Kecurigaan

...Happy Reading guys, semoga kalian selalu menikmati alur ceritanya ✨...

"Cukup mas! hentikan semua ini. Dia tak bersalah dalam hal ini. Tegur Sofia di keheningan malam.

Dirinya masih berupaya membantu Mahendra yang sedikit sempoyongan menyeimbangkan tubuhnya.

"Jadi kali ini kamu lebih membela pria ini?" ujar Mahardika sambil menunjuk wajah Sofia.

"Iya" tegas Sofia.

"Kk-kurang ajar," Mahardika mencoba menampar Sofia, tapi langkahnya itu ditepis dengan tangan Mahendra.

Sofia yang sudah memejamkan matanya karena ketakutan mendapati sikap Mahardika. Tapi dirinya tak merasakan tamparan saat itu juga.

"Jika memang dirimu lelaki, jangan pernah berani sesekali bermain kekerasan terhadap wanita" ujar Mahendra yang merendahkan sikap Dika saat itu.

"Akh, perduli setan dengan semua omonganmu" terpancing sudah semua amarah Mardika saat itu.

Bagh Bugh Bagh Bugh

Terjadi baku hantam yang tak terelakkan disana, Sofia yang berusaha melerai ke dua lelaki itu dirinya pun harus mendapati sebuah pukulan yang secara tak sengaja mendarat diwajahnya. Hantaman itu begitu keras hingga membuat pelipisnya robek dan mengeluarkan darah segar. Rupanya ia juga terkena cincin yang dikenakan oleh Mahardika saat itu.

Mahendra yang mendapati luka dipelipis Sofia dengan segera menempelkan sebuah perban dari sehelai sapu tangan miliknya, sementara Mahardika kabur tanpa meminta maaf kepada Sofia malam itu.

"Maafkan saya atas semua ketidaknyamanan ini ya mas" seru Sofia menahan air matanya dan sedikit merintih kesakitan.

"Tidak, kamu nggak bersalah dalam hal ini mbak. Justru saya yang seharusnya minta maaf ke kamu, karena akibat ulah saya kamu sampai bertengkar dengan kekasihmu hari ini. Dan saya juga meminta maaf karena tadi tidak bisa melindungi kamu dari pukulan Dika disana" ucap Mahendra yang merasa begitu bersalah dengan semua yang telah terjadi hari ini.

Degan sisa tenaganya, ia pun mengambil semua sembako yang sedikit tercecer ditanah akibat terlempar dari tanganya saat itu. Sofia yang memutuskan untuk berjalan pulang malam itu, tiba-tiba mendapati tawaran Kembali dari Mahendra.

"Boleh saya antarkan pulang mbak, saya cuma ingin memastikan mbak pulang dalam keadaan baik-baik saja setelah semua kejadian ini" ujar Mahendra yang sedikit merasa kasihan melihat kondisi Sofia.

Sofia hanya menatap mata Mahendra dan kembali melanjutkan perjalanannya kali ini. Dengan tubuh yang sempoyongan, ia berjalan tepat disamping Sofia sambil mendorong motor miliknya yang sudah dalam keadaan mati karena ulah Mahardika yang begitu brutal hari ini.

"Cukup sampai disini saja, terimakasih mas" ucap Sofia kepada Mahendra.

Ia pun memandangi rumah Sofia dengan penuh ketelitian. Karena saat itu keadaan sudah sedikit gelap, ditambah lagi dengan sinar lampu yang temaram dirumah Sofia melihat pemandangan matanya sedikit kabur. Dirinya hanya ingin mengingat dengan betul rumah ini, karena ia masih mempunyai keinginan untuk berkunjung kembali ke rumah itu.

"Maaf ya, saya tidak bisa menawarkan kamu untuk mampir ke rumah. Hari sudah malam, dan tradisi dikampung ini begitu kental. Tidak boleh ada seorang lelaki dan perempuan berada dalam satu rumah tanpa ikatan pernikahan. Tidak sedikit pemuda pemudi didesa ini yang tak menghiraukan hal itu, akibatnya mereka harus dinikahkan secara paksa" terang Sofia membari wejangan kepada Mahendra.

Kali ini semua ucapan yang ia lontarkan sudah tak berlaku pada dirinya. Ingatannya pun kembali ke malam penuh dosa itu, dan membuat dirinya merasa menjadi manusia paling kotor dihadapan Mahendra saat ini.

