Pagi menjelang, pada saat Rony akan berangkat kerja. Dia sudah di buat marah oleh Rara.
"Rara, aku lapar mana sarapannya?" teriak Rony pada saat membuka tudung saji kosong tidak ada makanan sama sekali.
"Apa kamu nggak lihat, mas? aku itu kerepotan urus dua anakmu ini, nggak usah manja kan bisa. Kamu masak mie instan atau apa kek," Rara membalas teriakan Rony.
"Kamu itu aneh, Ra. Suruh sewa asisten rumah tangga dan baby sitter nggak mau, tetapi kamu sering mengabaikan segala apa yang aku butuhkan," ucap Rony berkacak pinggang menatap Rara yang sedang menyusui anaknya yang bungsu.
"Irit, mas. Baby sitter dan asisten rumah tangga kan bayar. Sedangkan kondisi kantor bukannya sedang tidak baik, makanya sampai kamu belain mencari klien ke luar kota," ucap Rara.
"Dari dulu kamu bilang irit, dari awal kita menikah. Bukannya irit tetapi pelit, padahal aku selalu memberikan semua gaji aku ke kamu tapi kamu selalu mengabaikan aku," ucap Rony ketus.
"Mas, uang yang kamu berikan sebagian aku tabung untuk kelak pendidikan dua anak kita. Biaya sekolah kan nggak murah, kita harus pintar-pintar atur keuangan."
Ada saja yang bisa Rara katakan untuk membela diri. Memang selama pernikahan, Rony merasa dirinya terlalu di atur oleh Rara. Tetapi segala yang dia butuhkan tidak di cukupi oleh Rara.
"Tahu seperti ini, aku takkan menikahi kamu! aku benar-benar menyesal melepaskan Reyna demi kamu. Ternyata kamu bukannya lebih baik dari Reyna malah kamu lebih buruk!"
Setelah puas dengan apa yang di katakan, Rony berlalu pergi dengan hati yang penuh kekesalan.
"Sialan, aku pikir hidup dengan wanita turunan orang kayak aku akan bahagia. Tetapi malah seperti ini, perhitungan sekali dan pelitnya minta ampun. Jika uang gaji berkurang sedikit saja, langsung ribut dan lapor pada Papahnya!"
Selama perjalanan menuju ke kantor, Rony terus saja menggerutu sendiri. Dia benar-benar menyesali apa yang telah di lakukan dahulu.
Berbeda situasi di apartement Mr Exel.
"Morning..."
Reyna tersentak kaget, baru saja membuka matanya sudah di sambut oleh sapaan yang membuat bulu kuduknya merinding.
Reyna terheran-heran melihat suaminya tiduran dengan posisi miring menyangga kepala dan menatap ke arahnya. Semakin heran melihat suaminya tersenyum.
"Suamiku hhee, kamu kenapa?" Reyna merasa malu karena dia baru bangun tidur sudah di sambut senyuman dengan berlesung pipi.
"Menyapa istriku tercinta, dong. Oh iya, menyapa dedek bayi juga."
Mr Exel mencium perut Reyna yang masih rata.
"Hhheee, aku malu. Aku mandi dulu gosok gigi dulu, masih bau jigong," Reyna menutup mulutnya seraya mencoba bangun dari ranjang.
Tetapi Mr Exel malah mengungkung tubuh Reyna dengan tubuhnya.
Mr Exel mengulurkan tangan dan mengusap pipi Reyna, seketika Reyna ingin menjengit menjauh tetapi tak bisa karena tubuhnya di kungkung oleh suaminya.
"Tata kenapa sih? aku ini kan cinta dan sayang padamu. Kenapa ingin menjauh?" tanya Mr Exel kembali lagi memamerkan lesung pipinya.
"Aku malu karena belum mandi sama sekali dan belum gosok gigi, nggak pede dekat denganmu dengan kondisi seperti ini," Reyna minder jika saat bangun tidur di dekati oleh Mr Exel.
"Hheeee jangan seperti itu dong cintaku, aku sayang banget cinta banget padamu. Sama sekali tak mempermasalahkan kamu belum mandi atau baru bangun tidur."
"Biar kata kamu masih bau jigong atau bau ketek atau bau asem itu tak masalah buatku. Cintaku tak memandang itu semua."
