menantu kita ya, yah?" ucapnya penasaran.
"Bu, ayah juga sebenarnya penasaran juga. Tetapi ayah percaya pada menantu , jika wanita tadi itu tidak pernah ada hubungan sama sekali dengannya. Jadi kita tak perlu risau. Cukup kita berdoa saja supaya rumah tangga anak kita kali ini langgeng selamanya," ucap Ayah Darmawan.
Sementara di kamar, Mr Exel tiba-tiba memeluk Reyna.
"Ta, kamu percaya padaku dan tak percaya dengan wanita tadi kan?" bisiknya saat memeluk Reyna sari arah belakang.
"Aku nggak tahu, sayang. Jujur ada rasa curiga juga padamu, tetapi sengaja tak aku perlihatkan di depan orang tuaku karena khawatir mereka ikut gelisah memikirkan pernikahanku," ucap Reyna lirih.
"Ta, Wanita tadi adalah Santika. Seorang anak dari salah satu rekan bisnis aku, dan dia menjodohkan aku dengan anaknya tetapi aku tak mau sama sekali. Aku menolak dan dia marah bahkan memutuskan hubungan kerja secara sepihak yang membuat aku rugi sangar besar. Tetapi aku mengikhlaskan semuanya," ucap Mr Exel mencoba menjelaskan.
Namun Reyna hanya diam saja tak merespon apa yang barusan di katakan oleh suaminya.
"Tata, kenapa kamu diam saja?" tanya Mr Exel.
"Aku diam karena aku tak tahu harus percaya padamu atau tidak. Aku pernah di kecewakan dua pria sekaligus. Jadi aku sedikit ragu padamu. Aku kan tahu bagaimana kehidupan kamu selama di Hongkong," ucap Reyna seraya tatapan matanya menatap entah kemana.
"Tata, bukannya ada pepatah di Indonesia yakni seberapa lama menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga. Jadi nanti lama-lama kamu tahu sendiri siapa itu Santika."
"Dia dendam padaku karena dulu aku menolaknya dan dia merasa di permalukan hingga dia ingin membalas dendam. Jika dia tak dapat miliki aku, katanya wanita manapun tak bisa miliki aku juga."
"Jadi aku minta padamu supaya kamu berhati-hati jangan sampai lengah dan jangan pernah kamu bersahabat atau dekat dengannya."
Untuk saat ini Reyna memang akan percaya pada suaminya, sebelum dia menemukan bukti yang kuat tentang apa yang tadi di katakan oleh Santika.
"Sayang, kamu tak usah khawatir. Aku. pasti bisa waspada dan mawas diri. Aku yakin kebenaran pasti akan terbongkar kok," ucap Reyna.
Walaupun di dalam hati Reyna masih ada sejuta rasa ragu dan penasaran pada wanita yang bernama, Santika.
"Ya Allah, baru saja aku merasakan bahagia hidup dengan Mr Exel. Kenapa ada saja ujian di dalam rumah tanggaku ini? dari aku melihat Mas Rony, dan datangnya Santika yang mengaku pernah dekat dengan Mr Exel. Aku tak tahu ya Allah, apakah rumah tangga aku kali ini akan langgeng atau seperti dua rumah tanggaku yang dahulu," batin Reyna.
Reyna mulai gelisah sejak kedatangan Rony dan Santika. Dia sangat yakin jika datangnya dua orang ini akan berbuat tidak baik dalam rumah tangganya.
"Aku harus selalu waspada dan selalu siap dengan segala konsekuensinya. Aku tak ingin kali ini rumah tangga gagal lagi. Aku ingin selidiki sendiri kebenarannya apakah memang Santika itu benar-benar masa lalunya suamiku atau memang dia hanya mengaku-ngaku saja," batin Reyna.
Kegelisahan juga sedang di rasakan oleh Mr Exel. Dia juga khawatir jika Reyna akan termakan oleh ucapan Santika.
"Semoga saja Reyna tak percaya pada apa yang di katakan oleh Santika. Karena memang aku tak pernah ada hubungan apa pun dengannya. Aku juga tak ingin membuat Reyna bersedih. Aku tak ingin melukai hatinya karena aku benar-benar tulus cinta dan sayang padanya," batin Mr Exel.
"Selamanya aku ingin menjadi suami, Reyna. Aku harus siap menghadapi tantangan dari datangnya mantan suami Reyna dan juga Santika."
"Aku yakin juga kedatangan mereka berdua punya maksud tak baik. Aku ingin membangun kepercayaan terhadap Reyna tapi bagaimana caranya ya?"
"Supaya Reyna tak goyah jika suatu saat nanti Santika datang lagi dan berkata banyak hal padanya."
Terus saja Mr Exel dan Reyna bermain-main di dalam pikirannya masing-masing, walaupun saat ini mereka sedang duduk berdampingan di tepi ranjang. Tetapi mereka asik sendiri-sendiri traveling pikirannya.
Hingga Reyna tersentak kaget pada saat ponselnya bergetar tanda ada notifikasi chat pesan masuk.
[Mba Reyna, aku dan Romy sudah pulang karena guru sedang ada acara jadi di pulangkan lebih awal. Tolong jemput kami sekarang juga. Terima kasih.]
Reyna pun bangkit dari duduknya, pada saat dia akan meraih tas selempangnya. Mr Exel meraih tangannya.
"Tata, mau kemana?"
"Mau jemput anak-anak."
"Ayuk sama aku saja."
"Memangnya kamu nggak ke kantor?" tanya Reyna
"Gampanglah, kan kantor milikku jadi aku bebas mau berangkat jam berapapun."
Reyna tak menolak tawaran suaminya yang akan menemani menjemput Dika dan Romy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
heni diana
Semoga cinta kalian tak akan perbah goyah meski adanya bibit pelakor dan pebinor.. Hempaskan para hama
2022-10-07
1