"Baiklah kalau begitu mbak, saya permisi pulang dulu. Tolong nanti segera obati luka yang ada dipelipis mbak itu" pinta Mahendra yang terdengar mengkhawatirkan kondisi Sofia. dan Sofia hanya mengangguk patuh.

Sofia saat itu berlalu masuk ke dalam rumah, ia yang mendapati sebuah roti diatas meja makan lalu dengan cepat memasak nasi untuk ke dua orang tua yang sudah renta itu. Dirinya sangat bersalah karena sudah meninggalkan mereka dalam posisi kelaparan.

"Ndok kamu sudah pulang, nggak perlu kamu terburu-buru masak seperti itu. Hari ini si mbah sudah makan kok, kami berdua dapat kiriman roti dan susu dari bu Ninik tetangga sebelah rumah kita. Dan si mbah sudah sisakan satu untuk kamu makan itu" jelas si mbah.

Seperti biasanya, ke dua orang tua itu tak pernah lupa akan dirinya. Hal sekecil apapun, selalu mengingat baik cucunya itu. Sofia sangat terharu dan bangga memiliki pengganti orang tua yang jauh begitu baik seperti mereka.

Hatinya yang begitu lembut dan penyayang bak seorang malaikat dalam kehidupan Sofia.

"Lain kali si mbah habiskan saja ya kalau ada yang memberi makanan. Nggak perlu khawatirkan Sofia diluar, Sofia juga pasti sudah makan" tutur Sofia.

"Bagaimana mungkin kami tidak ingat dengan cucu kami, ia pergi meninggalkan rumah dalam keadaan perut kosong sama seperti kami. Dia pergi untuk mencari nafkah diluar sana, kamu juga pasti menahan lapar dan dahaga sama seperti kami dirumah. Jadi kami tidak punya alasan untuk tidak mengingat mu sedikitpun" jelas si mbah yang begitu teramat menyayangi Sofia.

"Terimakasih atas semua kasih sayang tulus yang si mbah curahkan untuk Sofia. Dan hari ini Sofia sudah gajian mbah, ini ada sedikit rejeki untuk si mbah dari Sofia. Memang masih belum banyak, tetapi semoga itu bisa mengukir senyum diwajah kalian untuk Sofia" permintaan Sofia terdengar sangat sederhana.

Si mbah pun menerimanya dengan penuh rasa syukur, pasalnya semua uang yang Sofia berikan selama ini tengah disimpan si mbah dengan baik di lemari pakaian. Bukan tanpa alasan si mbah melakukan semua itu, mereka berdua sangat menyadari uang tersebut adalah hasil kerja keras dan banting tulang Sofia diluar sana.

Jadi semua uang tersebut disimpan dengan baik untuk keperluan nikah Sofia suatu hari nanti. Mereka berdua juga tidak tahu, sampai dimana Tuhan akan memberikan batas usianya terhadap mereka berdua. Apalgi dalam kondisi yang sudah tua renta begini, hanya bisa berharap cemas agar selalu bisa mendampingi cucunya itu dengan baik dan sehat. Sampai tiba waktunya Sofia berkeluarga nanti.

Tuhan aku titipkan cucuku ini dalam ridhomu, tolong jaga ia dimanapun dirinya berada. Jangan pernah engkau berikan kesedihan yang begitu berarti dihidupnya, cukup hibur dia dengan semua Rahmat yang engkau berikan. Dan berikanlah ia jodoh sehidup semati yang terbaik sesuai rencanamu. Yang terakhir, dekatkanlah selalu dirinya dengan orang-orang baik di kesehariannya dan jauhkan dirinya dari orang yang berniat jahat pada dirinya. bentuk do'a si mbah yang penuh kasih sayang terhadap Sofia.

Sungguh begitu beruntung dirinya memiliki pengganti orang tua yang teramat luar biasa seperti si mbah, bahkan orang tuanya pun takkan pernah bisa menggantikan posisi ini dengan baik.

...----------------...

Hai guys, ini adalah karya ke tiga othor. Aku berharap semua karya recehku ini bisa menghibur kalian dari kepenatan dunia nyata ya. ❤️❤️❤️

🔻Jangan lupa tekan tombol ikuti agar kalian mendapatkan notif setiap harinya.

🔻Jangan lupa like , vote dan favoritnya juga yah.

🔻 Kalau mau kasih hadiah juga sangat diperbolehkan ❤️

🔻 Ditunggu komen yang membangun untuk karya othor.

Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!