Mulai Di Teror

Pada saat berada di restoran, tak sengaja Reyna melihat sosok Rony yang terus saja menatap kearahnya.

"Itu, Mas Rony bukan ya?" tanyanya di dalam hati.

Reyna terus saja menatap ke arah Rony, begitu pula Rony menatap ke arah Reyna dengan senyuman penuh kerinduan yang membuat Reyna merasa tak suka.

"Ini tidak bisa di biarkan terjadi, aku tak ingin terjadi kesalahpahaman. Aku akan katakan pada suamiku tentang hal ini," batin Reyna.

"Sayang, bisa nggak kita bicara sebentar saja," bisik Reyna lirih.

Mr Exel hanya memamerkan lesung pipinya saja.

"Sayang, ada mantan suami pertama aku di sini. Kamu tataplah lurus ke depan pasti bisa melihatnya," bisik Reyna.

Namun pada saat Mr Exel menatap ke arah yang di inginkan oleh, Reyna dia tak melihat siapapun hanya pengunjung restoran tersebut.

"Ta, tidak ada siapa-siapa kok. Apa kamu sedang merindukan mantanmu itu?" bisik Mr Exel dengan kecemburuannya.

"Astagfirullah alazdim, aku tidak ada pikiran sedikitpun seperti itu. Aku malah sangat benci padanya," bisik Reyna.

Hingga dia memutuskan untuk meraih ponselnya dan dia membuka rekaman CCTV dan menunjukkan pada suaminya.

"Lihatlah, aku tak mimpi."

Mr Exel melihat dengan seksama bahkan arah kemana Rony pergi terlihat jelas di rekaman video CCTV tersebut. Dia langsung menghubungi anak buahnya yang ada di sekitar restoran tersebut untuk menangkap Rony.

"Ayah-ibu, aku pergi ke toilet sebentar ya. Tata, kamu juga tak usah kemana-mana di sini saja temani ayah dan ibu," pesan Mr Exel.

Saat itu juga Mr Exel bangkit dari duduknya dan dia melangkah ke toilet dimana saat ini sudah ada anak buahnya yang telah menangkap Rony.

"Lepaskan aku, kenapa kalian menangkap aku hah?" bentak Rony.

"Diam kamu, kami hanya menuruti perintah bos kami!" salah satu anak buah Mr Exel melotot ke arah Rony.

"Memangnya siapa bos kalian?" tanya Rony penasaran.

"Aku bosnya, kenapa hah?" sela Mr Exel yang kini sudah ada di hadapan Rony.

"Heh, untuk apa juga kamu tangkap aku seperti ini?" Rony masih saja berani bertanya dengan lantang pada Mr Exel.

"Masih punya nyali kamu ya, justru seharusnya aku yang bertanya padamu! untuk apa kamu menguntit istriku hah?" bentak Mr Exel seraya mencengkeram rahang Rony dan melotot ke arahnya.

Rony mulai ketakutan dengan perlakuan Mr Exel. Dia gemetaran tak bisa berkata lagi.

"Aku tidak menguntit istrimu, lagi pula untuk apa aku lakukan itu," elaknya karena tak ingin ketahuan dan bertambah rumit.

"Masih bisa mengelak kamu ya, kamu pikir aku tidak melihat expresi wajahmu pada saat menatap ke arah istriku, mau aku colok matamu dan aku keluarkan satu persatu, hah!" bentak Mr Exel mengancam Rony.

"Sudah aku katakan aku tak bermaksud apapun. Aku jauh-jauh datang hanya ingin bertemu dengan, Romy. Bagaimana pun dia anak kandungku bersama Reyna," ucap Rony berbohong.

"Tak usah beralasan anak jika sebenarnya kamu ini ingin bertemu istriku! tak kan ada celah sedikitpun untukmu, dan aku tak akan biarkan kamu bisa bertemu dengan istri dan anakmu atau anggota keluarga istriku yang lain."

"Sekarang juga kamu pergi dari kota ini dan jangan pernah memperlihatkan wajahmu di hadapan Reyna atau Romy! jika tidak aku akan mencincang tubuhmu!'

Saat itu juga Mr Exel melepaskan Rony. Dan Rony langsung lari tunggang langgang. Dia tak habis pikir bisa berhadapan langsung dengan Mr Exel.