Mendengar apa yang di katakan oleh Mr Exel membuat Reyna tak bisa menahan tawanya. Dulu Mr Exel terlihat sangat arogant, tetapi setelah menikah dengan Reyna, dia malah suka sekali membuat lelucon.
Mr Exel malah mencium leher Reyna dan membisikkan sesuatu di telinganya," I love u forever honey."
Setelah itu mainkan lidahnya di telinga Reyna yang membuatnya kegelian.
"Aaahhhh...geli tahu, tolong lepaskan aku sejenak saja. Aku ingin buang air kecil," rengeknya.
Hingga akhirnya Mr Exel melepaskan Reyna yang ada di dalam kungkungan tubuhnya.
"Jangan lama-lama, aku masih kangen," ucapnya lirih.
Mr Exel menunggu Reyna seraya merebahkan tubuhnya. Dia mulai gelisah pada saat Reyna tak juga keluar dari kamar mandi. Hingga dia pun melangkah ke kamar mandi dan kebetulan pintunya tak terkunci.
"Hem, katanya cuma buang air kecil. Pantas lama, ternyata sedang mandi."
Mr Exel memeluk tubuh Reyna yang basah karena terkena guyuran air shower.
"Hem, nggak sabaran dech. Kenapa nggak menunggu di ranjang saja, lagi pula mandi aku kan nggak lama," Ucap Reyna seraya mengusap wajahnya yang basah karena guyuran air shower.
"Lama kalau menunggu."
Mr Exel mulai berhasrat melihat tubuh Reyna yang polos tanpa sehelai benang pun.
Refleks dirinya menciumi tengkuk leher Reyna seraya kedua tangannya bermain di kedua benda kenyal yang ada di dada Reyna.
"Hem, mulai nakal dech. Sayang, baju kamu jadi basah kan?"
"Tak apa-apa, itu tak masalah sama sekali. Terpenting aku bisa berduaan denganmu."
Terus saja Mr Exel beraksi mencumbu tubuh mulus Reyna yang membuatnya tak bisa menahan hasratnya juga. Satu persatu kain yang menempel pada tubuh Mr Exel terlepas semua.
Kini mereka berdua bermesraan di kamar mandi dan akhirnya bercinta di kamar mandi, selepas itu mandi bersama.
Beberapa menit kemudian, mereka telah segar dan wangi.
"Cinta, terima kasih ya. Aku sangat bahagia sejak menikah denganmu." Mr Exel terus saja memeluk Reyna.
"Sama, sayang. Aku juga sangat bahagia sejak menikah denganmu," ucap Reyna.
"Oh iya, sayang. Sepertinya kamu sudah tak alami morning sickness lagi ya?" tanya Reyna penasaran.
"Hem, iya ini. Malah inginnya makan terus, kalau aku berubah gemuk lantas bagaimana?" Mr Exel malah balik bertanya.
"Itu nggak ada masalah untukku, yang terpenting jangan berubah cinta sayang dan kesetiaanmu itu padaku," ucap Reyna.
"Aku tak bisa obral janji, tapi aku akan buktikan dengan sikap dan perilaku aku padamu, tata."
"Hem, lapar sangat. Bagaimana kalau kita sarapan di luar yuk? ajak sekalian semuanya dari ayah ibu adikmu dan Romy," ucap Mr Exel.
"Dika dan Romy bukannya sudah berangkat sekolah? ini kan sudah jam tujuh pagi, anak-anak berangkat jam setengah tujuh tadi diantar oleh sopir," ucap Reyna menjelaskan.
"Ya sudah, sama ayah dan ibu saja."
Jika Mr Exel sudah berkehendak, tidak ada satupun yang bisa melarangnya termasuk itu Reyna. Pada saat itu juga, Reyna mengajak ayah dan ibunya untuk sarapan di luar bersama suaminya.
"Tata, kita ke restoran kamu saja yuk?" ajak Mr Exel.
Reyna pun menyanggupi ajakan suaminya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
heni diana
Senengnya liat keharmonisan reyna sma mr. Exel.. Hyo rony mulai menyesal telah menyianyiakn reyna tpi maaf semua terlambat reyna udah menemukan suami yg begitu cinta dan menyayangi dia..
2022-10-06
0