"Sialan, bagaimana bisa dia tahu kalau aku ada di restoran ini? apa iya Reyna yang mengatakannya?"

"Ya Allah, ngeri sekali suami baru Reyna. Aneh, kenapa Reyna mau ya dengan pria sadis seperti dia?"

"Ih kasihan sekali Reyna, kenapa kamu punya suami kok menyeramkan sekali? lantas apa dia benar-benar sayang pada anakku?"

"Jika seperti ini aku bukannya mundur tetapi aku malah bertambah semangat untuk bisa mendapatkan Reyna kembali dengan berbagai cara meskipun itu dengan cara kotor."

"Tapi aku harus membereskan, Rara dulu supaya dia tak menghalangi langkahku untuk bisa mendapatkan kembali, Reyna dan Romy."

Sepanjang perjalanan menuju ke mobilnya, Rony terus saja berkata di dalam hatinya. Dia takut pada Mr Exel hanya pada saat berhadapan saja, setelah itu dia sama sekali tak takut lagi dan akan tetap melanjutkan misinya guna mendapatkan kembali cinta Reyna.

Sementara saat ini suami Reyna sudah kembali ke kursinya.

"Tata-ayah-ibu, maaf ya lama menunggu karena toilet antri penuh," ucap bohong Mr Exel.

"Aku tahu kok, jika kamu habis membereskan Mas Rony," batin Reyna.

Dia malah senang karena suaminya langsung bertindak tegas dan tak menunggu lama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di depan mata.

Mr Exel pria yang sangat menjunjung tinggi disiplin. Dia tak suka menunda-nunda suatu pekerjaan atau menganggap enteng pekerjaannya.

Dia tidak pernah berkata, nanti atau gampanglah. Dia akan langsung menyelesaikan permasalahan dalam waktu itu juga. Dia tak suka berlarut-larut menyimpan satu permasalahan.

Prinsip dia, selesaikan masalah hari ini juga jika memang bisa di selesaikan. Karena besok pasti ada permasalahan sendiri yang perlu di selesaikan.

Setiap hari pasti ada saja masalah, makanya jika dia menunda penyelesaian, maka permasalahan akan menumpuk dan itu tak ingin terjadi pada kehidupannya.

Sesaat Mr Exel sarapan dengan lahapnya bersama istri dan dua mertuanya. Tanpa ada rasa malu di depan kedua mertuanya dan orang lain, dia sesekali menyuapi istrinya. Hal ini membuat iri para kaum hawa yang melihatnya.

Namun pada saat sedang asik sarapan, tiba-tiba datang seorang wanita cantik berpenampilan ala ke barat-baratan.

"Hello, darling. I Miss u so much."

Reyna dan orang tuanya terperangah begitu juga dengan Mr Exel. Reyna mulai curiga dengan wanita yang tak punya etika tahu-tahu duduk di kursi dekat mereka.

"Sayang, siapa dia?" tanya Reyna menatap tajam ke arah wanita itu.

Belum juga Mr Exel berkata, wanita itu sudah berkata terlebih dulu seraya mengulurkan tangan kanannya mengajak Reyna bersalaman.

"Hello Reyna, aku Santika. Mantan pacarnya Exel, aku sengaja datang jauh-jauh dari Hongkong karena ingin bertemu dengan, Exel."

Mata Santika terus saja menatap genit ke arah Mr Exel.

"Heh, kamu jangan berulah di sini ya! balik sana kamu ke Hongkong, lagi pula aku tak pernah merasa berpacaran dengan dirimu!" bentak Mr Exel.

"Exel sayang, kamu jangan berkilah di hadapan istri dan mertuamu. Masa iya kamu lupa denganku yang sempat akan memberikan keturunan, hanya saja aku kurang hati-hati hingga terjadilah keguguran itu. Aku minta maaf, sayang. Jika waktu itu aku tak berhati-hati," ucapnya sengaja membuat panas dan cemburu hati Reyna.

Terpopuler

Comments

Nonny

Nonny

😭😭😭😭😭😭😭🤣😂🤣🙈🙈

2022-10-07

0

heni diana

heni diana

Hadeuch bibit pelakor mulai muncul ayo reyna jngn smpai lengah segera bertindak dan singkirkan jngn smapai mengganggu kebahagiaan kalian..

2022-10-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!